Skenario D Blok 19
Kelompok 2
Kelompok 3
Marlan Pardamean L. H.
04011281320022
04011281320036
Ezi Septyandra
04011181320032
Tri Wulandari
04011181320054
Devia Amalia
Syinthia Audri
Nurveny Hidayanti
Hery Akbar
04011181320086
Aulia Ulfah
04011181320100
04011281320038
04011381320052
04011381320060
04011181320068
04011181320070
04011181320072
04011181320082
Outline
Skenario
Klarifikasi Istilah
Identifikasi Masalah
Analisis Masalah
Kerangka Konsep
Learning Issue
Kesimpulan
Skenario
Seorang anak laki-laki, usia 3 tahun 6 bulan, BB 14 kg, datang dengan kejang. Sesampai di rumah sakit masih ddapatkan kejang, setelah diberikan
diazepam per rektal 2 kali, kejang berhenti. Serangan ini tidak didahului atau disertai demam. Pasca kejang penderita sadar.
Dari anamnesis dengan ibu penderita, sekitar 20 menit sebelum masuk rumah sakit penderita mengalami bangkitan di mana seluruh
tubuh penderita kejang, mata mendelik ke atas, kemudian dilanjutkan kelojotan seluruh tubuh. Bangkitan ini berlangsung kurang lebih 5 menit..
setelahnya penderita tidak sadar. Penderita kemudian dibawa ke rumah sakit. Sekitar 10 menit setelah bangkitan pertama saat masih dalam
perjalanan ke rumah sakit, bangkitan serupa berulang sampai penderita tiba di rumah sakit. Lama perjalanan dari rumah ke rumah sakit sekitar 20
menit. Setelah mendapat obat kejang seperti yang telah disebutkan di atas, kejang berhenti dan tidak berapa lama anak sadar. Orang tua
memperhatikan lengan dan tungkai sebelah kanan Nampak lemah dan penderita sering tersedak bila minum. Sebelum teradi serangan kejang,
terdapat batuk, pilek yang sudah berlangsung 3 hari tanpa demam.
Pada riwayat penyakit sebelumnya, saat usia 6 bulan, penderita mengalami kejang dengann demam tinggi dirawat di rumah sakit dan
dilakukan pemeriksaan cairan otak dan dikatakan sakit radang selaput otak. Dirawat di rumah sakit selama 15 hari.
Pada usia 1 tahun, penderita ,engalami kejang yang tidak disertai demam sebanyak 2 kali. Usia 18 bulan penderita kembali mengalami
kejang yang disertai demam tidak tinggi. Penderita berobat ke dokter dan diberi obat asam valproate. Setelah 9 bulan berobat, orang tua
menghentkan pengobatan karena penderita tidak pernah kejang. Penderita sudah bisa bicara lancer, sudah bisa memakai baju sendiri dan
mengendarai sepeda roda tiga.
Pada pemeriksaan fisik:
Kesadaran kompos mentis, suhu aksila 36.5C, tekanan darah 90/45mmHg, Nadi 100x/menit, RR 30x/menit
Pada pemeriksaan neurologis
1. Kepala : Tampak mulut penderita mencong ke sebelah kiri. Lipatan dahi masih Nampak dan kedua bola mata dapat menutup. Saat penderita
diminta mengeluarkan lidah, terjadi deviasi ke kanan dan dsertai tremor lidah.
2. Ektrimitas
: Pergerakan lengan dan tungkai kanan tampak terbatas dan kekuatannya lebih lemah disbanding sebelah kiri. Lengan dan
tungkai kanan dapat sedikiti diangkat, namun sama sekali tidak dapat melawan tahanan dari pemeriksa. Lengan dan tungkai kiri dapat
melawan tahanan kuat sewajar usianya. Tonus otot hipertoni dan reflek fisiologis lengan dan tungkai kanan meningkat, ditemukan reflek
KLARIFIKASI ISTILAH
1. Kelonjotan
2. Kejang
3. Diazepam
4. Bangkitan
5. Tonus Otot Hipertoni
6. Babinski
7. Brudzinsky I
8. Brudzinsky II
9. Kernig
Identifikasi Masalah
1
Dari anamnesis dari ibu penderita, sekitar dua puluh menit sebelum
masuk rumah sakit penderita mengalami bangkitan dimana seluruh tubuh
penderita
tegang,
mata
mendelik
ke
atas,
kemudian
dilanjutkan
Identifikasi Masalah
3
Identifikasi Masalah
6
Kepala
: Tampak mulut penderita mencong ke sebelah kiri.
Lipatan dahi masih Nampak dan kedua bola mata dapat
menutup. Saat penderita diminta mengeluarkan lidah, terjadi
deviasi ke kanan dan dsertai tremor lidah.
Analisis Masalah
1
Analisis Masalah
2
Dari anamnesis dari ibu penderita, sekitar dua puluh menit sebelum masuk
rumah sakit penderita mengalami bangkitan dimana seluruh tubuh penderita
tegang, mata mendelik ke atas, kemudian dilanjutkan kelonjotan seluruh tubuh.
Bangkitan ini berlangsung kurang lebih 5 menit. Setelahnya penderita tidak
sadar. Penderita kemudia dibaa ke rumah sakit. Sekitar 10 menit setelah
bangkitan pertama saat masih perjalanan masih ke rumah sakit, bangkitan
serupa berulang sampai penderita tiba di rumah sakit. Lama perjalanan dari
rumah ke rumah sakit sekitar 20 menit. Setelah mendapat obat kejang seperti
yang telah disebutkan diatas, kejang berhenti dan tidak berapa lama anak sadar.
Orangtua memperhatikan lengan dan tungkai sebelah kanan tampak lemah dan
penderita sering tersedak bila minum. Sebelum terjadi serangan kejang,
teradapat batuk, pilek yang sudah berlangsung 3 hari tanpa demam.
a.
b.
c.
d.
Apa hubungan batuk, pilek 3 hari tanpa demam dengan serangan kejang
pasien?
Analisis Masalah
3 Pada riwayat penyakit sebelumnya, saat usia 6
bulan, penderita mengalami kejang dengan
demam tinggi. Dirawat di rumah sakit dan
dilakukan pemeriksaan cairan otak dan
dikatakan sakit radang selaput otak. Dirawat di
rumah sakit selama 15 hari.
a) Apa hubungan riwayat penyakit saat usia 6
bulan dengan penyakit sekarang?
b) Bagaimana patofisiologi dari meningitis?
c) Apa makna klinis pasien dirawat lima belas
hari?
Analisis Masalah
4 Pada usia satu tahun penderita mengalami kejang
yang tidak disertai demam sebanyak dua kali.
a. Mengapa pada usia 1 tahun pasien mengalami kejang
disertai demam, sedangkan pada usia 18 bulan keang
disertai demam?
b. Apa saja faktor yang menyebabkan kejang berulang?
c. Mengapa pasien diberikan obat asam valproat?
d. Apa dampak pengobatan asam valproat dihentikan
mendadak?
e. Apa makna klinis dari penderita sudah bisa bicara,
sudah bisa memakai baju sendiri dan mengendarai
sepeda roda tiga?
f.
Analisis Masalah
5 Pada pemeriksaan fisik:
Anak Nampak sadar, suhu 37C, TD: 90/45
mmHg (normal untuk usia), nadi 100x/menit,
laju nafas 30x/menit
a. Apa interpretasi dan mekanisme abnormal
dari pemeriksaan fisik?
Analisis Masalah
6
Kepala
masih Nampak dan kedua bola mata dapat menutup. Saat penderita diminta
mengeluarkan lidah, terjadi deviasi ke kanan dan dsertai tremor lidah.
2
b.
c.
Learning Issue
Anatomi dan Fisiologis SSP
Epilepsi dan status epileptikus
Kerangka Konsep
Kesimpulan
Seorang anak laki-laki, usia 3 tahun, BB 14 kg
mengalami epilepsy general tonik klonik,
hemiparesis dextra tipe sentral, paresis N VII dan
XII dextra tipe sentral, serta paresis tipe sentral
karena status epileptikus yang berulang
Terima Kasih