Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dwi Sofiyatul Hasanah

NIM : 180711092
Mata Kuliah : Keperawatan Gawat Darurat
Semester :6
Kelas :C
Prodi : Ilmu Keperawatan

Jawaban :
1. Prinsip Penanganan Pasien di IGD :
a. Immediate and Timely
Dalam prinsip ini penanganan pasien di IGD harus dilakukan secara langsung,
cepat, tepat dan tanggap apalagi terhadap pasien urgent.
b. Adequate and accurate assessment
Suatu pengkajian atau assessment pada penanganan pasien di IGD harus
dilakukan secara adekuat dan akurat sesuai dengan kondisi pasien pada saat
memasuki IGD agar penanganan yang dilakukan selanjutnya bisa ditangani
dengan tepat.
c. Assessment based decisions
Dalam membuat sebuah keputusan harus berdasarkan penilaian, membuat
keputusan yang sesuai dengan kondisi pasien yang dikaji.
d. Interventions according to acuity
Menentukan intervensi sesuai dengan masalah kesehatan yang ditegakan
e. Patient Satisfaction
Prinsip penanganan pasien di IGD harus menciptakan kepuasan pada pasien,
dimana pasien mendapatkan intervensi yang nyaman dan mampu
meningkatkan kondisi kesehatan pasien
f. Complete Documentation
Dokumentasi yang didapatkan harus lengkap selengkap mungkin, agar
memudahkan perawat maupun dokter untuk melakukan tindakan yang tepat
pada pasien
2. Indikator Kerja di IGD :
a. Response Time
Bagaimana petugas merespon pasien dari masuk sampai keluar IGD
Ketika respon cepat, maka pasien akan cepat keluar dari IGD
b. Kematian yang dapat dicegah
Ketika menangani pasien di IGD, maka salah satu indikator kerja yang bisa
mencegah terjadinya kematian
c. Waktu yang diberikan untuk memberikan tatalaksana vital
Di IGD indikator kerja yaitu memberikan tatalaksana vital, pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan TTV.
d. Waktu untuk sampai ke ruang operasi
3. Primary Survey :
ABCDE ( Airway, Breathing, Circulation, Disability, Eksposure )
Dalam primary survey perawat melakukan pemeriksaan terhadap ABCDE, apabila
terdapat gangguan pada ABCDE maka dilakukan tindakan yang sesuai.
Tindakan yang dilakukan pada primary survey :
a. Airway
 Teknik Head Tilt-Chin Lift
Sangat penting untuk membebaskan jalan nafas pasien tapi jangan
dilakukan pada pasien cedera servical.
 Jaw Thrust
Teknik yang dilakukan ketika pasien mengalami cedera servical
 Cross Finger Technique
Tindakan ketika ada benda padat pada mulut pasien
 Mengukur Oropharyngeal Airway (OPA)
 Endotracheal Tube Intubation
Tindakan yang dilakukan segera ketika pasien mengalami trauma
inhalasi
b. Breathing
 Teknik Mouth to Mouth
 Teknik Mouth to Stoma
 Needle de compression
Tindakan yang dilakukan ketika terjadi trauma di dada, contoh fraktur
yang menyebabkan pneumothorac.
 Bag Valve Mask
c. Circulation with hemorrhage control
Periksa pasien jangan sampai kehilangan banyak darah
d. Disability (Neuroligic Evaluation)
 Cek GCS
 Primary, apakah ada trauma otak
 Secondary
e. Eksposure
Periksa Lingkungan pasien
 Teknik Resuscitation : suatu tindakan untuk mengembalikan kondisi
pasien.
4. Dalam kasus tersebut ditemukan adanya jejas pada dada dekstra, leher dan dagu, Ny.
S diduga mengalami henti nafas. Tindakan yang dilakukan pada Ny. S adalah
penilaian cepat untuk tanda-tanda penyumbatan jalan nafas. Teknik yang digunakan
adalah teknik Jaw Thrust, yaitu dilakukan dengan meletakkan satu tangan pada
masing-masing sisi kepala korban dengan ibu jari dekat sudut mulut pertemuan
menuju dagu, gunakan siku untuk menyokong. Kenapa menggunakan Jaw Thrust,
karena teknik Jaw Thrust adalah teknik untuk membuka jalan nafas ketika pasien
mengalami cedera servical atau cedera pada leher.
5. Tindakan yang dilakukan pada pasien dengan kesadaran somnolen dan suara nafas
gurgling dan frekuensi nafas 28x permenit adalah Suction. Karena bunyi gurgling
adalah bunyi cairan yang menandakan adanya sumbatan jalan nafas.
6. Terapi Non Farmakologi, dengan tidak merokok
Teknik yang digunakan adalah Terapi Fibrinolitik. Karena pasien mengalamai ST
elevasi lead II, III, aVF. Dilakukannya teknin ini bertujuan untuk menurunkan ST
elevasi.
7. Soal 7- 10 Dari Ibu Yuniko

Anda mungkin juga menyukai