Anda di halaman 1dari 6

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH iii

POKOK BAHASAN: ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLINE DENGAN


GANGGUAN SISTEM PERSYARAFAN

1. Tujuan belajar:
Mampu melakukan stimulasi asuhan keperawatan, pendidikan kesehatan dan mengintegrasikan
hasil-hasil penelitian dalam asuhan keperawatan klien dengan gangguan persyarafan.

2. Kegiatan Pembelajaran
Masing-masing kelompok mendiskusikan kasus sesuai dengan konsep dan teori keperawatan
dalam kelompok kecil. Lakukan analisa terhadap kasus, diskusi topic terkait dalam pelaksanaan
asuhan keperawatan di rumah sakit. Sajikan hasil diskusi dalam presentasi kelompok, terutama
hal yang ditemukan penting, terkini yang harus di ketahui oleh mahasiswa.

3. Kasus
SKENARIO 1
Tuan H.R berusia 62 tahun, agama islam, pendidikan SD, pekerjaan wiraswasta dirawat di
Ruangan saraf. Keluahan utama Nyeri Kepala. Pasien pertama kali dibawa ke rumah sakit
Angkatan Udara pada tanggal 18 Agustus 2018 dengan keluhan Nyeri kepala berat. Pasien dirujuk
ke rumah sakit Wahidin untuk pemeriksaan MSCT hasil pemeriksaan diagnostik menyatakan
pasien mengalami Stroke Hemoragik. Pasien menjalani terapi di klinik setelah keluar rumah sakit.
Tanggal 6 september 2018 pasien di bawah ke rumah sakit wahidin karena nyeri berat seperti mau
pecah disertai muntah dan mendapat perawatan dan diijinkan pulang. Pada tanggal 25 September
2018 pasien mengeluh nyeri kepala berat dan dan di bawah ke rumaha sakit wahidin. Riwayat
Kesehatan Dahulu: Pasien seorang perokok (2 bungkus rokok perhari), dan peminum kopi,
menyangkal mengonsumsi garam berlebihan. Hasil Pengkajian Kesadaran : GCS: E4 M6 V5, ;
Kualitas: Kompos mentis; Mental : Terorientasi, pasien kadang menggunakan bahasa daerah;
Frekuensi pernafasan 21 x/menit, suara nafas vesikuler, Irama reguler, Tidak terdapat wheezing
dan Rhonci, pergerakan dada simestris. Nadi : 64 x/menit; Irama nadi : reguler; Kualitas: 4+
(teraba dengan mudah), Saturasi: 97%, Pengisian Kapiler < 3 detik, TD : 130/ 74 mmHg; Akral
hangat, Tidak ada Distensi vena jugularis; Bunyi jantung : S1 dan S2 Normal, murmur tidak ada;
Suhu : 36.6 0C (axila). Pasien sering terbangun di malam hari karena nyeri Kepala. Pengkajian
Nyeri: P: Edema Serebral; Q: seperti tertekan; R: Kepala bagian temporoparietal, S: Skala 5 (NRS
1-10); T: hilang timbul.
Pemeriksaan Motorik:

Pergerakan N Kekuatan Otot 5 3 Tonus Otot N


N 5 3 N

Refleks +2 +1 Refleks Neg Neg


Fisiologis Patologis Neg Neg
+2 +1

Pemeriksaan Rangsang Meningens: Kaku kuduk negatif, Kernig Sign Negatif. Pemeriksaan
Nervus Cranialis: Parese Nervus VII dan Nervus XII sinistra tipe sentral. Minum : 10000 cc/24
jam, jenis : Air mineral ; Infus : Nacl 0.9 % 500 cc/24 jam , 20 tts/mnt, Turgor Kulit : elastis.
Pasien merupakan seorang kepala keluarga dengan 8 orang anak. Pasien tinggal serumah
dengan istri dan anaknya. Pasien memiliki usaha tambak ikan pribadi, semenjak sakit, pasien
mepercayakan anaknya untuk mengurusinya. Aktivitas pasien setiap hari adalah mengontrol
tambak, tapi semenjak sakit sudah tidak bisa dilakukan. Untuk kebutuhan sehari-hari diambil dari

1
hasil usaha tambak ikan. Akibat kelemahan anggota gerak pasien hanya bisa terbaring di tempat
tidur, tidak bisa melakukan aktifitas lagi.
MSCT Kepala dengan kontras (18 Agustus 2018) Hasil : Pendarahan Lobus temporoparietal
dextra yang berevolusi ke fase sub akut dengan edema perilesi disertai perbaikan midline shift ke
kiri sejauh 0.6 cm
Terapi: Citicolin 500 mg/12 jam (oral), Ancept 10 mg/24 jam (oral), amilodipin 5 gr/24 jam (oral),
Diazepam 1 mg; Mecobalamin 500 mg/24 jam

SKENARIO 2

Ny. P.T Berusia 66 tahun, Agama Kristen, pendidikan SD, pekerjaan ART dirawat di Ruang Bedah
Saraf dengan diagnosa Tummor Fossa Posterior. Pasien masuk rumah sakit tanggal 13
september 2018 dengan Keluhan Utama Nyeri Kepala. Hasil Pengkajian Klien mengatakan Nyeri
kepala dirasakan sejak 3 bulan yang lalu, nyeri semakin memberat sehingga dibawah.
Sebelumnya klien tidak pernah merasakan ada sesuatu yang yang lain dikepala klien, kadang
klien sakit kepala dan pusing. Namun klien berpikir bukan penyakit yang serius hanya sakit kepala
dan pusing biasa saja. Sehingga klien tidak pernah memeriksakan kesehatannya ke layanan
kesehatan yang ada. Jika sakit kepala dan pusing klien menyuruh anaknya untuk membeli obat
bebas di apotik atau toko-toko obat. Sejak 3 bulan yang lalu klien mengatakan Penglihatannya
kabur. Riwayat Kesehatan Dahulu klien menderita Hipertensi (+), Hiperlipidemia (+), tidak ada
riwayat trauma kepala. Klien juga sulit menghentikan kebiasaan merokok klien karena klien
mengatakan bila bekerja klien sudah terbiasa merokok dan bila tidak merokok ada sesuatu yang
terasa kurang.
Kesadaran Composmentis GCS : E4M6V5, RR : 20 x/mt. Bunyi napas broncovesikuler, Whezing
(-) ronchi (-), Saturasi O2: 98%, CRT< 3 detik, Tekanan darah 130/ 90 mmHg, HR 94 x/mt, SB :
37oC. Saat dirawat Pasien makan 3 kali sehari dengan diet yang di programkan oleh ahli gizi yaitu
rendah natrium 2 gr/hari, porsi makan di habiskan, tidak ada mual dan muntah, tidak mengalami
ganguan menelan. Pengkajian Nyeri P: Obstruksi Hidrosefalus; Q: seperti tertekan; R: Kepala
bagian posterior; S: Skala 4 (NRS 1-10); T: hilang timbul.
Pemeriksaan Motorik:
Kekuatan Otot 5 3
5 3
Pada tanggal 24 September 2018 pasien dipuasakan 6 jam, rencana pemasangan Vp-Shunt
Namun batal dilakukan, pasien di jadwallkan lagi tanggal 25 september 2018.

Radiologi Thorak PA/AP (24 Agustus 2018) Kesan: Tidak tampak tanda-tanda metastais pada
foto thoraks, Slight Cardiomegali.
MSCT Kepala dengan kontras (31 Agustus 2018) Kesan: Tampak lesi hipodens batas tegas, Uk
2.3x2.6x2 cm pada cerebelli kiri disertai perifocal edema di sekitar yang menyempitkan ventrikel
IV serta mengakibatkan dilatasi ventrikel III dan lateralis bilateral, Sugestif abses cerebelli sinistra
yang mengakibatkan obstruksi hydrochephalus.
Konsul Mata (15 september 2018) Hasil: Visus: Kanan 2/60, Kiri 6/24, TIO: 11.2/12.2 mmHg
Kesan: Ods Papil Edema ec Hidrosefalus; tidak ada penanganan khusus. Hanya diberikan
Edukasi.
Laboratorium (tgl 15 september 2018):
WBC : 12.81, RBC: 5.15, HB: 15.2 g/dl, Ht: 46.4 %, PLT: 250, PWD: 12.5 fl, MPV: 10.6 fl,
P-LCR: 29.6 %, PCT: 0.26 %, Neutro: 8.91, Lymph: 2.94, Mono: 0.80, IG: 0.11

2
Laboratorium (20 September 2018) Hematologi: Koagulasi: PT 10.7 detik, INR 1.02, APTT 23.6
detik; SGOT 17 mg/dl; SGPT 14 mg/dl, Glukosa: GDS 106 mg/dl ; Ureum 30 mg/dl; Kreatinin 0.69
mg/dl
Terapi: Amilodipin 10 mg/24 jam oral (Target 140/90 mmHg), paracetamol: 500 mg/8 jam oral

SKENARIO 3

Ny. S usia 45 tahun, pekerjaan asisten rumah tangga. Di rawat Ruang neurologi. Keluhan Utama
Pada saat tidur malam tiba-tiba sisi badan sebelah kanan sulit digerakkan, mulut mencong ke kiri
dan sulit diajak bicara. Hasil Pengkajian Kesadaran somnolen,GCS: E3M5Vafasia. frekuensi nafas
20 kali/menit, irama teratur, pergerakan dada simetris, tidak ada retraksi dinding dada. BJ I-II
reguler, tidak ada mur-mur dan gallop, TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi 90kali/menit, tidak ada
sianosis, Capilary Refiiling Time (CRT) < 3 detik, suhu tubuh 36,5oC, Pasien terpasang NGT, diit
makanan cair 6 x 250 cc 1500 kalori. BAB (+) konsistensi dan warna normal, bising usus (+).BAK
(+) terpasang foley kateter, warna urin jernih kekuningan. Semua aktivitas pasien seperti makan,
minum, mandi, berpakaian, eliminasi, mobilisasi dibantu orang lain (keluarga dan perawat).
Pemeriksaan Motorik:
Kekuatan Otot 0 5
0 5
Tanda ransang meningeal : kaku kuduk (-), kernig(<135o/<135o), laseque (<70o/<70o), Burdzinki I
(-/-), Burdzinki II (-/-).Saraf kranial I – XII : belum bisa dinilai, kesan parese N VII dekstra sentral,
fungsi sensorik belum bisa dinilai, reflek fisiologis kanan dan kiri biseps (+2/+2), triseps
(+2/+2),patella (+2/+2).
Sejak Ny.S sakit, suami Ny. S tidak masuk bekerja.Suami Ny. S selalu menunggui pasien di RS,
karena 2 orang anaknya sibuk bekerja dan bersekolah. Suami Ny. S selalu membantu pemenuhan
ADL Ny.S seperti makan, minum, eliminasi, mobilisasi, kebersihan diri, berpakaian dan
sebagainya. Bagi suami Ny.S, kondisi sakit pasien merupakan kesempatan untuk membalas
kebaikan pasien saat sehat. Suami mengatakan apapun kondisi pasien saat ini, dia tidak merasa
terbebani, suami ikhlas melakukan apapun asalkan pasien bisa sembuh kembali. Suami juga
selalu memberi semangat isterinya supaya tidak putus asa seperti, “ Ayo Bu, gerakkan tangannya,
ayo sebut ma ma ma...”.

Hasil AGD: pH=7,460, pCO2=46,20, pO2=130,60, O2 saturasi=97,6, HCO3=32,8.


CT Scan Hasil : infark perdarahan lobus temporal kiri.
Laboratorium : Hb=10,3 g/dL, GD sewaktu = 91mg/dL . Protein total 7,0 g/dL, Albumin=4,07
g/dL, globulin 2,93 g/dL, Ureum 21, kreatinin 0,7. Kolesterol HDL 43 mg/dL, kolesterol total 199
gr/dL.

SKENARIO 4
Tn. H.A.M berusia 63 tahun, Agama Islam, Pendidikan SMA, Pekerjaan Purnawirawan Polri, klien
memiliki 4 orang anak dan memiliki 3 cucu. Klien Hari Perawatan IX di Ruangan Neurologi dengan
Diagnosis Hemiparase Dextra Non Traumatic Intracranial Hemoragic. Keluhan Utama Badan
sebelah kanan terasa lemah dan sulit digerakan. Riwayat keluhan utama Klien masuk RS 9 hari
lalu dirujuk dari RSUD Nabire dengan keluhan lemah badan sebelah kana yang dialami 2 minggu
lalu sebelum masuk RS. Tidak ada riwayat muntah, mual, kejang. Klien sebelumnya hanya
mengeluh pusing saja dan sering sekali mengantuk dan tidur terus. Saat di RSUD Nabire telah

3
dilakukan pemeriksaan CT Scan dan selanjutnya dirujuk ke RSUP Wahidin Makassar. Saat ini
klien mengeluh badan sebelah kanan terasa lemah dan sulit digerakan. klien seorang perokok,
klien sering makan dengan pola sembarangan tidak ada pantangan makanan. Istri klien
mengatakan klien juga sering mengkonsumsi minuman alcohol khas daerah papua. Istri klien
mengatakan klien jarang melakukan pemeriksaan kesehatan terutama kontrol tekananan darah.
Hasil pemeriksaan Pasien dalam keadaan Composmentis GCS E4M6V5, pola ventilasi spontan
dengan SPO2 98% RR : 18 x/mt. tidak ditemukan kesulitan bernapas. Tidak ada riwayat batuk.
Riwayat merokok (+) 1 bungkus / hari. TD = 130/98 mmHg, HR = 90 x/menit, pemeriksaan EKG
kesan: sinus ritme, akrak hangat , konjungtiva tidak anemis, capilary refill < 3 detik, bunyi jantung
S1 dan S2 reguler, murmur tidak ada, gallop tidak ada. Saat ini klien BAK menggunak popok. Klien
mengatakan kadang terasa sedilkit nyeri daerah leher namun tidak terlalu menggangu klien.
Klien partial care beberapa aktivitas dan kebutuhan dibantu keluarga. Tingkat aktivitas klien pada
tingkat 4 (ketergantungan total) klien mengalami kesulitan dan kelemahan dalam melakukan ADL
namun istri dan anak klien mampu memberikan bantuan dalam kebutuhan ADL baik
makan/minum, mandi, berpakaian, eliminasi dan berdandan.
Kekuatan otot
 Lengan kanan :2
 Lengan kiri :5
 Tungkai kanan :1
 Tungkai kiri :5
Tonus otot
 Lengan kanan :2
 Lengan kiri :5
 Tungkai kanan :2
 Tungkai kiri :5
Komunikasi verbal lambat dan lidah pelo bahasa yang disampaiakan sulit dimengerti dan kurang
jelas. Motorik : Tidak tampa atropi pada ektremitas, parese (+) ektremitas kanan.
Pemeriksaan nervus cranial
 N. Fasialis : Sensorik (+) motorik (+) kesan lemah
 N. Glisopharingeus : Reflex menelan (+) menurun , reflex muntah (-)
 N. Hipogalus : Lidah terasa berat dan mencong ke kanan lidah pelo
Keluarga klien mengatakan saat di RS Nabire klien mengatakan apakah sakit yang dialami dapat
sembuh dan apakah lama perawatanya atau tidak oleh karena klien mendapatkan informasi kalau
stroke itu penyembuhannya lama dan bisa lama berada di RS. Klien sebelumnya mengatakan kepada
keluarga (istri dan anaknya) untuk tetap mendampingi klien untuk mendapatkan pengobatan sejak
berada di RS Nabire sampai dirujuk ke RS Wahidin dan sangat berharap dapat kembali ke Nabire
dengan kondisi yang lebih baik. Klien mengatakan bila kondisi seperti ini berlanjut lama. klien tidak
dapat bekerja lagi sebagai security di salah satu Kantor swasta

Hasil laboratorium: GDS 120 mg/dl, SGOT 21 U/L SGPT 28 U/L Nat 139 mmol/L Kal 4,0 mmol/L Clo
102 mmol/L.
Terapi : Amlodipine 10 mg / 24 jam / oral; Micardis 80 mg / 12 jam / oral; Ranitidin 150 mg / 12 jam /
oral; citicolin 500 mg / 12 jam / oral; Mecobalamin 1 tablet / 24 jam / oral; Natrium diclofenad 50mg /
12 jam / oral

4
4. Instruksi
a) Analisis Konsep TEORI terkait gangguan Persyarafan pada kasus
b) Analisis Patofisiologi pada kasus
c) Identifikasi Diagnosa Keperawatan pada Kasus
d) Identifikasi Tujuan Keperawatan sesuai dengan Nursing Outcome Classifikation (NOC)
e) Identifikasi Intervensi Keperawatan (sertakan 2 artikel penelitian yang mendukung)

5. Jadwal pelaksanaan Presentasi


Presentasi 1: Jumat, 16 Agustus 2019
Presentasi 2: Jumat, 23 Agustus 2019
Presentasi 3: Jumat, 30 Agustus 2019
Presentasi 4: Jumat, 06 September 2019

6. Evaluasi Presentasi
FORMAT EVALUASI PRESENTASI
KMB III SISTEM PERSYARAFAN
Program studi ilmu keperawatan
Hari/ tanggal :
Topik :
Kelompok :
Penilai :
Nilai kelompok ( 0 – 100 )

SKORE SKOR DI
NO ASPEK YANG DI NILAI
MAKSIMAL PEROLEH

1. Mempersiapkan Makalah dan Presentasi dengan Baik 10

2. Menerangkan Dengan Jelas 15

3. Mendorong Peserta Untuk Diskusi 15

Kemampuan Kelompok Menjawab dan Menganalisa


4. 20
Pertanyaan Audiensi

5. Menggunakan Waktu Dengan Baik 10

6. Kelompok Saling Berkontribusi Pada Saat Penyajian 15

Kemampuan Kelompok Menyimpulkan Kesepakatan


7. 15
Bersama

Total Nilai 100

7. Aturan tentang PLAGIARISM:


 Disebut Plagiarism apabila mahasiswa melakukan upaya copy paste tugas dari sumber
manapun tanpa mencantumkan sumber referensi yang sahih.
 Plagiarism juga adalah dalam bentuk pengambilan ide karya milik orang lain, baik dalam
bentuk utuh ataupun sebagian. Mengklaim tugas orang lain sebagai hasil pemikiran sendiri
dan lalai mencantumkan sumber asli.

5
 Pengecekan plagiarism akan dilakukan baik secara manual maupun menggunakan software
online yang tersedia seperti viper, mini turnitin, google search engine, dsb.
 Mahasiswa yang diketahui melakukan plagiarism baik disengaja maupun tidak disengaja,
maka nilai tugasnya akan mengalami pengurangan nilai tergantung derajat plagiarism. Nilai
tugas tersebut akan dikurangi mulai dari 50% hingga 100% tergantung derajat kemiripan tugas
dengan sumber asli.
 Dalam kasus pengambilanide atau file, maka mahasiswa yg idenya diambil oleh mahasiswa
lain baik dengan sepengetahuan atau tidak, maka keduanya akan sama-sama mendapat
sanksi pengurangan nilai mulai dari 50 – 100% untuk kategori kelalaian dan pengambilan ide.
 Pelanggaran plagiarism berat akan dikenakan sanksi

Referensi yang dianjurkan (gen

Black J.M., Hawks J.H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen Klinis untuk Hasil yang
Diharapkan (3-vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8. Elsevier (Singapore) Pte.Ltd.
Bulechek G.M., Butcher H.K., Dochterman J.M., Wagner C. (2013). Nursing Interventions
Classifications (NIC). 6th edition. Mosby: Elsevier Inc.
Hall E. (2014). Guyton dan Hall Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi Bahasa Indonesia 12.
Saunders: Elsevier (Singapore) Pte.Ltd.
Huether S.E. and McCance K.L. (2016) Understanding Pathophysiology. 6th edition. Mosby: Elsevier
Inc.
Lewis S.L., Dirksen S. R., Heitkemper M.M., Bucher L.(2014). Medical Surgical Nursing, Assessment
and Management of Clinical Problems. 9th edition. Mosby: Elsevier Inc.
Madara B, Denino VP, (2008). Pathophysiology; Quick Look Nursing, 2nd ed. Jones and Barklet
Publisher, Sudbury
McCance, K.L. & Huether, S. E. (2013). Pathophysiology: The Biologic Basis for Disease in Adults
and Children, 7th edition. Mosby: Elsevier Inc
McCuistion L.E., Kee, J.L. and Hayes, E.R. (2014). Pharmacology: A Patient- CenteredNursing
process approach. 8th ed. Saunders: Elsevier Inc
Moorhead S., Johnson M., Maas M.L., Swanson E. (2013). Nursing Outcomes Classifications (NOC):
Measurement of Health Outcomes. 5th edition. Mosby: Elsevier Inc.
Nanda International. (2014). Nursing Diagnoses 2015-17: Definitions and Classification (Nanda
International). Philladelphia: Wiley Blackwell
Waugh A., Grant A., Nurachmah E., Angriani R. (2011). Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi Ross dan
Wilson. Edisi Indonesia 10. Elsevier (Singapore) Pte.Ltd.

Anda mungkin juga menyukai