Oleh :
B2018105
1. Identitas pasien
Nama : Tn. P
Umur : 80 tahun
Jenis Kelamin : laki – laki
Agama : Islam
Alamat : Sragen
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Buruh
Dx Medis : Stroke hemoragik
3. Keluhan utama
Klien mengalami penurunan kesadaran
4. Riwayat kesehatan
a Riwayat penyakit sekarang
Klien datang ke ruang ICU pada tanggal 9 juni 2020 pukul 10.00 WIB dari
IGD, dengan penurunn kesadaran sejak jam 04.00 pagi sebelumnya tidak sadar
klien sempat kejang dua kali, lalu klien dibawa ke RSUD sragen GCS,E2,M4,
V2 somnolen, KU lemah TD 180/102 mmHg, HR 50x/mnt RR 30 x/mnt suhu
36ºC, SPo2 90%, MAP 185 mmHg , akral hangat terdengar suara nafas
stridor, ronkhi terlihat retraksi dinding dada. Terpasang OPA, terdapat NGT,
dari hasil CT SCAN terdapat perdarahan pada lobus temporalis dextra dan
undema cerebri, RO Thorax terdapat cardiomegaly, klien gelisah, klien di
restraint, di berikan posisi head up 30º terpasang O2 NRM 10L Infus NS 20
tpm diberikan catapres 300 mg dalam 50 cc Nacl jalan 2 cc/jam (syrim pump)
b Riwayat penyakit dahulu
Punta Klien datang ke IGD PKU Muhammadiyah Gombong pada tanggal 13
juli 2017 ,pukul 08.00 Wib, dinatar oleh keluargannya dengan keluhan tidak
sadarakan diri sejak jam 04.00 Wib, dari hasil pemeriksaan didapatkan hasil,
kesadaran somnolen,KU lemah, GCS E:2V:2M:4 , PUPIL 3mm/3mm,
TD:148/87mmHg, N : 90x/menit, S: 36,8, RR: 32x/menit, SPO2 :97%, akral
hangat, terlihat retaksi dinding dada,terdengar suara nafas stridor dan ronkhi,
GDS: 125mg/dl, CTScan terdapat pendarahan dilobus temporalis dextra dan
edema cerebri, RO thorax terdapat cardiomegaly, diberikan terapi O2 NRM 10
liter , infus NS 20tpm, terpasang NGT, inj.citicolin 500 mg, inj.ranitidine 50
mg, midazolam 2,5mg.
- Riwayat pengobatan:
Keluarga klien mengatakan klien tidak memepunyai riwayat alergi obat dan
klien jarang berobat hanya mengkonsumsi buah pace untuk mengontrol
hipertensinya.
- Riwayat penyakit sebelumnya:
Keluarga klien mengatakan klien terserang stroke kedua kalinya, yang pertama
2 bulan yang lalu, lalu klien dipijat ke tu kang pijit dan dikasih jamu dan
sembuh dapat berjalan dan tidak ada kelemahan pada anggota gerak tetapi
klien mengalami susah bicara, pikun, dan BAB, BAK tidak terkontrol dan
keluarga klien mengatakan klien baru pertama kalinya di rawat di RS.
c Riwayat penyakit keluarga
Keluarga klien mengatakan mempunyai riwayat penyakit hipertensi tidak
mempuntyai riwayat penyakit DM, dan penyakit menular seperti
HIV,TBC,Hepatitis dll.
5. Pola kebiasaan sehari hari
a) Persepsi kesehatan
- B1 ( Breathing )
Klien tampak sesak nafas, RR : 30x/mnt, menggunakan NRM 10L,
terlihat retraksi dinding dada terdengar suara nafas stridor dan ronkhi
- B2 ( Blood )
TD : 180/102 mmHg N : 50 x/mnt S : 36,8 RR : 30x/mnt SPO₂ : 90%,
akral hangat tidak terdapat sianosis, Map : 185 mmHg
- B3 ( Brain )
Kesadaran samnolen, KU lemah GCS E:2V:2:M: , PUPIL 3mm/3mm
- B4 ( Bowel )
Klien terpasang NGT, cairan yang keluar berwarna hijau kehitaman,
dilakukan bilas lambung, belum mendapatakan diit apapun, bising usus
22x/mnt.
- B5 ( Bladder)
Diuresis yang keluar dari jam 10.00 – 12.00 WIB sebanyak 400 cc
- B2 ( Bone )
Terpasang infus NS 20tpm, tidak terdapat edema pada ekstremitas,
Tonus otot tidak ada masalah tidak terdapat gangguan himiparesisi
pada ekstremitas .
b) Nutrisi
Sebelum sakit : keluarga klien mengatan klien sehari makan bias 5x
menggunakan lauk pauk dan sayur, minum air putih 8 – 11 gelas per hari,
minum the pada waktu pagi hari
Saat di kaji : klien terpasang NGT belum mendapatkan diit apapun dari RS
c) Eliminasi
Sebelum sakit : keluarga klien mengatakn klien BAB dan BAK sudak tidak
terkontrol lagi setelah terkena stroke yang pertama, BAB dan BAK di
sembarangan tempat
Saat di kaji : klien belum BAB selama di RS terpasang DC kateter Urine buan
3 jam 400cc
d) Istirahat tidur
Sebelum sakit : klien dapat beristirahat dengan nyenyak, tidur +/- 5 – 6 jam
Saat di kaji : klien berbaring lemas diatas tempat tidur ( kesadaran sopnolen ),
dan di restraint
e) Aktivitas dan latihan
Sebelum sakit : klien dapat beraktivitas tanpa bantuan orang lain
Saat di kaji : klien hanya berbaring di tempat tidur dan segala keperluan di
bantu oleh perawat
f) Pola rekreasi
Sebelum sakit : kelurga klien mengatakan klien senang berkumpul dengan
keluarganya untuk bereakreasi dan berjalan jalamn ketika pagi hari di sekitar
rumah
Saat di kaji : klien hanya terbaring lemas di tempat tidur dan di temani oleh
keluarganya ketika terkena stroke
g) Pola komunikasi
Sebelum sakit : keluarga klien mengatakan klien sulit berbicara setelah terkena
stroke yang pertama 2bulan yang lalu jadi sulit berkomunikasi
Saat di kaji : klien tidak dapat berbicara mulut tampak tidak simetris belum
sadar, kesadaran somnolen
h) Pola aman dan nyaman
Sebelum sakit : klien merasa aman dan nyaman berada di antara keluarganya
dan mampu menghindari dari bahaya sekitar
Saat di kaji : klien tampak gelisah dan restraint pada kedua kaki dan tanganya
i) Pola nilai dan keyakinan
Sebelum sakit : keluarga klien mengatakan klien dapat beribadah sholat 5
waktu tetapi sering bolong – bolong karena sidah mulai pikun
Saat di kaji : klien hanya berbaring ditempat tidur dan tidak sadarkan diri dan
kelurga hanya berdoa untuk kesembuhanya
6. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : lemah
Kesadaran : Simnolen
TD : 180/120 mmHg
N : 50 x/mnt
RR : 30 x/mnt
S : 36,8ºC
7. Pemeriksaan sistematis
a) Kepala : mesoschopal,rambut berubah,tampak sedikit kotor
b) Leher : tidak terdapat pembesaran kelenar thyroid
c) Mata : simetris, konjungtiva ananemis, sclera aniterik, pupil 3mm/3mm
d) Telinga : simetris, terdapat serumen sedikit
e) Mulut : mukosa bibir kering, mulut tampak tidak simetris, tidak ada stomatitis,
gigi tampak kotor, gigi tampak mulai ompong
f) Dada
- Paru – paru
Inspeksi : simetris, tidak ada lensi, terdapat retraksi dinding dada
Palpasi : Ekspansi dinding dada seimbang
Perkusi : sonor
Auskultsi : ronhki
- Jantung
Inspeksi : tidak terlihat ictus cordis pada region 2 sd 5 sinistra
Palpasi : teraba ictus cordis
Perkusi : pekak
Auskultasi : S1 dan S2 murni tidak terdapat suara jantung tambahan
atau abnormal
g) Genetalia dan rectum terpasang DC
h) Ekstermitas :
- Atas : terpasang infus NS di tangan kiri, dengan pemberian obat
catapres melaluli syring pump.
- Bawah : tidak ada edema
8. Data penunjang
a) Pemeriksaan laboratorium
b) Pemeriksaan ST Scan
Dari hasil CT-Scan pada tanggal 9 juni 2020 terdapat perdarahan di lobus
temporalis dextra dengan edema cerebri
c) Pemeriksaan thoraks
Dari hasil RO Thoraks pada tanggal 9 juni 2020 pilmo masih tampak normal,
cardiomegaly
2. Analisa Data
No Tanggal Data Etiologi Masalah
1 9 juni 2020 Ds : - Perdarahan Ketidakefektifan
Do : dibagian otak perfusi jaringan
- GCS = 8 E;2,M;4,V;2 cerebral
- Sopnolen
- KU : lemah
- Terdapat perdarahan dilobus
temporalis dextra edema
cerebri
- Terapi obat yang diberikan
- Inj. Citicolin 500mg/12 jam
- Inj.piracetama 1 gr/8 jam
- Inj.tranexsamat
500mg/8jam
- Inj.catapres 300 mg
- Inj. Maniatol 125 cc
- TD :180/120 mmHg
- HR : 50 x/mnt
- MAP : 185 mmHg
2 9 juni 2020 DS : - Akumulasi Ketidakefektifan
DO : secret yang bersihan jalan nafas
- Klien tampak sesak nafas berlebihan
- RR : 30 x/mnt
- Terdapat retraksi dinding
dada
- Terpasang O2 NRM 10 liter
- Terdengar suara nafas
stridor, ronkhi
3 9 juni 2020 DS : - Penurunan Resiko jatuh
DO : kesadaran
- Klien gelisah
- Klien terpasang restraint
pada kedua kaki dan tangan
- Klien mengalami penurunan
kesadaran GCS E2,M4,V2;
samnolen
- TD : 180/120 mmHg
- RR : 30 x/mnt
- HR : 50 x/mnt
- S : 36,8ºC
- SPo2 90%
3. Diagnosa Keperawtan
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d akumulasi secret berlebihan
2. Ketidakefektifan perfusi jaringan b.d perdarahan diotak
3. Resiko jatuh b.d penurunan ( gelisan )
4. Intervensi keperawatan
mengeluarkan
secret
Keterangan :
1: berat
2: cukup berat
3: sedang
4: ringan
5: tidak ada keluhan
5. Implementasi Keperawatan
Tgl/jam/dx Implementasi Respon
10 juni 2020 (2) - Posisikan klien head up 30º - Klien tampak tidak
10.00 – 11.00 - Memberikan O2 NRM sadar (sopnolen)
WIB - Memberikan obat catapres - O2 masuk NRM 1OL
- Catapres 300 mg
dalam 50 Nacl jalan 2
cc/jam ( Syrim pums)