Nama Kelompok 6 :
1. Nur Chamidah A (B2018100)
2. Puput Aryani Betty K (B2018108)
3. Ratri Arum Ningtyas (B2018110)
4. Sinta Rowaidatul A (B2018124)
5. Vitriana Permatasari (B2018139)
6. Wida Lestari (B2018141 )
1. Pengertian Lanjut Usia
Menurut Constantinides (1994), menua (menjadi tua) adalah suatu
proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan
untuk memperbaiki diri/mengganti dan mempertahankan fungsi
normalnya sehingga tidak dapat berubah terhadap infeksi dan
memperbaiki kerusakan yang diderita (Darmojo, 2009: 3).
2. Batasan-Batasan Lanjut Usia
Batasan-batasan lanjut usia menurut WHO dalam (Mujahiduallah, 2012) adalah
usia pertengahan (middle age) yaitu kelompok usia 45-59 tahun, usia lanjut
(early) antara 60-70 tahun, usia lanjut tua (old) antara 75-90 tahun, dan usia
sangat tua (very old) di atas 90 tahun.
Menurut dep. Kes RI usia lanjut digolongkan menjadi tiga golongan yaitu
kelompok lansia dini (55-64 tahun), kelompok lansia pertengahan (65 tahun ke
atas), dan kelompok lansia dengan risiko tinggi (70 tahun keatas).
3. Pengertian Sistem Kardiovaskular
Sistem kardiovaskular sangat erat kaitannya dengan jantung
dan pembuluh darah dimana jantung dan pembuluh darah
merupakan satu kesatuan integrasi yang mampu memberikan
oksigen dan nutrient bagi setiap sel hidup untuk bertahan
hidup. Sistem ini bertanggung jawab atas pengangkutan darah
kaya oksigen dan nutrisi ke organ serta pengangkutan produk
limbah metabolik yang selanjutnya akan dibuang dari tubuh
(Touhy & Jett, 2014).
4. Perubahan Fisiologis Sistem Kardiovaskuler Pada Lansia
a. Perubahan Miokardium
Perubahan meliputi amyloid deposits, akumulasi lipofuscin, degenerasi basofilik,
atrofi miokard atau hipertropi, katup kaku dan menebal, serta jumlah jaringan ikat
meningkat (Miller, 2012). Penuaan tidak mengakibatkan perubahan ukuran jantung,
tetapi dinding ventrikel kiri cenderung ketebalannya sedikit meningkat.
Hipertensi esensial (hipertensi primer atau idiopatik) adalah hipertensi yang tidak
jelas penyebabnya. Hal ini ditandai dengan terjadinya peningkatan kerja jantung
akibat penyempitan pembuluh darah tepi. Lebih dari 90% kasus hipertensi termasuk
dalam kelompok ini. Penyebabnya adalah multifaktor, terdiri dari faktor genetik, gaya
hidup, dan lingkungan.
1. Sakit kepala
2. Mimisan
3. Jantung berdebar-debar
4. Sering buang air kecil di malam hari
5. Sulit bernafas
6. Mudah lelah
7. Wajah memerah
8. Telinga berdenging
9. Vertigo
10. Pandangan kabur
9. Cara pencegahan
Pemijatan untuk pelepasan ketegangan otot, meningkatkan sirkulasi darah, dan inisiasi
respon relaksasi. Pelepasan otot tegang akan meningkatkan keseimbangan dan
koordinasisehingga tidur bisa lebih nyenyak dan sebagai pengobat nyeri secara non-
farmakologi.
Menurunkan berat badan apabila terjadi gizi berlebih (obesitas).
Olahraga secara teratur
Mengurangi asupan garam dan natrium.
Mengurangi konsumsi kafein dan alkohol
Menghindari stress
11. Asuhan Keperawatan
a) Diagnosa
b. Intervensi : Berikan tindakan non farmakologi untuk menghilangkan sakit kepala, misalnya
kompres dingin pada dahi, pijat punggung dan leher, tenang, redupkan lampu kamar, tekhnik
relaksasi.
Rasional : Tindakan yang menurunkan tekanan vascular serebral dan yang
memperlambat atau memblok respons simpatis efektif dalam menghilangkan sakit kepala
dan komplikasinya
c. Intervensi : Hilangkan atau minimalkan aktivitas fase kontriksi yang dapat meningkatkan
sakit kepala, misalnya mengejam saat bab, batuk panjang, membungkuk
Rasional : Aktivitas yang meningkatkan vasokontriksi menyebabkan sakit kepala
pada adanya peningkatan tekanan vascular cerebral
Dx 2 : Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum
a. Intervensi : Kaji respon pasien terhadap aktivitas,perhatikan frequency
nadi lebih dari 20 kali per menit diatas frequency istirahat : peningkatan
tekan darah yang nyata selama atau sesudah aktivitas ( tekanan sistolik
meningkat 40 mmhg atau tekanan diastolic meningkat 20 mmhg) dispnea atau
nyeri dada : kelemahan dan keletihan yang belebihan :pusing atau pingsan.
Rasional : Menyebutkan parameter membantu dalam mengkaji respon
fisiologi terhadap stress, aktivitas bila ada merupakan indikator dari
kelebihan kerja yang berkaitan dengan tingkat aktivitas.
b. Intervensi : Instruksikan pasien tentang teknik penghematan energy,
misalnya menggunakan kursi saat mandi,duduk saat menyisir rambut atau
menyikat gigi,melakukan aktivitas dengan perlahan.
Rasional : Teknik memghemat energy mengurangi penggunaan energy,
juga membantu keseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
DX 3 : Curah Jantung, resiki tinggi terhadap hipertensi berhubungan dengan
peningkatan afterload, vasokontriksi
a. Intervensi : Pantau TD.ukur pad kedua tangan atau paha untuk
evaluasi awal. Gunakan ukuran manset yang tepat dan teknik yang
akurat.
Rasional : Perbandingan dari tekanan memberikan gambaran
yang lebih lengkap tentang keterlibatan/bidang masalah
vascular. Hipertensi berat diklasifikasikan pada orang dewasa sebagai
peningkatan tekanan diastolic sampai 130, hasil pengukuran
diastolic diatas 130 dipertimbangkan sebagai penigkatan
pertama, kemudian maligna. Hipertensi sistolik juga
merupakan faktor resiko yang di tentukan untuk penyakit
cerebrovaskular dan penyakit iskemi jantung bila
tekanan diastolic 90-115.
TERIMAKASIH