Anda di halaman 1dari 8

FASE PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN MANUSIA

Nama kelompok 4 :
1. Ratri Arum Ningtyas (B2018110)
2. Rezha Aldova Silvano (B2018111)
3. Rhamadhani Ardianti Nuurjannah (B2018112)
4. Ricko Anggardika Prasetyaji (B2018113)
A. Fase-fase Kepribadian

Sigmund Freud adalah dokter muda dari Wina yang mengemukakan gagasan
dan memusatkan perhatianya kepada perkembangan kepribadian dan menekankan
pentingnya peran masa bayi dan awal masa kanak-kanak dalam membentuk
kepribadian seseorang.

Freud membagi perkembangan kepribadian seseorang menjadi 3 tahapan yakni


1. Tahap infatil (usia 0-5 tahun)
2. Tahap laten (usia 5-12 tahun)
3. Tahap genital (diatas umur 12 tahun)
Tahap infatil yang paling menentukan dalam membentuk kepribadian seseorang,
terbagi menjadi 3 fase, yakni fase oral, fase anal, dan fase phalis
1. Fase Oral (usia 0-1 tahun)
Pada fase ini mulut merupakan daerah pokok aktivitas dinamis atau
daerah kepuasan yang dipilih oleh insting. Tingkah laku senang
menggigit dan mengunyah pada anak usia 0-1 tahun saat gigi mulai
tumbuh merupakan contoh yang nyata fase oral, menelan dan
memutahkan makanan kalau makanan tidak memuaskan.
Pada fase oral memberikan pemahaman yang benar tentang fungsi
mulut dengan cara makan akan memberikan dampak positif dimasa
depan bagi seorang anak
2. Fase anal (usia 1-3 tahun)
Pada fase ini dubur merupakan daerah pokok aktivitas yang dinamis.
Mengeluarkan feces merupakan aktivitas untuk menghilangkan
perasaan tekanan yang tidak menyenangkan dari akumulasi sisa
makanan.
Saat usia anak pada fase ini orang tua yang bijak akan memberikan
pembimbingan toilet training dengan baik, tidak sembarang tempat
untuk membiarkan anaknya buang air kecil dan buang air besar. Dimasa
yang akan datang dengan toilet training yang baik dan benar akan
mendorong seorang individu dewasa yang kreatif dan produktif
3. Fase phalis (usia 3-5 atau 6 tahun)
Pada fase ini alat kelamin merupakan daerah organ terpenting.
Perkembangan terpenting pada masa ini adalah timbulnya Oedipus
complex, yang diikuti fenomena castration anxiey (pada laki-laki) dan
penis envy (pada perempuan).
Perbedaan hakekat odipus complex pada laki-laki dan perempuan ini
(disebut oleh pakar psikoanalisis pengikut freud sebagai electra
complex) merupakan dasar dari perbedaan psikologi diantara pria dan
wanita.
4. Fase Latent (usia 5 atau 6-12 tahun)
Pada fase ini anak mengembagkan kemampuan fase sebelumnya yakni mengganti
kepuasan libido dengan kepuasan non seksual, khususnya bidang intelektual, atletik,
keterampilan dan hubungan teman sebaya.
Fase latent juga ditandai dengan percepatan pembentukan super ego dan sifat
narsistik. Orang tua harus mampu bekerjasama dengan anak berusaha merubah impuls
seks agar energi dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk merubah dan membentuk
super ego. dengan demikian anak akan menjadi lebih mudah memperlajari sesuatu
dibandingkan dengan masa sebelum dan sesudahnya ( masa pubertas ) .
5. Fase Genital (usia diatas 12 tahun)
Fase ini dimulai dengan perubahan biokimia dan fisiologi dalam diri remaja. Pada fase
genital, impuls seks itu mulai disalurkan ke objek diluar seperti : berpartisipasi dalam kegiatan
kelompok, menyiapkan karir, cinta lain jenis, perkawinan dan keluarga. Terjadi perubahan dari
anak yang narsistik menjadi dewasa yang berorientasi sosial, dan realistik.
Berikut beberapa gambaran tingkah laku orang dewasa yang masak, ditinjau dari dinamika
kepribadian Freud :
a. Menunda kepuasan
Seseorang dengan kepribadian yang telah dewasa akan mampu menunda kepuasan keinginan
dengan harapan mendapatkan tingkat kepuasan yang lebih besar pada masa yang akan dating.
b. Tanggung jawab
Yaitu apabila kita tidak melakukan sesuatu maka orang lain tidak akan mengerjakannya untuk
kita.
c. Pemindahan atau sulimasi
Mengganti kepuasan seksual menjadi kepuasan dalam bidang seni, budaya dan keindahan.
d. Memiliki kelompok
Terlibat dalam organinasi sosial, politik dan kehidupan social yang harmonis merupakan ciri
individu dewasa.
Matursuwun

Anda mungkin juga menyukai