NIM : 2022410011
Prodi : Psikologi Islam ( semester 2 )
1. Asosiasi Bebas
Untuk menidentifikasi hal-hal yang tertekan dan terkunci dan terkunci dalam
ketidaksadaran.
Cara terapinya yaitu teknik dasar untuk melakukan psikoanalisa ini adalah
dengan meminta klien berbaring di dipan khusus (couch) dan terapis duduk
dibelakangnya, jadi posisi klien menghadap ke arah lain tidak bertatapan
dengan terapis. Klien diminta mengemukakan apa yang muncul dalam
pikirannya dengan bebas, tanpa merasa terhambat, tertahan dan tanpa harus
memilih mana yang dianggap penting atau tidak penting. Terapis yang duduk
di belakang dipan khusus pada dasarnya mendengarkan tanpa menila iatau
memberi kritik dan memperlihatkan sikap ingin mengetahui lebih banyak
tentang klien. Namun pada saat-saat tertentu, terapis memotong asosiasi bebas
yang sedang dikemukakan oleh klien bilamana dianggap penting untuk
memperjelas hubungan-hubungan antara asosiasi-asosiasi satu sama lain.
2. Interprestasi ( Penafsiran )
Interpretasi adalah prosedur dasar yang digunakan dalam analisis asosiasi
bebas, analisis mimpi, analisis resistensi dan analisis transparansi.
Prosedurnya terdiri atas penetapan analisis, penjelasan, dan bahkan mengajar
klien tentang makna perilaku yang dimanifestasikan dalam mimpi,
asosiasi bebas, resistensi dan hubungan teraupetik itu sendiri.
Fungsi interpretasi adalah membiarkan Ego untuk mencerna materi baru dan
mempercepat proses menyadarkan hal-hal yang tersembunyi.
3. Analisis Mimpi
Analisis mimpi merupakan prosedur yang penting untuk membuka hal-hal
yang tidak disadari dan membatu klien untuk memperoleh penjelasan kepada
masalah-masalah yang belum terpecahkan.
Selama tidur pertahanan menjadi lemah dan perasaan-perasaan yang tertekan
menjadi muncul ke permukaan.
Freud melihat bahwa mimpi sebagai “royal to the uncouncious”,dimana dalam
mimpi semua keinginan, kebutuhan,dan ketakutan yang tidak disadari
diekspresikan.
Beberapa motivasi yang tidak diterima oleh orang lain dinyatakan dalam
simbolik dari pada secara terbuka dan langsung.
4. Resistensi
Frued memandang resistensi sebagai suatu dinamika yang tidak disadari yang
mendorong seseorang untuk mempertahankan terhadap kecemasan.
Resistensi bukan sesuatu yang harus diatasi, karena hal itu merupakan
gambaran pendekatan pertahanan klien dalam kehidupan sehari-hari.
Resistensi harus diakui sebagai alat pertahanan menghadapi kecemasan.
5. Analisis Transperensi
transperensi (pemindahan) terletak dalam arti terapi psikoanalisa dalam proses
terapeutik pada saat dimana kegiatan-kegiatan klien masa lalu yang tak
terselesaikan dengan orang lain ,menyebabkan dia mengubah masa kini dan
mereaksi kepada analisis sebagai yang dilakukan kepada ibunya atau ayahnya.
Kini, dalam hubungan dengan konselor klien mengalami kembali perasaan
penolakan permusushan yang pernah dialami terhadap orang tuanya.
Kelemahan Teori Spikoanalisis Frend