: Disusun oleh
UMAR AKHSANI
NIM 1.1.10529
2
b) Riwayat perawatan dahulu
Klien belum pernah mengalami stroke ataupun syok sebelumnya. Klien pernah
menderita demam sebelumnya, demam sembuh dengan obat penurun panas yang
didapat di toko obat. Klien mempunyai riwayat darah tinggi.
c) Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada anggota keluarga klien yang pernah menderita penyakit seperti yang kini
diderita klien. Ibu klien mempunyai riwayat hipertensi. Riwayat DM, jantung tidak
ada.
d) Riwayat psikososial
Klien hidup dengan kondisi ekonomi yang cukup. Lingkungan tempat tinggal
klien sering mengalami banjir jika turun hujan karena selokan atau saluran air di
sekitar rumah tersumbat, dan kini banyak orang yang sedang mengalami demam.
1. Pengkajian Primer
a. Airway
Terdapat lendir pada area trakeobronkial, terdapat suara tambahan pada jalan napas,
ada suara morning, gurgling, terpasang OPA dan ET.
b. Breathing
RR 20 x/menit pernapasan menggunakan ventilator BIPAP dengan Fi O2 flow: 40%,
PEEP: 5, PIP: 15, tidak ada tarikan otot intercosta, SaO2: 100 %.
c. Circulation
Tekanan darah 164/84 mmHg, MAP: 101 nadi 104 x/menit, teratur, tapi lemah,
amplitudo nadi perifer <2 pada skala 0-4, suhu 37,3 0 C, akral dingin, tidak ada
sianosis, kulit nampak pucat, capillary refill = 3 detik, .
2. Pengkajian Sekunder
a. Pemeriksaaan Fisik
Keadaan umum : Lemah
Kesadaran : Sopor, GCS (E: 3, V: ET, M: 4)
Tanda-tanda Vital : Suhu : 37,3 o C
Nadi : 104 x /menit
RR : 20 x /menit
Tekanan darah : 164/84 mmHg
Berat badan : 60 Kg
Kepala : Bentuk mesosephal, tidak ada luka maupun lesi di kepala, rambut hitam,
kulit kepala bersih, rambut tidak mudah dicabut, tidak berbau
Wajah : Kulit gelap di pipi dan bawah mata.
Hidung : Simetri, tidak ada polip, pernapasan cuping hidung (-), terpasang NGT
Mata : Konjungtiva palpebra anemis ( -/- ), sclera ikterik (-/-), reflek pupil positif,
dan isokor,
Telinga : Simetris, tidak ada tanda peradangan ditelinga / mastoid, terdapat sedikit
cerumen,
Mulut : Bibir kering, lesi (+), caries (+), Membran mukosa mulut terlihat pucat,
nampak kering. .
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar (T=1), tidak terdapat distensi vena jugularis.
Kuku : Tidak mudah patah, tidak ada kotoran pada sela-sela kuku.
Dada : Simetris
Pulmo I : Tidak nampak adanya penarikan paru, diaphragma, napas yang tertinggal
tidak terdapat retraksi otot-otot bantu pernapasan tambahan saat bernapas.
Pa : Focal fremitus sinistra = dekstra.
3
Pe: Suara ketok sonor pada apeks paru kanan dan kiri
A : Vesikuler pada lapang paru kanan dan kiri
Cardiac I : Datar (thorax)
P : Ictus cordis teraba pada IC-5 sebelah kiri
Pe: Pekak
A : Bunyi jantung I-II murni, bising (-)
Abdomen I : Perut datar, venektasi (-)
A : Peristaltik (+) 5 X/menit.
P : Supel
Pe : Tymphani
Ekstremitas : Mengalami hemiparesis bilateral stasis. Capilary refil < 3 detik
Atas : Simetri, tidak ada oedema, pada tangan kiri terpasang infus Triofusin
20 tpm
Bawah : Tidak ada lesi, oedema (-).
Genetalia : Bersih, tidak ada lesi, testis 2 buah simetris, herniasi (-), terpasang DC
Kulit : Warna sawo matang, tidak ada lesi, oedema (-),
4
10) Pola penanggulangan stress
Keluarga klien mengatakan bahwa ketika klien mendapatkan stresor psikologis
misalnya masalah keluarga klien selalu membicarakan dengan anggota keluarga dan
sedangkan ketika mendapat stresor fisik, misalnya rasa sakit disuntik, Tn. S meringis
sambil memejamkan matanya.
11) Pola tata nilai dan kepercayaan
Klien beragama Islam, tinggal dalam keluarga yang juga beragama islam.
c) Pemeriksaaan Penunjang
a. Pemeriksaan Analyzer paket
Hemoglobin 9,2 gr% 11,00 13,00
Hematokrit 27,7 gr% 36,00 44,00
Eritrosit 2,98 juta/mmk 3,60 5,00
MCH 30,70 pg 23,0 31,0
MCV 92,70 Fl 77,0 101,0
MCHC 33,10 g/dl 29,00 36,00
Leukosit 20,10 ribu/mmk 6,00 18,00
Trombosit 135,0 ribu/mmk 150,0 400,0
b. BGA
Temperature 36,5 0C
Hb 9,20 gr%
Fi O2 47,0 %
PH (37 0C) 7,349
0
PCO2 (37 C) 37,6 mmHg
PO2 (37 0C) 129,5 mmHg
PH (Corrected) 7,356 (7,350 7,450)
PCO2 36,8 mmHg (35,0 45,0)
PO2 126,5 mmHg (83,0 108,0)
HCO3 20,30 mmol/L (18,0 23,0)
TCO2 21,40
Base Excess -4,8 mmol/L (-2,0 - 3,0)
BE Effective -5,40
SBC 20,5 mmol/L
O2 saturasi 98,5%
A.aDO2 147,30
RI 0,46
d) Program Therapy
Cefriaxon 2gr
Ciprofloxacin 400 mg/12 jam
Metronidazole 500 mg/ 8 jam
Radin 1 amp/ 4 jam
Citicolin 500 mg/ 24 jam
Merobion 500 mg/ 24 jam
NaCl 0,9% 30 tpm
Tutofusin 20 tpm
Triofusin
5
Daftar Masalah
6
Rencana Keperawatan
7
ml/jam. 8. Berikan terapi cairan
- sesuai program (infus
NaCl 0,9% 30 tpm,
Tutofusin 20 tpm,
Triofusin)
8
Catatan Keperawatan
9
3 24 3 Memantau terhadap adanya TD: 150/ 90, Nadi: 100, RR: 20
Maret tanda-tanda infeksi dan Suhu: 37,4 C,
2008 sepsis, monitor TTV
22.10 Mencuci tangan yang tepat -
setiap merawat klien.
22.20 Menggunakan teknik -
aseptik saat memberiakan
terapi intravena dan suction
23.00 Obat masuk lewat selang infus,
Memberikan Antibiotik :
tidak ada tanda-tanda alergi.
Cefriaxon 2gr
Ciprofloxacin 400 mg/12
jam
Metronidazole 500 mg/ 8
jam
10
Catatan Perkembangan
3 25 Maret 3 S:-
2008 O: TD: 150/ 80, Nadi: 100, RR: 20 Suhu: 36,7 C, IgG (+), IgM (+), tes
06.00 Leptospirosis (+), Leukosit: 20,10 ribu/mmk
A: Masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi:
Pantau terhadap adanya tanda-tanda infeksi dan sepsis, monitor
TTV
Pastikan teknik mencuci tangan yang tepat setiap merawat klien.
Gunakan teknik aseptik setiap melakukan intervensi keperawatan
yang bersifat invasif
Berikan Antibiotik :
o Cefriaxon 2gr
o Ciprofloxacin 400 mg/12 jam
o Metronidazole 500 mg/ 8 jam
4 25 Maret 4 S: -
2008 O: Pasien masih di atas bed/ brankar Pasien Sopor, tenang,
06.00 A: masalah teratasi sementara
P: Pertahankan intervensi pasang pengaman, kunci roda dan awasi
pasien terhadap resiko cidera.
11