Etiologi,
Pathofisiologi,
Pathway,
Manifestasi
Klinis,
penyakit
yang
pernah
diderita
adalah
hipertensi
dan
seperti ini sebelumnya, pada kaki sebelah kanan terdapat luka dengan ukuran 5x5x2
cm,akibat tertusuk paku. Terdapat pus, jaringan nekrotik pada seluruh bagian.hasil
pemeriksaan TTV : TD ; 130/80 mmHg, suhu 36,5 C, N; 88x/mnt, RR; 20x/mnt. Pasien
merasa cemas dengan penyakitnya Karena belum pernah sakit seperti ini, pasien
mengatakan ada riwayat penyakit DM dari ibunya. Hasil pemeriksaan lab : Glukosa
-
Infus RL
20 tetes/menit
Injeksi Ampicillin
Insulin
3 x1 amp
3 x 4 UI
3. Pasien datang ke IGD RS Prof. dr. Margono Soekarjo pada tanggal14 Januari 2013 pukul
22.30 WIB dengan keluhan nyeri pinggang kanan. Nyeri pinggang kanan dirasakan sejak
2 hari sebelum masuk rumah sakit. Nyeri dirasakan hilang timbul dan menjalar ke
bagian perut kanan depan hingga ke ulu hati. Nyeri pinggang dirasakansemakin
memberat pada posisi berbaring dan terasa membaik bila pasien membungkuk.Selain
nyeri pada pinggang kanan, pasien juga mengeluh mual mual. Pasien tidak kembung,
muntah, diare, atau sulit BAB. KeluhanBAK (nyeri saat berkemih, kencing menetes,
anyang-anyangan)disangkal, air kencing berwarna kuning jernih dan tidak pernah
terdapat pasir atau batu. Pasien tidak memiliki kebiasaan minum teh dan kopi atau makan
makanan yang asam dan pedas. Pasien mengaku bahwa dirinya jarang minum air putih.
vital Sign : Tekanan darah 110/70 mmHg, Respirasi 16 kali/menit, Nadi 84 kali/menit,
Suhu 36,5oC
Hasil pemeriksaan lab :
Hemoglobin: 14,8 g/dl
Leukosit: 7040 /uL
Hematokrit: 43 %
Eritrosit: 5,2 x 10/uL
Trombosit: 214.000/ uL
MCV: 83,1 %
MCH: 28,7 pg
MCHC: 34,5 %
RDW: 13,6 %
MPV: 9,8 fL
a. Medika mentosa
IVFD D5% 20 TPM
Omeprazole 2 x 1 tab
Kaltrofen supp (ekstra
b. Operatif : pyelolitectomy dextra
Diagnose medis : Nefrolithiasis dextra
4. Ibu D ( 45 thn ) masuk rumah sakit dengan luka diabetikum pada kaki yang lama tidak
sembuh, bahkan lukanya sangat dalam sampai kelihatan bentuk tulangnya. Klien
mengatakan merasa lemas dan sering sekali minum, dan inginnya makan terus terus. Dari
hasil pengujian sementara didapatkan : kondisi umum klien : lemah, TTV TD : 160/90
mmhg HR: 90x/ menit , suhu : 37 C, RR: 18x/ menit , sudah terjadi neuropati ekstremitas,
kakki teraba dingin dan terlihat pucat, gula dara sementara: 450/dl, ada riwayat DM pada
anggota keluarga ( bapaknya meninggal karena komplikasi ) . sejak kecil ibu D
mengalami gizi lebih ( obesitas ) , BB sekarang : 42 kg , TB : 160 cm, sebelum sakitsakitan BB nya pernah mencapai 84 kg.
5. Ny. H 35 tahun, G4 P3A0, usia kehamilan 30 minggu, di rawat di RS dengan keluhan
sejak 3 hari yang lalu menyatakan mudah lelah, tidak nafsu makan, mual muntah > 6 kali,
lemes, merasa haus, banyak kencing. Dari hasil pemeriksaan BB 85kg, TB 160 cm, TBJ :
2200 gram, hasil laboratorium GDS : 250 mg/dl, riwayat keluarga dengan DM, riwayat
melahirkan anak ketiga dengan BBL 4200 gr. Oleh dokter Ny. H dinyatakan mengidap
Diabetes Gestasional kemudian diberikan humulin 30/70 5 IU 30 mnt a.c., Ny. H cemas
pemberian insulin akan menyebabkan ketergantungan dan menyebabkan gangguan
perkembangan janinnya. Selama di RS, Ny. H jarang ditunggu keluarganya karena suami
Ny. H harus bekerja, dan orang tua Ny. H juga merawat anak Ny. H
6. Pada tanggal 23 juli 2015 Ny. A datang ke Rumah Sakit S. dengan keluhan lemah,sesak
napas pada malam hari, penembahan berat badan dengan cepat dari 65-75kg, pasien
tampak edema,turunnya rentang gerak. Pasien mengatakan susah buang air kecil ,nyeri
pada panggul,kaki. Pasien tampak gelisah , susah tidur hanya 4-5 jam/hari kulitnya
tampak pucat, tidak selera makan , demam , kulit gatal,mual,sakit kepala,mata tampak
sayup,cemas.
TB:159Cm
TD:I60/100
RR:
30x/mnt
NADI
:85x/Menit
S:
38
C,
7.
Seorang perempuan usia 56 tahun, mengeluh sesak napas yang dirasakan terus menerus
dan makinbertambah berat saat istirahat/sedang beraktivitas. Sejak 1 hari yang lalu
semenjak masuk RS pasien mengeluh bengkak pada kedua tungkai dan perut, ada batuk
berdahak, putih kental, nyeri dada(-), jantung berdebar (-), pasien juga mengeluh lemah
dan mudah lelah bila beraktivitas. PenambahanBB dengan cepat dari 65 sampai 75 kg.
Pasien tampak edema, turunnya rentang gerak. Pasienmengatakan susah BAK, Nyeri
pada panggul, kaki. Pasien tampak gelisah, susah tidur dan tidur hanya4-5 jam/hari. Kulit
pucat, tidak selera makan, demam, kulit gatal, mual, sakit kepala, mata tampaksayu,
cemas, mual tanpa muntah (-). Hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD: 160/90mmHg,
Nadi84x/menit, Respirasi 28x/menit, urine output 1350 ml, terpasang kateter, kulit
kering, edema positif,ballance cairan +800 cc. Hasil pemeriksaan lab; hematologi ureum
187 mg/dl, creatinin 7,71 mg/dl.BJU < 1,015. Tinggi Badan: 159 cm. Dari hasil riwayat
kesehatan pasien sebelumnya, diketahui pasienmenderita hipertensi sejak 10 tahun yang
lalu dan DM. Klien juga pernah mengalamiglomerulonefritis 3 tahun yang lalu. Gula
darahpalingtinggi400mg/Dl
8. Tn. X, 46 th masuk rumah sakit dengan riwayat penyakit sejak satu bulan ini sering
kejang-kejang, kejang kadang dimulai dari kedua tangan kemudian menjalar ke seluruh
tubuh dengan kejang tonik klonik, pada saat kejang kesadaran menurun. Dari pengkajian
yang dilakukan terhadap keluarga didapatkan keluarga mengatakan bahwa kurang lebih
satu tahun yang lalu pernah kejang seperti sekarang hanya tidak begitu sering bahkan
pernah jatuh dari tempat tidur saat kejang, sesudah kejang badan pegal-pegal dan kepala
nyeri, dari diagnosa sementara dokter adalah epilepsi. Tn X juga punya riwayat post
trauma kepala pada umur 21 th. Pada saat dilakukan wawancara dengan pasien, pasien
mengatakan merasakan malu dengan penyakit yang dideritanya, karena sering
dipergunjing orang sekitar sehingga jarang keluar rumah. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan, reflex fisiologis hiper reflex dan reflex patologis ( ) / negative, rangsang
meningeal ( kaku kuduk negative, Brudzinky I dan II negative ), kekuatan ekstremitas
normal. T = 110/70 mmHg, suara jantung S1>S2 reguler, RR = 16 x/menit, N = 80
x/menit. Pada pemeriksaan penunjang berupa EEG didapatkan ada gelombang hiperaktif
pada lobus temporalis, pada pemeriksaan radiologi berupa Ct-Scan tampak ada gambaran
atropi serebral. Pengobatan, anti kejang ( penithoin 3 x 100 mg ), Neurotam 2 x 3 gr.