Anda di halaman 1dari 10

LUKA BAKAR (L1)

Seorang perempuan berusia 45 tahun dirawat di unit luka bakar hari ke-5 karena mengalami luka
bakar akibat ledakan kompor yang mengenai kepala dan leher, sekeliling dari setengah bagian tubuh
atas,dan sekeliling dari setengah kedua tangan bagian bawah. Pasien mengeluh nyeri pada seluruh
area luka bakar, nyeri dirasakan seperti disayat-sayat, keluhan bertambah pada area luka terkena
gesekan. Nyeri hilang timbul dengan durasi tidak menentu dengan skala nyeri 4 dari 10. Terlihat luka
mengenai subkutis dan terbentuk bulla. Hasil pemeriksaan fisik ; Frekuensi napas 24x/menit,
frekuensi nadi 85 x/menit, Tekanan Darah 120/70 mmHg, Suhu 38 0C, BB; 49, TB; 160. Pemeriksaan
Laboratorium; Hb 10gr/dl, Ht 34%gr/dl, MCV 80,MCH 30, MCHC34, Leukosit 13500, Ureum 21,
kreatinin 0,8 Albumin 2,3, protein total 6,1. Pasien sudah diberikan terapi Tramadol 2 x 1 amp.
GOUT (M2)

Tn. D 56 tahun dirawat dirumah sakit karena terdapat luka persendian ibu jari kaki kiri sejak 2
minggu yang lalu, nyeri seperti ditusuk – tusuk, bertambah saat digerakan dan meningkat pada
waktu malam hari, saat dikaji sekitar luka tampak bengkak, tampak benjolan dan kemerahan
sehingga klien juga tidak bisa bergerak , untuk kebutuhan sehari – hari dibantu oleh keluarga , klien
sudah mengalami dekubitus grade 2 pada tumit kaki kiri , klien terpasang kateter output = 600 cc/
hari Hasil pemeriksaan lab : Hb: 11,1; hematokrit=34; leukosit=16.600; ureum 137 ; kreatinin 2,27 ;
asam urat = 14,1 ; GFR= 36. Terapi ranitidine 2 x30 mg IV; Ceftriaxone 1 x 2 gr IV; Ketorolac 2 x1 amp
IV dan infuse Nacl 0,9 20 ggt / menit
STROKE (S1)
Ny. I berusia 57 tahun, TB 170cm; BB 80 kg, 2 hari yang lalu diantar oleh suaminya ke IGD
karena saat pasien mandi tiba-tiba jatuh dan tak sadarkan diri. Pasien memiliki penyakit
hipertensi sejak 2017. Aktifitas sehari-hari hanya di rumah saja, karena sudah 2 tahun
pensiun dari pekerjaanya di salah satu perusahaan swasta. Menurut suaminya, Ny. I ini
karena merasa bosan kegiatan di rumah, sehingga menghabiskan waktunya dengan menonton
TV sambil ngemil dan menyeduh kopi dan jarang aktivitas olah raga ringan. Ny. I belum
pernah dirawat sebelumnya.

Pemeriksaan fisik
Saat dilakukan pengkajian, pasien tampak pelo dan mengeluh kaki dan tangan kanan nya
mengalami kelemahan jika di gerakan. TD: 1850/100 mmHg, Nadi: 99x/mt, RR: 25x/mt,
suhu: 27C. Nafsu makan selama di RS berkurang, biasanya di rumah 3x/ hari cenderung lebih
suka yang bersantan dan tidak memiliki alergi makanan. Selama di RS pasien sudah 2 hari
tidak BAB, pdahal biasanya dirumah rutin 1x/ hari. Tidak ada perubahan istirahat baik
selama di RS maupun di rumah. Thorax: simetris, nyeri tekan (-), sonor, vesikuler. Auskultasi
kardio: suara S1 dan S2. Abdomen: auskultasi 10x/menit, nyeri tekan (-), asites (-). Kekuatan
otot atas sebalah ka/ki : 4/5; bawah ka/ki: 2/5.
Hasil pemeriksaan fungsi saraf kranialis:
- Tidak ada gangguan dalam pergerakan bola mata
- Nampak ada gangguan saaat mengunyah, sulit menggerakan lidah dari sisi yang
satu ke yang lainnya
- Terdapat gangguan pada saat bicara (pelo)
- Anggota badan sebelah kanan susah digerakan tapi masih bisa mengangkat bahu
sebelah kiri,
Pemeriksaan hasil Laboratorium
Glukosa: 89 Mg/dL; Glukosa 2 jam PP: 100 Mg/dL; Leukosit: 7,5 K/uL; Hb: 13 g/dL
Hasil CT scan: Dx kiln is: CVA
Kesan: - ICH (intracerebral hemmorrhage) putamen sinistra (Slice 6-9, ukuran L.K
2,1
X 3,8 cm, Hu 64,88)
- Tak tampak laterasi
- Penyempitan ventrikel lateralis dan cornu enterior-posterior sinistra
- Tak tampak oedem cerebri
- Suspect hematosinus sphenoidalis sinistra, DD : sinusitis
- Lain-lain tak tampak kelainan
Terapi yang diberikan:
KANKER KOLOREKTAL (D1)

Seorang laki – laki berusia 60 tahun di rawat di ruang bedah umum dengan keluhan BAB bercampur
darah. Hasil pengkajian didapatkan pasien mengalami penurunan berat badan dan nafsu makan
sejak 1 bulan yang lalu, merasa lemah, mengeluh nyeri pada abdomen dan perut terasa penuh,
kadang pasien sudah BAB dan kadang diare, tidak ada riwayat keluarganya menderita colorectal
cancer. Hasil pemeriksaan fisik : suhu tubuh : 38 C, HR 110 x/ menit, TD 120/74, BB 63 Kg, tinggi 172
cm , palpasi ringan pada abdomen nyeri di kuadran kiri bawah. Hasil lab : terdapat tumor,
hematokrit 26% dan Hb 9 g/dL
FRAKTUR (M4)

Seorang laki – laki berusia 85 tahun di rawat di ruang orthopaedic karena fraktur panggung karena
jatuh di rumahnya karena lantainya licin. Hasil pengkajian pasien mempunyai riwayat DM tipe 2 dan
merokok 2 bungkus per hari dan pernah dirawat dengan diagnose PPOK. Hasi pengkajian : pasien
mengeluh nyeri pada panggul kanannya, hasil pemeriksaan fisik : tekanan darah 100/70 mmHg, nadi
110 x/ menit , pernafasan 24 x/ menit, suhu badan 37,5 C , berkeringat , kulit pucat , crackles +,
wheezing ekspirasi + , nyeri tidak berkurang dengan pemberian ketorolac. Pemeriksaan diagnosis x-
ray fraktur ekstrakapsular pada panggung kanan, Ht: 30%, Hb 10 g/dl, leuko 15.000 , terapi rencana
right hip repair dengan kompresi plate dan screws, cefazolin , analgetik ketorocal dan tramadol drift
FRAKTUR (M3)

Seorang laki – laki 31 tahun dirawat di ruang Bedah Orthopaedic dengan keluhan utama nyeri
berdenyut pada area fraktur dengan skala 5(0-10). Klien menyatakan sangat ketakutan akan
kehilangan kakinya. Klien mengalami tabrakan 5 jam smrs. Hasil pemeriksaan fisik tampak
luka pada 1/3 distal dektra, deformitas, periostal utuh, kerusakan jaringan lunak, nadi distal
fraktur (+) parestesi dan paralisis (-), tekanan darah = 100/70, nadi 100x/ mnt, respirasi : 22x /
menit, suhu : 38 C, raccoon eyes (-), Rhinorhea (-), otorrhea (-). Pemeriksaan lab : hb 10.2, ht
31%, eritrosit 3.72, leukosit 11.000 thrombosit 266000, mcv 82 MCH 27.4, MCHC,33.4,
terapi : IVFD NaCl 0.9%, ketorolac drift, ranitidine 2 x1, direncanakan pemasangan external
fixation

Anda mungkin juga menyukai