Anda di halaman 1dari 3

KASUS DI RUANG PENYAKIT DALAM

KASUS 1: CHF
Seorang perempuan, usia 60 tahun dirawat di ruang penyakit jantung dengan gagal jantung.
Pengkajian awal didapatkan data pasien mengeluh sesak nafas, kencing sedikit, pasien sadar,
gelisah, tekanan darah 90/60 mmHg, frekwensi nafas 28 X/menit, dangkal, regular. Frekwensi
Nadi 132 X/menit teraba kecil, kulit lembab & sianosis, bunyi jantung 3 (S3) positif, tangan dan
kaki teraba dingin, edema tungkai derajat 2. Tinggi badan 165 cm, berat badan 65 kg. Hasil
pemeriksaan Rontgen thorax gambaran edema pulmo, pembesaran jantung (CTR ≥ 0.65),
pemeriksaan EKG gambaran left ventrikel hipertropi dan ischemic inferior, pemeriksaan JVP 5
cm, hasil pemeriksaan laboratorium Hematokrit 0.66.

KASUS 2: STROKE
Seorang laki-laki (50 tahun) baru saja tiba di bangsal syaraf dengan keluhan kesulitan bicara dan
kelemahan anggota gerak sebelah kiri. Keluarganya mengatakan bahwa sejak pagi bangun tidur
pasien mengeluh pusing dan lemah. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan pasien mengalami
aphasia, disfagia (kesulitan menelan) wajah merot, tangan dan kaki sebelah kiri mengalami
kelemahan (hemiparesis kiri). Tanda-tanda vital : tekanan darah 180/100 mmHg, nadi 100
x/menit, RR 20 x/menit, suhu 37oC. Pasien mempunyai riwayat hipertensi, hiperlipidemia.
Setelah dilakukan pemeriksaan CT scan kepala, ditemukan adanya iskemia di otak kanan, pasien
di diagnosis stroke iskemia. Pasien telah mendapatkan terapi infuse NaCl 20 tetes/menit, oksigen
pernasal kanul 2 liter/menit. Rencana akan diberikan therapy per oral: aspirin 1x75 mg, plavix 1x
75 mg, pletal 2x100mg.

KASUS 3: DM
Seorang laki-laki berusia 65 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan lemas,
penglihatan sering kabur, tiap malam hari sering buang air kecil terus-menerus selama 8 kali,
sering merasa lapar padahal selalum makan dengan porsi cukup, sering merasa haus ingin selalu
minum terus-menerus. Dari hasil pengkajian tentang Antropometri: Berat badan klien semakin
turun dari 45 kg saat ini menjadi 40 kg, tinggi badan 150 cm. Kadar gula darah sewaktu yaitu
350 mg/dl. Konjungtiva anemis, turgor kulit jelek, mukosa bibir kering. Diet: Nasi putih, tahu,
tempe serta sayur, kadang menggunakan daging. Klien mengatakan tidak mengetahui nutrisi
yang baik untuk pasien Diabetes Mellitus (DM) di rumah. Klien biasanya hanya makan nasi
putih dan tempe, terkadang menggunakan tambahan sayur dan sesekali juga makan daging dalam
kehidupan sehari-hari. Pada riwayat keluarga sebelumnya dalam keluarga klien ada riwayat DM
dalam keluarga. Selain itu dalam pengkajian sejauh mana keluarga melakukan pemenuhan tugas
perawatan keluarga yang bermasalah adalah ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah
kesehatan, dimana klien mengatakan tidak mengerti tentang penyakit DM, tanda gejala dan
penyebabnya. Pasien mengatakan tidak pernah di rawat di RS sebelumnya, saat ini cemas karena
takut terjadi komplikasi, tampak gelisah dan mengeluh sulit tidur. Hasil pemeriksaan fisik TD
140/90 mmhg nadi 91x/mnt, frekwensi napas 24x/mnt tipe nafas kusmaul, CRT 3 detik, kalium 3
mmol/L, Infus Nacl 0,9 % 60 tetes/menit mendapat terapi Actrapit 10 IU.

KASUS 4: Hipertensi
Seorang laki laki (50 th) di rawat dibangsal penyakit dalam dengan diagnosis medis Hipertensi.
Pasien mengeluh nyeri kepala, nyeri seperti di tekan di belakang kepala, skala nyeri 8. Hasil
pemeriksaan fisik tekanan darah 170/100 mmhg, Nadi 100x/mnt, Suhu 27,5 C, RR 24 x/mnt.
Bunyi jantung: terdengar S2 pada dasar ; S3 (CHF dini) ; S4 (pergeseran ventrikel kiri/hipertrofi
ventrikel kiri). Murmur stenosis valvular. Desiran vaskular terdengar diatas karotis, femoralis.
Terdapat distensi vena jugularis. Ekstrimitas: capilary refil > 2 detik, akral teraba dingin. Pitting
oedema pada ekstremitas bawah. Saat ini klien terpasang infus RL 0,9 % 20 tetes per menit.
Hasil pemeriksaan laboratorium Trigliseride 300 g/dl. LDL 350 g/dl. HDL 25 g/dl. 

KASUS 5: DHF
Seorang perempuan berusia 19 tahun dirawat di RSUD Kota Semarang dengan DHF. Ibu pasien
menjelaskan, anak di rumah sudah panas 4 hari, ibu sudah memeriksakan ke dokter BPJS 2 kali
dan sudah diberikan obat penurun panas namun suhu naik turun. Pasien juga mengalami
penurunan nafsu makan dan lemas, telah dilakukan cek laboratorium kadar trombositnya
144.000/ul. Oleh dokter BPJS diminta untuk dirawat di RS. Ibu mengatakan lingkungan rumah
bersih, ada tetangga yang mengalami DHF juga. Kondisi saat ini suhu 36,8 C, frekuensi nadi 92
x/menit, frekuensi pernapasan 25 x/menit. Berat badan saat ini 43 kg, turun 1 kg dalam 1
minggu, pasien makan 3 kali namun setelah sakit nafsu makan menurun, anak hanya makan
sedikit 4-5 sendok dan minum 4-5 gelas belimbing/ hari. Sebelum dan setelah dirawat di RS
tidak ada perubahan BAB dan BAK. Pasien BAB 1 kali/hari dan BAK 5-6 x/hari. Pada
pemeriksaan fisik terlihat bibir kering, perut terasa nyeri saat ditekan, bising usus 20 x/menit,
capillary refill times < 2 detik, terpasang infuse RL 22 tetes/menit di tangan sebelah kanan,
terdapat petechi di tangan dan kaki. Pemeriksaan laboratorium menunjukka hasil hemoglobin
11,1 g/dl, hematokrit 32,20 %, Leukosit 2,7/UL, trombosit 61.000 /Ul. Terapi oral paracetamol
syrup 3x1 cth, Ulsufat syrup 3x1 cth, imunos 1x1 cth. Injeksi: cefotaxim 3x250 mg, dexa 3x1/2
ampul, vit C 1x100 mg.

KASUS 6: CKD
Seorang laki-laki 38 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosa Chronik Kidney
Disease (CKD) grade IV. Riwayat dahulu pasien memiliki riwayat Hipertensi sudah 4 tahun,
punya kebiasaan minum obat pusing yang di jual di warung hampir setiap hari. Hasil pengkajian
pasien mengeluh sesak napas, pusing, dan lemas. Pasien mengatakan cemas dan takut jika harus
cuci darah. Hasil pemeriksaan fisik: tekanan darah 150/100 mmHg, Nadi 80 kali/ menit,
frekwensi pernapasan 26 kali/ menit. Terdengar ronchi pada pemeriksaan paru, edema
ekstrimitas, ascites (+), kulit kering bersisik. Hasil pemeriksaan laboratorium Hb : 8,8 gr %,
leukosit 17.300/ul , LFG 23 ml/ menit/ 1,73 m3, ureum 100 mg/dl, kreatinin 8,89 mg/dl, Albumin
2,8 g/dl, Kalium 5.4 mmol/l. Urine output 24 jam 300 cc dan minum 500 cc/24 jam Hasil
rontgent kesan Cardiomegali dan edema pulmonal. Terapi Valsartan 1x80 mg, Amlodipin 1x 10
mg, Asam folat 1x 100 mg, O2 nasal kanul 3 liter/mnt

KASUS 7: Pneumonia
Seorang laki-laki umur 59 th dirawat di ruang penyakit dalam karena sudah 3 hari yang lalu
mengalami batuk berlendir, sering demam dan menggigil. Pengkajian saat ini didapatkan data
pasien sering batuk produktif, pasien mengeluh demam dan terlihat menggigil, terlihat nafas
cuping hidung, dan penggunaan otot bantu nafas, pada palpasi dada terdapat peningkatan getaran
pada semua paru. pemeriksaan auskultasi ronchi lapang paru kanan dan kiri TTV ; Suhu 39, 20 C,
Nadi; 96X/mnt, RR;32X/mnt, Tekanan darah; 140/90 mmHg. Pasien mengatakan sudah sejak 10
th yang lalu menjadi pecandu rokok kurang lebih 12 batang per hari. Pasien juga mengatakan
sering sakit sakitan seperti batuk, pilek dan demam. Pasien pernah dirawat dengan Pneumonia
TB/BB 155 cm/63 kg. Hasil pemeriksaan Lab: Hb 14.4 gr%, Leukosit 12600 mm 3.
Rontgen:Pemeriksaan thorax infiltrate tipis parokordial kiri dan efusi pleura kiri minimal.
Therapi: Elpicef 2 x 1 gr, Metyl prednisolon 2 x 125 mg, Aminophilin 1 amp drip, Nebulizer
combiven 4 x 1 amp.

Anda mungkin juga menyukai