Anda di halaman 1dari 3

KASUS GEA

Tn. Y (usia 36 tahun) datang ke rumah sakit dengan GEA. Klien mengatakan panas dan
diare sejak 2 hari yang lalu. Klien mengatakan diare sudah 10 kali, encer, disertai dengan
rasa sakit/mulas pada perut. Klien mengatakan muntah 1 kali dan badannya lemas sekali.
Klien juga mengatakan tidak nafsu makan karena mual. Makan hanya bisa habis 3 suap.
Klien juga kesulitan untuk minum banyak. Dari hasil pemeriksaan TTV dan Head To Toe
didapatkan suhu tubuh 39,5 0C, frekuensi nadi 90x/menit, frekuensi napas 25x/menit,
tekanan darah 100/60 mmHg, saturasi 93%, BAB cair, warna kuning sedikit kehijauan,
berbau, dan frekuensi sering. Tampak wajah pucat dan teraba panas pada dahi, ketiak, dan
leher. Tampak mukosa bibir dan mulut kering, bibir sedikit sianosis. Turgor kulit masih
elastis, CRT < 2. Pada pernapasan dan kardiovaskular didapatkan data normal, pada
abdomen terdapat nyeri tekan di epigastrium, tidak ada pembesaran hati, limpa. Distensi
abdomen tidak ada, bising usus 30x/menit, tampak anus sedikit lecet dan terasa nyeri saat
BAB. Hasil pemeriksaan feses didapatkan bahwa hasil feses warna coklat, konsistensi cair,
lendir negatif, darah negatif, PUS +, eritrosit 2-3, Leukosit 8-10, Epitel +, Amillum
Negatif, Lemak +, Serat Tumbuhan +, Telur Cacing Negatif, Yeast Cell Negatif,
Salmonella spp +, Darah samar +, Gula Negatif, Pewarna Gram ditemukan bakteri gram
negatif batang, PH 6, Hb 12.6 gr/dL, Eritrosit 5,10/Ul, Leukosit 15530/ μL, Trombosit
227.000/ μL, Ht 44,4%, Basofil 0, Eosinofil 0, Batang 0, Segmen 92, Limfosit 4, Monosit
6. Terapi yang diberikan pada klien adalah infus RL 20 tpm , obat injeksi omeprazole
1x1gr, ondansentron 2x8gr, ceftriaxone 2x1gr obat oral paracetamol 3x500mg, newdiatab
3x2 tab

KASUS DHF
An. Y (usia 16 tahun) datang ke rumah sakit dengan Demam Berdarah Dengue. Klien
mengatakan panas terus sejak 2 hari yang lalu dan tidak turun-turun. Klien mengatakan
kepalanya juga sakit dan lemah sekali. Klien mengatakan tidak nafsu makan karena mual.
Makan hanya bisa habis 3 suap. Dari hasil pemeriksaan TTV dan Head To Toe didapatkan
suhu tubuh 39,5 0C, frekuensi nadi 90x/menit, frekuensi napas 25x/menit, tekanan darah
100/60 mmHg, saturasi 93%, petekie positif. Tampak wajah kemerahan dan teraba panas
pada dahi, ketiak, dan leher. Tampak mukosa bibir dan mulut kering, bibir sedikit sianosis.
Gusi dan hidung tidak ada perdarahan. Pada pernapasan dan kardiovaskular didapatkan
data normal, pada abdomen terdapat nyeri tekan di epigastrium, tidak ada pembesaran hati,
limpa, dan tidak ada tanda-tanda melena. Tampak pada tangan, banyak bintik merah dan
turgor kulit elastis . Hasil pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 14,5 gr/dl, hematokrit
39 %, erotrosit 4.78 juta/ul, leukosit 20.000/ μL, Trombosit 61.000/ μL LED 30 mm/jam,
SGOT 17%, SGPT 21U/L, Elektrolit Na 128, Kalium 3,1 Cl 99. SGOT/SGPT 86 dan 46,
ureum 19, Creatinin 1, NS1 Dengue positif, PT 10,6 detik, APTT 22,1 detik. Terapi yang
diberikan IVFD Asering 30 tpm, Dexamethasone 2x1 ampul, Omeprazole 2x40 mg/IV,
Parasetamol 3x1 gr (k/p suhu 39 C), Imbost 2x1 tablet, Parasetamol tab 3x500 mg.

KASUS FRAKTUR
Tn. I (usia 30 tahun), mengalami kecelakaan lalu lintas pada tanggal 24 Mei 2022. Klien
terjatuh dari sepeda motornya karena menghindari lubang galian sewaktu berangkat
bekerja. Tn. I langsung di bawa ke rumah sakita dan dilakukan operasi laparatomie karena
terkena benda tumpul pada abdomen serta terdapat fraktur pada bagian pelvis sehingga
terpasang pelvis sling serta terdapat fraktur juga pada daerah tibia dekstra. Tn. I akhirnya
dilakukan perujukan karena rumah sakit sebelumnya tidak bisa menangani Tn.I. Pada saat
tiba di UGD, Tn. I di diagnosa multiple fraktur dan di rawat di ruangan lantai II. Hasil
pengakajian awal didapatkan kesadaran klien compos mentis, dengan kondisi umum baik.
Klien tampak masih terbaring, sesekali meringis kesakitan saat bergerak. Tampak pada
abdomen luka post op. laparatomie sepanjang 10 cm dan terbungkus rapat, tampak pula
pelvis sling dan terdapat fraktur di tibia dekstra. Klien mengatakan nyeri saat bergerak,
makan dan minum terpaksa dibantu oleh istri klien. Klien juga mengatakan untuk BAB
dan BAK juga dilakukan di tempat tidur. Begitu pula dengan mandi dan berpakaian. Klien
mengatakan tidak bisa tidur saat malam hari karena nyeri selalu timbul pada malam hari.
Klien mengatakan walaupun sudah diberikan obat pengurang sakit, nyeri tidak juga hilang.
Klien mengatakan skala nyeri berada pada skala 5.
Hasil pemeriksaan ttv didapatkan suhu tubuh 36 0C, frekuensi nadi 89x/menit, frekuensi
napas 25x/menit, tekanan darah 130/80 mmHg, CRT < 3 menit dan saturasi oksigen 98%.
Hasil pemeriksaan fisik didapatkan kepala simteris, tidak ada nyeri tekan, tampak
kebersihan kepala kurang baik. Tidak ada luka pada kepala. Tampak wajah tidak edema,
tidak ada nyeri tekan, tampak luka lecet pada dagu namun saat ditekan klien mengatkan
tidak terlalu sakit. Pada pemeriksaan abdomen, tampak abdomen supel, tidak ada distensi,
tampak luka post operasi laparatomie sepanjang 10 cm dalam kondisi tertutup dan tidak
ada tanda-tanda infeksi, luka kering, tidak ada rembes. Bising usus 8-10x/menit. Saat
dilakukan palpasi ada nyeri tekan pada abdomen bagian bawah, dekat luka. Perkusi tidak
dilakukan karena klien menolak untuk dipegang pada abdomennya. Tampak pada pelvis
terpasang pelvis sling, klien tidak terpasang kateter. Pada ekstremitas bagian atas
didapatkan luka lecet disekitar lengan atas dan bawah serta telapak tangan. Pada
ekstremitas bawah, di sebelah kanan tampak kaki terpasang elastis verband, tampak
sirkulasi lancar pada kaki sebelah kanan, tidak terasa baal pada kaki yang terpasang elastis
verband, dan terasa nyeri saat di pegang dengan skala 6, dan kaki sebelah kiri banyak luka
lecet. Hasil skor pada indek bartel, klien dengan skor 7 (ketergantungan berat). Hasil
pemeriksaan kekuatan otot didapatkan:

5555 5555
4444 1111
Klien mengatakan ada rasa gatal pada area luka operasi di abdomen dan kaki sebelah
kanan. Selain itu, klien mengatakan rasa pegal dan panas pada punggung karena terbaring
terus.
Hasil pemeriksaan penunjang didapatkan Hasil pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 10,
2 gr/dl, hematokrit 31 %, leukosit 12.000/ μL, Trombosit 250.000/ μL. Hasil Toraks foto
didapatkan Cor dan Pulmo dalam batas normal. Hasil Radiologi didapatkan close fraktur
os tibia 1/3 distal dekstra. Terapi pada klien adalah infus RL 500 cc /8 jam, pemberian
antibiotic Ceftriaxone 2x 1 gr per IV, Ketorolac 3x 30 mg per IV, dan Ranitidine 3x 50
mg per IV. Rencana konsul dokter internis dan dokter anestesi untuk persiapan operasi.

KASUS BPH

Tn. M (usia 62 tahun), datang ke rumah sakit dengan keluhan sakit saat berkemih dan
keluar darah saat berkemih. Saat ini klien sudah berada di ruang rawat inap bedah dan klien
direncanakan untuk operasi. Klien di diagnosa dengan BPH (Benigna Prostat Hiperplasia).
Klien mengatakan sebelum masuk ke rumah sakit, sering merasakan nyeri saat BAK
namun sakit masih bisa ditahan. Selain itu, setelah BAK, ada perasaan tidak tuntas dan
terkadang sering menetes saat baru bangun tidur pagi. Sensasi BAK ini akan terasa lebih
sering saat siang hari, BAK tidak bisa ditahan dan saat BAK aliran urine mengalami
penurunan. Klien mengatakan terkadang ada rasa sakit di bagian suprapubic dan merasa
sangat tidak nyaman dan gelisah saat kandung kemih penuh.
Klien mengatakan tidak mempunyai penyakit tertentu dan pada keluarga tidak ada penyakit
seperti klien atau penyakit genetic. Klien mengatakan tidak ada alergi, klien juga
mengatakan waktu masih bekerja, lebih banyak duduk. Klien juga mengatakan mempunyai
riwayat merokok, kurang lebih 5 tahun yang lalu sudah berhenti untuk merokok. Hasil
pemeriksaan ttv didapatkan suhu tubuh 36 0C, frekuensi nadi 89x/menit, frekuensi napas
25x/menit, tekanan darah 130/80 mmHg, CRT < 3 menit dan saturasi oksigen 98%. Hasil
pemeriksaan fisik didapatkan kondisi klien bersih, penampilan umum klien rapi, dan cara
berpakaian sesuai. Pada pemeriksaan abdomen, abdomen tampak supel, tampak ada
distensi pada kandung kemih, saat dilakukan palpasi di kandung kemih, klien mengatakan
sakit. Bising usus 8-9 kali per menit. Tampak terpasang poly catheter, dan tampak urine
warna kecoklatan, jumlah 280 ml (terpasang dari jam 07.00 – 10.00 WIB). Hasil
pemeriksaan penunjang didapatkan Hasil pemeriksaan penunjang didapatkan Hasil
pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 11, 2 gr/dl, hematokrit 35 %, leukosit 11.500/ μL,
Trombosit 280.000/ μL. Hasil Toraks foto didapatkan Cor dan Pulmo dalam batas normal.
Hasil colok dubur (digital rectal examination) didapatkan tonus psingter ani kuat, mukosa
rectum licin, dan ada pembesaran pada prostat serta ada nyeri tekan. Pemeriksaan USG
urologi didapatkan adanya simple cys dextra. Hasil pemeriksaan urine lengkap didapatkan
warna urine keruh, leukosit 6-8, eritrosit 10-12, silinder negative, sel epitel 14, kristal
negative, bakteria positif, BJ 1.020, pH 7,5. Protein +2, Glukosa negative, keton negative,
darah/Hb +2, bilirubin negative, urobilinogen 3,2 μmol/L, nitrit negative, leukosit sterace
race.

Anda mungkin juga menyukai