Anda di halaman 1dari 48

BAB 3

TINJAUAN KASUS

3.1 Pengkajian

Untuk mendapatkan gambaran nyata pelaksanaan Asuhan Keperawatan

pada pasien Ny. R dengan diagnose medis Close Fraktur Femur 1/3 Medial Dextra

disertai DM Hyperglikemi dimulai dari tahap pengkajian, diagnose keperawatan,

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pengkajian dimulai pada tanggal 16-20

Juli 2018 di ruang H1.

3.1.1 Data Dasar

Pasien bernama Ny. R umur 68 tahun, beragama Islam, Jawa/Indonesia,

berperan sebagai ibu rumah tangga, seorang janda dan mempunyai 7 orang anak.

No register 027xxx. Pasien dirawat dengan diagnose media Close Fraktur Femur

1/3 Medial Dextra. Pasien masuk RSAL Dr. Ramelan Surabaya melalui IGD pada

tanggal 15 Juli 2018 pada pukul 08.25 , masuk diruang perawatan H1 tanggal 15

Juli 2018 pukul 10.00 wib.

Keluhan utama pasien masuk rumah sakit adalah trauma pada paha kanan

dikarenakan jatuh pada saat pasien hendak mengepel lantai. Pasien membawa

ember berisi air lalu tiba-tiba embernya jatuh dan pasien terpeleset, saat itu pasien

tidak dapat berdiri dan merasakan sangat nyeri pada daerah paha kanan, nyeri

dirasakan seperti disayat dan skala nyeri 8 (1-10), kemudian pasien ditemukan

oleh anak kelima pasien dan dibawa ke RSAL Dr. Ramelan dengan menggunakan

mobile ambulance dari RSUD Sidoarjo. Pasien tiba di IGD RSAL Dr. Ramelan

52
2

Surabaya pada pukul 08.25 wib, dari laporan IGD kesadaran pasien compos

mentis, pasien mengeluhkan nyeri pada paha kanan, dan terlihat adanya

deformitas dan memar, GCS Eye 4 Verbal 5 Motorik 6 dengan score EWSS 1

tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 110 x/menit, suhu 36,7 0C, pernapasan 20

x/menit, dan diapatkan hasil gula darah acak 380 mg/dL, lalu pasien mendapatkan

terapi Inf. NaCl 0,9% 10 tpm, Inj. Antrain 1 gram per iv, Inj. Ranitidine 40 mg,

dan pasien dilakukan foto Rontgen dengan hasil Close Fraktur Femur 1/3 Medial

Dextra. Terapi yang di dapat dari dr. Tanjung Sp.Ot MRS di ruang H1, traksi 4 kg

dan asam mefenamat 500 mg, dan terapi yang didapat dari dr. Sartono Sp. Pd

yaitu Diet 2100 kalori, dan Inj. Humulog 3x8 unit, cek gula darah 1 jam PP setiap

hari.

Saat pengkajian pada tanggal 16 Juli 2018 pasien mengeluh nyeri pada

kaki kanan, nyeri karena adanya fraktur femur, nyeri dirasa seperti disayat, skala

nyeri 8 (1-10), keadaan umum sedang, kesadaran compos mentis, GCS Eye 4

Verbal 5 Motorik 6, score EWSS 0, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80

x/menit pulsasi kuat, pernafasan 20 x/menit irama regular, suhu 36,70C per aksilla.

Terapi yang didapat dari dr. Tanjung Sp.Ot adalah Inj. Ranitidine 2 x 20 mg per

iv , Inj. Ketorolac 3x 30 mg per iv, dan inj. Novorapid 3 x 8 unit per sc.

Dari riwayat penyakit dahulu yang dialami pasien ditemukan bahwa

pasien mengidap penyakit diabetes melitus sejak tahun 2008, mendapatkan terapi

humulog 3 x 10 unit per sc, dan pernah operasi tumor payudara pada tahun 2016

di RSAL Dr. Ramelan Surabaya.


3

Pasien mengatakan bahwa keluarga tidak ada yang memiliki riwayat

penyakit seperti diabetes melitus dan tumor payudara. Pasien tidak mmemiliki

alergi terhadap makanan maupun obat.

Genogram :

68

Keterangan:

: Laki-Laki

: Perempuan

: Hubungan Keluarga

: Pasien

: Meninggal Dunia

: Tinggal Serumah

3.1.2 Pemeriksaan Fisik


4

1. Pernafasan (B1- Breathing)

Bentuk dada normochest, pergerakan dada simetris, fungsi pernafasan

baik, tidak ada sesak, tidak Nampak penggunaan otot bantu nafas, tidak ada

sianosis, tidak terpasang alat bantu pernapasan, RR 20 x/menit, suara napas

vesikuler, tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada ronkhi (-/-), wheezing

(-/-), teraba fremitus pada dinding dada kiri dan kanan, terdengar suara sonor

saat diperkusi.

Masalah Keperawatan : Tidak Terdapat Masalah Keperawatan

2. Kardiovaskuler (B2 – Blood)

Ictus cordis tidak terlihat, tidak ada nyeri dada, tidak terdapat perdarahan,

tidak terlihat adanya pembesaran getah bening, pasien tidak merasakan sakit

kepala, Tekanan darah 120/80 mmHg CRT < 2 detik, akral hangat, kering

merah. Pada pemeriksaan perkusi jantung terdengar suara pekak pada ICS 4-5

sinistra, auskultasi terdengar suara S1 S2 tunggal, tidak terdengar S3.

Masalah Keperawatan : Tidak Terdapat Masalah Keperawatan

3. Persarafan ( B3 – Brain)

Kesadaran compos mentis, GCS E4 V5 M6, orientasi lingkungan baik,

pupil bulat isokor 3 mm/3mm, pemeriksaan syaraf cranial Nervus I :

penciuman normal pasien mampu mengenali bau minyak kayu putih ( tidak

ada gangguan penciuman), Nervus II : pasien mampu membaca dengan jelas

dan tidak menggunakan kacamata, reflex terhadap cahaya positif, Nervus III :

pasien mampu menggerakkan bola mata, mengangkat kelopak mata, Nervus


5

IV : pasien mampu menggerakkan mata ke bawah dan kea rah dalam, Nervus

V : pasien mampu mengunyah dengan baik, Nervus VI : pasien mampu

menggerakkan mata kearah lateral, Nervus VII : mampu merasakan pada 2/3

anterior lidah dan tidak ada gangguan menelan, Nervus XIII : pasienmampu

mendengar dengan baik, Nervus IX : pasien mampu merasakan 1/3 posterior

lidah dan tidak ada gangguan menelan, Nervus X : tidak ada kesulitan

menelan dan tidak sulit membuka mulut, Nervus XI : pasien mamp

menggerakkan leher dan kepala dengan bebas, Nervus XII : pasien mampu

berbicara secara normal dan tidak ada gangguan menelan.

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

4. Perkemihan ( B4 – Bladder)

Genetalia bersih, tidak terpasang kateter, tidak ada distensi kandung

kemih, warna urine kuning jernih, tidak ada hematuri, aliran lancer, frekuensi

7-8 kali perhari.

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

5. Pencernaan ( B5 – Bowel)

Mukosa bibir lembab, mulut bersih, tidak terdapat gigi palsu,

pertumbuhan gigi merata, terdapat gigi berlubang, Diit SMRS : nasi putih,

sayur, lauk dan rendah gula. Diit di RS : Diit 2100 kalori, meliputi nasi,

sayur, lauk, nafsu makan baik, frekuensi 3 x/hari, habis ½ porsi, tidak ada

muntah, mual (-), frekuensi minum 1600 ml, bentuk perut bunciit, peristaltic

usus normal, bising usus 10 x/menit


6

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

6. B6 ( Bone)

Pasien tampak kesakita, terlihat adanya close farktur femur 1/3 medial

tengah, telihat adanya deformitas, terlihat adanya pembengkakan pada paha

kanan, luka ftraktur di bidai, dan terdapat traksi 4 kg. akral hangat, kering

merah.

Kekuatan otot 5555 5555

1111 5555

Warna kulit kuning langsat, turgor kulit baik, Terdapat nyeri pada paha kanan

karena fraktur, nyeri seperti disayat, skala neri 8 (1-10), nyeri terjadi secara

terus-menerus

Masalah Keperawatan : Nyeri Akut Dan Gangguan Mobilitas Fisik

7. Sistem Endokrin

Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak terdapat nyeri tekan,

kadar gula darah acak pada tanggal 16 Juli 2018 adalah 290 mg/dL, tidak

terdapat luka gangrene, tidak ada masalah terkait hormone pertumbuhan.

Masalah Keperawatan : Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah

3.1.3 Pola Fungsi Kesehatan


7

1. Persepsi Terhadap Kesehatan ( Keyakinan Terhadap Kesehatan dan

Sakitnya)

Pasien mengatakan bahwa sehat itu tidak berada di rumah sakit. Pasien

sadar bahwa dia mengalami patah tulang paha sebelah kanan dan penyakit

diabet sejak tahun 2008. Pasien mengatakan bahwa sekarang yang dialami

adalah nyeri karena patah tulang paha sebelah kanan.

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

2. Pola Aktivitas dan Latihan

Selama sehari di rawat di ruang H1, pasien tidak mampu melakukan ADL

( Activity Daily Living) secara mandiri. ADL ( Activity Daily Living) atau

kemampuan perawatan diri pasien harus dibantu orang lain, diantaranya

mandi, berpakaian, nerpindah, dsb. Kebersihan diri pasien selama di rumah

sakit berbeda dengan kebersihan diri dirumah. Kebersihan diri dirumah pasien

melakukan secara mandiri seperti mandi 3 x/hari, gosok gigi 2 x/hari,

keramas 2 x/minggu, potong kuku 1 x/minggu, sedangkan kebersihan diri di

rumah sakit pasien diseka 2 x/hari oleh anaknya,gosok gigi 1 x/hari, belum

keramas sejak masuk rumah sakit, dan belum potong kuku selama di rumah

sakit, keadaan rambut rapi dengan dikuncir, pakaian rapi, badan pasien tidak

bau.

Dampak dari penyakit yang diderita pasien menyebabkan aktivitas sehari-

hari pasien terganggu/ selama di rawat di rumah sakit pasien hanya terbaring.

Gerakan pasien terbatas pada ektremitas kanan bawah. Hal ini dikarenakan

adanya close fraktur femur 1/3 medial dextra.

Masalah Keperawatan : Gangguan Mobilitas Fisik


8

3. Pola Istirahat dan Tidur

Pola dan istirahat dan tidur pasien sebelum masuk RS dan MRS

tidak jauh berbeda. Saat dirumah pasien dapat tidur siang dan malam

pukul 210.00 sampai pukul 04.00 maka jumlah tidur pasien adalah 7 jam,

tidak jauh dengan jumlah tidur pasien ketika di rumah sakit. Pasien tidur

siang pukul 13.00 sampai pukul 15.00 dan tidur malam pukul 22.00

sampai pukul 04.00 maka jumlah tidur pasien adalah 6 jam. Tidak ada

gangguan pola tidur yang dialami Ny. Y

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan.

4. Pola Nutrisi – Metabolik

Pada saat pengkajian yang dilakukan oleh perawatpasien

menghabiskan ½ porsi makan dengan jenis makanan di RS yaitu nasi tim

dengan ayam dan sayuran yang sudah diatur oleh ahli gizinya, frekuesi 3

x/hari. Makanan pada saat dirumah, frekuensi makan 3 x/hari dengan lauk,

sayur dan nasi, tetapi pasien masih sering menkonsumsi buah yang manis,

seperti anggur, apel dan pisang. Pada saat dirumah sakit pasien

mendapatkan diit 2100 kalori, yaitu nasi, sayur dan lauk, frekuensi 3

x/hari, nafsu makan baik, tidak ada kesulitan menelan, tidak terpasang

NGT tube, serta tidak ada gigi palsu. Di RS pasien minum 6-8 gelas/ hari

± 1600 ml/hari.

Masalah keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

5. Pola Kognitif Perseptual


9

Pasien merupakan orang jawa, bahasa yang digunakan sehari-hari

adalah bahasa jawa dan Indonesia, pasien bisa membaca, pasien bisa

berinterkasi dengan perawat dan lingkungan sekitar, bicara pasien jelas.

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

6. Pola Eliminasi

Pasien tidak terpasang kateter, masalah di RS yang berhubungan

dengan sistem perkemihan tidak ada, pasien tidak terpasang kolostomi.

Frekuensi BAK sebanyak 6-7 x/hari dengan memmapaki pampers, tidak

ada nyeri saat BAK, warna kuning jernih. Di rumah pasien mampu pasien

secara mandiri 6-8 x/hari, pada saat pengkajian pasien sudah BAB,

konsistensi lembek, berwarna kuning kocoklatan bau khas.

Masalah Keperawatan : Tidak Terdapat Masalah Keperawatan.

7. Pola Konsep

Pasien mengatakan menyukai semua anggota tubuhnya termasuk

badannya yang sakit, pasien adalah ibu rumah tangga, pasien mengalami

fraktur pada paha kanan. Pasien mengatakan tidak malu dengan apa yang

diderita. Pasien mengatakan penyakitnya sekarang adalah karena

keteledoran dalam melakukan tindakan sehingga pasien terpeleset dan

akhirnya jatuh dan mau melakukan tindakan yang diberikan oleh RS,

pasien mengatakan ingin segera operasi dan pulang kerumah.

Pasien mendapatkan dukungan dari seluruh keluarganya. Keluarga

bergantian menunggu di RS. Keluarga sangat kooperatif dan terlibat

langsung dalam proses perawatan.

Masalah Keperawatan : Tidak Terdapat Masalah Keperawatan


10

8. Pola Koping

Selama di RS pasien mengatakan tidak memiliki masalah. Pasien

mengatakan biasanya dapat bergerak bebas, sekarang tidak bisa karena

adanya fraktur.

Masalah Keperawatan : Tidak Terdapat Masalah Keperawatan

9. Pola Seksual-Reproduksi

Tidak ada masalah seksual yang berhubungan dengan penyakit.

Pasien sudah menopause pada usia 52 tahun, pasien belum pernah

pemeriksaan pap smear dan payudara sendiri.

Masalah Keperawatan : Tidak Terdapat Masalah Keperawatan

10. Pola Peran-Hubungan

Pasien merupakan ibu rumah tangga, juga nenek dari 10 cucu.

Hubungan pasien dengan orang lain dan lingkungan sekitar baik, system

pendukung pasien untuk kesembuhannya selama di RS adalah

keluarganya. Tidak ada masalah keluarga mengenai perawatan di RS.

Masalah Keperawatan : Tidak Terdapat Masalah Keperawatan.

11. Pola Nilai Kepercayaan

Pasien seorang muslim beragama islam, selama di RS pasien tidak

dapat menjalankan ibadah sholat lima waktu, tetapi pasien selalu berdoa

akan kesembuhannya. Tidak ada pantangan apapun dalam agama yang

dianutnya. Pasie juga tidak pernah meminta kunjungan rohaniawan seperti

ustadz atau kyai.

Masalah Keperawatan : Tidak Terdapat Masalah Keperawatan.

3.1.4 Pemeriksaan Penunjang


11

1. Laboratorium

Tabel 3.1 Hasil laboratorium Ny. R dengan diagnose medis CF Femur 1/3 medial
dextra tanggal 16 Juli 2018 di ruang H1 Rumkital Dr. Ramelan
Surabaya

Tanggal Pemeriksaan Hasil Normal


16 Juli 2018 PT 14,6 11,9-15
APT 34,7 26,4-40
INR 1,10 1-2
Glucosa 295 mg/dL 74-106
BUN 24 mg/dL 16-24
Creatinin 1,2 mg/dL 0,5-0,8
SGPT 35 u/L 0-35
SGOT 34 u/L 0-35
Albumin 3.37 g/dL 3,40-4,80
T. Bil 1.0 mg/dL 0.1-1.0
Ind. Bil 0.6 mg/dL 0.0-0.8
Natrium 136 mg/dL
Ureum 4.09 mg/dL
Clorida 108.00 mg/dL
WBC 5,62 uL 4,00-10,00
RBC 3,62 uL 3,50-5,00
12

2. Photo

Hasil Foto Rontgen Femur AP tanpa kontras pada tanggal 16 Juli 2018:

 Tampak adanya fraktur pada femur 1/3 medial dextra.

 Tampak patahan multipl

3. Lain-Lain

ECG tanggal 16 Juli 2018

Hasil Sinus Rhytme (HR 80), normal axis.


13

3.1.5 Terapi

Tanggal 16 Juli 2018

Terapi Dosis Jalur Fungsi


Inf. NacL 0,9 % 10 tpm IV Pengganti cairan
tubuh yang hilang,
seoerti dehidrasi
dan pendarahan
Inj. Ranitidine 2x40 mg IV Obat yang
diindikasikan pada
peningkatan asam
lambung
Inj. Ketorolac 3x30 mg IV Golongan obat
nonsteroidal anti-
inflammatory drug
(NSAID) yang
bekerja memblok
produksi substansi
alami tubuh yang
menyebabkan
inflamasi.
Inj. Ceftriaxone 2x1g IV Obat antibiatik
dengan fungsi
mengobati berbagai
macam infeksi
bakteri
Inj. Humulog 3x8 ui SC Insulin cepat ynang
bekerja sekitar 15
menit setelah
injeksi

Surabaya, 16 Juli 2018


Mahasiswa

( Yustina Rahmawati)
NIM : 173.0092
14

3.2 Analisa Data

Tabel 3.3 Analisa data pada pasien Ny. R dengan diagnose medis CF
Femur 1/3 medial dextra tangal 16 Juli 2018 di ruang H1
Rumkital Dr. Ramelan Surabaya

No Data ( Symptom) Penyebab Masalah


( Etologi) ( Problem)
1. DS : pasien mengeluh nyeri oada Agen Pencedera Nyeri Akut
kaki sebelah kanan Fisik ( CF Femur)
P : patah tulang kaki kanan
Q : seperti disayat
R : paha Atas
S : 8 (1-10)
T : terus-menerus
DO :-Pasien tampak meringis
kesakitan,
- Hasil foto Rontgen menunjukkan
CF Femur 1/3 medial dextra
- Kaki kanan terpasang traksi
4 kg
- Bersikap protektif pada
daerah fraktur
2. DS :pasien mengatakan lemas, Resistensi Insulin Ketidakstabila
sering BAK Kadar Glukosa
DO : kadar glukosa darah puasa 1 Darah
jam 295 mg/dL
3. DS : - pasien mengeluh nyeri dan Kerusakan Gangguan
sakit pada kaki sebelah Integritas Struktur Mobilitas Fisik
kanan. Tulang
- Pasien mengeluh
tidak dapat menggerakkan
kaki sebelah kanan
DO:- pasien terlihat meringis
kesakitan jika pasien
bergerak
- Terlihat adanya
deformitas dan bebat pada
15

kaki kanan
- Kekuatan otot 5555
5555
1111 5555
- Rentang gerak
terbatas

3.3 Prioritas Masalah

Dari analisa diatas, dapat ditarik kesimpulan masalah yang timbul dan

selanjutnya dapat dirumuskan prioritas masalah sebagai berikut :

Tabel 3.4 PrioritasMasalah Hasil Analisa Data Pengkajian Ny. R


Paraf (nama
No Masalah Keperawatan Tanggal Perawat
Ditemukan Teratasi
1. Nyeri Akut 16 Juli 2018 - Yustina
2. Ketidakstabilan Kadar 16 Juli 2018 - Yustina
Glukosa Darah
3. Gangguan Mobilitas 16 Juli 2018 - Yustina
Fisik

3.4 Diaognosa Keperawatan

Sesuai dengan analisa data di atas, maka dapat diklasifikasikan dalam

prioritas diagnosis keperawatan sebagai berikut:

1. Nyeri akut berhubungan dengan aen pencedera fisik ( CF Femur)

2. Ketidakstabilan kadar glukosa dalam darah berhubungan dengan resistensi

insulin
16

3. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan integritas

struktur tulang.

3.5 Diagnosa Keperawatan

3.5.1 Diagnosa Keperawatan 1

Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik ( CF Femur)

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan selama 4 x 24 jam diharapkan nyeri

berkurang.

Kriteria Hasil :

1. Keluhan nyeri berkurang / hilang

2. Pasien tampak tenang

3. Skala nyeri 3 (0-10)

Rencana Keperawatan:

1. Kaji pengalaman nyeri pasien, tentukan tingkat nyeri yang dialami

2. Pantau keluhan nyeri pasien

3. Observasi tanda vital sesuai data focus


17

4. Beri kesempatan untuk istirahat (teruama bilan nyeri), lingkungan yang

tenang dan nyaman, minimalisir stressor.

5. Ajarkan penurunan nyeri non invasive : relaksasi dengan menarik nafas

panjang

6. Berikan terapi Inj. Ketorolac 3 x 30 mg

7. Beri informasi yang akurat untuk mengurangi rasa sakit.

Rasional :

1. Pengkajian yang continue memungkinkan memodifikasi rencana

perawatan yang diperlukan.


2. Untuk mengfasilitasipengkajian yang akurat tentang tingkat nyeri pasien
3. Pasien yang mengalami nyeri sensitive
4. Untuk menurunkan tegangan atau spasme otot dan untuk mendiskusikan

kembali tekanan pada bagian tubuh


5. Tindakan ini meningkatkan kesehatan, kesejahteraan, dan peningkatan

tekanan enertgi yang penting untuk mengurangi nyeri


6. Untuk menentukan keefektifan obat dan analgesic bekerja untuuk

mengurangi rasa nyeri.


7. Menentukan tindakan yang dilakukan oleh pasien

3.5.2 Diagnosa Keperawatan 2

Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan Resistensi insulin

Tujuan : setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 4 x 24 jam

diharapkan kadar glukosa dalam darah di batas normal 80-106 mg/dL.

Kriteria Hasil :

1. Pemeriksaan TTV yang normal


2. Turgor kulit baik
18

3. Kadar elektrolit dalam batas normal


4. GDA 80-120 mg/dL
5. Pasien tidak lemas
6. Pasien tidak keringat dingin
7. Pasien mengerti diit deabetik

Rencana Keperawatan :

1. Pantau tanda-tanda vital catat adanya perubahan TD ortostatik


2. Pantau pemeriksaan laboraturium
- Hematokrit
-BUN/ kreatinin
-Osmolaritas darah
-Natrium
3. Lakukan pemeriksaan gula darah dengan menggunakan finger stick
4. Berikan posisi semifowler
5. Libatkan anggota keluarga pasien pada perencanaan makan sesuai indikasi
6. Edukasi topik kadar glukosa nomal dan dibandingkan dengan kadar gula

darah pasien. hubungan antara kekurangan insulin dan kadar gula darah yang

tinggi
7. Lakukan pemberian terapi injeksi humulog 3x8 unit (sc)
Rasional Keperawatan
1. Hipovolemia dapat dimanifestasikan oleh hipotensi dan takikardi.

perkiraan berat ringanya hipovolemi dapat dibuat ketika tekanan darah sistolik

pasien turun lebih dari 10 mmHg dari posisi berbaring ke posisi duduk
2. -Mengkaji tingkat hidrasi dan hemokonsentrasi yang terjadi setelah

diuresis osmotic
-Peningkatan nilai dapat mencerminkan kerusakan sel karena dehidrasi atau

tanda gagal ginjal


-Meningkat sehubungan dengan adanya hiperglikemia dan dehidrasi
-Mungkin menurun yang dapat mencerminkan perpindahan cairan dari

intrasisil (diuresis osmotik). Kadar natrium yang tinggi mencerminkan

kehilangan cairan atau reabsorbsi natrium dalam berespon terhadap sekresi

aldosterone
3. Analisa di tempat tidur terhadap gula darah
4. Memberikan kemudahan bagi bagi paru untuk berkembang menurunkan

rsiko terjadinya aspirasi


19

5. Meningkatkan rasa keterlibatan, memberikan informasi kepada keluarga

untuk memahami kebutuhan nutrisi pasien


6. Memberikan pengetahuan dasar dimana pasien dapat membuat

pertimbangan dalam memilih gaya hidup


7. Insulin mimiliki kerja cepat karena dengan cepat dapat memindahkan

glukosa kedalam sel

3.5.3 Diagnosa Keperawatan 3

Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan Kerusakan Integritas

Struktur Tulang (CF Femur)

Tujuan : setelah dilakukan tundakan keperawatan selama 4 x 24 jam diharapkan

mobilitas fisik dalam batas maksimal.

Kriteria Hasil :

1. Mampu menggunakan alat bantu untuk meningkatkan aktivitas.

2. Kelainan deformitas tidak bertambah.

Rencana Keperawatan :

1. Kaji keterbatasan aktivitas yang dialami

2. Imobilisasi bagian yang fraktur.

3. Cegah komplikasi imobilitas : ganti posisi, latihan pernafasan, jaga

kebersihan kulit.

4. Observasi status penyebab kerusakan mobilitas fisik : tingkat kerusakan

neuromuskuler, keadaan fraktur.

5. Bantu pemenuhan pasien, libatkan keluarga dalam perawatan pasien.

6. Minimalisi perlukaan dan penekanan pada anggota tubuh yang sakit /

lemah.
20

3.5 Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian traksi 4 kg dan operasiImplementasi dan Evaluasi

Tabel 3.4 Implementasi dan Catatan Perkembangan Ny. R

No Waktu Waktu
Dx (tgl & TINDAKAN TTD (tgl & CATATAN PERKEMBANGAN TTD
jam) Jam) ( SOAP)
Senin, 16 Juli
16/07/2018 2018
1,2,3 08.30 Membina hubungan saling percaya Yustin 14.00 Dx. 1
dengan pasien, mengucapkan salam, a S : pasien mengatakan nyeri pada kaki Yustina
memperkenalkan diri, dan menjelaskan yang mengalami fraktur, nyeri
maksud dan tujuan dirasakan seperti disayat, nyeri
1,2,3 08.35 Hasil GDA 295 mg/dL Yustin berada di kaki sebelah kanan, skala
09.00 Mengobservasi TTV pasien, hasil: a nyeri 8 (1-10), nyeri dirasakan
TD : 120/80 mmHg, Yustin terus-menerus.
Suhu : 36,70C a O:
Nadi : 80 x/menit  Pasien tampak meringis
RR : 18 x/menit kesakitan.
3 09.30 Mengkaji kekuatan otot pasien  Terlihat adanya bebat
5555 5555 dan pembidaian pada
1111 5555 Yustin ektremitas kanan
1 10.00 Mengkaji status nyeri dan karakteristik a  Pasien terpasang traksi
nyeri 4 kg
21

P : nyeri karena CF Femur  TD : 120/80 mmHg,


Q : seperti disayat Yustin Nadi : 80 x/menit
R : Paha kanan atas a RR : 18 x/menit
S : 8 (1-10) Suhu : 36,70C
T : Terus-menerus A : Masalah teratasi sebagian
2 10.30 Melakukan tindakan perekaman jantung, P : Intervensi Dilanjutkan no. 1-7 Yustina
hasil : Dx. 2
Sinus Rhytme ( N: 90 x/menit) S :pasien negatakan lemas pada
10.45 Mengganti posisi klien, dan menjaga Yustin tubuhnya
3 11.00 kebersihan kulit dengan memberikan a O:
3 lapisan tidur  Hasil GDA 295 mg/dL
12.00 Memberikan Inj. Humulog 8 ui (SC) Yustin  Pasien tampak terlihat
2 13.00 Memberikan penjelasan kepada pasien a lemas.
2 tentang diit yang boleh dikonsumsi oleh Yustin A : Masalah teratasi sebagian
pasien a P : Intervensi dilanjutkan n0 1-7 Yustina
13.10 Memberikan kolaborasi obat penurun Dx 3.
1 nyeri : Yustin S : Pasien mengatakan tidak dapat
Inj. Ketorolac 30 mg (IV) a beraktivitas karena fraktur pada
13.20 Mengajarkan teknik distraksi dengan Yustin kaki kanannya dan aktivitas
1 menarik napas dalam untuk mengurangi a dibantu oleh keluarga
rasa nyeri O:
 Terlihat adanya fraktur
Yustin pada ektremitas kanan
 Pasien terpasang traksi
a
4 kg,
22

 Kekuatan otot 5555


5555
Yustin 1111 5555
a A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi no. 1-7
16 Juli 16 Juli
2018 2018
1,2,3 14.30 Membina hubungan saling percaya Peraw 21.00 Dx. 1
dengan pasien, mengucapkan salam, at S : pasien mengatakan nyeri pada kaki Perawa
memperkenalkan diri, dan menjelaskan yang mengalami fraktur, nyeri t
maksud dan tujuan dirasakan seperti disayat, nyeri
1,2,3 15.00 Mengganti cairan infuse NacL 0,9 % 10 Peraw berada di kaki sebelah kanan, skala
tpm at nyeri 7 (1-10), nyeri dirasakan
3 15.10 Membantu membersihkan kulit agar tidak terus-menerus.
terjadi infeksi Peraw O:
1 15.20 Mengajarkan teknik distraksi dengan at  Pasien tampak meringis
menarik nafas dalam Peraw kesakitan.
2 15.40 Memberikan Inj. Humulog 8 ui (SC) at  Terlihat adanya bebat
1,2,3 16.30 Mengobservasi TTV pasien, hasil: dan pembidaian pada
TD : 130/80 mmHg, Peraw ektremitas kanan
Suhu : 360C at  Pasien terpasang traksi
Nadi : 88 x/menit Peraw 4 kg
RR : 18 x/menit at  TD : 130/80 mmHg,
3 17.00 Mengkaji kekuatan otot pasien Nadi : 88 x/menit
5555 5555 RR : 18 x/menit
23

1111 5555 Suhu : 360C


1 18.00 Mengkaji status nyeri dan karakteristik A : Masalah teratasi sebagian
nyeri P : Intervensi Dilanjutkan no. 1-7
P : nyeri karena CF Femur Peraw Dx. 2 Perawa
Q : seperti disayat at S :pasien negatakan lemas pada t
R : Paha kanan atas tubuhnya
S : 7 (1-10) Peraw O:
T : Terus-menerus at  Hasil GDA 295 mg/dL
3 19.00 Mengganti posisi klien, dan menjaga  Pasien tampak terlihat
kebersihan kulit dengan memberikan lemas.
lapisan tidur A : Masalah teratasi sebagian
1,2,3 19.30 Memberikan terapi dokter P : Intervensi dilanjutkan n0 1-7 Perawa
 Inj. Ceftriaxone 1 gram (IV) Dx 3. t
 Inj. Ketorolac 30 mg (IV) S : Pasien mengatakan tidak dapat
 Inj.Ranitidine 40 mg (IV) Peraw beraktivitas karena fraktur pada
2 19.40 Memberikan penjelasan kepada pasien at kaki kanannya dan aktivitas
tentang diit yang boleh dikonsumsi oleh dibantu oleh keluarga
pasien Peraw
3 20.00 Membantu pasien untuk melakukan ROM at O:
sampai batas maksimal seperti  Terlihat adanya fraktur
menggerakkan jari kaki kanan agar tidak pada ektremitas kanan
terjadi kontraktur  Pasien terpasang traksi
Peraw 4 kg,
 Kekuatan otot 5555
at
5555
24

1111 5555
A : Masalah teratasi sebagian
Peraw P : Lanjutkan intervensi no. 1-7
at

Senin, 16 Selasa,
Juli 2018 17 Juli
3 23.45 Memberikan hasil kolaborasi Peraw 2018 Dx. 1
Inj. Ceftriaxone 1 gram (IV) at 07.00 S : pasien mengatakan nyeri pada kaki Perawa
Selasa, 17 yang mengalami fraktur, nyeri t
Juli 2018 dirasakan seperti disayat, nyeri
3 04.00 Membantu membersihkan tubuh pasien berada di kaki sebelah kanan, skala
agar tidak terjadi lesi dan komplikasi Peraw nyeri 7 (1-10), nyeri dirasakan
seperti dekubitus. at terus-menerus.
1,2,3 04.30 Memantau tanda vital O:
 TD : 130/90 mmHg Peraw  Pasien tampak meringis
 Nadi : 84 x/menit at kesakitan.
 RR : 20 x/ menit  Terlihat adanya bebat
 S : 360C dan pembidaian pada
ektremitas kanan
 Pasien terpasang traksi
3 04.45 Menilai kekuatan otot 4 kg
25

5555 5555  TD : 130/80 mmHg,


1111 5555 Peraw Nadi : 88 x/menit
3 05.00 Membantu dan mengajarkan pasien batas at RR : 18 x/menit
ROM maksimal seperti menggerakkan jari Suhu : 360C
kaki agar tidak terjadi kontraktur A : Masalah teratasi sebagian
1,2,3 05.20 Memberikan terapi hasil kolaborasi Peraw P : Intervensi Dilanjutkan no. 1-7 Perawa
dengan dokter : at Dx. 2 t
 Inj. Ranitidine 40 mg (IV) S :pasien negatakan lemas pada
 Inj. Ceftriaxone 1 gram (IV) tubuhnya
 Inj. Ketorolac 30 mg (IV) Peraw O:
2 06.00 Memeriksa kadar glukosa dalam darah, at  Hasil GDA 280 mg/dL
Hasil 280 mg/dL  Pasien tampak terlihat
2 06.30 Memberikan Inj. Humulog 8 ui (IV) lemas.
1 06.45 Mengkaji status nyeri dan karakteristik A : Masalah teratasi sebagian Perawa
nyeri Peraw P : Intervensi dilanjutkan n0 1-7 t
P : nyeri karena CF Femur at Dx 3.
Q : seperti disayat S : Pasien mengatakan tidak dapat
R : Paha kanan atas Peraw beraktivitas karena fraktur pada
S : 7 (1-10) at kaki kanannya dan aktivitas
T : Terus-menerus dibantu oleh keluarga

O:
 Terlihat adanya fraktur
pada ektremitas kanan
 Pasien terpasang traksi
26

4 kg,
 Kekuatan otot 5555
5555
1111 5555
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi no. 1-7
Selasa, 18 Selasa,
Juli 2018 18 Juli
1,2,3 08.30 Membina hubungan saling percaya Yustin 2018 Dx. 1
dengan pasien, mengucapkan salam, a 14.00 S : pasien mengatakan nyeri pada kaki Yustina
memperkenalkan diri, dan menjelaskan yang mengalami fraktur, nyeri
maksud dan tujuan dirasakan seperti disayat, nyeri
1,2,3 08.35 Mengobservasi TTV pasien, hasil: berada di kaki sebelah kanan, skala
TD : 120/80 mmHg, Yustin nyeri 8 (1-10), nyeri dirasakan
Suhu : 36,70C a terus-menerus.
Nadi : 80 x/menit O:
RR : 18 x/menit  Pasien tampak meringis Yustina
3 09.00 Melakukan foto rontgen pada ektremitas kesakitan.
kanan bawah dengan hasil :  Terlihat adanya bebat
 Terlihat CF Femur 1/3 Medial Yustin dan pembidaian pada
dextra a ektremitas kanan
3 09.30  Fraktur Multiple  Pasien terpasang traksi
Mengkaji kekuatan otot pasien 4 kg
5555 5555  TD : 120/80 mmHg,
1 10.00 1111 5555 Yustin Nadi : 80 x/menit
27

Mengkaji status nyeri dan karakteristik a RR : 18 x/menit


nyeri Suhu : 36,70C
P : nyeri karena CF Femur A : Masalah teratasi sebagian
Q : seperti disayat Yustin P : Intervensi Dilanjutkan no. 1-7
R : Paha kanan atas a Dx. 2 Yustina
S : 8 (1-10) S :pasien mnegatakan lemas pada
3 10.30 T : Terus-menerus tubuhnya
Mengganti posisi klien, dan menjaga O:
kebersihan kulit dengan memberikan  Hasil GDA 280 mg/dL
2 10.45 lapisan tidur  Pasien tampak terlihat
2 11.00 Memberikan Inj. Humulog 8 ui (SC) Yustin lemas.
Memberikan penjelasan kepada pasien a A : Masalah teratasi sebagian
tentang diit yang boleh dikonsumsi oleh P : Intervensi dilanjutkan n0 1-7 Yustina
3 12.00 pasien Yustin Dx 3.
Mengantar pasien konsul anestesi, hasil a S : Pasien mengatakan tidak dapat
pasien acc untuk operasi jika glukosa Yustin beraktivitas karena fraktur pada
1 13.00 darah < 200 mg/dL a kaki kanannya dan aktivitas
Memberikan kolaborasi obat penurun dibantu oleh keluarga
nyeri : O:
1 13.10 Inj. Ketorolac 30 mg (IV) Yustin  Terlihat adanya fraktur
Mengajarkan teknik distraksi dengan a pada ektremitas kanan
menarik napas dalam untuk mengurangi  Pasien terpasang traksi
rasa nyeri Yustin 4 kg,
 Kekuatan otot 5555
a
5555
28

1111 5555
A : Masalah teratasi sebagian
Yustin P : Lanjutkan intervensi no. 1-7
a

Selasa, 18 Selasa,
Juli 2018 18 Juli Dx. 1
1,2,3 14.30 Membina hubungan saling percaya Peraw 2018 S : pasien mengatakan nyeri pada kaki Perawa
dengan pasien, mengucapkan salam, at yang mengalami fraktur, nyeri t
memperkenalkan diri, dan menjelaskan dirasakan seperti disayat, nyeri
maksud dan tujuan berada di kaki sebelah kanan, skala
1,2,3 15.00 Mengganti cairan infuse NacL 0,9 % 10 nyeri 7 (1-10), nyeri dirasakan
tpm Peraw terus-menerus.
2 15.10 Memeriksai kadar glukosa darah, hasil at O:
459 mg/dL  Pasien tampak meringis
2 15.20 Lapor dr. Sartono Sp. Pd per telpon dan Peraw kesakitan.
mendapatkan advis regulasi tiap satu jam at  Terlihat adanya bebat
Novorapid 4 ui (IV) dan pembidaian pada
3 15.40 Membantu membersihkan kulit agar tidak Peraw ektremitas kanan
terjadi infeksi at  Pasien terpasang traksi
2 16.00 Memberikan RCI Novorapid 4 ui (IV) 4 kg
1 16.30 Mengajarkan teknik distraksi dengan  TD : 130/80 mmHg,
29

menarik nafas dalam Peraw Nadi : 88 x/menit


2 17.00 Memberikan RCI Novorapid 4 ui (SC) at RR : 18 x/menit
1,2,3 17.10 Mengobservasi TTV pasien, hasil: Suhu : 360C
TD : 130/80 mmHg, Peraw A : Masalah teratasi sebagian
Suhu : 360C at P : Intervensi Dilanjutkan no. 1-7
Nadi : 88 x/menit Peraw Dx. 2
RR : 18 x/menit at S :pasien negatakan lemas pada Perawa
2 18.00 Memberikan RCI Novorapid 4 ui (IV) tubuhnya t
3 18.15 Mengkaji kekuatan otot pasien Peraw O:
5555 5555 at  Hasil GDA 227 mg/dL
1111 5555 Peraw  Pasien tampak terlihat
1 19.00 Mengkaji status nyeri dan karakteristik at lemas.
nyeri A : Masalah teratasi sebagian
P : nyeri karena CF Femur P : Intervensi dilanjutkan n0 1-7
Q : seperti disayat Dx 3.
R : Paha kanan atas S : Pasien mengatakan tidak dapat Perawa
S : 7 (1-10) Peraw beraktivitas karena fraktur pada t
T : Terus-menerus at kaki kanannya dan aktivitas
3 19.30 Mengganti posisi klien, dan menjaga Peraw dibantu oleh keluarga
kebersihan kulit dengan memberikan at
lapisan tidur O:
1,2,3 19.40 Memberikan terapi dokter Peraw  Terlihat adanya fraktur
 Inj. Ceftriaxone 1 gram (IV) at pada ektremitas kanan
 Inj. Ketorolac 30 mg (IV)  Pasien terpasang traksi
 Inj.Ranitidine 40 mg (IV) 4 kg,
30

3 20.00 Membantu pasien untuk melakukan ROM  Kekuatan otot 5555


sampai batas maksimal seperti 5555
menggerakkan jari kaki kanan agar tidak 1111 5555
terjadi kontraktur A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi no. 1-7
Peraw
at

Peraw
at

Peraw
at

Selasa, 17 Rabu, 18
Juli 2018, Juli 2018
3 23.00 Memberikan hasil kolaborasi Peraw 07.00 Dx. 1
Inj. Ceftriaxone 1 gram (IV) at S : pasien mengatakan nyeri pada kaki Perawa
Rabu, 19 yang mengalami fraktur, nyeri t
31

Juli 2018 dirasakan seperti disayat, nyeri


3 04.00 Membantu membersihkan tubuh pasien berada di kaki sebelah kanan, skala
agar tidak terjadi lesi dan komplikasi Peraw nyeri 7 (1-10), nyeri dirasakan
seperti dekubitus. at terus-menerus.
1,2,3 04.30 Memantau tanda vital O:
 TD : 130/90 mmHg  Pasien tampak meringis
 Nadi : 84 x/menit Peraw kesakitan.
 RR : 20 x/ menit at  Terlihat adanya bebat
 S : 360C dan pembidaian pada
3 04.45 Menilai kekuatan otot ektremitas kanan
5555 5555  Pasien terpasang traksi
1111 5555 4 kg
3 05.00 Membantu dan mengajarkan pasien batas Peraw  TD : 130/80 mmHg,
ROM maksimal seperti menggerakkan jari at Nadi : 88 x/menit
kaki agar tidak terjadi kontraktur RR : 18 x/menit
1,2,3 05.20 Memberikan terapi hasil kolaborasi Suhu : 360C
dengan dokter : Peraw A : Masalah teratasi sebagian
 Inj. Ranitidine 40 mg (IV) at P : Intervensi Dilanjutkan no. 1-7
 Inj. Ceftriaxone 1 gram (IV) Dx. 2
 Inj. Ketorolac 30 mg (IV) Peraw S :pasien negatakan lemas pada Perawa
2 06.00 Memeriksa kadar glukosa dalam darah, at tubuhnya t
Hasil 150 mg/dL O:
2 06.30 Memberikan Inj. Humulog 8 ui (IV)  Hasil GDA 150 mg/dL
1 06.45 Mengkaji status nyeri dan karakteristik  Pasien tampak terlihat
nyeri lemas.
32

P : nyeri karena CF Femur Peraw A : Masalah teratasi sebagian


Q : seperti disayat at P : Intervensi dilanjutkan n0 1-7
R : Paha kanan atas Dx 3.
S : 7 (1-10) Peraw S : Pasien mengatakan tidak dapat Perawa
T : Terus-menerus at beraktivitas karena fraktur pada t
Peraw kaki kanannya dan aktivitas
at dibantu oleh keluarga
O:
 Terlihat adanya fraktur
pada ektremitas kanan
 Pasien terpasang traksi
4 kg,
 Kekuatan otot 5555
5555
1111 5555
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi no. 1-7

Rabu, 18 Rabu 18 Dx 3.
Juli 2018 Juli 2018 S : - Perawa
3 07.30 Mempersiapkan pasien untuk pindah di Peraw 14.00 t
33

ruang Operasi. at O:
3 08.00 Pasien dan keluarga mennadatangani  Pasien tampak belum
inform consent persetujuan operasi Peraw sadar,
3 10.00 Pasien masuk keruang operasi at  Terpasang drain pada
3 12.30 Pasien keluar dari ruang operasi kaki kanan
Hasil operasi : Peraw  Kekuatan otot 5555
 CF Femur at 5555
 Perdarahan 500 cctidak dilakukan Peraw 1111 5555
pemeriksaan PA at A : Masalah teratasi sebagian
 Pasien terpasang drain pada kaki P : Lanjutkan intervensi no. 1-7
kanan
1,2,3 12.45 Pasien datang dari ruang operasi ke ICU
Anestesi, pasien mendapatkan terapi obat :
 Inj. Ceftriaxone 3 x 1 gram (IV)
 Inj. Ranitidine 3 x 40 mg ( IV) Peraw
 Inj. Ketorolac 2 x 30 mg at
1,2,3 13.00 Mengobservasi keadaan umum pasien
 Keadaan umum lemah
 Kesadaran compos mentis
 GCS E4 V5 M6
1,2,3 13.20 Memantau tanda vital : Peraw
 TD : 120/80 mmHg at
 Nadi : 88 x/menit
 Suhu : 360 C
 RR : 20 x/menit
34

Peraw
at

Rabu, 18 Rabu, 18
Juli 2018 Memberikan terapi hasil kolaborasi Juli 2018
1,2,3 15.00 dengan dokter , Inj. Ketorolac 30 mg (IV) 21.00
Memeriksa Darah Lengkap, hasil :
2 15.15  Glukosa 205 mg/dL Dx. 1 Perawa
 Natrium 137 mg/dL S : pasien mengatakan nyeri pada kaki t
 Kalium 3.92 mmol/L setelah operasi , nyeri dirasakan
 Chlorida 106.40 mmol/L seperti disayat, nyeri berada di kaki
 Hb : 10,6 g/dL Peraw sebelah kanan, skala nyeri 6 (1-
 PLT 159.000 uL at 10), nyeri dirasakan terus-menerus.
Memantau tanda vital : O:
 TD : 120/80 mmHg  Pasien tampak meringis
1,2,3 15.30  Nadi : 80 x/menit kesakitan.
 Suhu : 36,20C  Terlihat adanya bebat
 RR : 22 x/menit dan pembidaian pada
Memantau tanda vital : ektremitas kanan
 TD : 130/80 mmHg  Pasien terpasang traksi
1,2,3 16.00  Nadi : 78 x/menit 4 kg
 Suhu : 360C Peraw  TD : 120/80 mmHg,
 RR : 20 x/menit at Nadi : 88 x/menit
Memantau tanda vital : RR : 18 x/menit
35

 TD : 120/80 mmHg Suhu : 36,20C


1,2,3 17.00  Nadi : 88 x/menit A : Masalah teratasi sebagian Perawa
 Suhu : 36,20C P : Intervensi Dilanjutkan no. 1-7 t
 RR : 18 x/menit Peraw Dx. 2
Mengkaji status nyeri dan karakteristik at S :pasien mengatakan lemas pada
nyeri tubuhnya
1 18.00 P : nyeri karena CF Femur O:
Q : seperti disayat  Hasil GDA 205 mg/dL
R : Paha kanan atas  Pasien tampak terlihat
S : 6 (1-10) Peraw lemas.
T : Terus-menerus at A : Masalah teratasi sebagian Perawa
P : Intervensi dilanjutkan n0 1-7 t
Dx 3.
S : Pasien mengatakan tidak dapat
beraktivitas karena fraktur pada
Peraw kaki kanannya dan aktivitas
1 at dibantu oleh keluarga
O:
 Terlihat adanya fraktur
pada ektremitas kanan
 Pasien terpasang drain
pada kaki sebelah kanan,
 Kekuatan otot 5555
5555
1111 5555
36

A : Masalah teratasi sebagian


P : Lanjutkan intervensi no. 1-7

Rabu, 18 Kamis,
Juli 2018 19 Juli
1 21.00 Memberikan terapi kolaborasi dengan Peraw 2018 Dx. 1
dokter Inj. Ketorolac 30 mg (IV) at 07.00 S : pasien mengatakan nyeri pada kaki Perawa
1,2,3 22.00 Memantau tanda vital : bekas operasi kaki kanan, nyeri t
 TD : 120/80 mmHg Peraw dirasakan seperti disayat, nyeri
 Nadi : 80 x/menit at berada di kaki sebelah kanan, skala
 Suhu : 36,20C nyeri 5 (1-10), nyeri dirasakan
 RR : 22 x/menit terus-menerus.
1,2,3 23.00 Memantau tanda vital : O:
 TD : 130/80 mmHg  Keadaan umum sedang
 Nadi : 78 x/menit Peraw  Terlihat adanya luka bekas
 Suhu : 360C at operasi pada kaki kanan dan
 RR : 20 x/menit terdapat drain 40 cc
Memantau tanda vital :  TD : 120/80 mmHg,
1,2,3 24.00  TD : 120/80 mmHg Nadi : 80 x/menit
 Nadi : 88 x/menit RR : 18 x/menit
37

 Suhu : 36,20C Suhu : 36,70C


 RR : 18 x/menit A : Masalah teratasi sebagian
Peraw P : Intervensi Dilanjutkan no. 1-7
Kamis, 19 at Dx. 2 Perawa
Juli 2018 Memantau tanda vital : S :pasien negatakan lemas pada t
1,2,3 01.00  TD : 120/80 mmHg tubuhnya,
 Nadi : 80 x/menit O:
 Suhu : 36,20C  Hasil GDA 380 mg/dL
 RR : 22 x/menit  Pasien tampak terlihat lemas
Memantau tanda vital :  Pasien terpasang kateter,
1,2,3 02.00  TD : 130/80 mmHg Peraw output 800 cc/ 8 jam.
 Nadi : 78 x/menit at A : Masalah teratasi sebagian
 Suhu : 360C P : Intervensi dilanjutkan n0 1-7
 RR : 20 x/menit Dx 3. Perawa
Memantau tanda vital : S : Pasien mengatakan tidak dapat t
1,2,3 03.00  TD : 120/80 mmHg beraktivitas karena fraktur pada
 Nadi : 88 x/menit Peraw kaki kanannya dan aktivitas
 Suhu : 36,20C at dibantu oleh keluarga
 RR : 18 x/menit O:
Mengkaji status nyeri dan karakteristik  Terlihat adanya fraktur pada
nyeri ektremitas kanan
1 04.00 P : nyeri karena post operasi Femur Peraw  Pasien terpasang traksi 4 kg,
Q : seperti disayat at  Kekuatan otot 5555 5555
R : Paha kanan atas 1111 5555
S : 5 (1-10) A : Masalah teratasi sebagian
38

T : Terus-menerus P : Lanjutkan intervensi no. 1-7


Membersihkan tubuh pasien dengan
3 04.30 menyeka
Memantau tanda vital :
1,2,3 06.00  TD : 120/80 mmHg Peraw
 Nadi : 88 x/menit at
 Suhu : 36,2 C0

 RR : 18 x/menit
Memeriksa kadar glukosa darah hasil 380
2 06.15 mg/dL
Membeikan terapi Humulog 8 ui (SC)
2 06.30
Peraw
at

Peraw
at

Peraw
at

Peraw
39

at

Kamis, 19 Kamis,
Juli 2018 19 Juli
07.30 Pasien pindah ruangan dari ICU Anestesi Yustina 2018 Dx. 1
ke ruang Paviliun 2 14.00 S : pasien mengatakan nyeri bekas Yustina
1,2,3 08.00 Membina hubungan saling percaya Yustina luka operasi, nyeri dirasakan
dengan pasien, mengucapkan salam, seperti disayat, nyeri berada di
memperkenalkan diri, dan menjelaskan kaki sebelah kanan, skala nyeri 5
maksud dan tujuan Yustina (1-10), nyeri dirasakan terus-
3 08.30 Membantu pasien untuk mobilisasi menerus.
dengan miring ke kiri Yustina O:
3 09.00 Membuang drain jumlah 30 cc Yustina  Keadaan umum cukup
1,2,3 10.00 Mengobservasi TTV pasien, hasil:  Terlihat adanya luka
TD : 130/80 mmHg, bekas operasi dan drain pada
Suhu : 360C kaki kanan
Nadi : 80 x/menit  TD : 130/80 mmHg,
RR : 18 x/menit Yustina Nadi : 80 x/menit
3 10.30 Mengkaji kekuatan otot pasien RR : 18 x/menit
5555 5555 Suhu : 36,70C
2222 5555 Yustina A : Masalah teratasi sebagian Yustina
1 11.00 Mengkaji status nyeri dan karakteristik P : Intervensi Dilanjutkan no. 1-7
nyeri Dx. 2
P : nyeri bekas luka post operasi femur S :pasien negatakan lemas pada
Q : seperti disayat tubuhnya
40

R : Paha kanan atas O:


S : 5 (1-10)  Hasil GDA 380 mg/dL
T : Terus-menerus Yustina  Pasien tampak terlihat
2 11.20 Memberikan penjelasan kepada pasien lemas. Yustina
tentang diit yang boleh dikonsumsi oleh Yustina A : Masalah teratasi sebagian
pasien P : Intervensi dilanjutkan n0 1-7
1 12.00 Memberikan kolaborasi obat penurun Dx 3.
nyeri : Yustina S : Pasien mengatakan tidak dapat
Inj. Ketorolac 30 mg (IV) beraktivitas karena fraktur pada
1 13.00 Mengajarkan teknik distraksi dengan kaki kanannya dan aktivitas
menarik napas dalam untuk mengurangi dibantu oleh keluarga
rasa nyeri O:
 Terlihat luka bekas
operasi dan drain pada kaki
kanan
 Pasien terpasang traksi
4 kg,
 Kekuatan otot 5555
5555
1111 5555
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi no. 1-7
Kamis, 19 Kamis,
Juli 2018 19 Juli Dx. 1 Perawa
1,2,3 14.30 Membina hubungan saling percaya Peraw 2018 S : pasien mengatakan nyeri pada t
41

dengan pasien, mengucapkan salam, at 21.00 luka bekas operasi, nyeri


memperkenalkan diri, dan menjelaskan dirasakan seperti disayat, nyeri
maksud dan tujuan berada di kaki sebelah kanan, skala
1,2,3 15.00 Mengganti cairan infuse NacL 0,9 % 10 nyeri 4 (1-10), nyeri dirasakan
tpm Peraw hilang timbul.
3 15.30 Membantu membersihkan kulit agar tidak at O:
terjadi infeksi  Keadaan umum cukup
1 16.00 Mengajarkan teknik distraksi dengan Peraw  Terlihat adanya luka
menarik nafas dalam at bekas operasi dan drain pada
2 16.10 Memberikan Inj. Humulog 8 ui (SC) kaki sebelah kanan
1,2,3 17.00 Mengobservasi TTV pasien, hasil: Peraw  TD : 120/80 mmHg,
TD : 120/80 mmHg, at Nadi : 78 x/menit
Suhu : 360C Peraw RR : 18 x/menit
Nadi : 78 x/menit at Suhu : 360C
RR : 18 x/menit Peraw A : Masalah teratasi sebagian
3 18.00 Mengkaji kekuatan otot pasien at P : Intervensi Dilanjutkan no. 1-7
5555 5555 Dx. 2 Perawa
1111 5555 S : Pasien megatakan lemas pada t
1 18.30 Mengkaji status nyeri dan karakteristik tubuhnya
nyeri O:
P : nyeri karena luka bekas operasi Peraw  Hasil GDA 380 mg/dL
Q : seperti disayat at  Pasien tampak terlihat
R : Paha kanan atas lemas.
S : 4 (1-10) Peraw A : Masalah teratasi sebagian
T : Hilang timbul P : Intervensi dilanjutkan n0 1-7
42

3 19.00 Mengganti posisi klien, dan menjaga at Dx 3. Perawa


kebersihan kulit dengan memberikan S : Pasien mengatakan tidak dapat t
lapisan tidur beraktivitas karena luka bekas
1,2,3 20.00 Memberikan terapi dokter operasi, tetapi pasien sudah dapat
 Inj. Ceftriaxone 1 gram (IV) miring kekiri dan duduk
 Inj. Ketorolac 30 mg (IV)
 Inj.Ranitidine 40 mg (IV) O:
2 20.15 Memberikan penjelasan kepada pasien Peraw  Terlihat adanya luka
tentang diit yang boleh dikonsumsi oleh at bekas operasi pada kaki kanan
pasien  Kekuatan otot 5555
3 20.30 Membantu pasien untuk melakukan Peraw 5555
mobilisasi dengan miring ke kiri dan at 2222 5555
belajar untuk duduk A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi no. 1-7

Peraw
at

Peraw
at

Kamis, 19 Jum’at 20 Dx. 1


43

Juli 2018 Juli 2018 S : pasien mengatakan nyeri bekas Perawa


3 21.30 Memberikan hasil kolaborasi Peraw 07.00 operasi , nyeri seperti disayat, pada t
Inj. Ceftriaxone 1 gram (IV) at kaki kanan yang patah, skala nyeri
Jum’at, 20 3 (1-10), nyeri hilang timbul.
Juli 2018 O:
3 04.00 Membantu membersihkan tubuh pasien  Keadaan umum pasien
agar tidak terjadi lesi dan komplikasi Peraw baik
seperti dekubitus. at  Terlihat bekas luka
1,2,3 04.30 Memantau tanda vital operasi
 TD : 120/80 mmHg  TD : 120/80 mmHg,
 Nadi : 84 x/menit Peraw Nadi : 88 x/menit
 RR : 20 x/ menit at RR : 18 x/menit
 S : 360C Suhu : 360C
3 04.45 Menilai kekuatan otot A : Masalah teratasi sebagian Perawa
5555 5555 P : Intervensi Dilanjutkan no. 1-7 t
2222 5555 Peraw Dx. 2
at S :pasien mengatakan lemas pada
3 05.00 Membantu dan mengajarkan pasien tubuhnya
mobilisasi miring ke kiri dan duduk O:
1,2,3 05.20 Memberikan terapi hasil kolaborasi  Hasil GDA 338 mg/dL
dengan dokter : Peraw  Pasien tampak terlihat
 Inj. Ranitidine 40 mg (IV) at lemas. Perawa
 Inj. Ceftriaxone 1 gram (IV) A : Masalah teratasi sebagian t
 Inj. Ketorolac 30 mg (IV) P : Intervensi dilanjutkan n0 1-7
Peraw
Memeriksa kadar glukosa dalam darah, Dx 3.
44

2 06.00 Hasil 338 mg/dL at S : Pasien mengatakan tidak dapat


Memberikan Inj. Humulog 8 ui (IV) beraktivitas luka bekas operasi
2 06.30 Mengkaji status nyeri dan karakteristik pada kaki kanan, pasien sudah
1 06.45 nyeri dapat mobilisasi seperti miring ke
P : nyeri luka bekas operasi kiri dan duduk
Q : seperti disayat Peraw O:
R : Paha kanan atas at  Terlihat adanya luka
S : 4 (1-10) Peraw post operasi
T : Hilang timbul at  Pasien terpasang traksi
Peraw 4 kg,
at  Kekuatan otot 5555
5555
2222 5555
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi no. 1-7

Jum’at, 20 Jum’at 20
Juli 2018 Juli 2018 Dx. 1
1,2,3 07 .30 Membina hubungan saling percaya Yustina 14.00 S : pasien mengatakan nyeri bekas Yustina
dengan pasien, mengucapkan salam, operasi , nyeri seperti disayat, pada
memperkenalkan diri, dan menjelaskan kaki kanan yang patah, skala nyeri
maksud dan tujuan Yustina 3 (1-10), nyeri hilang timbul.
2 08.00 Hasil GDA 338 mg/dL Yustina O:
45

1,2,3 08.35 Mengobservasi TTV pasien, hasil:  Keadaan umum pasien


TD : 120/80 mmHg, baik
Suhu : 36,70C  Terlihat bekas luka
Nadi : 80 x/menit operasi
RR : 18 x/menit Yustina  TD : 120/80 mmHg,
3 09.00 Mengkaji kekuatan otot pasien Nadi : 88 x/menit
5555 5555 RR : 18 x/menit
1111 5555 Yustina Suhu : 360C Yustina
1 09.30 Mengkaji status nyeri dan karakteristik A : Masalah teratasi sebagian
nyeri P : Intervensi Dilanjutkan no. 1-7
P : nyeri karena CF Femur Dx. 2
Q : seperti disayat S :pasien mengatakan lemas pada
R : Paha kanan atas tubuhnya
S : 8 (1-10) Yustina O:
T : Terus-menerus  Hasil GDA 338 mg/dL Yustina
3 10.00 Mengganti posisi klien, dan menjaga Yustina  Pasien tampak terlihat
kebersihan kulit dengan memberikan Yustina lemas.
lapisan tidur A : Masalah teratasi sebagian
2 10.30 Memberikan Inj. Humulog 8 ui (SC) P : Intervensi dilanjutkan n0 1-7
2 10.45 Memberikan penjelasan kepada pasien Yustina Dx 3.
tentang diit yang boleh dikonsumsi oleh S : Pasien mengatakan tidak dapat
pasien Yustina beraktivitas luka bekas operasi
1 11.00 Memberikan kolaborasi obat penurun Yustina pada kaki kanan, pasien sudah
nyeri : dapat mobilisasi seperti miring ke
Inj. Ketorolac 30 mg (IV) kiri dan duduk
46

2 12.00 Mengajarkan teknik distraksi dengan Yustina O:


1 13.00 menarik napas dalam untuk mengurangi  Terlihat adanya luka
rasa nyeri post operasi
3 13.10 Membantu pasien mobilisasi dengan  Pasien terpasang traksi
miring ke kiri dan duduk 4 kg,
 Kekuatan otot 5555
5555
2222 5555
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi no. 1-7

Jum’at 20 Jum’at 20
Juli 2018 Juli 2018 Dx. 1
1,2,3 14.30 Membina hubungan saling percaya Yustina 21.00 S : pasien mengatakan nyeri bekas Yustina
dengan pasien, mengucapkan salam, operasi , nyeri seperti disayat, pada
memperkenalkan diri, dan menjelaskan kaki kanan yang patah, skala nyeri
maksud dan tujuan Yustina 3 (1-10), nyeri hilang timbul.
1,2,3 15.00 Mengganti cairan infuse NacL 0,9 % 10 O:
tpm Yustina  Keadaan umum pasien
3 15.10 Membantu membersihkan kulit agar tidak baik
terjadi infeksi Yustina  Terlihat bekas luka
1 15.20 Mengajarkan teknik distraksi dengan operasi
menarik nafas dalam Yustina  TD : 130/80 mmHg,
2 15.40 Memberikan Inj. Humulog 8 ui (SC) Yustina Nadi : 88 x/menit
1,2,3 16.30 Mengobservasi TTV pasien, hasil: RR : 18 x/menit
47

TD : 130/80 mmHg, Suhu : 360C


Suhu : 36,30C A : Masalah teratasi sebagian Yustina
Nadi : 80 x/menit P : Intervensi Dilanjutkan no. 1-7
RR : 20 x/menit Yustina Dx. 2
3 17.00 Mengkaji kekuatan otot pasien S :pasien mengatakan lemas pada
5555 5555 tubuhnya
2222 5555 Yustina O:
1 18.00 Mengkaji status nyeri dan karakteristik  Hasil GDA 338 mg/dL
nyeri  Pasien tampak terlihat Yustina
P : nyeri karena luka bekas operasi lemas.
Q : seperti disayat A : Masalah teratasi sebagian
R : Paha kanan atas P : Intervensi dilanjutkan n0 1-7
S : 3 (1-10) Yustina Dx 3.
T : Hilang timbul S : Pasien mengatakan tidak dapat
3 19.00 Mengganti posisi klien, dan menjaga Yustina beraktivitas luka bekas operasi
kebersihan kulit dengan memberikan pada kaki kanan, pasien sudah
lapisan tidur dapat mobilisasi seperti miring ke
1,2,3 19.30 Memberikan terapi dokter kiri dan duduk
 Inj. Ceftriaxone 1 gram (IV) Yustina O:
 Inj. Ketorolac 30 mg (IV)  Terlihat adanya luka
 Inj.Ranitidine 40 mg (IV) post operasi
2 19.40 Memberikan penjelasan kepada pasien Yustina  Pasien terpasang traksi
tentang diit yang boleh dikonsumsi oleh 4 kg,
pasien  Kekuatan otot 5555
3 20.00 Membantu pasien untuk melakukan ROM 5555
48

sampai batas maksimal seperti 2222 5555


menggerakkan jari kaki kanan agar tidak A : Masalah teratasi sebagian
terjadi kontraktur P : Lanjutkan intervensi no. 1-7

68

Anda mungkin juga menyukai