TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
pada pasien Ny. R dengan diagnose medis Close Fraktur Femur 1/3 Medial Dextra
berperan sebagai ibu rumah tangga, seorang janda dan mempunyai 7 orang anak.
No register 027xxx. Pasien dirawat dengan diagnose media Close Fraktur Femur
1/3 Medial Dextra. Pasien masuk RSAL Dr. Ramelan Surabaya melalui IGD pada
tanggal 15 Juli 2018 pada pukul 08.25 , masuk diruang perawatan H1 tanggal 15
Keluhan utama pasien masuk rumah sakit adalah trauma pada paha kanan
dikarenakan jatuh pada saat pasien hendak mengepel lantai. Pasien membawa
ember berisi air lalu tiba-tiba embernya jatuh dan pasien terpeleset, saat itu pasien
tidak dapat berdiri dan merasakan sangat nyeri pada daerah paha kanan, nyeri
dirasakan seperti disayat dan skala nyeri 8 (1-10), kemudian pasien ditemukan
oleh anak kelima pasien dan dibawa ke RSAL Dr. Ramelan dengan menggunakan
mobile ambulance dari RSUD Sidoarjo. Pasien tiba di IGD RSAL Dr. Ramelan
52
2
Surabaya pada pukul 08.25 wib, dari laporan IGD kesadaran pasien compos
mentis, pasien mengeluhkan nyeri pada paha kanan, dan terlihat adanya
deformitas dan memar, GCS Eye 4 Verbal 5 Motorik 6 dengan score EWSS 1
tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 110 x/menit, suhu 36,7 0C, pernapasan 20
x/menit, dan diapatkan hasil gula darah acak 380 mg/dL, lalu pasien mendapatkan
terapi Inf. NaCl 0,9% 10 tpm, Inj. Antrain 1 gram per iv, Inj. Ranitidine 40 mg,
dan pasien dilakukan foto Rontgen dengan hasil Close Fraktur Femur 1/3 Medial
Dextra. Terapi yang di dapat dari dr. Tanjung Sp.Ot MRS di ruang H1, traksi 4 kg
dan asam mefenamat 500 mg, dan terapi yang didapat dari dr. Sartono Sp. Pd
yaitu Diet 2100 kalori, dan Inj. Humulog 3x8 unit, cek gula darah 1 jam PP setiap
hari.
Saat pengkajian pada tanggal 16 Juli 2018 pasien mengeluh nyeri pada
kaki kanan, nyeri karena adanya fraktur femur, nyeri dirasa seperti disayat, skala
nyeri 8 (1-10), keadaan umum sedang, kesadaran compos mentis, GCS Eye 4
x/menit pulsasi kuat, pernafasan 20 x/menit irama regular, suhu 36,70C per aksilla.
Terapi yang didapat dari dr. Tanjung Sp.Ot adalah Inj. Ranitidine 2 x 20 mg per
iv , Inj. Ketorolac 3x 30 mg per iv, dan inj. Novorapid 3 x 8 unit per sc.
pasien mengidap penyakit diabetes melitus sejak tahun 2008, mendapatkan terapi
humulog 3 x 10 unit per sc, dan pernah operasi tumor payudara pada tahun 2016
penyakit seperti diabetes melitus dan tumor payudara. Pasien tidak mmemiliki
Genogram :
68
Keterangan:
: Laki-Laki
: Perempuan
: Hubungan Keluarga
: Pasien
: Meninggal Dunia
: Tinggal Serumah
baik, tidak ada sesak, tidak Nampak penggunaan otot bantu nafas, tidak ada
vesikuler, tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada ronkhi (-/-), wheezing
(-/-), teraba fremitus pada dinding dada kiri dan kanan, terdengar suara sonor
saat diperkusi.
Ictus cordis tidak terlihat, tidak ada nyeri dada, tidak terdapat perdarahan,
tidak terlihat adanya pembesaran getah bening, pasien tidak merasakan sakit
kepala, Tekanan darah 120/80 mmHg CRT < 2 detik, akral hangat, kering
merah. Pada pemeriksaan perkusi jantung terdengar suara pekak pada ICS 4-5
3. Persarafan ( B3 – Brain)
penciuman normal pasien mampu mengenali bau minyak kayu putih ( tidak
dan tidak menggunakan kacamata, reflex terhadap cahaya positif, Nervus III :
IV : pasien mampu menggerakkan mata ke bawah dan kea rah dalam, Nervus
menggerakkan mata kearah lateral, Nervus VII : mampu merasakan pada 2/3
anterior lidah dan tidak ada gangguan menelan, Nervus XIII : pasienmampu
lidah dan tidak ada gangguan menelan, Nervus X : tidak ada kesulitan
menggerakkan leher dan kepala dengan bebas, Nervus XII : pasien mampu
4. Perkemihan ( B4 – Bladder)
kemih, warna urine kuning jernih, tidak ada hematuri, aliran lancer, frekuensi
5. Pencernaan ( B5 – Bowel)
pertumbuhan gigi merata, terdapat gigi berlubang, Diit SMRS : nasi putih,
sayur, lauk dan rendah gula. Diit di RS : Diit 2100 kalori, meliputi nasi,
sayur, lauk, nafsu makan baik, frekuensi 3 x/hari, habis ½ porsi, tidak ada
muntah, mual (-), frekuensi minum 1600 ml, bentuk perut bunciit, peristaltic
6. B6 ( Bone)
Pasien tampak kesakita, terlihat adanya close farktur femur 1/3 medial
kanan, luka ftraktur di bidai, dan terdapat traksi 4 kg. akral hangat, kering
merah.
1111 5555
Warna kulit kuning langsat, turgor kulit baik, Terdapat nyeri pada paha kanan
karena fraktur, nyeri seperti disayat, skala neri 8 (1-10), nyeri terjadi secara
terus-menerus
7. Sistem Endokrin
kadar gula darah acak pada tanggal 16 Juli 2018 adalah 290 mg/dL, tidak
Sakitnya)
Pasien mengatakan bahwa sehat itu tidak berada di rumah sakit. Pasien
sadar bahwa dia mengalami patah tulang paha sebelah kanan dan penyakit
diabet sejak tahun 2008. Pasien mengatakan bahwa sekarang yang dialami
Selama sehari di rawat di ruang H1, pasien tidak mampu melakukan ADL
( Activity Daily Living) secara mandiri. ADL ( Activity Daily Living) atau
sakit berbeda dengan kebersihan diri dirumah. Kebersihan diri dirumah pasien
rumah sakit pasien diseka 2 x/hari oleh anaknya,gosok gigi 1 x/hari, belum
keramas sejak masuk rumah sakit, dan belum potong kuku selama di rumah
sakit, keadaan rambut rapi dengan dikuncir, pakaian rapi, badan pasien tidak
bau.
hari pasien terganggu/ selama di rawat di rumah sakit pasien hanya terbaring.
Gerakan pasien terbatas pada ektremitas kanan bawah. Hal ini dikarenakan
Pola dan istirahat dan tidur pasien sebelum masuk RS dan MRS
tidak jauh berbeda. Saat dirumah pasien dapat tidur siang dan malam
pukul 210.00 sampai pukul 04.00 maka jumlah tidur pasien adalah 7 jam,
tidak jauh dengan jumlah tidur pasien ketika di rumah sakit. Pasien tidur
siang pukul 13.00 sampai pukul 15.00 dan tidur malam pukul 22.00
sampai pukul 04.00 maka jumlah tidur pasien adalah 6 jam. Tidak ada
dengan ayam dan sayuran yang sudah diatur oleh ahli gizinya, frekuesi 3
x/hari. Makanan pada saat dirumah, frekuensi makan 3 x/hari dengan lauk,
sayur dan nasi, tetapi pasien masih sering menkonsumsi buah yang manis,
seperti anggur, apel dan pisang. Pada saat dirumah sakit pasien
mendapatkan diit 2100 kalori, yaitu nasi, sayur dan lauk, frekuensi 3
x/hari, nafsu makan baik, tidak ada kesulitan menelan, tidak terpasang
NGT tube, serta tidak ada gigi palsu. Di RS pasien minum 6-8 gelas/ hari
± 1600 ml/hari.
adalah bahasa jawa dan Indonesia, pasien bisa membaca, pasien bisa
6. Pola Eliminasi
ada nyeri saat BAK, warna kuning jernih. Di rumah pasien mampu pasien
secara mandiri 6-8 x/hari, pada saat pengkajian pasien sudah BAB,
7. Pola Konsep
badannya yang sakit, pasien adalah ibu rumah tangga, pasien mengalami
fraktur pada paha kanan. Pasien mengatakan tidak malu dengan apa yang
akhirnya jatuh dan mau melakukan tindakan yang diberikan oleh RS,
8. Pola Koping
adanya fraktur.
9. Pola Seksual-Reproduksi
Hubungan pasien dengan orang lain dan lingkungan sekitar baik, system
dapat menjalankan ibadah sholat lima waktu, tetapi pasien selalu berdoa
1. Laboratorium
Tabel 3.1 Hasil laboratorium Ny. R dengan diagnose medis CF Femur 1/3 medial
dextra tanggal 16 Juli 2018 di ruang H1 Rumkital Dr. Ramelan
Surabaya
2. Photo
Hasil Foto Rontgen Femur AP tanpa kontras pada tanggal 16 Juli 2018:
3. Lain-Lain
3.1.5 Terapi
( Yustina Rahmawati)
NIM : 173.0092
14
Tabel 3.3 Analisa data pada pasien Ny. R dengan diagnose medis CF
Femur 1/3 medial dextra tangal 16 Juli 2018 di ruang H1
Rumkital Dr. Ramelan Surabaya
kaki kanan
- Kekuatan otot 5555
5555
1111 5555
- Rentang gerak
terbatas
Dari analisa diatas, dapat ditarik kesimpulan masalah yang timbul dan
insulin
16
struktur tulang.
berkurang.
Kriteria Hasil :
Rencana Keperawatan:
panjang
Rasional :
Kriteria Hasil :
Rencana Keperawatan :
darah pasien. hubungan antara kekurangan insulin dan kadar gula darah yang
tinggi
7. Lakukan pemberian terapi injeksi humulog 3x8 unit (sc)
Rasional Keperawatan
1. Hipovolemia dapat dimanifestasikan oleh hipotensi dan takikardi.
perkiraan berat ringanya hipovolemi dapat dibuat ketika tekanan darah sistolik
pasien turun lebih dari 10 mmHg dari posisi berbaring ke posisi duduk
2. -Mengkaji tingkat hidrasi dan hemokonsentrasi yang terjadi setelah
diuresis osmotic
-Peningkatan nilai dapat mencerminkan kerusakan sel karena dehidrasi atau
aldosterone
3. Analisa di tempat tidur terhadap gula darah
4. Memberikan kemudahan bagi bagi paru untuk berkembang menurunkan
Kriteria Hasil :
Rencana Keperawatan :
kebersihan kulit.
lemah.
20
3.5 Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian traksi 4 kg dan operasiImplementasi dan Evaluasi
No Waktu Waktu
Dx (tgl & TINDAKAN TTD (tgl & CATATAN PERKEMBANGAN TTD
jam) Jam) ( SOAP)
Senin, 16 Juli
16/07/2018 2018
1,2,3 08.30 Membina hubungan saling percaya Yustin 14.00 Dx. 1
dengan pasien, mengucapkan salam, a S : pasien mengatakan nyeri pada kaki Yustina
memperkenalkan diri, dan menjelaskan yang mengalami fraktur, nyeri
maksud dan tujuan dirasakan seperti disayat, nyeri
1,2,3 08.35 Hasil GDA 295 mg/dL Yustin berada di kaki sebelah kanan, skala
09.00 Mengobservasi TTV pasien, hasil: a nyeri 8 (1-10), nyeri dirasakan
TD : 120/80 mmHg, Yustin terus-menerus.
Suhu : 36,70C a O:
Nadi : 80 x/menit Pasien tampak meringis
RR : 18 x/menit kesakitan.
3 09.30 Mengkaji kekuatan otot pasien Terlihat adanya bebat
5555 5555 dan pembidaian pada
1111 5555 Yustin ektremitas kanan
1 10.00 Mengkaji status nyeri dan karakteristik a Pasien terpasang traksi
nyeri 4 kg
21
1111 5555
A : Masalah teratasi sebagian
Peraw P : Lanjutkan intervensi no. 1-7
at
Senin, 16 Selasa,
Juli 2018 17 Juli
3 23.45 Memberikan hasil kolaborasi Peraw 2018 Dx. 1
Inj. Ceftriaxone 1 gram (IV) at 07.00 S : pasien mengatakan nyeri pada kaki Perawa
Selasa, 17 yang mengalami fraktur, nyeri t
Juli 2018 dirasakan seperti disayat, nyeri
3 04.00 Membantu membersihkan tubuh pasien berada di kaki sebelah kanan, skala
agar tidak terjadi lesi dan komplikasi Peraw nyeri 7 (1-10), nyeri dirasakan
seperti dekubitus. at terus-menerus.
1,2,3 04.30 Memantau tanda vital O:
TD : 130/90 mmHg Peraw Pasien tampak meringis
Nadi : 84 x/menit at kesakitan.
RR : 20 x/ menit Terlihat adanya bebat
S : 360C dan pembidaian pada
ektremitas kanan
Pasien terpasang traksi
3 04.45 Menilai kekuatan otot 4 kg
25
O:
Terlihat adanya fraktur
pada ektremitas kanan
Pasien terpasang traksi
26
4 kg,
Kekuatan otot 5555
5555
1111 5555
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi no. 1-7
Selasa, 18 Selasa,
Juli 2018 18 Juli
1,2,3 08.30 Membina hubungan saling percaya Yustin 2018 Dx. 1
dengan pasien, mengucapkan salam, a 14.00 S : pasien mengatakan nyeri pada kaki Yustina
memperkenalkan diri, dan menjelaskan yang mengalami fraktur, nyeri
maksud dan tujuan dirasakan seperti disayat, nyeri
1,2,3 08.35 Mengobservasi TTV pasien, hasil: berada di kaki sebelah kanan, skala
TD : 120/80 mmHg, Yustin nyeri 8 (1-10), nyeri dirasakan
Suhu : 36,70C a terus-menerus.
Nadi : 80 x/menit O:
RR : 18 x/menit Pasien tampak meringis Yustina
3 09.00 Melakukan foto rontgen pada ektremitas kesakitan.
kanan bawah dengan hasil : Terlihat adanya bebat
Terlihat CF Femur 1/3 Medial Yustin dan pembidaian pada
dextra a ektremitas kanan
3 09.30 Fraktur Multiple Pasien terpasang traksi
Mengkaji kekuatan otot pasien 4 kg
5555 5555 TD : 120/80 mmHg,
1 10.00 1111 5555 Yustin Nadi : 80 x/menit
27
1111 5555
A : Masalah teratasi sebagian
Yustin P : Lanjutkan intervensi no. 1-7
a
Selasa, 18 Selasa,
Juli 2018 18 Juli Dx. 1
1,2,3 14.30 Membina hubungan saling percaya Peraw 2018 S : pasien mengatakan nyeri pada kaki Perawa
dengan pasien, mengucapkan salam, at yang mengalami fraktur, nyeri t
memperkenalkan diri, dan menjelaskan dirasakan seperti disayat, nyeri
maksud dan tujuan berada di kaki sebelah kanan, skala
1,2,3 15.00 Mengganti cairan infuse NacL 0,9 % 10 nyeri 7 (1-10), nyeri dirasakan
tpm Peraw terus-menerus.
2 15.10 Memeriksai kadar glukosa darah, hasil at O:
459 mg/dL Pasien tampak meringis
2 15.20 Lapor dr. Sartono Sp. Pd per telpon dan Peraw kesakitan.
mendapatkan advis regulasi tiap satu jam at Terlihat adanya bebat
Novorapid 4 ui (IV) dan pembidaian pada
3 15.40 Membantu membersihkan kulit agar tidak Peraw ektremitas kanan
terjadi infeksi at Pasien terpasang traksi
2 16.00 Memberikan RCI Novorapid 4 ui (IV) 4 kg
1 16.30 Mengajarkan teknik distraksi dengan TD : 130/80 mmHg,
29
Peraw
at
Peraw
at
Selasa, 17 Rabu, 18
Juli 2018, Juli 2018
3 23.00 Memberikan hasil kolaborasi Peraw 07.00 Dx. 1
Inj. Ceftriaxone 1 gram (IV) at S : pasien mengatakan nyeri pada kaki Perawa
Rabu, 19 yang mengalami fraktur, nyeri t
31
Rabu, 18 Rabu 18 Dx 3.
Juli 2018 Juli 2018 S : - Perawa
3 07.30 Mempersiapkan pasien untuk pindah di Peraw 14.00 t
33
ruang Operasi. at O:
3 08.00 Pasien dan keluarga mennadatangani Pasien tampak belum
inform consent persetujuan operasi Peraw sadar,
3 10.00 Pasien masuk keruang operasi at Terpasang drain pada
3 12.30 Pasien keluar dari ruang operasi kaki kanan
Hasil operasi : Peraw Kekuatan otot 5555
CF Femur at 5555
Perdarahan 500 cctidak dilakukan Peraw 1111 5555
pemeriksaan PA at A : Masalah teratasi sebagian
Pasien terpasang drain pada kaki P : Lanjutkan intervensi no. 1-7
kanan
1,2,3 12.45 Pasien datang dari ruang operasi ke ICU
Anestesi, pasien mendapatkan terapi obat :
Inj. Ceftriaxone 3 x 1 gram (IV)
Inj. Ranitidine 3 x 40 mg ( IV) Peraw
Inj. Ketorolac 2 x 30 mg at
1,2,3 13.00 Mengobservasi keadaan umum pasien
Keadaan umum lemah
Kesadaran compos mentis
GCS E4 V5 M6
1,2,3 13.20 Memantau tanda vital : Peraw
TD : 120/80 mmHg at
Nadi : 88 x/menit
Suhu : 360 C
RR : 20 x/menit
34
Peraw
at
Rabu, 18 Rabu, 18
Juli 2018 Memberikan terapi hasil kolaborasi Juli 2018
1,2,3 15.00 dengan dokter , Inj. Ketorolac 30 mg (IV) 21.00
Memeriksa Darah Lengkap, hasil :
2 15.15 Glukosa 205 mg/dL Dx. 1 Perawa
Natrium 137 mg/dL S : pasien mengatakan nyeri pada kaki t
Kalium 3.92 mmol/L setelah operasi , nyeri dirasakan
Chlorida 106.40 mmol/L seperti disayat, nyeri berada di kaki
Hb : 10,6 g/dL Peraw sebelah kanan, skala nyeri 6 (1-
PLT 159.000 uL at 10), nyeri dirasakan terus-menerus.
Memantau tanda vital : O:
TD : 120/80 mmHg Pasien tampak meringis
1,2,3 15.30 Nadi : 80 x/menit kesakitan.
Suhu : 36,20C Terlihat adanya bebat
RR : 22 x/menit dan pembidaian pada
Memantau tanda vital : ektremitas kanan
TD : 130/80 mmHg Pasien terpasang traksi
1,2,3 16.00 Nadi : 78 x/menit 4 kg
Suhu : 360C Peraw TD : 120/80 mmHg,
RR : 20 x/menit at Nadi : 88 x/menit
Memantau tanda vital : RR : 18 x/menit
35
Rabu, 18 Kamis,
Juli 2018 19 Juli
1 21.00 Memberikan terapi kolaborasi dengan Peraw 2018 Dx. 1
dokter Inj. Ketorolac 30 mg (IV) at 07.00 S : pasien mengatakan nyeri pada kaki Perawa
1,2,3 22.00 Memantau tanda vital : bekas operasi kaki kanan, nyeri t
TD : 120/80 mmHg Peraw dirasakan seperti disayat, nyeri
Nadi : 80 x/menit at berada di kaki sebelah kanan, skala
Suhu : 36,20C nyeri 5 (1-10), nyeri dirasakan
RR : 22 x/menit terus-menerus.
1,2,3 23.00 Memantau tanda vital : O:
TD : 130/80 mmHg Keadaan umum sedang
Nadi : 78 x/menit Peraw Terlihat adanya luka bekas
Suhu : 360C at operasi pada kaki kanan dan
RR : 20 x/menit terdapat drain 40 cc
Memantau tanda vital : TD : 120/80 mmHg,
1,2,3 24.00 TD : 120/80 mmHg Nadi : 80 x/menit
Nadi : 88 x/menit RR : 18 x/menit
37
RR : 18 x/menit
Memeriksa kadar glukosa darah hasil 380
2 06.15 mg/dL
Membeikan terapi Humulog 8 ui (SC)
2 06.30
Peraw
at
Peraw
at
Peraw
at
Peraw
39
at
Kamis, 19 Kamis,
Juli 2018 19 Juli
07.30 Pasien pindah ruangan dari ICU Anestesi Yustina 2018 Dx. 1
ke ruang Paviliun 2 14.00 S : pasien mengatakan nyeri bekas Yustina
1,2,3 08.00 Membina hubungan saling percaya Yustina luka operasi, nyeri dirasakan
dengan pasien, mengucapkan salam, seperti disayat, nyeri berada di
memperkenalkan diri, dan menjelaskan kaki sebelah kanan, skala nyeri 5
maksud dan tujuan Yustina (1-10), nyeri dirasakan terus-
3 08.30 Membantu pasien untuk mobilisasi menerus.
dengan miring ke kiri Yustina O:
3 09.00 Membuang drain jumlah 30 cc Yustina Keadaan umum cukup
1,2,3 10.00 Mengobservasi TTV pasien, hasil: Terlihat adanya luka
TD : 130/80 mmHg, bekas operasi dan drain pada
Suhu : 360C kaki kanan
Nadi : 80 x/menit TD : 130/80 mmHg,
RR : 18 x/menit Yustina Nadi : 80 x/menit
3 10.30 Mengkaji kekuatan otot pasien RR : 18 x/menit
5555 5555 Suhu : 36,70C
2222 5555 Yustina A : Masalah teratasi sebagian Yustina
1 11.00 Mengkaji status nyeri dan karakteristik P : Intervensi Dilanjutkan no. 1-7
nyeri Dx. 2
P : nyeri bekas luka post operasi femur S :pasien negatakan lemas pada
Q : seperti disayat tubuhnya
40
Peraw
at
Peraw
at
Jum’at, 20 Jum’at 20
Juli 2018 Juli 2018 Dx. 1
1,2,3 07 .30 Membina hubungan saling percaya Yustina 14.00 S : pasien mengatakan nyeri bekas Yustina
dengan pasien, mengucapkan salam, operasi , nyeri seperti disayat, pada
memperkenalkan diri, dan menjelaskan kaki kanan yang patah, skala nyeri
maksud dan tujuan Yustina 3 (1-10), nyeri hilang timbul.
2 08.00 Hasil GDA 338 mg/dL Yustina O:
45
Jum’at 20 Jum’at 20
Juli 2018 Juli 2018 Dx. 1
1,2,3 14.30 Membina hubungan saling percaya Yustina 21.00 S : pasien mengatakan nyeri bekas Yustina
dengan pasien, mengucapkan salam, operasi , nyeri seperti disayat, pada
memperkenalkan diri, dan menjelaskan kaki kanan yang patah, skala nyeri
maksud dan tujuan Yustina 3 (1-10), nyeri hilang timbul.
1,2,3 15.00 Mengganti cairan infuse NacL 0,9 % 10 O:
tpm Yustina Keadaan umum pasien
3 15.10 Membantu membersihkan kulit agar tidak baik
terjadi infeksi Yustina Terlihat bekas luka
1 15.20 Mengajarkan teknik distraksi dengan operasi
menarik nafas dalam Yustina TD : 130/80 mmHg,
2 15.40 Memberikan Inj. Humulog 8 ui (SC) Yustina Nadi : 88 x/menit
1,2,3 16.30 Mengobservasi TTV pasien, hasil: RR : 18 x/menit
47
68