ASUHAN KEPERAWATAN
1.1.2.3.Riwayat Sebelumnya/Terdahulu
Pasien tidak pernah mengalami operasi sebelumnya
Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga klien tidak ada mengalami penyakit yang sama pada klien
GENOGRAM KELUARGA
Ket :
: Laki-laki
: perempuan
: klien
: Meninggal
: Garis Perkawinan
: Garis Keturunan
1.1.3. Pemeriksaan Fisik
1.1.3.1. Keadaan Umum
Pasien tampak lemah, kesadaran compos menthis, posisi berbaring semi fowler, pasien
terpasang Infus Futrolit 20 tpm disebelah tangan kanan.
1.1.3.2.Status Mental
Tingkat kesadaran klien composmentis, ekspresi wajah klien tampak lemah, gelisah,
bentuk badan klien kurus, cara berbaring setengah duduk ( semi fowler ), klien berbicara dengan
jelas, suasana hati cemas, penampilan klien tidak rapi, , klien mengetahui pagi, siang dan malam
dapat membedakan antara perawat dan keluarga serta mengetahui dirinya sedang dirawat di
rumah sakit, insigt klien baik, dan mekanisme pertahanan diri klien adaptif
1.1.3.3.Tanda-tanda Vital
Pada saat pengkajian klien tanda-tanda vital pada tanggal 08 juni 2020 pukul 10.00 WIB,
suhu tubuh , 35oC, tekanan darah 100/70 mmHg, Nadi, 89 x/menit, pernafasan 20 x/menit.
1.1.3.4.Pernapasan (Breathing )
Bentuk dada klien simestris, klien tidak ada kebiasaan merokok, tidak ada batuk, tidak
ada batuk berdahak, tidak ada sputum, tidak ada sianosis pada klien, tidak ada nyeri dada , tidak
ada sesak nafas, type pernafasan klien dada dan perut, irama pernafasan klien teratur, suara nafas
klien vaskuler ( normal), tidak ada nafas tambahan.
1.1.3.5. Cardiovaskuler ( Blood )
Klien tidak mengalami nyeri dada, kram kaki, klien mengalami pucat, tidak ada
pusing/sinkop, clubbing finger, tidak ada sianosis, tidak ada sakit kepala, tidak ada palpitasi,
tidak ada pingsan, klien megalami capillary refil < 2 detik, tidak ada oedema, ictus kordis klien
tidak melihat, vena jugularis, tidak meningkat, suara jantung klien normal (S1-S2).Keluhan
Lainnya : Menurun . Masalah pasien mengeluh pusing dan badan terasa lemas : Risiko
ketidakseimbangan Elektrolit
1.1.3.6.Persyarafan ( Brain )
Nilai GCS E : 4, V : 5, M : 6, total GCS klien 15 normal, kesadaran klien composmentis, pupil
klien isokor, refleks cahaya klien kanan Positif dan Kiri Positif, tidak ada nyeri tekan, klien
mengalami gelisah.
Uji syaraf Kranil : Nervus Kranial I: (olfaktorius)Penghidung :pada pemeriksaan klien bisa
membedakan bau parfum dengan minyak kayu putih , Nervus Kranial II : (Optikus) penglihatan :
pasien mampu membaca nama perawat dengan jelas dan meminta perawat membaca ulang
namamya, Nervus Kranial III: (Okulomotoris) Pergerakan mata ke dalam, ke atas, elevasi alis,
mata kontraksi pupil, reaksi bersamaan : klien dapat mengangkat kelopak mata dengan baik,
Nervus Kranial IV: (Trokhlearis)Pergerakan mata ke bawah, keluar : pasien dapat mengerakan
bola matanya dengan baik, Nervus Kranial V: (Trigeminus) Mengunyah, sensasi wajah, kulit,
kepala, dan gigi) : pasien bisa mengunyah makanan dengan lancar, Nervus Kranial VI:
(Abdusen) Pergerakan mata lateral : pasien mampu mengerakkan bola matanya ke kanan dan ke
kiri, Nervus Kranial VII: (Facialis) Ekspresi Wajah : tampak meringis karena kesakitan menehan
nyeri yang dirasakan klien di bagian dada dan juga sesak napas , Nervus Kranial VIII :
(Akustikus) Pendengaran dan keseimbangan : pasien bisa menjawab dengan benar dimana ada
suara petikan perawat kanan dan kiri, Nervus Kranial IX : (Glosofaringeus) Menelan,
Pengecapan : pasien bisa merasakan rasa asam, Nervus Kranial X : (Vagus) Menelan Berbicara :
pasa saat makan pasien bisa mengontrol proses menelan, Nervus Kranial XI : (Asesoris)
Pergerakan bahu, rotasi kepala : pasien bisa mengerakan leher dan bahu, Nervus Kranial XII:
(Hipoglosus) Pergerakan Lidah : pasien mampu mengeluarkan lidahnya
Hasil uji koordinas ekstermitas atas jari ke jari positif, jari ke hidung positif. Ektermitas bawah
tumit ke jempol kaki, uji kestabilan positif. Pasien dapat menyeimbangkan tubuhnya, refleks
bisep dan trisep kanan dan kiri positif dengan skala 5 refleks brakioradialis kanan dan kiri positif
skala 5
1.1.3.7.Elimenasi Uri ( Bladder )
urine klien 800 cc, warna jernih, tdak berbau, tidak ada masalah/lancar, tidak ada
menetes, tidak ada oliguria, tidak ada nyeri, tidak ada retensi, tidak ada panas, klien tidak
terpasang kateter
5. Konsep diri (Gambaran diri, ideal diri, identitas diri, harga diri, peran ) :
Ideal Diri Pasien ingin cepat sembuh dan pulang, Identitas Diri,Klien ingin cepat sembuh
dan pasien tau dia adalah Seorang perempuan dan seorang anak
Peran: pasien menjadi terganggu karena sakit , dan ingin cepat sembuh dan turun sekolah.
Masalah Keperawatan : Tidak ada
6. Aktivitas Sehari-hari :
Sebelum sakit pasien beraktivitas dengan bebas , setelah sakit keluarga pasien
mengatakan"pasien beraktivitas sepert biasai”. Masalah Keperawatan : tidak ada
7. Koping –toleransi terhadap stress:
Ketika dilakukan tindakan pasien siap saja. Masalah Keperawatan: Tidak ada
8. Nilai-Pola Keyakinan
Selama di rawat pasien tidak sempat beribadah namun selalu berdoa. Masalah
Keperawatan: Tidak ada
1.1.5. Sosial-Spiritual
1. Kemampuan berkomunikasi :
Pasien dapat berbicara dan menceritakan masalahnya
2. Bahasa sehari-hari :
Bahasa yang digunakan pasien yaitu bahasa dayak dan bahasa Indonesia
3. Hubungan dengan keluarga :
Hubungan pasien dengan kelurga baik tidak ada masalah karena kelurga mendukung
kesembuhan pasien.
4. Hubungan dengan teman/petugas kesehtan/orang lain :
Hubungan pasien dengan teman baik dan juga dengan petugas kesehatan dan orang
lain.
5. Kebiasaan menggunakan waktu luang :
Pasien mengatakan menggunakan waktu luang untuk bermain dan membaca.
6. Kegiatan beribadah :
Pasien mengatakan beribadah seperti biasa sesuai dengan keyakinannya.
Hipertemia
1.2. Prioritas masalah
1. Risiko ketidakseimbangan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan output cairan yang berlebihan ditandai dengan Pasien tampak lemas,
pasien mengeluh pusing, pasien tampak pucat, turgor kulit pasien tampak kering,
pasien tampak muntah
2. Defisit nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksi ,mual
dan muntah ditandai dengan Pasien tampak lemas, pasien tampak pucat, pasien
tampak muntah, pasien tampak sering BAB 10xsehari dengan konsistensi encer
3. Hipertermia berhubungan dengan inflamasi saluran pencernaan ditandai dengan
Kulit pasien teraba panas, paien tampak takipnea, suhu tubuh pasien meningkat
Suhu/T: 38,00 C di Axilla, Nadi/HR:89x/Menit, Pernapasan/RR: 20x/Menit.
Rencana Keperawatan
Nama : An.D
Ruang Rawat :
Diagnosa Tujuan dan kriteria Intervensi Rasional
Keperawatan Hasil
Risiko Setelah dilakukan 1. Monitor kadar 1. Mengumpulkan dan
ketidakseimbangan tindakan keperawatan eletrolit serum menganalisa data
elektrolit kurang dari volume cairan dan 2. Monitor tanda dan pasien untuk
kebutuhan tubuh elektrolit pasien gejala hypokalemia mengatur
berhubungan dengan teratasi. (mis. Kelemahan keseimbangan
output cairan yang 1. Keseimbangan otot, interval QT elektrolit
berlebihan ditandai memanjang, 2. Untuk menganalisa
elektrolit
dengan Pasien tampak gelombang T datar mencegah terjadinya
lemas, pasien mengeluh meningkat serum atau terbalik, kondisi kekurangan
pusing, pasien tampak depresi segmen kalium atau
natrium, serum
pucat, turgor kulit ST, gelombang U, potassium
pasien tampak kering, kalium, serum kelelahan, 3. Menganalisa data
pasien tampak muntah parestesia, pasien dalam
klorida, serum
penurunan refleks, perkembangan
magnesium, serum anoreksia, peningkatan dan
konstipasi, penurunan suhu
fosfor membaik.
motilitas usus tubuh
menurun, pusing, 4. Untuk mengetahui
depresi status normal
pernapasan) elektrolit spontan
pasien selama 24
3. Monitor tanda dan jam
gejala 5. Agar kelurga dan
hypernatremia pasien dapat
(mis. Haus, mengetahui prosedur
demam, mual, ataupun tujuan dari
muntah, gelisah, tindakan pemnatauan
peka rangsang, elektrolit
membrane mukosa
kering, takikardia,
hipotensi, letargi,
konfusi, kejang)
4. Atur interval
waktu pemantauan
sesuai dengan
kondisi pasien
5. Jelaskan tujuan
dan prosedur
pemantauan