Anda di halaman 1dari 17

BAB 3

ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa : Tetenia Diyanti


Nim : 2018.C.10a.0987
Ruang Praktek :-
Tanggal Praktek : 18 November 2020
Tanggal & Jam Pengkajian : 18 November 2020 Jam : 08.00 WIB
1.1. Pengkajian
1.1.1. Identitas
Nama : An. D
Umur : 10 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku/Bangsa : Dayak/indonesia
Agama : Kristen Protestan
Pekerjaan :-
Pendidikan : SD
Status Perkawinan : Belum menikah
Alamat : Jln. Menteng VIII Palangka Raya
Tgl MRS : 18 November 2020
Diagnosa Medis : Gastroenteritis Akut
1.1.2. Riwayat Kesehatan/ Perawatan
1.1.2.1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan ” BAB 5 Kali dengan konsistensi cair”
1.1.2.2.Riwayat Penyakit sekarang
Pasien mengatakan bahwa An. D mengalami BAB 5 kali dengan konsistensi cair disertai dengan
muntah, pasien mengeluh pusing dan merasa lemas kemudian keluarga pasien dibawa ke RSUD
Dr. Doris Sylvanus Palangka Raya pada tanggal 19 september 2020, pasien dinyatakan oleh
dokter mengalami Gastroenteritis Akut dirawat di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkaraya

1.1.2.3.Riwayat Sebelumnya/Terdahulu
Pasien tidak pernah mengalami operasi sebelumnya
Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga klien tidak ada mengalami penyakit yang sama pada klien
GENOGRAM KELUARGA

Ket :

: Laki-laki

: perempuan

: klien

: Meninggal

------- : tinggal serumah

: Garis Perkawinan

: Garis Keturunan
1.1.3. Pemeriksaan Fisik
1.1.3.1. Keadaan Umum
Pasien tampak lemah, kesadaran compos menthis, posisi berbaring semi fowler, pasien
terpasang Infus Futrolit 20 tpm disebelah tangan kanan.
1.1.3.2.Status Mental
Tingkat kesadaran klien composmentis, ekspresi wajah klien tampak lemah, gelisah,
bentuk badan klien kurus, cara berbaring setengah duduk ( semi fowler ), klien berbicara dengan
jelas, suasana hati cemas, penampilan klien tidak rapi, , klien mengetahui pagi, siang dan malam
dapat membedakan antara perawat dan keluarga serta mengetahui dirinya sedang dirawat di
rumah sakit, insigt klien baik, dan mekanisme pertahanan diri klien adaptif
1.1.3.3.Tanda-tanda Vital
Pada saat pengkajian klien tanda-tanda vital pada tanggal 08 juni 2020 pukul 10.00 WIB,
suhu tubuh , 35oC, tekanan darah 100/70 mmHg, Nadi, 89 x/menit, pernafasan 20 x/menit.
1.1.3.4.Pernapasan (Breathing )
Bentuk dada klien simestris, klien tidak ada kebiasaan merokok, tidak ada batuk, tidak
ada batuk berdahak, tidak ada sputum, tidak ada sianosis pada klien, tidak ada nyeri dada , tidak
ada sesak nafas, type pernafasan klien dada dan perut, irama pernafasan klien teratur, suara nafas
klien vaskuler ( normal), tidak ada nafas tambahan.
1.1.3.5. Cardiovaskuler ( Blood )
Klien tidak mengalami nyeri dada, kram kaki, klien mengalami pucat, tidak ada
pusing/sinkop, clubbing finger, tidak ada sianosis, tidak ada sakit kepala, tidak ada palpitasi,
tidak ada pingsan, klien megalami capillary refil < 2 detik, tidak ada oedema, ictus kordis klien
tidak melihat, vena jugularis, tidak meningkat, suara jantung klien normal (S1-S2).Keluhan
Lainnya : Menurun . Masalah pasien mengeluh pusing dan badan terasa lemas : Risiko
ketidakseimbangan Elektrolit

1.1.3.6.Persyarafan ( Brain )
Nilai GCS E : 4, V : 5, M : 6, total GCS klien 15 normal, kesadaran klien composmentis, pupil
klien isokor, refleks cahaya klien kanan Positif dan Kiri Positif, tidak ada nyeri tekan, klien
mengalami gelisah.
Uji syaraf Kranil : Nervus Kranial I: (olfaktorius)Penghidung :pada pemeriksaan klien bisa
membedakan bau parfum dengan minyak kayu putih , Nervus Kranial II : (Optikus) penglihatan :
pasien mampu membaca nama perawat dengan jelas dan meminta perawat membaca ulang
namamya, Nervus Kranial III: (Okulomotoris) Pergerakan mata ke dalam, ke atas, elevasi alis,
mata kontraksi pupil, reaksi bersamaan : klien dapat mengangkat kelopak mata dengan baik,
Nervus Kranial IV: (Trokhlearis)Pergerakan mata ke bawah, keluar : pasien dapat mengerakan
bola matanya dengan baik, Nervus Kranial V: (Trigeminus) Mengunyah, sensasi wajah, kulit,
kepala, dan gigi) : pasien bisa mengunyah makanan dengan lancar, Nervus Kranial VI:
(Abdusen) Pergerakan mata lateral : pasien mampu mengerakkan bola matanya ke kanan dan ke
kiri, Nervus Kranial VII: (Facialis) Ekspresi Wajah : tampak meringis karena kesakitan menehan
nyeri yang dirasakan klien di bagian dada dan juga sesak napas , Nervus Kranial VIII :
(Akustikus) Pendengaran dan keseimbangan : pasien bisa menjawab dengan benar dimana ada
suara petikan perawat kanan dan kiri, Nervus Kranial IX : (Glosofaringeus) Menelan,
Pengecapan : pasien bisa merasakan rasa asam, Nervus Kranial X : (Vagus) Menelan Berbicara :
pasa saat makan pasien bisa mengontrol proses menelan, Nervus Kranial XI : (Asesoris)
Pergerakan bahu, rotasi kepala : pasien bisa mengerakan leher dan bahu, Nervus Kranial XII:
(Hipoglosus) Pergerakan Lidah : pasien mampu mengeluarkan lidahnya
Hasil uji koordinas ekstermitas atas jari ke jari positif, jari ke hidung positif. Ektermitas bawah
tumit ke jempol kaki, uji kestabilan positif. Pasien dapat menyeimbangkan tubuhnya, refleks
bisep dan trisep kanan dan kiri positif dengan skala 5 refleks brakioradialis kanan dan kiri positif
skala 5
1.1.3.7.Elimenasi Uri ( Bladder )
urine klien 800 cc, warna jernih, tdak berbau, tidak ada masalah/lancar, tidak ada
menetes, tidak ada oliguria, tidak ada nyeri, tidak ada retensi, tidak ada panas, klien tidak
terpasang kateter

1.1.3.8.Elimenasi Alvi ( Bowel )


Bibir klien tampak lembab, gigi klien normal tidak bergerigi, gusi klien normal tidak ada
peradangan, lidah klien mengalami, BAB 5 x/hari, warna kecoklatan, konsistensi cair, tidak ada
nyeri tekan, tidak ada benjolan, keluhan lainnya : tidak ada Masalah Keperawatan : Defisit
Nutrisi
1.1.3.9.Tulang – Otot – Integumen ( Bone )
Kemampuan pergerakan sendi pasien tampak bebas, tidak ada parase, tidak ada paralise,
tidak ada hemiparese, tidak ada krepitasi, terdapat nyeri di bagian muka dan tangan kanan, tidak
ada bengkak, tidak ada kekakuan, tidak ada flasiditas, tidak ada spastisitas, ukuran otot klien
teraba simetris. Uji kekuatan otot ekstermitas atas = 5 (normal) dan ektermitas bawah = 5
(normal). Tidak terdapat peradangan dan perlukakaan di bagian muka dan tangan kanan, kaki
kiri dan kaki kanan dan tidak ada patah tulang, serta tulang belakang pasien tampak teraba
normal. Keluhan lainnya : tidak ada Masalah keperawatan : Tidak ada
1.1.3.10. Kulit –kulit Rambut
Klien tidak ada riwayat alergi obat, makanan, kosmetik, suhu tubuh klien panas, warna
kulit klien sawo matang, turgor klien baik, tektur kasar, tidak ada lesi.
1.1.3.11. Sistem Pengindraan
a. Mata/ penglihatan
Fungsi mataklien baik, gerakan bola mata, brgera normal, visus mata kanan VOD : 3/3
dan mata kiri ( VOD) : 3/3 , slera klien normal, konjungtiva klien anemis,
b. Telinga / pendengran berfungs dengan baik, bisa mendengarkan detikan jam tangan
c. Hidung/ penciuman, bentuk hidung simestris, tidak ada lesi apapun, tidak ada septum,
tidak ada sekreksi.
1.1.3.12.Leher dan Kelenjar Limfe
Tidak ada massa, tidak jaringan parut, tidak ada kelenjar limfe, kelenjar tyroid, teraba.

1.1.4. Pola Fungsi Kesehatan


1. Persepsi dan Pemeliharaan kesehatan
Pengetahuan tentang penyakit / perawatan Klien tahu kalau dirinya menderita patah
tulang di daerah lutut dan perlu waktu lama untuk kesembuhannya.
Persepsi klien : pasien ingin sembuh dan tinggal di rumah sakit dulu.
2. Pola nutrisi / metabolic
Pasien tidak ada program diet, klien merasa mual, ada muntah, mengalami kesukaran
menelan dan ada merasa haus.
Pola Makan Sehari- Sesudah Sakit Sebelum Sakit
hari
Frekeunsi/hari 1x/hari 3x/hari
Porsi 2 porsi sedang 3 porsi sedang
Nafsu makan Kurang baik Baik
Jenis Makanan Nasi , ikan Nasi , ikan, susu, sayur
Jenis Minuman Air putih Air putih
Jumlah minuman/cc/24 1500 cc/hari 1800 cc/hari
jam
Kebiasaan Makan Pagi,sore Pagi , sore
Keluhan/masalah Tidak ada nafsu makan Tidak ada
2. Keluhan Lainnya : tidak nafsu makan muntah dan mengalami BAB 5 kali dengan
konsistensi cair , Masalah Keperawatan : Defisit nutrisi
3. Pola tidur dan istirahat
Sebelum sakit : Pasien mengatakan “dirumah biasanya tidur jam 10 malam sampai jam 6
pagi. Pasien tidur sehari selama 8 jam pasien tidak mengalami gangguan napas dan
jantung” Sesudah sakit : Pasien mengatakan tidur seperti biasa , tidur terasa nyenyak.
Masalah Keperawatan : Tidak ada
4. Kognitif :
Pasien mengatakan “tidak senang dengan keadaan nya saat ini klien ingin cepat sembuh”.
Keluhan lainnya pasien tidak ada, Masalah Keperawatan : Tidak ada

5. Konsep diri (Gambaran diri, ideal diri, identitas diri, harga diri, peran ) :
Ideal Diri Pasien ingin cepat sembuh dan pulang, Identitas Diri,Klien ingin cepat sembuh
dan pasien tau dia adalah Seorang perempuan dan seorang anak
Peran: pasien menjadi terganggu karena sakit , dan ingin cepat sembuh dan turun sekolah.
Masalah Keperawatan : Tidak ada
6. Aktivitas Sehari-hari :
Sebelum sakit pasien beraktivitas dengan bebas , setelah sakit keluarga pasien
mengatakan"pasien beraktivitas sepert biasai”. Masalah Keperawatan : tidak ada
7. Koping –toleransi terhadap stress:
Ketika dilakukan tindakan pasien siap saja. Masalah Keperawatan: Tidak ada
8. Nilai-Pola Keyakinan
Selama di rawat pasien tidak sempat beribadah namun selalu berdoa. Masalah
Keperawatan: Tidak ada
1.1.5. Sosial-Spiritual
1. Kemampuan berkomunikasi :
Pasien dapat berbicara dan menceritakan masalahnya
2. Bahasa sehari-hari :
Bahasa yang digunakan pasien yaitu bahasa dayak dan bahasa Indonesia
3. Hubungan dengan keluarga :
Hubungan pasien dengan kelurga baik tidak ada masalah karena kelurga mendukung
kesembuhan pasien.
4. Hubungan dengan teman/petugas kesehtan/orang lain :
Hubungan pasien dengan teman baik dan juga dengan petugas kesehatan dan orang
lain.
5. Kebiasaan menggunakan waktu luang :
Pasien mengatakan menggunakan waktu luang untuk bermain dan membaca.
6. Kegiatan beribadah :
Pasien mengatakan beribadah seperti biasa sesuai dengan keyakinannya.

1.1.6. Data Penunjang


1.1.6.1. Pemeriksaan Laboraturium
Pada dilakukan pemeriksaan pada tanggal Selasa 17 November 2020
Hasil pemeriksaan Laboratorium :

No Jenis Hasil Nilai


pemeriksaan normal
1.Darah(haematologi Haemoglobin 17,0 G/ Dl 13- 16 G/
) Dl
Hematokrit 51% 40- 48 %
Leukosit 8,9RB/ MM3 3,5- 10RB/
MM3
Trombosit 211RB/ MM3 150-
400RB/
MM3
2. Kimia klinik Natrium (na) 140,0 meq/ l 135- 155
(ELEKTROLIT) meq/ l
Kalium (k) 3,4 meq/ l 3,5- 5,5
meq /l
3.Feses(makroskopis) Darah Negatif Negatif
Warna Coklat -
Lendir Negatif Negatif
Konsistensi Encer Lembek
4.Feses Eritrosit 0- 1/ lpb 0- 1/ lpb
(mikroskopis)
Leukosit 3- 6/ lpb 0- 5/ lpb
Kista Negatif Negatif
Jamur Negatif Negatif
Cacing Negatif Negatif
Telur CACING Negatif Negatif
Serabut Negatif Negatif

1.1.7. Penatalaksaan Medis


Pemeriksaan dilakukan pada tanggal Selasa 17 November 2020
Nama obat Dosis Cara Indikasi
pemberian
Vomizol 1x1 ampul IV Menghilangkan gejala dan
terapi jangka pendek
gangguan gaster dan
pemngurangan asam
lambung
Lodia 3x1 ampul IV Mengobati diare akut
nonsfesifik, diare ringan,
sindrom iritasi usu, atau
diare kronis akibat reseksi
usus
Fladek 3x500mg Peroral Mengobati infeksi yang
disebabkan oleh bakteri
anaerob dan protozoa.
Infus Futrolit 20 tpm IV Memenuhi kebutuhan
karbohidrat, cairan dan
elektrolit pada sebelum atau
selama operasi.
Mengatasi dimana sejumlah
cairan dan sodium tubuh
Analisa Data
Data Penyebab masalah
Ds.Pasien mengatakan BAB 5 kali BAB sering dengan Risiko
dengan konsistensi cair konsistensi cair
Ketidakseimbangan
Do.
Meningkatnya sekresi cairan dan elektrolit
1. Pasien tampak lemas cairan dan elektroit
2. Pasien mengeluh pusing
Dehidrasi
3. Pasien tampak pucat
4. Turgor kulit pasien tampak Ketidakseimbangan
cairan dan elektrolit
kering
5. Pasien tampak muntah

Ds. Pasien mengatakan nafsu Inflamasi saluran Defisit Nutrisi


makan menurun pencernaan
Do.
1. Pasien tampak lemas Anoreksia, Muntah
2. Tampak pucat
3. Tampak muntah
4. Pasien tampak sering BAB 5 Defisit Nutrisi
x/menit dengan konsistensi
encer
Ds. Inflamasi saluran Hipertermia
Do. pencernaan
1. Kulit pasien teraba panas
2. Pasien tampak takipnea
Tubuh bereaksi terhadap
3. Suhu tubuh pasien meningkat
4. Suhu/T : 38,00C di axilla, invasi mikroogranisme
Nadi/HR : 89 x/menit,
Pernapasan/RR : 20x/menit
Meningkatnya suhu
tubuh

Hipertemia
1.2. Prioritas masalah
1. Risiko ketidakseimbangan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan output cairan yang berlebihan ditandai dengan Pasien tampak lemas,
pasien mengeluh pusing, pasien tampak pucat, turgor kulit pasien tampak kering,
pasien tampak muntah
2. Defisit nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksi ,mual
dan muntah ditandai dengan Pasien tampak lemas, pasien tampak pucat, pasien
tampak muntah, pasien tampak sering BAB 10xsehari dengan konsistensi encer
3. Hipertermia berhubungan dengan inflamasi saluran pencernaan ditandai dengan
Kulit pasien teraba panas, paien tampak takipnea, suhu tubuh pasien meningkat
Suhu/T: 38,00 C di Axilla, Nadi/HR:89x/Menit, Pernapasan/RR: 20x/Menit.
Rencana Keperawatan
Nama : An.D
Ruang Rawat :
Diagnosa Tujuan dan kriteria Intervensi Rasional
Keperawatan Hasil
Risiko Setelah dilakukan 1. Monitor kadar 1. Mengumpulkan dan
ketidakseimbangan tindakan keperawatan eletrolit serum menganalisa data
elektrolit kurang dari volume cairan dan 2. Monitor tanda dan pasien untuk
kebutuhan tubuh elektrolit pasien gejala hypokalemia mengatur
berhubungan dengan teratasi. (mis. Kelemahan keseimbangan
output cairan yang 1. Keseimbangan otot, interval QT elektrolit
berlebihan ditandai memanjang, 2. Untuk menganalisa
elektrolit
dengan Pasien tampak gelombang T datar mencegah terjadinya
lemas, pasien mengeluh meningkat serum atau terbalik, kondisi kekurangan
pusing, pasien tampak depresi segmen kalium atau
natrium, serum
pucat, turgor kulit ST, gelombang U, potassium
pasien tampak kering, kalium, serum kelelahan, 3. Menganalisa data
pasien tampak muntah parestesia, pasien dalam
klorida, serum
penurunan refleks, perkembangan
magnesium, serum anoreksia, peningkatan dan
konstipasi, penurunan suhu
fosfor membaik.
motilitas usus tubuh
menurun, pusing, 4. Untuk mengetahui
depresi status normal
pernapasan) elektrolit spontan
pasien selama 24
3. Monitor tanda dan jam
gejala 5. Agar kelurga dan
hypernatremia pasien dapat
(mis. Haus, mengetahui prosedur
demam, mual, ataupun tujuan dari
muntah, gelisah, tindakan pemnatauan
peka rangsang, elektrolit
membrane mukosa
kering, takikardia,
hipotensi, letargi,
konfusi, kejang)
4. Atur interval
waktu pemantauan
sesuai dengan
kondisi pasien

5. Jelaskan tujuan
dan prosedur
pemantauan

Defisit nutrisi kurang Diberikan tindakan 1. Monitor nutrisi 1. Berguna dalam


dari kebutuhan tubuh
keperawatan pasien: turgor kulit, mendefinisikan
berhubungan dengan
anoreksi ,mual dan diharapkan  kebutuhan timbang berat derajat masalah dan
muntah ditandai dengan
nutrisi adekuat. badan, integritas intervensi yang
Pasien tampak lemas,
pasien tampak pucat, 1. Menunjukkan berat mukosa mulut, tepat.
pasien tampak muntah, badan meningkat
kemampuan 2. Membantu intervensi
pasien tampak sering mencapai tujuan
BAB 10xsehari dengan dengan nilai menelan, adanya kebutuhan yang
konsistensi encer laboratoriurn normal
bising usus, riwayat spesifik,
dan bebas tanda
malnutrisi. mual/rnuntah atau meningkatkan
2. Melakukan
diare. intake diet pasien.
perubahan pola
hidup untuk 2. Kaji ulang  pola diet 3. Mengukur
meningkatkan dan
pasien yang keefektifan nutrisi
mempertahankan
berat badan yang disukai/tidak dan cairan.
tepat.
disukai. 4. Dapat menentukan
3. Monitor intake dan jenis dietdan
output secara mengidentifikasi
periodik. pemecahan masalah
4. Identifikasi adanya untuk
anoreksia, mual, meningkatkan
muntah, dan intake nutrisi.
tetapkan jika ada 5. Membantu
hubungannya menghemat energi
dengan medikasi. khusus saat demam
5. Awasi frekuensi, terjadi peningkatan
volume, konsistensi metabolik.
Buang Air Besar 6. Mengurangi rasa
(BAB). tidak enak dari
6. Anjurkan makan sputum atau obat-
sedikit dan sering obat yang
dengan makanan digunakan yang
tinggi protein dan dapat merangsang
karbohidrat. muntah.
7. Kolaborasi rujuk ke 7. Memberikan bantuan
ahli gizi untuk dalarn perencaaan
menentukan diet dengan nutrisi
komposisi diet. adekuat unruk
kebutuhan
metabolik dan diet.

Hipertermia Setelah dilakukan 1. Observasi tanda- 1. Tanda-tanda vital


berhubungan dengan tindakan keperawatan tanda vital. dapat memberikan
inflamasi saluran selama proses 2. Monitor suhu gambaran keadaan
pencernaan ditandai keperawatan minimal setiap 2 umum pasien.
dengan Kulit pasien diharapkan suhu tubuh jam sekali 2. Mengetahui
teraba panas, paien pasien akan kembali disesuaikan dengan kemungkinan
tampak takipnea, suhu normal. kebutuhan. adanya kenaikan
tubuh pasien meningkat 1. Tanda Tanda 3. Longarkan atau suhu secara
Suhu/T: 38,00 C di vital dalam rentang lepaskan pakaian. mendadak dan
Axilla, normal (tekanan 4. Basahi dan kipasi perkembangan status
Nadi/HR:89x/Menit, darah, nadi, permukaan tubuh kesehatan pasien.
Pernapasan/RR: pernafasan, dan dan lingkungan 3. Membantu
20x/Menit. suhu) yang nyaman. mengurangi panas di
2. Suhu normal 5. Berikan kompres air tubuh.
36,50 – 37,5 0C, dingin pada daerah 4. Memberikan rasa
Nadi dan pernapasan aksila, kening, nyaman dengan
dalam rentan normal leher, dan lipatan mengurangi keadaan
(N= < 160 x / paha. panas akibat suhu
menit , RR= 30-40 6. Anjurkan Keluarga pengaruh
x/menit) untuk membatasi lingkungan.
aktivitas klien. 5. Dapat membantu
7. Kolaborasikan mengurangi demam.
pemberian obat anti 6. Untuk mempercepat
piretik sesuai proses
kebutuhan penyembuhan.
7. Digunakan untuk
mengurangi demam
dengan aksi
sentralnya pada
hipotalamus
Implementasi
Diagnosa Implementasi Evaluasi ( SOAP) Paraf atau tanda
Keperawatan tangan perawat
Dx. 1 1. Memonitor kadar eletrolit S : Pasienmengatakan”pusing nya mulai Tetenia diyanti
Selasa 17 November serum berkurang dan napasnya kembali
2020 jam 10.00 WIB normal, mual muntah pasien
berkurang”
2. Memonitor tanda dan gejala O :
hypokalemia (mis. 1. Pola napas normal
Kelemahan otot, interval QT 2. TTV :
memanjang, gelombang T Nadi :100x/menit,
datar atau terbalik, depresi RR : 20x/menit,
segmen ST, gelombang U, Suhu : 36,5ºC
kelelahan, parestesia, A : Masalah teratasi sebagian
penurunan refleks, anoreksia, P : lanjutkan intervensi 1,4,5
konstipasi, motilitas usus
menurun, pusing, depresi
pernapasan)

3. Memonitor tanda dan gejala


hypernatremia (mis. Haus,
demam, mual, muntah,
gelisah, peka rangsang,
membrane mukosa kering,
takikardia, hipotensi, letargi,
konfusi, kejang)

4. Mengatur interval waktu


pemantauan sesuai dengan
kondisi pasien

5. Menjelaskan tujuan dan


prosedur pemantauan
Dx. 2 1. Memonitor nutrisi pasien: S : Pasien mengatakan “muntah Tetenia diyanti
Selasa 17 November berkurang BAB dengan konsistensi
turgor kulit, timbang berat
2020 Jam 09.30 WIB encer berkurang”
badan, integritas mukosa O :
1. Pola napas normal
mulut, kemampuan menelan,
2. TTV :
adanya bising usus, riwayat Nadi :100x/menit,
mual/rnuntah atau diare. RR : 20x/menit,
Suhu : 36,5ºC
2. Mengkaji ulang  pola diet A : Masalah teratasi sebagian
pasien yang disukai/tidak P : lanjutkan intervensi 2,3,5,6,7
disukai.
3. Memonitor intake dan output
secara periodik.
4. Mengidentifikasi adanya
anoreksia, mual, muntah, dan
tetapkan jika ada
hubungannya dengan
medikasi. Awasi frekuensi,
volume, konsistensi Buang
Air Besar (BAB).

Dx. 3 1. Mengobservasi tanda-tanda S : pasien mengatakan”tubuhnya mulai Tetenia diyanti


Selasa 17 November vital. membaik”
2020 Jam 11. 00 WIB 2. Memonitor suhu minimal O :
setiap 2 jam sekali Pola napas normal
disesuaikan dengan TTV :
kebutuhan. Nadi :100x/menit,
3. Melongarkan atau lepaskan RR : 20x/menit,
pakaian. Suhu : 36,5ºC
4. Membasahi dan kipasi A : Masalah teratasi sebagian
permukaan tubuh dan P : lanjutkan intervensi 5,6,7
lingkungan yang nyaman.
5. Memberikan kompres air
dingin pada daerah aksila,
kening, leher, dan lipatan
paha.
6. Menganjurkan Keluarga
untuk membatasi aktivitas
klien.
7. Berkolaborasikan pemberian
obat anti piretik sesuai
kebutuhan

Anda mungkin juga menyukai