Mengetahui,
PALOPO, 2023
(………………………………………….) (………………………………………….)
MASALAH
DATA ETIOLOGI
KEPERAWATAN
Data Subjektif : KLL (Kecelakaan lalu Nyeri Akut
Pasien mengeluh nyeri lintas)
bagian rahang ↓
P (Propokatif): Pasien Trauma langsung, trauma
mengatakan nyeri tidak langsung, kondisi
bertambah ketika patologis
menggerakkan bagian ↓
mulut Fraktur mandibula
Q (Quality): Pasien ↓
mengatakan nyerinya Pergeseran fragmen tulang
hilang timbul ↓
R (Radiation): Pasien Nyeri pada rahang
↓
mengatakan nyeri pada
Merangsang neurotransmitter
rahang dan sekitarnya
↓
S (Severity): Skala nyeri
Hipotalamus
yang dirasakan 6 ↓
(sedang) Reseptor nyeri
T (Time): Durasi pasien ↓
merasakan nyeri 2-3 Persepsi nyeri
menit. ↓
Nyeri akut
Data Objektif :
Keadaan umum pasien
lemah
TTV :
TD : 110/90 mmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,5℃
Pernapasan : 20x/menit
GCS : 15
E:4
V:5
M:6
Skala nyeri 6 (sedang)
Pasien tampak meringis
Gangguan mobilitas fisik berhubungan Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan Dukungan Mobilitas
dengan ketidakmampuan melakukan selama 3x24 jam diharapkan pasien akan Observasi :
pergerakan akibat nyeri dan trauma menunjukkan tingkat mobilitas optimal. 1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
langsung lainnya
Kriteria hasil : 2. Identifikasi toleransi fisik melakukan
Data Subjektif : 1. Penampilan yang seimbang pergerakan
Pasien mengeluh sulit 2. Melakukan pergerakan 3. Monitor keadaan umum selama melakukan
menggerakkan ekstremitas 3. Mempertahankan mobilitas yang optimal mobilitas
Pasien mengeluh nyeri saat
membuka lebar mulutnya Terapeutik :
Pasien mengatakan takut untuk 1. Libatkan keluarga untuk membantu pasien
melakukan pergerakan dalam meningkatkan pergerakan
3. Identifikasi faktor
pemberat dan
memperingan nyeri
Hasil : Faktor pemberat
karena adanya fraktur
mandibula dan telah
dilakukan op untuk
menyatukan kembali
tulang yang patah,
sedangkan untuk
memperingan nyeri
adalah dengan
beristirahat yang cukup
Terapeutik :
1. Berikan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
Hasil : Melakukan
teknik relaksasi napas
dalam untuk
mengurangi rasa nyeri
Edukasi :
1. Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
Hasil : Penyebab karena
adanya fraktur
mandibula dengan
pemicu nyeri ketika
pada saat membuka
mulut
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian
analgesik
Hasil : Dexketoprofen
1amp/IV/8jam
Terapeutik :
1. Libatkan keluarga
untuk membantu pasien
dalam meningkatkan
pergerakan
Hasil : Pasien selalu
didampingi adiknya
untuk membantu
melakukan aktivitas
lainnya
Edukasi :
1. Jelaskan tujuan dan
prosedur mobilisasi
Hasil : Pasien mengerti
tujuan dari mobilisasi
itu sangat penting
2. Anjurkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan
Hasil : Pasien hanya
bisa melakukan gerakan
miring kiri maupun
kanan
Ansietas 17.0 Redukasi Ansietas S : Pasien
berhubungan 5 Observasi mengatakan masih
dengan krisis 1. Identifikasi saat tingkat khawatir terhadap
situasional ansietas berubah kondisinya
Hasil : Ansietas
berubah ketika terasa O:
nyeri pada mandibula - Pasien tampak
dan pada saat ingin gelisah
makan dan minum - Pasien tampak
pucat
2. Monitor tanda-tanda - Keadaan umum
ansietas lemah
Hasil : Pasien tampak - TTV
gelisah, pucat, sulit TD : 120/80
berkonsentrasi, serta mmHg
sulit untuk beristirahat N : 87x/menit
S : 36,5℃
Observasi P : 20x/menit
1. Gunakan pendekatan
yang tenang dan A : Masalah belum
meyakinkan teratasi
Hasil : Pasien dan
perawat saling percaya P : Intervensi
dilanjutkan
Edukasi
1. Jelaskan prosedur,
termasuk sensasi yang
mungkin dialami
Hasil : Pasien
mengetahui prosedur
yang akan dilakukan
2. Anjurkan keluarga
untuk tetap bersama
pasien
Hasil : Terdapat kakak
yang menemani pasien
3. Identifikasi faktor
pemberat dan
memperingan nyeri
Hasil : Faktor pemberat
karena adanya fraktur
mandibula dan telah
dilakukan op untuk
menyatukan kembali
tulang yang patah,
sedangkan untuk
memperingan nyeri
adalah dengan
beristirahat yang cukup
Terapeutik :
1. Berikan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
Hasil : Melakukan
teknik relaksasi napas
dalam untuk
mengurangi rasa nyeri
Edukasi :
1. Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
Hasil : Penyebab
karena adanya fraktur
mandibula dengan
pemicu nyeri ketika
pada saat membuka
mulut
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian
analgesik
Hasil : Ketorolac
1amp/IV/8jam
Terapeutik :
2. Libatkan keluarga
untuk membantu pasien
dalam meningkatkan
pergerakan
Hasil : Pasien selalu
didampingi adiknya
untuk membantu
melakukan aktivitas
lainnya
Edukasi :
3. Jelaskan tujuan dan
prosedur mobilisasi
Hasil : Pasien mengerti
tujuan dari mobilisasi
itu sangat penting
4. Anjurkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan
Hasil : Pasien hanya
bisa melakukan gerakan
miring kiri maupun
kanan
Ansietas 17.0 Redukasi Ansietas S : Pasien
berhubungan 5 Observasi mengatakan masih
dengan krisis 1. Identifikasi saat tingkat khawatir jika ingin
situasional ansietas berubah makan atau minum
Hasil : Pasien
mengatakan masih O:
khawatir jika ingin - Pasien tampak
makan atau minum gelisah
- Keadaan umum
2. Monitor tanda-tanda lemah
ansietas - TTV
Hasil : Pasien tampak TD : 110/80
gelisah, sulit mmHg
berkonsentrasi, serta N : 79x/menit
sulit untuk beristirahat S : 36,5℃
P : 20x/menit
Observasi
1. Gunakan pendekatan A : Masalah belum
yang tenang dan teratasi
meyakinkan
Hasil : Pasien dan P : Intervensi
perawat saling percaya dilanjutkan
Edukasi
1. Jelaskan prosedur,
termasuk sensasi yang
mungkin dialami
Hasil : Pasien
mengetahui prosedur
yang akan dilakukan
2. Anjurkan keluarga
untuk tetap bersama
pasien
Hasil : Terdapat kakak
yang menemani pasien
Edukasi :
1. Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
Hasil : Penyebab
karena adanya fraktur
mandibula dengan
pemicu nyeri ketika
pada saat membuka
mulut
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian
analgesik
Hasil : Ketorolac
1amp/IV/8jam
Terapeutik :
1. Libatkan keluarga
untuk membantu pasien
dalam meningkatkan
pergerakan
Hasil : Pasien selalu
didampingi adiknya
untuk membantu
melakukan aktivitas
lainnya
Edukasi :
1. Jelaskan tujuan dan
prosedur mobilisasi
Hasil : Pasien mengerti
tujuan dari mobilisasi
itu sangat penting
2. Anjurkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan
Hasil : Pasien hanya
bisa melakukan gerakan
miring kiri maupun
kanan dan belajar duduk
Ansietas 17.0 Redukasi Ansietas S : Pasien
berhubungan 5 Observasi mengatakan rasa
dengan krisis 1. Identifikasi saat tingkat khawatirnya
situasional ansietas berubah berkurang
Hasil : Pasien
mengatakan rasa O:
khawatirnya berkurang - Pasien tampak
tenang
2. Monitor tanda-tanda - KU Baik
ansietas - TTV
Hasil : Pasien tampak TD : 110/90
tenang mmHg
N : 80x/menit
Observasi S : 36,5℃
1. Gunakan pendekatan
P : 20x/menit
yang tenang dan
meyakinkan
A : Masalah
Hasil : Pasien dan teratasi
perawat saling percaya
P : Intervensi
Edukasi dihentikan
1. Jelaskan prosedur,
termasuk sensasi yang
mungkin dialami
Hasil : Pasien
mengetahui prosedur
yang akan dilakukan
2. Anjurkan keluarga
untuk tetap bersama
pasien
Hasil : Terdapat kakak
yang menemani pasien