DISUSUN OLEH:
TASYA ALIVIA HASRI 03.2022.057
Mengetahui,
Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan ini.
Penulisan laporan ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas profesi KDP. Saya menyadari,
tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak yang telah membantu saya untuk
menyelesaikan laporan ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada:
1. Devi Darwin, S.ST., M.Kes selaku selaku Dekan Fakultas Kesehatan Institut Kesehatan
Dan Bisnis Kurnia Jaya Persada
2. Ns. Sumiati, s.Kep.,M.Kes, selaku dosen pembimbing dan Ketua Program Studi Fakultas
Kesehatan Institut Kesehatan Dan Bisnis Kurnia Jaya Persada yang telah menyediakan
waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan Laporan
Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan ini.
3. Ns. Anita, S.Kep selaku pembimbing klinik Ruangan Anggrek RSUD Sawerigading Kota
Palopo yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan bimbingan selama praktik di Rumah
Sakit.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini jauh dari kesempurnaan, masih
banyak hal-hal yang mungkin belum tercakup didalamnya. Maka dari itu, penulis meminta
agar para pembaca yang kelak akan membaca laporan ini memberikan saran dan kritikan
yang membangun untuk laporan ini. Semoga laporan ini dapat menambah wawasan yang luas
bagi para pembaca.
Desember 2022
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................5
C. Tujuan.............................................................................................................................5
BAB II TINJAUAN TEORI....................................................................................................6
A. Definisi/deskripsi kebutuhan tidur dan istirahat.............................................................6
B. Fisiologi Tidur.................................................................................................................7
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi tidur dan istirahat..................................................11
D. Macam-macam gangguan tidur dan istirahat................................................................11
BAB II KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN.................................................................14
A. Pengkajian.....................................................................................................................14
B. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul.............................................................17
C. Intervensi.......................................................................................................................18
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KASUS...................................................................21
A. Pengkajian.....................................................................................................................21
B. Diagnose Keperawatan..................................................................................................32
C. Intervensi.......................................................................................................................33
D. Implementasi Dan Evaluasi...........................................................................................36
BAB IV PENUTUP................................................................................................................42
A. Kesimpulan...................................................................................................................42
B. Saran..............................................................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................43
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istirahat merupakan keadaan rileks tanpa adanya tekanan emosional bukan
hanya dalam keadaan tidak beraktivitas tetapi juga kondisi yang membutuhkan
ketenangan. Kata istirahat berati berhenti sebentar untuk melepaskan lelah berasantai
untuk menyegarkan diri atau suatu keadaan melepaskan diri dari segala hal yang
membosankan menyulitkan bahkan menjengkelkan sedangkan Tidur merupakan
kondisi tidak sadar dimana individu dapat dibangunkan oleh stimulus atau sensori
yang sesuai (Guyton 2009) atau dapat dikatakan sebagai keadaan tidak sadarkan diri
yang relative bukan hanya keadaan penuh ketenangan tanpa kegiatan tetapi lebih
merupakan suatu urutan siklus yang berulang dengan ciri adanya aktivitas yang minim
memiliki kesadaran yang bervariasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi istirahat tidur
adalah Penyakit, Lingkungan, Motivasi, Kelelahan, Kecemasan, Alcohol, Obat-
obatan, Stress Psikologi dan Nutrisi.
Fisiologi tidur merupakan pengaturan kegiatan tidur oleh adanya hubungan
mekanisme serebral yang secara bergantian untuk mengaktivkan dan menekan pusat
otak agar dapat tidur dan bangun. Aktivitas tidur diatur dan dikontrol oleh dua system
pada batang otak yaitu Reticular Activating System (RAS) dan Bulbar Synchorinizing
Region (BSR) . RAS di bagian atas batang otak diyakini memiliki sel-sel khusus yang
dapat mempertahankan kewaspadaan dan kesadaran: memberi stimulus visual,
pendengaran, nyeri, dan sensori raba: serta emosi dan proses berfikir pada saat sadar.
RAS melepaskan katekolamin, sedangkan pada saat tidur terjadi pelepasan serum
serotonin dari BSR.
Saat bangun RAS mengeluarkan katekolamin seperti norepineprin ketika
seseorang mencoba tidur mereka akan menutupkan mata dan berada dalam posisi
rileks. Stimulus ke RAS menurun jika ruangan gelap dan tenang maka 2 aktivitas
SAR menurun pada beberapa bagian. SBR mengambil alih dan menyebabkan tidur.
Fungsi dan tujuan tidur tidak dapat diketahui secara pasti akan tetapi diyakini
bahwa tidur dapat digunakan untuk menjaga keseimbangan mental, emosional, selain
itu juga istirahat dan tidur berfungsi sebagai Regenerasi selsel tubuh yang rusak
menjadi baru, Menambah konsentrasi dan kempauan fisik, Memperlancar produksi
hormone pertumbuhan tubuh, Memelihara fungsi jantung, Mengistirahatkan tubuh
yang letih akibat aktivitas seharian, Menyimpan energy, Meningkatkan kekebalan
tubuh kita dari serangan penyakit, dan menambah konsentrasi dan kemampuan fisik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan tidur dan istirahat ?
2. Bagaimana fisiologi dari tidur ?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi tidur dan istirahat ?
4. Apa saja macam-macam gangguan pada tidur dan istirahat?
5. Bagaimana konsep keperawatan dari pasien yang mengalami kebutuhan tidur dan
istirahat ?
6. Bagaimana asuhan keperawatan kasus pada pasien yang mengalami kebutuhan
tidur dan istirahat ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari tidur dan istirahat
2. Untuk mengetahui fisiologi dari tidur
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tidur dan istirahat
4. Untuk mengetahui macam-macam gangguan pada tidur dan istirahat
5. Untuk mengetahui bagaimana konsep keperawatan dari pasien yang mengalami
kebutuhan tidur dan istirahat
6. Untuk mengetahui bagaimana asuhan keperawatan kasus pada pasien yang
mengalami kebutuhan tidur dan istirahat
BAB II
TINJAUAN TEORI
System aktivasi reticular (SAR) berlokasi pada batang otak teratas. SAR
dipercaya terdiri atas sel khusus yang mempertahankan kewaspadaan dan terjaga SAR
menerima stimulus sensor visual, auditori, nyeri dan taktil Aktivasi korteks serebral
(mis. Proses emosi atau pikiran) juga menstimulasi SAR Saat terbangun merupakan
hasil neuron dalam SAR yang mengeluarkan katekolamin seperti norepinefrin Tidur
dapat dihasilkan dari pengeluaran serotonin dari sel tertentu dalam system tidur raphe
pada pons dan otak depan bagian tengah Daerah otak juga disebut daerah sinkronisasi
bulbar (bulbar synchronizing region, BSR) Ketika seseorang mencoba tertidur,
mereka akan menutup mata dan berada dalam posisi relaks Stimulus ke SAR menurun
Jika ruangan gelap dan tenang, maka aktivasi SAR selanjutnya menurun. Pada
beberapa bagian, BSR mengambil alih, yang menyebabkan tidur.
Secara normal pada orang dewasa, pola tidur rutin dimulai dengan periode
sebelum tidur, selama orang terjaga hanya pada rasa kantuk yang bertahap
berkembang secara teratur. Periode ini secara normal berakhir 10-30 menit, tetapi
untuk seseorang yang memiliki kesulitan untuk tidur, akan berlangsung satu jam atau
lebih, tahapan tidur dibagi dalam beberapa tahap antara lain:
1. Non Rapid Eye Movement (NREM)
Terjadi kurang lebih 90 menit pertama setelah tertidur. Terbagi menjadi empat
tahapan yaitu:
a. Tahap I
Merupakan tahap transisi dari keadaan sadar menjadi tidur.
Berlangsung beberapa menit saja, dan gelombang otak menjadi lambat. Tahap
I ini ditandai dengan :
1) Mata menjadi kabur dan rileks.
2) Seluruh otot menjadi lemas.
3) Kedua bola mata bergerak ke kiri dan ke kanan.
4) Tanda-tanda vital dan metabolisme menurun.
5) EEG: penurunan Voltasi gelombang-gelombang Alfa.
6) Dapat terbangun dengan mudah.
7) Bila terbangun terasa sedang bermimpi.
b. Tahap II
Merupakan tahap tidur ringan dan proses tubuh terus menurun.
Berlangsung 10- 20 menit, semakin rileks, mudah terjaga, dan gelombang
otak menjadi lebih lambat. Tahap II ini ditandai dengan :
1) Kedua Bola mata berhenti bergerak.
2) Suhu tubuh menurun.
3) Tonus otot perlahan-lahan berkurang.
4) Tanda-tanda vital turun dengan jelas.
5) EEG: Timbul gelombang beta Frekuensi 15-18 siklus / detik yang disebut
gelombang tidur.
c. Tahap III
Merupakan awal tahap tidur nyenyak. Tahap ini berlangsung 15-30
menit. Tahap III ini ditandai dengan:
1) Relaksasi otot menyeluruh.
2) Tanda-tanda vital menurun tetapi tetap teratur.
3) EEG: perubahan gelombang Beta menjadi 1-2 siklus / detik.
4) Sulit dibangunkan dan digerakkan.
d. Tahap IV
Tahap Tidur Nyenyak, berlangsung sekitar 15-30 menit. Tahap ini
ditandai dengan :
1) Jarang bergerak dan sangat sulit dibangunkan.
2) Tanda-tanda vital secara signifikan lebih rendah dari pada jam bangun
pagi.
3) Tonus Otot menurun (relaksasi total).
4) Denyut jantung dan pernapasan menurun sekitar 20-30 %.
5) EEG: hanya terlihat gelombang delta yang lambat dengan frekwensi 1-2
siklus/detik.
6) Gerak bola mata mulai meningkat.
7) Terjadi mimpi dan terkadang tidur sambil berjalan serta enuresis
(mengompol).
2. Rapid Eye Movement (REM)
Tahap tidur yang sangat nyenyak. Pada orang dewasa REM terjadi 20-25 % dari
tidurnya.
a. Tahap REM ditandai dengan:
1) Bola mata bergerak dengan kecepatan lebih tinggi dari tahap-tahap
sebelumnya.
2) Mimpi yang berwarna dan nyata muncul.
3) Tahap ini biasanya dimulai sekitar 90 menit setelah tidur dimulai.
4) Terjadi kejang otot kecil, otot besar imobilisasi.
5) Ditandai oleh respons otonom yaitu denyut jantung dan pernapasan yang
berfluktuasi, serta peningkatan tekanan darah yang berfluktuasi.
6) Metabolisme meningkat.
7) Lebih sulit dibangunkan.
8) Sekresi ambung meningkat.
9) Durasi tidur REM meningkat dengan setiap siklus dan rata-rata 20 menit.
b. Karakteristik tidur REM
1) Mata : Cepat tertutup dan terbuka.
2) Otot-otot : Kejang otot kecil, otot besar immobilisasi.
3) Pernapasan : tidur teratur, kadang dengan apnea.
4) Nadi : Cepat dan ireguler.
5) Tekanan darah : Meningkat atau fluktuasi.
6) Sekresi gaster : Meningkat.
7) Metabolisme : Meningkat, temperatur tubuh naik.
8) Gelombang otak : EEG aktif.
9) Siklus tidur : Sulit dibangunkan.
C. Patoflowdiagram
Nutrisi dan kalori Obat dan substansi Gaya hidup Stress/emosional
Penyakit Tegang/frustasi
Mengurangi kenyamanan
tidur
Lemah dan letih Sering terbagun
A. Pengkajian
a. Identitas
Meliputi nama pasien, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, status
perkawinan, alamat, No. RM, dan tanggal MRS.
b. Riwayat kesehatan
a. Keluhan Utama
Keluhan yang dirasakan pasien saat ini , kemungkinan ditemukan gangguan
tidur/istirahat , pusing-pusing/sakit kepala.
b. Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit sekarang merupakan pengalaman klien saat ini yang
membentuk suatu kronologi dari terjadinya etiologi hingga klien mengalami
keluhan yang dirasakan.
c. Riwayat penyakit dahulu
Adanya riwayat penyakit menahun seperti DM atau penyakit – penyakit lain.
Adanya riwayat penyakit jantung, obesitas, maupun arterosklerosis, tindakan
medis yang pernah di dapat maupun obat-obatan yang biasa digunakan oleh
penderita.
1) Alergi
2) Imunisasi
3) Kebiasaan/Pola hidup
4) Obat yang pernah digunakan
d. Riwayat penyakit keluarga
Riwayat keluarga merupakan penyekit yang pernah dialami atau sedang dialami
keluarga, baik penyakit yang sama dengan keluhan klien atau pun penyakit lain.
Dari genogram keluarga biasanya terdapat salah satu anggota keluarga yang
menderita penyakit yang sama.
c. Genogram
d. Pengkajian Keperawatan
a. Persepsi kesehatan & pemeliharaan kesehatan menjelaskan tentang bagaimana
pendapat klien maupun keluarga mengenai apakah kesehatan itu dan bagaimana
klien dan keluarga mempertahankan kesehatannya.
b. Pola nutrisi/metabolik terdiri dari antropometri yang dapat dilihat melalui lingkar
lengan atau nilai IMT, biomedical sign merupakan data yang diperoleh dari hasil
laboratorium yang menunjang, clinical sign merupakan tanda-tanda yang
diperoleh dari keadaan fisik klien yang menunjang, diet pattern merupakan pola
diet atau intake makanan dan minuman yang dikonsumsi.
c. Pola eliminasi: BAB dan BAK (frekuensi, jumlah, warna, konsistensi, bau,
karakter)
d. Pola aktivitas & latihan: Activity Daily Living, status oksigenasi, fungsi
kardiovaskuler, terapi oksigen. Gejala: lemah, letih, sulit bergerak/berjalan, kram
otot, tonus otot menurun. Tanda : penurunan kekuatan otot, serta mengenai
kurangnya aktivitas dan kurangnya olahraga pada klien.
e. Pola kognitif & perceptual : fungsi kognitif dan memori, fungsi dan keadaan
indera
f. Pola persepsi diri : gambaran diri, identitas diri, harga diri, ideal diri, dan peran
diri
g. Pola seksualitas & reproduksi : pola seksual dan fungsi reproduksi
h. Pola peran & hubungan
i. Pola manajemen & koping stres
j. Sistem nilai dan keyakinan : oleh pasien maupun masyarakat
e. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum (Kesadaran secara kualitatif maupun kuantitatif), tandatanda
vital seperti tekanan darah, pernafasan, nadi dan suhu
b. Pengkajian Fisik (inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi):
1) Kepala
a) Rambut : rambut berserabut, kusam,kusut,kering, tipis ,dan kasar,
penampilan, depigmentasi.
b) Muka/ wajah : simetris atau tidak, apakah ada nyeri tekan, penampilan
berminyak, diskolorasi bersisik, bengkak; kulit gelap di pipi dan di bawah
mata; tidak halus atau kasar pada kulit sekitar hidung dan mulut
c) Mata : apakah penglihatan kabur / ganda, diplopia, lensa mata keruh.
d) Telinga : periksa fungsi telinga, kebersihan telinga serta tanda-tanda
adanya infeksi seperti pembengkakan dan nyeri di daerah belakang
telinga, keluar cairan dari telinga, melihat serumen telinga berkurangnya
pendengaran, telinga kadang-kadang berdenging, adakah gangguan
pendengaran
e) Hidung : apakah ada pernapasan cuping hidung, adakah nyeri tekan,
apakah keluar sekret, bagaimana konsistensinya, jumlahnya.
f) Mulut : lidah sering terasa tebal, ludah menjadi lebih kental, gigi mudah
goyah, gusi mudah bengkak dan berdarah
g) Tenggorokan : adakah tanda-tanda peradangan tonsil, adakah tandatanda
infeksi faring, cairan eksudat.
2) Leher : adakah nyeri tekan, pembesaran kelenjar tiroid, adakah pembesaran
vena jugularis.
3) Thorax : pada infeksi, amati bentuk dada klien, bagaimana gerak pernapasan,
frekuensinya, irama, kedalaman, adakah retraksi intercostale, pada auskultasi,
adakah suara napas tambahan, adakah sesak nafas, batuk, sputum, nyeri dada.
4) Jantung : bagaimana keadaan dan frekuensi jantung serta iramanya, adakah
bunyi tambahan, adakah bradicardi atau tachycardia.
5) Abdomen : adakah distensia abdomen serta kekakuan otot pada abdomen,
bagaimana turgor kulit dan peristaltik usus, adakah tanda meteorismus,
adakah pembesaran lien dan hepar.
6) Kulit : bagaimana keadaan kulit baik kebersihan maupun warnanya, Turgor
kulit menurun, adanya luka atau warna kehitaman bekas luka, kelembaban
dan suhu kulit di daerah sekitar stoma, kemerahan pada kulit sekitar luka,
tekstur rambut dan kuku.
7) Ekstremitas : apakah terdapat oedema, penyebaran lemak, penyebaran masa
otot, perubahan tinggi badan, cepat lelah, lemah dan nyeri, adanya gangren di
ekstrimitas.
8) Genetalia : adakah kelainan bentuk oedema, tanda-tanda infeksi, apakah ada
kesulitan untuk berkemih.
B. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul
1. Gangguan pola tidur
a. Definisi
Gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur akibat faktor eksternal
b. Penyebab
- Hambatan lingkungan (mis. - Restraint fisik
kelembapan lingkungan sekitar, - Ketiadaan teman tidur
suhu lingkungan, pencahayaan, - Tidak familiar dengan peralatan
kebisingan, bau tidak sedap, jadwal tidur
pemantauan/pemeriksaan/tindakan) - Kurang kontrol tidur
- Kurang privasi
c. Tanda dan Gejala
- Mengeluh sulit tidur - Mengeluh istirahat tidak cukup
Mengeluh sering terjaga - Mengeluh kemampuan beraktivitas
- Mengeluh tidak puas tidur menurun (tidak tersedia)
- Mengeluh pola tidur berubah
d. Kondisi klinis terkait
- Nyeri/kolik - Kehamilan
- Hypertirodisme - Periode pasca partum
- Kecemasan - kondisi pasca operasi
- Penyakit paru obstruktif kronis
2. Kesiapan peningkatan tidur
a. Definisi
Pola penurunan kesadaran alamiah dan periodik yang memungkinkan istirahat
adekuat, memperthankan gaya hidup yang diinginkan dan dapat ditingkatkan.
b. Tanda dan Gejala
- Mengekspresikan keinginan untuk - Jumlah waktu tidur sesuai
meningkatkan tidur dengan pertumbuhan
- Mengekspresikan perasaan cukup perkembangan
istirahat setelah tidur - Menerapkan rutinitas tidur
- Tidak menggunakan obat tidur yang meningkatkan
kebiasaan tidur
c. Kondisi klinis terkait
- Pemulihan pasca operasi
- Nyeri kronis
- Kehamilan (periode prenatal/postnatal)
- Sleep apnea
C. Intervensi
1. Gangguan pola tidur
Manajemen Nyeri
Observasi:
a. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri.
b. Identifikasi skala nyeri.
c. Identifikasi respon nyeri non verbal.
d. Identifikasi faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri.
e. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang
nyeri.
f. Monitor keberhasilan terapi komplementer yang
sudah diberikan.
g. Monitor efek samping penggunaan analgetik.
Terapeutik:
a. Berikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (misal TENS, hipnosis,
akupresur, terapi musik, biofeedback, terapi pijat,
aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing, komres
hangat/dingin).
b. Kontrol lingkungan yang mempererat rasa nyeri
(misal suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan).
c. Fasilitas isitirahat dan tidur.
Edukasi:
a. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri.
b. Jelaskan strategi meredakan nyeri.
c. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri.
d. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat.
e. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian analgetik, bila perlu.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KASUS
A. Pengkajian
I. IDENTITAS KLIEN
Nama Klien : Ny. E Jenis kelamin : L / P
No.RM : 397492
Usia : 22 Tahun
Tgl.MRS : 10 Desember 2022
Tgl.Pengkajian : 10 Desember 2022
Alamat/ telp. : Lempe pasang
Status Pernikahan : Kawin
Agama : Kristen
Suku : Bugis
Pendidikan terakhir : SLTA
Pekerjaan : IRT
Lama Bekerja : 8 bulan
Sumber Informasi : Pasien
Kontak Keluarga Dekat : Suami/082383200728
Saat Pengkajian : Pasien mengatakan nyeri di perut bagian bawah kanan serta merasa mual
dan susah tidur di malam hari karena nyeri yang dirasakan
V. RIWAYAT KELUARGA
Genogram :
48 tahun
22 tahun 22 tahun
Keterangan
= laki-laki = pasien
= perempuan
= tinggal serumah
= meninggal
NO SMRS MRS
1 Jenis makanan/diet Nasi, Lauk Pauk Bubur
2 Frekuensi 3 x sehari 3 x sehari
Teratur Tidak teratur
3 Porsi yang dihabiskan 1 piring ¼ piring
4 Komposisi Menu Nasi : 200gr Bubur : 240gr
Hewani : 50gr Sayur : 100gr
Nabati : 25gr Buah : 100gr
Sayur : 100gr Protein : 50gr
Buah : 100gr
Susu : 200cc,
Protein : 50gr.
5 Pantangan Tidak ada Tidak ada
NO SMRS MRS
Buang Air Besar (BAB) :
1 Frekuensi 4 x/seminggu Belum BAB dari masuk Ruang Inap
2 Konsistensi feces Lunak -
3 Warna Kuning -
4 Bau Khas feses -
5 Kesulitan BAB Tidak Tidak
6 Upaya mengatasi - -
Buang Air Kecil (BAK):
1 Frekuensi 3-5 x/hari 1 kali dari masuk Ruang Inap
2 Jumlah ± 2000 cc -
3 Warna Kuning Kuning
4 Bau Khas urin Khas urin
5 Kesulitan BAK Tidak Agak nyeri saat BAK
6 Upaya mengatasi - -
NO SMRS MRS
NO SMRS MRS
1 Mandi 2 x/hari Belum dari masuk ruang
Sabun : ya inap
2 Handuk Ya, Pribadi Ya, Pribadi
3 Keramas 2 x/hari Belum dari masuk ruang
Shampoo : ya inap
4 Gosok gigi 2 x/hari Belum dari masuk ruang
Pasta gigi : ya inap
Sikat gigi : pribadi
5 Kesulitan Tidak Ya, Karen nyeri yang
dirasakan
6 Upaya - -
mengatasi
A. DATA SUBJEKTIF
Pasien mengatakan nyeri di perut bagian bawah kanan seperti teriris
Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan hilang timbul ± 3 menit
Pasien mengatakan nyeri bertambah saat bergerak dan ditekan
Pasien mengatakan susah tidur di malam hari karena nyeri yang dirasakan
Pasien mengatakan merasa mual
Pasien mengatakan BPJS mengalami kendala sehingga belum dilakukan
pemeriksaan USG
Pasien mengatakan khawatir dengan kondisina saat ini
B. DATA OBJEKTIF
Penilaian nyeri :
P (paliative/penyebab) : nyeri di perut bagian bawah sebelah kanan dan
bertambah saat beraktivitas
Q (quality/kualitas) : teriris
R (radiates/penyebaran) : perut bawah sebelah kanan
S (severety/keparahan) : Skala nyeri 5
T (time/waktu) : nyeri hilang timbul ± 3 menit
Pasien nampak gelisah
KU lemah
Muka tampak pucat
Pasien menghabiskan ½ porsi makan
Hasil observasi :
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Suhu : 36,3 oC
Pernafasan : 22 x/menit
ANALISA DATA
Do:
- Pasien nampak gelisah
- Muka tampak pucat
- Pasien menghabiskan ½ porsi makan
- Hasil observasi :
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Suhu : 36,3oC
Pernafasan : 22 x/menit
B. Prioritas Keperawatan
HARI PERTAMA
Hari /Tanggal : Minggu , 11 Desember 2022
HARI KEDUA
Hari /Tanggal : Senin, 12 Desember 2022
A. Kesimpulan
Hasil dari studi kasus yang dilakukan secara langsung oleh penulis mulai
tanggal 10 – 13 Desember 2022 pada Tn.R di Ruang Anggrek RSUD Sawerigading
dengan asuhan keperawatan pada pasien dengan diagnose medis Abdominal Pain
(Suspect Appendix). Penulis mengawali dengan pengkajian, kemudian menganalisa
data untuk dapat menegakkan suatu masalah keperawatan dan menilai hasil dan
tindakan keperawatan yang sudah dilakukan. Penulis dapat merumuskan kesimpulan
sebagai berikut:
1. Pengkajian dilaksanakan dengan baik sesuai dengan dengan yang dianjurkan
menggunakan peralatan yang ada.
2. Masalah keperawatan yang muncul pada abdominal pain (suspect appendix) yaitu
diagnosa pertama nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisiologis
(abdominal pain). Diagnosa keperawatan yang kedua ansietas berhubungan
dengan kondisi diagnose penyakit belum jelas.
3. Rencana keperawatan untuk masalah keperawatan yang muncul sudah ditetapkan
dengan buku Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI) sesuai dengan per
diagnosa yang muncul.
B. Saran
1. Rumah Sakit atau Lahan Praktek
Diharapkan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan kepada pasien sesuai
dengan SOP yang diterapkan oleh rumah sakit dan jugaa dapat mempertahankan
kerja sama yang baik dalam memberikan atau melakukan asuhan keperawatan
kepada pasien.
2. Institusi
Diharapkan institusi dapat menjadikan karya ilmiah sebagai sumber mmbaca dan
sumber referensi untuk mahasiswa keperawatan agar dapat menambah wawasan
ketika akan melakukan asuhan keperawatan.
3. Mahasiswa
Diharapkan Karya Ilmiah ini dapat berguna sebagai sumber membaca dan
bahan belajar untuk membuat tugas dan melakukan asuhan keperawatan
DAFTAR PUSTAKA
Perry, P., & Potter, A. G. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC.
Salemba. Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
(SDKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), Edisi
1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), Edisi
1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia