Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

“Dibuat untuk memenuhi mata kuliah Keperawatan Dasar”

PROSEDUR PERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN


ISTIRAHAT TIDUR SESUAI SPO

DOSEN PENGAMPU :
Ns. Riris Friandi S.Kep.,M.Kep
Ns. Azma Ulia S.Kep.,M.Kep
NS. Sarni Yati S.Kep.,M.Kep
NS. Thisia Monica S.Kep.,M.Kep
NS. Soviani S.Kep.,M.Kep

DISUSUN OLEH :
YUSUF FAJAR JALIL
NIM: 20231014401060

MUHAMMAD RAFI PRATAMA


NIM: 20231014401036

AKADEMI KEPERAWATAN BINA INSANI SAKTI


KOTA SUNGAI PENUH
TAHUN AJARAN 2023 / 2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat daan karunia-
Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ PROSEDUR
PERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR SESUAI
SPO ”

Dalam penulisan makalah ini penulis banyak sekali mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulis.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, dengan rendah hati
penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya untuk semua yang telah diberikan, penulis hanya bisa berdoa semoga budi baiknya
dibalas oleh Allah SWT¸ Amin.

Sungai Penuh, 18 maret 2024

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................

1.1 LATAR BELAKANG.............................................................................................

1.2 RUMUSAN MASALAH.........................................................................................

1.3 TUJUAN...................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................

2.1 FASILITASI BERDOA / RITUAL MENJELANG TIDUR...............................

2.2 MENINGKATKAN LINGKUNGAN YANG KONDUSIF.................................

2.3 FASILITASI MENGHILANGKAN STRES SEBELUM TIDUR......................

BAB III PENUTUP...........................................................................................................

3.1 KESIMPULAN........................................................................................................

3.2 SARAN.....................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Istirahat dan tidur merupakan dasar yang dibutuhkan oleh semua orang. Untuk dapat
berfungsi secara normal, maka setiap orang memerlukan istirahat dan tidur yang cukup.
Padakondisi istirahat dan tidur, tubuh melakukan proses pemulihan untuk mengembalikan
staminatubuh hingga berada dalam kondisi yang optimal.Setiap individu mempunyai
kebutuhan istirahat dan tidur yang berbeda. Pola istirahat dan tiduryang baik dan teratur
memberikan efek yang bagus terhadap kesehatan. Namun dalam keadaansakit, pola tidur
seseorang biasanya terganggu, sehingga perawat perlu berupaya untukmembantu pemenuhan
kebutuhan istirahat dan tidur klien.Istirahat dan tidur sangat penting bagi kesehatan. Orang
yang sakit sering kali memerlukanistirahat dan tidur lebih banyak dibandingkan biasanya.
Sering kali, orang yang lemah karenasakit menghabiskan sejumlah besar energi untuk
kembali sehat atau melaksanakan aktivitaskehidupan sehari-hari. Akibatnya, orang tersebut
mengalami keletihan yang meningkat dansering serta membutuhkan istirahat dan tidur
tambahan. Istirahat memulihkan energiseseorang, yang memungkinkan orang tersebut untuk
menjalankan fungsi dengan optimal.Apabila waktu istirahat seseorang berkurang, orang
tersebut sering kali mudah marah, depresi,dan lelah, serta memiliki kontrol emosi yang
buruk. Menyediakan lingkungan yang tenanguntuk klien merupakan fungsi penting perawat

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja faktor – faktor yang memengaruhi pemenuhan kebutuhan istirahat tidur pasien
sesuai SPO
2. Bagaimana prosedur perawatan yang optimal untuk memenuhi kebutuhan istirahat tidur
pasien sesuai dengan SPO yang berlaku
3. Bagaimana peran tim perawatan dalam dalam melaksanakan prosedur perwatan untuk
memastikan pemenuhan kebutuhan istirahat tidur sesuai dengan SPO
1.3 TUJUAN

1. Menjelaskan prosedur perawatan yang tepat dan efektif untuk memenuhi kebutuhan
istirahat tidur pasien sesuai dengan SPO yang berlaku.
2. Mempromosikan pola tidur yang teratur dan sehat bagi pasien.
3. Mengukur memantau kualitas tidur pasien serta menyesuiakan prosedur keperawatan
sesuai dengan respons dan kebutuhan mereka
4. Membahas peran tim perawatan dalam menjalankan prosedur perawatan untuk
memastikan pemenuhan kebutuhan istirahat tidur sesuai dengan SPO

5. Meningkatkan kualitas tidur pasien dengan menciptakan lingkungan yang tenang, gelap,
dan nyaman.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 FASILITASI BERDOA / RITUAL MENJELANG TIDUR

A. Pengertian Istirahat

Istirahat merupakan keadaan rileks tanpa adanya tekanan emosional bukan hanya dalam
keadaan tidak beraktivitas tetapi juga kondisi yang membutuhkan ketenangan. Kata istirahat
berati berhenti sebentar untuk melepaskan lelah berasantai untuk menyegarkan diri atau suatu
keadaan melepaskan diri dari segala hal yang membosankan menyulitkan bahkan
menjengkelkan.

B. Pengertian Tidur

Tidur merupakan kondisi tidak sadar dimana individu dapat dibangunkan oleh stimulus
atau sensori yang sesuai (Guyton 2009) atau dapat dikatakan sebagai keadaan tidak
sadarkan diri yang relative bukan mhanya keadaan penuh ketenangan tanpa kegiatan
tetapi lebih merupakan suatu urutan siklus yang berulang dengan ciri adanya aktivitas
yang minim memiliki kesadaran yang bervariasi.

Ritual tidur sangat penting dilakukan ketika seseorang mengalami gangguan dalam tidurnya
karena rutinitas menjelang tidur dapat merilekskan seseorang dalam persiapan untuk tidur. Pada
saat seseorang merasa letih atau mengantuk, ia akan pergi tidur. Pergi tidur ketika terjaga penuh
dan berpikir tentang hal lain dapat menyebabkan insomnia dan terganggu dengan tempat tidur
sebagai situmulus untuk tidur. Menurut Rafknowledge (2004) ritual tidur merupakan kegiatan-
kegiatan yang dilakukan seseorang sebelum pergi tidur, sesudahnya, dan mendapatkan waktu
tidur kembali yang berlangsung setiap hari. Menurut Potter & Perry (2005) ritual tidur merupakan
rutinitas menjelang tidur yang dilakukan untuk persiapan tidur seperti waktu yang sama untuk
tidur, kudapan atau aktivitas tenang, latihan relaksasi, dan berdoa yang dapat merilekskan
seseorang dan memberikan ketenangan. Ritual tidur merupakan ritual atau kebiasaan sebelum
tidur yang tidak terlalu menyita pikiran untuk menurunkan ritme tubuh menuju kondisi tidur.

Berikut adalah penjelasan tentang fasilitasi ritual tidur untuk setiap aktivitas yang
disebutkan:
1. Membaca: Membaca buku atau bacaan ringan sebelum tidur dapat membantu
merilekskan pikiran dan mengurangi stres. Aktivitas ini dapat menjadi bagian dari
rutinitas tidur yang membantu mempersiapkan tubuh dan pikiran untuk istirahat.
2. Minum Susu: Minum susu hangat sebelum tidur diyakini dapat membantu memicu rasa
kantuk karena mengandung triptofan, yang merupakan prekursor serotonin dan
melatonin, hormon yang membantu mengatur siklus tidur.
3. Mendengarkan Radio: Mendengarkan musik yang menenangkan atau radio dengan
volume rendah dapat membantu menciptakan lingkungan yang tenang dan
menyenangkan untuk tidur. Ini dapat membantu mengalihkan pikiran dari stres atau
kekhawatiran yang mengganggu.
4. Menonton Televisi: Menonton televisi sebelum tidur mungkin tidak disarankan karena
cahaya biru yang dipancarkan oleh layar dapat mengganggu produksi melatonin, hormon
yang penting untuk tidur. Namun, jika aktivitas ini membantu seseorang untuk rileks,
memilih program yang tidak terlalu merangsang atau menegangkan bisa menjadi pilihan
yang lebih baik.
5. Mengobrol: Berbicara dengan orang-orang terkasih sebelum tidur dapat menjadi waktu
yang berharga untuk berbagi pikiran, pengalaman, atau perasaan. Namun, penting untuk
memastikan bahwa percakapan tidak terlalu merangsang atau memicu kecemasan yang
dapat mengganggu tidur.
6. Berdoa: Berdoa sebelum tidur dapat membantu pasien merasa lebih tenang dan
meredakan kecemasan atau kekhawatiran yang mungkin mereka rasakan. Aktivitas ini
juga dapat membantu pasien merasa terhubung secara spiritual, memberikan rasa
kedamaian dan harapan sebelum tidur.
Penting untuk mengenali bahwa preferensi dan kebutuhan tidur setiap individu dapat
bervariasi, jadi penting untuk mencari aktivitas yang paling cocok dan membantu dalam
memfasilitasi ritual tidur yang optimal.
C. Fungsi Dan Tujuan Tidur
Fungsi dan tujuan tidur secara jelas tidak diketahui, akan tetapi diyakini bahwa tidur
dapat digunakan untuk menjaga keseimbangan mental, emosional, kesehatan,
mengurangi stres pada paru, kardiovaskuler, endokrin, dan lain lain . Energi disimpan
selama tidur s, sehingga dapat diarahkab kebali pada fungsi seluler yang penting. Secara
umum terdapat dua efek fisiologis dari tidur :pertama, efekpada sistem saraf yang
diperkirakan dapat memulihkan kepekaan norma dan keseimbangan di antara berbagai
saraf, dankedua efek pada struktur tubuh dengan memulihkan kesegaran dan fungsi
dalam organ tubuh karena selama tidur terjadi penurunan.
D. Faktor – faktor yang memengaruhi kebutuhan tidur
Kualitas dan kuantitas tidur dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kualitastersebut dapat
menunjukkan adanya kemampuan individu untuk tidur dan memperolehjumlah istirahat
sesuai dengan kebutuhannya. Di antara faktor yang dapat memengaruhinya adalah :
1. Penyakit
Sakit dapat memengaruhi kebutuhan tidur seseorang . Banyak penyakit yang
memperbesar kebutuhan tidur , misalnya penyakit yang disebabkan oleh infeksi (infeksi
limfa) akan memerlukan lebih banyak waktu tidur untuk mengatasi keletihan.
Banyakjuga keadaan sakit menjadikan pasien kurang tidur.
2. Latihan dan kelelahan
Keletihan akibat aktivitas yang tinggi dapat memerlukab lebih banyak tidur untuk
menjaga keseimbangan energi yang telah dikeluarkan . Hal tersebut terlihat pada seorang
yang telah melakukan aktivitas dan mencapai kelelahan. Maka, orangtersebut akan lebih
cepat untuk dapat tidur karena tahap tidur gelombang lambatnya diperpendek.
3. Stres psikologis
Kondisi psikologis dapat terjadi pada seseorang akibat ketegangan jiwa. Hal tersebut
terlihat ketika

Anda mungkin juga menyukai