Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ISTIRAHAT DAN TIDUR


Konsep Dasar Keperawatan II(KDK)

DOSEN PENGAMPU:

Muh. Rudini, S.Kep, Ns, M.Kes


D
I
S
U
S
U
N
Oleh : Kelompok 7
1. Muflisa Pratiwi (B200222012)
2. Meylan Delvina Rosa Tarigan (B200222017)
3. Widianugrah Wira Kurnia (B200222033)
4. Nur Afni (B200222045)
5. Rahma Puspita Sari Dewi (B200222030)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN SEMESTER 2


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BARAMULI
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yangtelah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehinggakami
dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnyauntuk
masyarakat.Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkanbantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatanmakalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semuapihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
adakekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Olehkarena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik
daripembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.Akhir kata kami
berharap semoga makalah ini dapat dijadikan pelajaran untuk dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap orang membutuhkan istirahat dan tidur agar mempertahankan status, kesehatan
pada tingkat yang optimal. Selain itu proses tidur dapat memperbaiki berbagai sel dalam
tubuh. Pemenuh kebutuhan istirahat dan tidur terutama sangat penting bagi orang yang
sedang sakit agar lebih cepat sembuh memperbaiki kerusakan pada sel. Apabila kebutuhan
istirahat dan tidur tersebut cukup maka jumlah energi yang di harapkan dapat memulihkan
status kesehatan dan mempertahankan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari terpenuhi.
Selain itu,orang yang mengalami kelelahan juga memerlukan istirahat dan tidur lebih dari
biasanya

1.2 Rumusan masalah

1. Apa Pengertian Istirahat Dan Tidur?

2. Bagaimana maksud dari Fisiologi Tidur?

3. Berapa banyak waktu yang Dibutuhkan Untuk Tidur?

4. Apa saja Faktor Yang Mempengaruhi Tidur?

5. Apa saja Macam Gangguan Tidur?

6. Apa manfaat dari tidur?

1.3 Tujuan penulisan

1. Memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai kebutuhan istirahat dan tidur.

2. Pembaca dapat mengetahui arti dari fisiologi tidur itu apa

3. Mengetahui berapa banyak waktu yang dibutuhkan untuk tidur

4. Mengetahui apa saja yang mempengaruhi tidur

5. Mengetahui macam-macam gangguan tidur

6. Mengetahui manfaat tidur


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN ISTIRAHAT DAN TIDUR

a) Istirahat

Suatu kondisi yang tenang, rileks tanpa ada stres emosional, bebas dari kecemasan. Namun
tidak berarti tidak melakukan aktivitas apa pun, duduk santai di kursi empuk atau berbaring
di atas tempat tidur juga merupakan bentuk istirahat. Sebagai pembanding, klien/orang
sakit tidak beraktifitas tapi mereka sulit mendapatkan istirahat begitu pula dengan
mahasiswa yang selesai ujian merasa melakukan istirahat dengan jalan-jalan. Oleh karena
itu perawat dalam hal ini berperan dalam menyiapkan lingkungan atau suasana yang
nyaman untuk beristirahat bagi klien/pasien. Menurut Narrow (1645-1967) terdapat enam
kondisi seseorang dapat beristirahat:

· Merasa segala sesuatu berjalan normal

· Merasa diterima

· Merasa diri mengerti apa yang sedang berlangsung

· Bebas dari perlukaan dan ketidaknyamanan

· Merasa puas telah melakukan aktifitas-aktifitas yang berguna

· Mengetahui bahwa mereka akan mendapat pertolongan bila membutuhkannya.

b) Tidur

Tidur merupakan suatu keadaan perilaku individu yang relatif tenang disertai peningkatan
ambang rangsangan yang tinggi terhadap stimulus dari luar. Keadaan ini bersifat teratur,
silih berganti dengan keadaan terjaga(bangun), dan mudah dibangunkan, (Hartman).
Pendapat lain juga menyebutkan bahwa tidur merupakan suatu keadaan istirahat yang
terjadi dalam suatu waktu tertentu, berkurangnya kesadaran membantu memperbaiki
sistem tubuh/memulihkan energi. Juga tidur sebagai fenomena di mana terdapat periode
tidak sadar yang disertai perilaku fisik psikis yang berbeda dengan keadaan terjaga.
2.2 FISIOLOGI TIDUR

Aktivitas tidur diatur dan dikontrol oleh dua system pada batang otak, yaitu : Reticular
Activating System (RAS) dan Bulbar Synchronizing Region(BSR).

RAS di bagian atas batang otak diyakini memiliki sel-sel khusus yang dapat mempertahankan
kewaspadaan dan kesadaran; memberi Stimulus visual,pendengaran,nyeri,dan sensori
raba;serta emosi dan proses berfikir. Pada saat sadar, RAS melepaskan katekolamin,
sedangkan pada saat tidur terjadi pelepasan serum serotonin dari BSR. (Hidayat, 2008).

2.2.1 Ritme Sirkadian

Setiap makhluk hidup memiliki bioritme (jam biologis) yang berbeda. Pada manusia,
bioritme ini dikontrol oleh tubuh dan disesuaikan dengan faktor lingkungan (misalnya:
cahaya, kegelapan, gravitasi dan stimulus elektromagnetik). Bentuk bioritme yang paling
umum adalah ritme sirkadian-yang melengkapi siklus selama 24 jam. Dalam hal ini, fluktuasi
denyut jantung,tekanan darah, temperature, sekresi hormon, metabolisme dan penampilan
serta perasaan individu bergantung pada ritme sirkadiannya. Tidur adalah salah satu irama
biologis tubuh yang sangat kompleks. Sinkronisasi sirkadian terjadi jika individu memiliki
pola tidur-bangun yang mengikuti jam biologisnya: individu akan bangun pada saat ritme
fisiologis paling tinggi atau paling aktif dan akan tidur pada saat ritme tersebut paling
rendah.
2.2.2 Tahapan Tidur

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan bantuan alat elektro ensefalo gram (EEG),
elektro-okulo gram (EOG), dan elektrokiogram (EMG), diketahui ada dua tahapan tidur,
yaitu non-rapid eye movement(NREM) dan rapid eye movement (REM). (Asmadi, 2008).

1. Pola tidur biasa atau NREM


Pola / tipe tidur biasa ini juga disebut NREM (Non Rapid Eye Movement = Gerakan mata
tidak cepat). Pola tidur NREM merupakan tidur yang nyaman dan dalam tidur gelombang
pendek karena gelombang otak selama NREM lebih lambat daripada gelombang alpha dan
beta pada orang yang sadar atau tidak dalam keadaan tidur (lihat gambar).Tanda-tanda
tidur NREM adalah :

· Mimpi berkurang

· Keadaan istirahat (otot mulai berelaksasi)

· Tekanan darah turun

· Kecepatan pernafasan turun

· Metabolisme turun

· Gerakan mata lambat

Fase NREM atau tidur biasa ini berlangsung ± 1 jam dan pada fase ini biasanya orang masih
bisa mendengarkan suara di sekitarnya, sehingga dengan demikian akan mudah terbangun
dari tidurnya. Tidur NREM ini mempunyai 4 (empat) tahap yang masing-masing-masing
tahap di tandai dengan pola gelombang otak.

a. Tahap I
Tahap ini merupakan tahap transisi, berlangsung selama 5 menit yang mana seseorang
beralih dari sadar menjadi tidur. Seseorang merasa kabur dan relaks, mata bergerak ke
kanan dan ke kiri, kecepatan jantung dan pernafasan turun secara jelas. Gelombang alpha
sewaktu seseorang masih sadar diganti dengan gelombang betha yang lebih lambat.
Seseorang yang tidur pada tahap I dapat di bangunkan dengan mudah. Ketika bangun
seseorang merasa seperti telah melamun.
b. Tahap II
Tahap ini merupakan tahap tidur ringan, dan proses tubuh terus menurun. Mata masih
bergerak-gerak, kecepatan jantung dan pernafasan turun dengan jelas, suhu tubuh dan
metabolisme menurun. Gelombang otak ditandai dengan “sleep spindles” dan gelombang K
komplek. Tahap II berlangsung pendek dan berakhir dalam waktu 10 sampai dengan 15
menit. Pada tahap ini merupakan periodetidur bersuara, kemajuan relaksasi, untuk bangun
relatif mudah.

c. Tahap III
Pada tahap ini meliputi awal dari tidur dalam. Otot –otot dalam keadaan penuh,
kecepatan jantung, pernafasan serta
proses tubuh berlanjut mengalam penurunan akibat dominasi sistem syaraf parasimpatik.
Seseorang menjadi lebih sulit dibangunkan dan jarang bergerak. Gelombang otak menjadi
lebih teratur dan terdapat penambahan gelombang delta yang lambat. Tahap ini
berlangsung 15-30 menit.

d. Tahap IV
Tahap ini merupakan tahap tidur dalam yang ditandai dengan predominasi gelombang
delta yang melambat. Kecepatan jantung dan pernafasan turun. Seseorang dalam keadaan
rileks, jarang bergerak dan sulit dibangunkan. (mengenai gambar grafik gelombang dapat
dilihat dalam gambar). Siklus tidur sebagian besar merupakan tidur NREM dan berakhir
dengan tidur REM. Tahap ini berlangsung 15-30 menit.

2. Pola Tidur Paradoksikal atau REM


Pola / tipe tidur paradoksikal ini disebut juga (Rapid Eye
Movement = Gerakan mata cepat). Tidur tipe ini disebut “Paradoksikal” karena hal ini
bersifat “Paradoks”, yaitu seseorang dapat tetap tertidur walaupun aktivitas otaknya nyata.
Ringkasnya, tidur REM / Paradoks ini merupakan pola/tipe tidur dimana otak benar-benar
dalam keadaan aktif. Namun, aktivitas otak tidak disalurkan ke arah yang sesuai agar orang
itu tanggap penuh terhadap keadaan sekelilingnya kemudian terbangun. Pola / tipe tidur ini,
ditandai dengan :

Mimpi yang bermacam-macam


Perbedaan antara mimpi-mimpi yang timbul sewaktu tahap tidur NREM dantahap tidur
REM

adalah bahwa mimpi yang timbul pada tahap tidur REM dapat diingat kembali, sedangkan
mimpi selama tahap tidur NREM biasanya tak dapat diingat. Jadi selama tidur NREM tidak
terjadi konsolidasi mimpi dalam ingatan.

· Mengigau atau bahkan mendengkur (Jw. : ngorok)

· Otot-otot kendor (relaksasi total)

· Kecepatan jantung dan pernafasan tidak teratur, sering lebih cepat

· Perubahan tekanan darah

· Gerakan otot tidak teratur

· Gerakan mata cepat

· Pembebasan steroid

· Sekresi lambung meningkat

· Ereksi penis pada pria

Syaraf-syaraf simpatik bekerja selama tidur REM. Dalam tidur REM diperkirakan terjadi
proses penyimpanan secara mental di gunakan sebagai pelajaran, adaptasi psikologis dan
memori (Hayter, 1980:458). Fase tidur REM (fase tidur nyenyak) ini berlangsung selama ± 20
menit. Dalam tidur malam yang berlangsung selama 6 – 8 jam, kedua pola tidur tersebut
(REM dan NREM) terjadi secara bergantian sebanyak 4 – 6 siklus.
2.2.3 Tanda dan gejala:

NREM

· Mimpi berkurang

· Keadaan istirahat (otot mulai berelaksasi)

· Tekanan darah turun

· Kecepatan pernafasan turun

· Metabolisme turun

· Gerakan mata lambat

REM

· Mengigau atau bahkan mendengkur (Jw. : ngorok)

· Otot-otot kendor (relaksasi total)

· Kecepatan jantung dan pernafasan tidak teratur, sering lebih cepat

· Perubahan tekanan darah

· Gerakan otot tidak teratur

· Gerakan mata cepat

· Pembebasan steroid

· Sekresi lambung meningkat

· Ereksi penis pada pria

2.3 POLA TIDUR NORMAL

1.Neonatus sampai dengan 3 bulan

· Kira-kira membutuhkan 16 jam/hari.

· Mudah berespons terhadap stimulus


· Pada minggu pertama kelahiran 50% adalah tahap REM

2. Bayi

· Pada malam hari kira-kira tidur 8-10 jam.

· Usia 1 bulan sampai dengan 1 tahun kira-kira tidur 14 jam/hari.

· Tahap REM 20-30 %.

3. Toddler

· Tidur 10-12 jam/hari

· Tahap REM 25%

4. Preschooler

· Tidur 11 jam pada malam hari

· Tahap REM 20%

5. Usia sekolah

· Tidur 10 jam pada malam hari

· Tahap REM 18,5%

6. Adolensia

· Tidur 8,5 jam pada malam hari

· Tahap REM 20%

7. Dewasa muda

· Tidur 7-9 jam/hari

· Tahap REM 20-25 %

8. Usia dewasa pertengahan

· Tidur ± 7 jam/hari

· Tahap REM 20%


9. Usia tua

· Tidur ± 6 jam/hari

· Tahap REM 20-25 %

· Tahap IV NREM menurun dan kadang-kadang absen

· Sering terbangun pada malam hari

2.4 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TIDUR

a) Penyakit

Seseorang yang mengalami sakit memrlukan waku tidur lebih banyak dari normal. Namun
demikian , keadaan sakit menjadikan pasien kurang tidur atau tidak dapat tidur. Misalnya
pada pasien dengan gagguan pernapasan seperti asma, bronkitis, penyakit
kardiosvaskular,dan pnyakit persarafan.

b) Lingkungan

Pasien yang biasanya tidur dalam lingkungan tenang dan nyaman, kemudian terjadi
perubahan suasana seperti gaduh maka akan menghambat tidurnya.

c) Motivasi

Motivasi dapat mempengaruhi tidur dan dapat menimbulkan keinginan untuk tetap bangun
dan waspada menahan kantuk.

d) Kelelahan

Kelelahan dapat memperpendek periode pertama dari tahap REM.

e) Kecemasan

Pada keadaan cemas seorang mungkin meningkatkan saraf simpatis sehingga mengganggu
tidurnya.

f) Alkohol
Alkohol menekan REM secara normal,seseorang yang tahan minum alkohol dapat
,mengakibatkan insomania dan lekasa marah.

g) Obat-obatan

Beberapa jenis obat yang dapat menimbulkan gangguan tidut antara lain:

· Diuretik : menyebabkan insomnia

· Antidepresan : menyupresi REM

· Kafein : meningkatkan saraf simpais

· Beta-bloker : menimbulkan insomnia

· Narkotika : menyupresi REM

h) Nutrisi

Makanan yang banyak mengandung L-Triptofan yang merupakan asam amino dari protein
yang dicerna seperti keju,susu,daging dan ikan tuna dapat mampercepat terjadinya proses.

2.5 MACAM-MACAM GANGGUAN TIDUR

a) Insomnia

Pengertian insomnia mencakup banyak hal. Insomnia dapat berupa kesulitan untuk tidur
atau kesulitan untuk tetap tidur, bahkan seseoranng yang terbangun dari tidur tapi merasa
belum cukup tidur dapat di sebut mengalami insomnia (japardi 2002). Jadi insomnia
merupakan ketidak mampuan untuk mencukupi kebutuhan tidur baik secara kualitas
maupun kuantitas. Insomnia bukan berarti seseorang tidak dapat tidur/kurang tidur karena
orang yang menderita insomnia sering dapat tidur lebih lama dari yang mereka pikirkan,
tetapi kualitasnya berkurang.Jenis insomnia yaitu :

· Insomnia insial adalah ketidak mampuan seseorang untuk dapat memulai tidur

· insomnia intermiten adalah ketidak mampuan seseorang untuk dapat


mempertahankan tidur atau keadaan sering terjaga dari tidur.

· insomnia terminal adalah bangun secara dini dan tidak dapat tidur lagi.
Beberapa factor yang menyebabkan seseorang mengalami insomnia yaitu rasa nyeri,
kecemasan,ketakutan, tekanan jiwa kondisi, dan kondisi yang tidak menunjang untuk tidur.

b) Somnambulisme

Merupakan gangguan tingkah laku yang sangat kompleks mencakup adanya otomatis dan
semipurposeful aksi motorik, seperti membuka pintu, duduk di tempat tidur,
menabrak kursi,berjalan kaki dan berbicara. Termasuk tingkah laku berjalan dalam beberapa
menit dankembali tidur (Japardi 2002). Lebih banyak terjadi pada anak-anak, penderita
mempunyai resikoterjadinya cidera.

c) Enuresis

Enuresis adalah kencing yang tidak di sengaja (mengompol) terjadi pada anak-anak, remaja
dan paling banyak pada laki-laki, penyebab secara pasti belum jelas, namun ada bebrapa
factor yang menyebabkan Enuresis seperti gangguan pada bladder, stres, dan toilet training
yang kaku.

d) Narkolepsi

Merupakan suatu kondisi yang di cirikan oleh keinginan yang tak terkendali untuk tidur,
dapat dikatakan pula bahwa Narkolepsi serangan mengantuk yang mendadak sehingga ia
dapat tertidur pada setiap saat di mana serangn mengantuk tersebut datang. Penyebabnya
secara pasti belum jelas, tetapi di duga terjadi akibat kerusakan genetika sistem saraf pusat
di mana periode REM tidak dapat di kendalikan. Serangan narkolepsi dapat menimbulkan
bahaya bila terjadi pada waktu mengendarai kendaraan, pekerja yang bekerja pada alat-alat
yang berputar-putar atau berada di tepi jurang.

e) Mendengkur
Disebabkan oleh adanya rintangan terhadap pengaliran udara di hidung dan mulut.
Amandel yang membengkak dan Adenoid dapat menjadi faktor yang turut menyebabkan
mendengkur. Pangkal lidah yang menyumbat saluran nafas pada lansia. Otot-otot dibagian
belakang mulut mengendur lalu bergetar bila dilewati udara pernafasan.

2.6 MANFAAT TIDUR

1. Hidup lebih sehat dan awet muda

Menurut Lawrence Epstein MD, penulis buku “The Harvard medical school guide to a good
night sleep”, semakin lama semakin terlihat adanya hubungan erat antara tidur dan
kesehatan tubuh. Ternyata saat kita tidur, tekanan darah dan detak jantung biasanya berada
di titik terendah. Bila kurang tidur, tekanan darah kita akan cenderung naik. Hubungan
antara hipertensi dan lama tidur seseorang dapat menjelaskan hasil penelitian lain yang
mengaitkan kurang tidur dengan risiko terkena serangan jantung, diabetes, naiknya berat
badan dan penyakit penyakit lain. Kurang tidur juga terbukti dapat menurunkan sistem
kekebalan tubuh.

2. Memperindah wajah dan tubuh

Kurang tidur akan merubah metabolisme tubuh dan mempercepat proses penuaan. Anda
semua yang merasa kurang tidur pasti merasakannya, kalau kurang tidur pasti wajah
nampak lebih kusut dan sebaliknya ketika anda tidur dengan rileks maka akan memperindah
wajah dan tubuh anda.

3. Menjauhi Stress

Tak dipungkiri lagi, ketika anda tidur maka masalah-masalah yang anda pikirkan sejenak
menghilang. Sedangkan orang yang mengalami insomnia memproduksi hormon stress yang
lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak.
4. Mencerdaskan Otak

Kurang tidur menimbulkan efek kognitif dan fisik mirip dengan orang yang minum alkohol.
Kondisi orang yang tidak tidur terus-menerus selama 17jam sama seperti orang yang kadar
alkohol dalam darahnya 0,05%, ini sama dengan minum dua gelas alkohol dalam satu jam.
Orang yang sulit tidur biasanya telat bangun, ritme ini akan membuat masalah dengan
proses kognitif seseorang, seperti menjadi pelupa dan sulit berkonsentrasi. Artinya anda
akan menjadi sedikit lebih bodoh setiap kali kurang tidur.

5. Tubuh menjadi Ideal

Bagi anda yang sedang diet, tidur menjadi point penting untuk mendukung program diet
anda. Kurang tidur akan menurunkan metabolisme tubuh sehingga nafsu makan
meningkat.Manfaat diatas diperoleh untuk tidur yang cukup sedangkan apabila kebanyakan
tidur dapat menurunkan produktifitas hormon pertumbuhan. Oleh karena itu, supaya hidup
sehat marilah kita biasakan tidur dengan proporsi yang cukup.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang di butuhkan semua orang.
Setiap individu mempunyai kebutuhan istirahat dan tidur yang berbeda. Dengan pola
istirahat dan tidur yang baik, benar, dan teratur akan memberikan efek yang baik terhadap
kesehatan, yaitu efek fisiologis terhadap sistem syaraf yang di perkirakan dapat memulihkan
kepekaan normal dan keseimbangan diantara susunan saraf, serta berefek terhadap
struktur tubuh dengan memulihkankesegaran dan fungsi organ tubuh.

B. Saran

Setiap individu harus menjaga kecukupan kebutuhan istirahat dan tidurnya sesuai
kebutuhannya.Dengan kondisi jiwa dan fisik yang sehat maka dapat melakukan berbagai
kegiatan dengan baik.Perawat perlu berupaya membantu pemenuhan kebutuhan istirahat
dan tidur klien sesuai dengan prosedur yang benar sehingga perawat harus mempunyai,
kopetensi yang baik terkaitdengan kebutuhan istirahat dan tidur sehingga pelayanan
terhadap klien dapat berjalan dengan baik dan benar.

Anda mungkin juga menyukai