Anda di halaman 1dari 13

D

I
S
U
S
U
N
OLEH
KELOMPOK I
MELISA SIPAYUNG
ROULINA HOTRIANTI PASARIBU
NURUL PURBA
MERIANANA SIPAYUNG
SOVI RAMADANTI SILALAHI

AKADEMI KEPERAWATAN MEDISTRA LUBUK


PAKAM
T/A 2017 2018
ASKEP KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.
        Setiap orang membutuhkan istirahat dan tidur agar mempertahankan status, kesehatan pada
tingkat yang optimal. Selain itu proses tidur dapat memperbaiki berbagai sel dalam tubuh.
Pemenuh kebutuhan istirahat dan tidur terutama sangat penting bagi orang yang sedang sakit
agar lebih cepat sembuh memperbaiki kerusakan pada sel. Apabila kebutuhan istirahat dan tidur
tersebut cukup maka jumlah energi yang di harapkan dapat memulihkan status kesehatan dan
mempertahankan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari terpenuhi. Selain itu,orang yang
mengalami kelelahan juga memerlukan istirahat dan tidur lebih dari biasanya.

B. Tujuan
Setelah mempelajari dan membahas makalah ini maka di harapkan :
1. Memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai konsep kebutuhan istirahat dan tidur
2. Pembaca dapat melakukan tindakan keperawatan yang tepat sesuai dengan prosedur yang
berlaku.
3. Pembaca dapat menambah kopetensi terkait dengan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur
klien.

C. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam maklah ini meliputi :
Asuhan keperawatan yang terdiri atas pengkajian, diagnosa keperawatan,
perencanaan,pelaksanaan,dan evaluasi tentang konsep kebutuhan istirahat dan tidur.

BAB II
TINJAUAN TIORI

A. Pengertian Istirahat Tidur


Kata ”Istirahat” mempunyai arti yang sangat luas meliputi bersantai, menyegarkan diri, diam
menganggur setelah melakukan aktivitas, serta melepaskan diri dari apapun yang
membosankan,menyulitkan dan menjengkelkan, dengan demikian, apat dikatakan bahwa
istirahat merupakan ledakan yang tenang , rileks tanpa tekanan emosional dan bebes dari
kecemasasn, (Ansietas).
Terdapat beberapa karakteristik dari istirahat , misalnya, Narrow (1967) yang di kutip oleh
Perri an Potter 1993 Mengemukakan beberapa karakteristik yang berhubungan dengan istirahat
diantaranya :
1. Merasa segala sesuatu dapat di atasi
2. merasa di terima
3. mengetahui apa yang terjadi
4. Bebas dari ganguan ketidak nyamanan
5. Mempunyai sejumlah kepuasasn terhadap aktivitas yang memepunyai tujuan.
6. Mengetahui adanya bantuan sewaktu mememerlukan
Tidur merupakan kondisi tidak sadar di mana presepsi reaksi individu terhadap lingkungan
menurun atau hilang dan dapat di bangukan kembali dengan stimulus dan sensori yang cukup
(Guyton 1986) dapat juga di katakan sebagai keadaan tidak sadarkan diri yang relatif, bukan
hanya keadaan penuh ketenangan tanpa kegiatan, namun lebih merupakan suatu urutan siklus
yang berulang dengan ciri adanya aktivitas yang minim memiliki kesadaran yang bervariasi
terdapat perubahan proses fisiologis dan terjadi penurunan respon terhadap rangsangan dari luar.

Sekarang dapat di kategorikan sedang tidur jika terdapat tanda-tanda sebagai berikut :
1. Aktivitas fisik minimal
2. Tingkat kesadaran yang bervariasi
3. Terjadi berbagai perubahan fisiologis tubuh
4. Penurunan respon terhadap rangsaan dari luar.

Selama tidur maka dalam tubuh seseorang terjadi perubahan proses


fisiologis,antara lain :
1. Penurunan tekanan darah dan denyut nadi
2. Diatasi pembuluh darah perifer
3. Kadang-kadang terjadi peningkatan aktivitas traktusgastrointestinal.
4. Relaksasi otot-oto rangka
5. Basal metabolisme rate (BMR) menurun 10-30%

Terdapat dua jenis tidur yaitu :


1. Tidur NREM(Norapid Eye Movemen)/ Tidur gelombang lambat
Tidur NREM merupakan yang nyaman dan dalam. Dalam tidur ini gelombanng otak lebih lebih
lambat di bandingkan pada orang yang sadar atau tidak tidur. Dengan tanda : mimpi berkurang,
keadaan istirahat, tekanan darah turun, kecepatan pernafasan turun, metabolisme turun dan
gerakan bola mata lambat.
a. Tahap I
Merupakann tahap transmisi antara bangun dan tidur dengn ciri: Rileks, masih sadar dengan
lingkungan,merasa mengantuk,bola mata bergerak dari samping ke samping, frekueansi nadi dan
nafas seadikit menurun, dapat bangun segera selama tahap ini berlangsung selama lima meanit.
b. Tahap II
Merupakann tahap tidur ringan dan proses tubuh terus menurun berciri : Mata umumnya
menetap, denyut jantung dan freakuensi nafas menurun, temperature tubuh menurun,
metabolisme menurun, berlangsung pendek dan berakhir 5-10 menit
c. Tahap III
Merupakann tahap tidur berciri : denyut nadi dan frekuensi nafas dan proses tubuh lainnya
lambat, di sebabkan oleh dominasi system saraf parasimpatis dan sulit banngun.
d. Tahap IV
Merupakan tahap tidur berciri : Kecepatan jantung dan pernafasan turun, jaranng bergerak
dansulit di bangunkan, gerak bola mata cepat, sekresi lambunng turun, tonus otot turun.

2. Tidur REM(Rapid Eye Movemen)


Berlangsung pada tidur malam selama 5-20 menit, rata-rata 90 menit. Periode pertam terjadi
selama 80-100 menit, namun bila kondisi oranng sangat lelah maka awal tidur sangat cepat
bahkan jenis tidur ini tidak ada.
Bercirikan :
  dari pada selama tidur nyeyak gelombang lambat. Biasanya di sertai dengan mimpi aktif Lebih
sulit di bangunkan
  tidur nyenyak sangat tertentu.Tonus oto selama
  menjadi tidak teratur.Frekuensi jantung dan pernafasan
  terjadi bebrapa gerakan otot yang tidak teratur.Pada oto perifer
  Mata nadi cepat dan inregular, tekanancepat tertutup dan cepat terbuka, darah meningkat dan
fluktuasi, sekresi gaster meningkat,Metabolisme meningkat.
  penting untuk keseimbangan mental, emosi dan berperan dalam belajar, memori dan
adaptasi.Pada tidur ini sanngat

B. Fungsi Tidur
Efek Fisiologis :
a) Efek p[ada system saraf yang di perkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan
keseimbangan di antara berbagai susunan saraf.
b) Efek struktur tubuh dengn memulihkan kesegaran dan funngsi dalam organ tubuh karena
selama tidur terjadi penurunan.
C. Kebutuhan tidur pada semua usia.
Usia merupakan salah satu faktor penentu lamanya tidur yang butuhkan seseorang. Semakin tua
usia maka semakin sedikit pula lama tidur yang di butuhkan. Hal tersebut dapat di lihat pada
tabel di bawa ini :
Pola Tidur Normal berdasarkan tingkat usia :
Usia Tingkat perkembangan Jumlah kebutuhan tidur Pola tidur normal
0-1 bulan Masa Neonatus 14-18 jam/hari Pernafasan teratur gerak tubuh sedikit, 50% tidur
NREM., banyak waktu tidurnya di lewatkan pada tahap II dan IV tidur NREM.setiap siklus
sekitar 45-60 menit
0-2 1 bulan-18bulan Masa Bayi 12-14 jam/hari 20%-30% tidur REM, tidur lebih lama pada
malam hari, punya pola terbangun sebentar.
0-3 18 bulan-3 tahun Masa Anak 11-12 Jam/Hari 25% tidur REM banyak tidur pada mala
hari,terbangun dini hari berkurang, siklus bangun tidur normal sudah menetap pada umur 2-3
tahun
0-4 3-6 tahun Masa prasekolah 11 jam/hari 20 % tidur REM ,periode terangun kedua hilang pada
umur 3 tahun, umur 5 tahun tidur tidak ada kecuali kebiasaan tidur sore hari.
0-5 6-12 Tahun Masa sekolah 10 jam/hari 18,5% tidur REM, sisa waktu tidur relative kostan.
0-6 12-18 Tahun Masa Remaja 8,5jam/hari 20% tidur REM.
0-7 18-40 Tahun Masa dewasa muda 7-8 jm/hari 20-25% tidur REM, 5%-10% tidur terhadap I,
50% tidur tahap II, dan 10-20% tidur tahap III dan IV.
0-8 40-60 Tahun Masa paruh baya 7 jam/hari 20% tidur REM, mungkin mengalami imsomnia
dan sulit untuk dapat tidur.
0-9 60 tahun ke atas Masa dewasa tua 6 jam/ hari 20%-25% tidur REM, tidur tahap IV nyata
berkurang terkadang tak ada, mungkin menngalami insomnia dan sering terbangun sewaktu tidur
malam hari

D. Fisiologi tidur
Fisiologi tidur merupakan pengaturan kegiatan tidur oleh adanya hubungan mekanisme screablea
yang secara bergantian untuk mengaktifkan dan menekan pusat otak agar dapat tidur dan bangun,
Tidur merupakan aktifitas yang melibatkan susunan saraf pusat, saraf perifer Endokrin
kardiosvakuler, respirasi muskuloskeletal (Robinson 1993,dalam potter). Tiap kejadian tersebut
dapat di identifikasi atau di rekam dengan electreoencephalogram (EEG) untuk aktifitas listrik
otak, pengukran tonus otot dengan meggunakan elektromiogram(EMG) dan elektroculogram
(EOG) untuk mengukur pergeraka mata.
Pengaturan dan control tidur tergantung dari hubungan antara dua mekanisme selebral yang
secara bergantian mengaktifkan dan menekan pusat oak untuk tidur dan bangun. Recticular
activating system (RAS) di bagian batang otak atas di yakini mampunyai sel-sel khusus dalam
mempertahankan kewaspadaan dan kesadaran. RAS memberikan stimulus visual,audiotori,nyeri
dan ensori raba. Juga menerima stimulus dari korteks serebri. (emosi,proses,pikir).
Pada keadaan sadar mengkibtkan neuron-neuron dalam RAS melepakan katekolamin misalnya
norepineprine. Saat tidur mungkin di sebabkan oleh pelpasa serum serotinin dari sel-sel
spesifikdi pons dan batang otak tengah yaitu Bulbarsyncronizing regional (BSR) bangun dan
tidurnya seseorang tergantung dari keseimbangan implus yang di terima dari pusst otak, reseptor
sensori perifer misalnya bunyi, stimulus cahaya dan system limbiks seperti emosi.
Seseoranng yang mencoba untuk tidur, mereka menutup matanya dan berusaha dalam posisi
rileks, jika ruangan gelap dan tenang aktifitas RAS menurun, pada saat itu BSR mengeluarkan
serum serotonin.

E. Faktot-faktor yang mempengaruhi tidur.


a) Penyakit
Seseorang yang mengalami sakit mememrlukan waktu tidur yang lebih banyak dari normal.
Namun demikian, keadaan sakit menjadikan pasien kurang tidur atau tidak dapat tidur, misalnya
pada pasien degan gangguan pernafasan seperti asma,bronkitis,penyakit kardiovaskuler dan lain-
lain.

b) Kelelahan
Kelelahan dapat mempengaruhi pola tidur seseorang, kelelahan tingkat menenngah orang dapat
tidur dengan nyeyak, sedanng pada kelelahan yang berlebihan akan menyebabkan priode tidur
REM lebih pendek

c) Stres Psikologis
Cema dan depresi akan menyebabkan gangguan pada frekuensi tidur. Hal ini di sebabkan karena
pada kondisi cemas akan meningkatkan norepirefin darah melalui sisitem saraf simpatis.zat ini
akan mengurangi tahap IV REM dan NREM

d) Obat-obatan
Beberapa jenis obat yang dapat menimbulkan gangguan tidur yaitu :
1) Diuretik : menyebabkan imsomnia
2) Anti depresan : Suprnsi REM
3) Kafein : Meningkatkan saraf simpatis yang menyebabkan kesulitan tidur.
4) Bbeta Bloker : Menimbulkan Insomnia.
5) Narkotika :Mensupresi REM sehingga mudah mengantuk.
6) Amfetamin : Menurunkan tidur REM

e) Nutrisi.
Makanan yang banyak maengandung L-Triptofan yang merupakan asam amino dari protein yang
di cerna seperti keju,susu,daging dan ikan tuna dapat mamperceapat terjadinya ptoses tidur.
f) Lingkungan
Lingkungan dapat meningkatkan atau menghalangi seseaoranng untuk tidur . Pada lingkungan
yang tenang memungkinkan seseoranng dapat seseorang dapat tidur dengan nyeyak dan
saebaliknya.
g) Motivasi
Motivasi dapat mempengaruhi dan dapat menimbulkan keinginan untuk tetap bangun dan
menahan tidak tidur sehingga dapat meanimbulkan gangguan proses tidur.

h) Alkohol
Alkohol Menekan REM secara normal, seseorangkarang yang tahan minum alkohol dapat
menyebabkan insomnia dan lekas marah.

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

Identitas klien
Nama : Ny D
Jenis kelamin : perempuan
Umur : 35 Tahun
Alamat : Medan Jln Sm raja no 38
Suku : Jawa
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Muslim
Penangung jawab klien
Nama : Tn K
Alamat : Medan Jln Sm raja n0 38
Pekerjaan : Wiraswasta
Hubungan dengan klien : Suami

1. Riwayat tidur
a) kuantitas (lama tidur) dan kualitas watu tidur di siang dan malam hari
b) Aktivitas dan rekreasi yang di lakukan sebelumnya
c) Kebiasaan/pun saat tidur
d) Lingkungan tidur
e)Dengan siapa paien tidur
f) Obat yang di konsumsi sebelum tidur
g) Asupan dan stimulan
h) Perasaan pasien mengenai tidurnya
i)Apakah ada kesulitan tidur
j) Apakah ada perubahan tidur

2. Gejala Klinis
a) Perasaan Lelah
b) Gelisah
c) Emosi
d) Apetis
e) Adanya kehitaman di daerah sekitar mata bengkak
f) konjungtin merah dan mata perih
g) Perhatian tidak fokus
h) Sakit kepala

3. Penyimpangan Tidur
a) Insomnia
Pengertian insomnia mencakup banyak hal. Insomnia dapat berupa kesulitan untuk tidur atau
kesulitan untuk tetap tidur, bahkan seseoranng yang terbangun dari tidur tapi merasa belum
cukup tidur dapat di sebut mengalami insomnia (japardi 2002). Jadi insomnia merupakan ketidak
mampuan untuk mencukupi kebutuhan tidur baik secara kualitas maupun kuantitas. Insomnia
bukan berarti seseorang tidak dapat tidur/kurang tidur karena orang yang menderita insomnia
sering dapat tidur lebih lama dari yang mereka pikirkan, tetapi kualitasnya berkurang.
Jenis insomnia yaitu :
1. insomnia insial adalah ketidakmampuan seseorang untuk dapat memulai tidur.
2. insomnia intermiten adalah ketidakmampuan seseorang untuk dapat mempertahankan tidur
atau keadaan sering terjaga dari tidur.
3. insomnia terminal adalah bangun secara dini dan tidak dapat tidur lagi.
Beberapa factor yang menyebabkan seseorang mengalami insomnia yaitu rasa nyeri, kecemasan,
ketakutan, tekanan jiwa kondisi, dan kondisi yang tidak menunjang untuk tidur.

B. Diagnosis Kperawatan
1. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kerusakan transfer oksigen, gangguan
metabolisme,kerusakan eliminasi,,pengaruh obat,imobilisasi, nyeri pada kaki, takut operasi,
lingkungan yang mengganggu.
2. Cemas berhubungan dengan ketidak mampuan untuk. tidur.
3. Koping individu tidak efektif berhubungan dengan insomnia.
5. Potensial cidera berhubungan dengan Semnambolisme.
6. Gangguan konsep diri berhubungan dengan penyimpangn tidur hipersomia.
C. Perencanaan Keperawatan
Tujuan :
Pereencanan keperawatan berhubungan dengan cara untuk mempertahan kan kebutuhan istirahat
dan tidur dalam batas normal.
Rencana Tindakan :
a) Lakukan identifikasi fsktor yang mempengaruhi masalah tidur.
b) Lakukan pengurangan distraksi lingkungan dan hal yang dapat mengganggu tidur.
c) Tingkatkan aktivitas pada siang hari
d) Coba untuk memicu tidur
e) kurangi potensial cedera selama tidur
f) Berikan pendidikan kesehatan dan lakukan rujukan jika di perlukan.

D. Pelaksanaan keperawatan.,
Tindakan keparawatan pada orang dewasa :
1. Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi masalah tidur.
a) Bila terjadi pada pasien rawat inap,masalah tidur di hubungkan dengan lingkungan rumah
sakit, maka :
• Libatkan pasien dalam pembuatan jadwal aktivitas
• Berikan obat analgrsik sesuai pro
• Berikan lingkungan yang suportif
• Jelaskan dan berikan dukungan pada pasien agar tidak takut akan cemas.

E. Evaluasi Keperawatan.
1) Klien menggunakan terapi relaksasi setiap makan malam sebelum pergi tidur dengan meminta
klien melaporkan keberhasilan tidur dan tetap tidur.
2) Klien melaporkan perasaan nyaman setelah terbangun di pagi hari dengan meminta klien
melaporkan keberhasilan tidur dan tetap tidur.
3) Klien melaporkan dapat menyelesaikan tanggung jawab pekerjaan dalam 4 minggu dengan
mengobservasi ekspresi dan prilaku nonverbal pada saat klien terjaga.
4) Pola tidur normal untuk masa anak adalah 11-12 jam /hari terpenuhi, masa sekolah 10
jam/hari terpenuhi, masa remaja 7-8 jam/hari terpenuhi.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang di butuhkan semua orang. Setiap individu
mempunyai kebutuhan istirahat dan tidur yang berbeda. Dengn pola istirahat dan tidur yang baik,
benar, dan teratyr akan memberikan efek yang baik terhadap kesehatan, yaitu efek fisiologis
terhadap sistem syaraf yanng di perkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan
keseimbangan di antara susunan saraf, serta berefek terhadap struktur tubuh dengan memulihkan
kesegaran dan fungsi organ tubuh.

DAFTAR PUSTAKA
Alimul.H.Aziz (2006) Pengantar KDM dan Proses Keperawatan, Salemba Medika Jakarta.
Asmadi (2008) Prosedural Keperawatan, Konsep dan Aplikasi KDM, Salemba Medika Jakarta.
Doengos.E.Maryln,dkk (2002) Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta
Wartonah Tartowo (2006) KDM dan Proses keperawatan,Edisi 3, Salemba Medika Jakarta.
Wartonah Tartowo (2006) KDM dan Proses keperawatan,Edisi 3, Salemba Medika Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai