Disusun Oleh :
ATIK WAKIAH : 2021020149
DIDIK SETIAWAN : 2021020160
SUKOYO : 2021020197
SULIS SETIYANTO : 2021020198
TITI YULI A : 2021020200
TRI NUR HIDAYAH : 2021020201
TZALIS UBAIDILAH P : 2021020203
A. LatarBelakang
Kebutuhan dasar manusia merupakan sesuatu yang harus dipenuhi
untukmmeningkatkan derajat Kesehatan. Menurut teori maslom manusia
mempunyai lima kebutuhan dasar yang paling penting meliputi: kebutuhan
fisiologis, kebutuhan keamanan dan keselamatan, kebutuhan cinta dan rasa
memiliki, kebutuhan rasa berharga dan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri.
Tidur merupakan salah satu kebutuhan manusia yang termasuk dalam
kebutuhan fisiologis. Tidur terjadi secara alami dan memiliki dan memiliki fungsi
fisiologis dan psikologis untuk proses perbaikan tubuh. Pada saat istirahat dan tidur,
tubuh melakukan proses pemulihan untuk mengembalikan stamina tubuh hingga
berada pada kondisi yang optimal.
Pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur terutama sangat penting bagi orang
yang sedang sakit agar lebih cepat sembuh memperbaiki kerusakan pada sel.
Apabila kebutuhan istirahat dan tidur tersebut cukupmaka jumlah energi yang
diharapkan dapat memulihkan status Kesehatan dan mempertahankan kegiatan
dalam kehidupan sehari-hari terpenuhi. Selain itu orang yang mengalami kelelahan
juga memerlukan istirahat dan tidur lebih dari biasanya.
Hospitalisasi atau dirawat dirumah sakit dapat menyebabkab gangguan
istirahat dan tidur, ketidak mampuan klien mendapatkan posisi yang nyaman dan
rasa nyeri merupakan penyebab tersering gangguan istirahat dan tidur. Kuranagnya
kebutuhan tidur selama pasien menjalani proses p[erawatan pada akhirnya dapat
meningkatkan morbiditas dan lamanya hari rawatan pasien.
Peningkatan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur dapat dilakukan
dengan cara mengajarkan cara-cara yang dapat menstimulus dan memotivasi tidur.
Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah relaksasi. Relaksasi merupakan susatu
teknik yang melibatkan pergerakan anggota badan dan bisa dilakukan dimana saja.
Latihan relaksasi dapat digunakan untuk memenuhi konndisi tidur karena dengan
mengendorkan otot secara sengaja akan membentuk suasana tenang dan santai.
Tidur yang baik akan dicapai bila seseorang dalam keaadaan rileks.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk mendapatkan pengetahuan tentang asuhan keperawatan pada
kebutuhan istirahat dan tidur.
2. Tujuan Khusus
a) Dapat mengetahui pengertian istirahat dan tidur
b) Dapat mengetahui tujuan istirahat dan tidur
c) Mengetahui konsep fisiologis istirahat dan tidur
d) Mengetahi tahapan tidur
e) Mengetahui pola normal tidur
f) Mengetahui gangguan dalam pemenuhan istirahat dan tidur
BAB II
TINJAUAN TEORI
C. Tahapan Tidur
Ada 2 tahap/pola tidur, yaitu
1. Pola Tidur Biasa atau NREM
Pola/tiidur biasa ini juga disebut NERM (Non Rapid Eye Movement) atau
gerakan mata tidak cepat. Pola tidur NERM adalah pola tidur yang nyaman dan
dalam tidur gelombang pendek karena gelombang otak selama NERM lebih
lambat dari pada gelombang alpha dan beta pada orang yang sadar atau tidak
dalam keadaan tidur.
Tanda NERM adalah:
a) Mimpi berkurang
b) Keadaan istirahat/otot mulai berelaksasi
c) Tekanan darah turuh
d) Kecepatan pernafasan turun
e) Metabolisme turun
f) Gerakan mata lambat
Fase NERM berlangsung ± 1 jam dan pada fase ini biasanya orang masih bisa
mendengarkan suara disekitarnya, segingga akan mudah terbangun dari tidurnya
Tidur NREM mempunyai 4 tahap:
a) Tahap 1
Merupakan tahap transisi berlangsung selama 5 menit yang mana seseorang
beralih dari sadar menjadi tidur. Seseorang akan terasa kabur dan relaks, mata
bergerak kekanan dan kiri, kecepatan jantung dan pernafasan turun secara jelas.
Dalam keadaan ini akan mudah dibangunkan. Ketika bangun seseorang akan
merasa seperti telah melamun.
b) Tahap 2
Merupakan tahap tidur ringan, dan proses tubuh terus menurun. Mata masih
bergerak-gerak, kecepatan jantung dan pernafasan turun dengan jelas, suhu
tubuh dan metabolisme menurun. Tahap 2 berlangsung pendek dan berakhir
dalam 10 sampai 15 menit, dan merupakan periode tidur bersuara, dan untuk
bangun relative mudah
c) Tahap 3
Merupakan awal dari tidur dalam. Otot-otot dalam keadaan santai penuh,
kecepatan jantung, pernafasan serta proses tubuh mengalami penurunan akibat
dominasi sistem syaraf parasimpatik. Seseorang menjadi sulit dibangunkan dan
jarang bergerak. Tahap ini berlangsung selama 15 – 30 menit.
d) Tahap 4
Merupakan tahap tidur dalam yang ditandai dengan kecepatan jantung dan
pernafasan turun, dalam keadaan rrileks, jarang bergerak dan sulit dibangunkan.
Tahap ini berlangsung 15 – 30 menit.
.
d) Diagnose Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang dapat diangkat dari gangguan pola istirahat tidur
diantaranya yaitu:
1. Gangguan pola tidur berhubungan dengan Hambatan lingkungan.
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan control lingkungan.
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurangnya privasi
4. Gangguan pola tidur berhubungan dengan restrait fisik.
5. Gangguan pola tidur berhubungan dengan ketiadaan teman tidur.
6. Gangguan pola tidur berhubungan dengan tidak familier dengan
peralatan tidur.
e) Intervensi Keperawatan
a. Identifikasi pola aktifitas dan tidur
b. Identifikasi factor pengganggu tidur
c. Identifikasi makanan yang mengganggu tidur
d. Idenyifikasi obat tidur yang dikonsumsi
e. Modifikasi lingkungan
f. Batasi waktu tidur siang
g. Fasilitasi menghilangkan stress sebelum tidur
h. Tetapkan jadwal tidur
i. Lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan
j. Jelaskan pentingnya waktu tidur cukup selama sakit
k. Anjurkan menetapi kebiasaan waktu tidur
l. Anjurkan mengfhuindari makan/minum yang mengganggu tidur
m. Anjurkan penggunaan obat tiidur yang tidak mengandung supresor
terhadap tidur REM
n. Ajarkan relaksasi otot autogenic atau cara nonfarmasi
f) Kriteria Hasil
a. Keluhan sulit tidur membaik
b. Keluhan sering terjaga teratasi
c. Keluhan tidak puas tidur tidak ada
d. Keluhan pola tidur berubah teratasi
e. Keluhan istirahat tidak cukup teratasi
f. Kemampuan beraktifitas meningkat
DAFTAR PUSTAKA
- PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator
Diagnostik, Edisi 1. Jakarta:DPP PPNI.
- PPNI (2018) Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
- Kozier, Erb, Berman, Snyder.2010.Buku Ajar Fundamental Keperawatan
Konsep,Proses, dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
- Asmadi. 2008. Teknik Procedural keperawatan; Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar
Klien. Jakarta: Salemba Medika.
- WEDHO dan AKOIT, 2017 Buku Pedoman dan Panduan Praktek Kebutuhan Dasar
Manusia.