Anda di halaman 1dari 4

RESUME

HUKUM PENGHENTIAN TERAPI BANTUAN HIDUP DASAR ( WITH


DRAWING OF LIFE SUPPORT) DALAM PERAWATAN PALIATIF

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 4

1. Sulis setiyanto 2021020198


2. Didik Setiawan 2021020160
3. Sukoyo 2021020197
4. Tsalis Ubaidillah 2021020203
5. Tri Nurhidayah 2021020201
6. Titi Yuli 2021020200
7. Atik Wakiah 2021020149

PRODI S1 KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


REGULER B
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG
TAHUN AJARAN 2021/2022

I. Judul Kasus
Hukum Penghentian Terapi Bantuan Hidup Dasar (with drawing of life
support) dalam perawatan paliatif

II. Ringkasan Kasus


Tantangan etik mengacu pada dilema etika dan konflik etika serta skenario
lain yang membuat perawat berada pada pilihan yang sulit. Tujuan dari review
adalah untuk meringkas bukti dari tantangan etik pada perawat dalam
penanganan penghentian bantuan hidup dasar pada pasien paliatif. Penelitian
ini merupakan penelitian yuridis normative yaitu penelitian membahas azas-
azas dalam ilmu hukum. Dalam proses pengumpulan bahan hukum, peneliti
menggunakan studi dokumen, yaitu mengumpilkan bahan-bahan hukum
kepustakaan berupa peraturan peundang-undangan, buku-buku hukum, jurnal,
literatur dan kasus hukum.
a. Penghentian terapi bantuan hidup dasar
Peraturan mentri Kesehatan nomor 37 tahun 2014. Dalam pasal 14 angka
(5) dijelaskan secara rinci jenis bantuan hidup lanjut dan perawatan yang
bersifat luar biasa ( extra ordinary) meliputi :
1. Rawat di ICU
2. Resusitasi jantung paru
3. Pengendalian disritmia
4. Intubasi trakeal
5. Ventilasi mekanis
6. Nutrisi parenteral
7. Organ artificial
8. Transplantasi
9. Transfusi darah
10. Monitoring invasive
11. Antibiotic
Dalam pasal 14 angka (6) dicantumkan perawatan hidup dasar (ordinary)
yang tidak dapat dihentikn atau ditunda meliputi oksigen, nutrisi enteral
dan cairan kristaloid.
b. Perawatan paliatif
Prinsip- prinsip perawatan paliatif :
1. Mengurangin rasa sakit dan gejala tidak nyaman lainnya
2. Menegaskan arti kehidupan dan memandang kematian sebagai suatu
proses yang normal
3. Tidak bertujuan mempercepat atau menunda kematian
4. Memadukan aspek biopsikospiritual dalam pengobatan
5. Menawarkan dukungan untuk membantu pasien hidup seaktif mungkin
sampai meninggal
6. Menawarkan dukungan agar keluarga pasien tabah selama pasien sakit
dan saat kehilangan
7. Meningkatkan kualitas hidup, memberi pengaruh positif selama sakit
c. Kondisi terminal
Adalah kondisi akhir kehidupan sebelum kematian akibat penyakit yang
tidak dapat disembuhkan.
d. Teori kemanafaatan
Aliran utilitarianisme mempunyai pandangan bahwa tujuan hukum adalah
memberikan kemanfaatan sebanyak-banyaknya.

III. Analisa etik legal yang berkaitan.


e. Pada kasus diatas analisa etik legal yg berkaitan berprinsip pada Pelayanan
paliatif tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pasien.
Prinsip tidak merugikan (Non-maleficience, do no harm) dalam arti bahwa
kita berkewajiban bila melakukan suatu tindakan agar jangan sampai
merugikan orang lain. Prinsip ini nampaknya sama dengan salah satu
prinsip dari Hippocrates, yaitu Premium non nocere yang berarti bahwa
yang terpenting adalah jangan sampai merugikan. Pada kasus perawatan
paliatif pemberhentian bantuan hidup dasar tidak sesuai dengan prinsip
prinsi keperawatan paliatif, serta dalam Teori kemanafaatan
Aliran utilitarianisme mempunyai pandangan bahwa tujuan hukum adalah
memberikan kemanfaatan sebanyak-banyaknya.

Anda mungkin juga menyukai