Disusun Oleh :
ATIK WAKIAH
DIDIK SETIAWAN
SUKOYO
A. Latar Belakang
Anemia adalah suatu kondisi dimana jumlah dan ukuran sel darah merah, atau
konsentrasi hemoglobin turun dibawah nolai yang ditetapkan, akibatnya
mengganggu kapasitas darah untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh,
( WHO,2015)
Peran perawat sebagai pemberi asuhan keperawata dilakukan dengan
memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui
pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan
sehingga dapat menentukan diagnosa keperawatan untuk merencanakan dan
melaksanakan tindakan yang tepat sesuai dengan kebutuhan dasar manusia,
kemudian di evaluasi tingkat perkembangannya
Pada tinjauan teori terdapat beberapa diagnosa keperawatan yang muncul
pada pasen anemia, salah satunya adalah perfusi perifer tidak efektif berhubungan
dengan penurunan konsentrasi hemoglobin
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penulisan makalah ini adalah untuk mendeskripsikan
dan menjabarkan diagnosa keperawatan perfusi perifer tidak efektif
2. Tujuan Khusus
a. Mampu mendefinisikan konsep diagnosa keperawatan perfusi perifer
tidak efektif
b. Mampu mendapatkan penyebab perfusi perifer tidak efektif
c. Mampu mengetahui gejala dan tanda diagnosa keperawatan perfusi
perifer tidak efektif
d. Mampu mengetahui kondisi klinis terkait diagnosa keperawatan
perfusi perifer tidak efektif
e. Mampu menetahui tautan luaran diagnosa keperawatan perfusi
perifer tidak efektif
f. Mampu Asuhan Keperawatan sitem hematologic (anemia) dengan
diagnose keperawatan perfusi jaringan tidak efektif
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Diagnosa keperawatan adalah bagian dari proses keperawatan yang
merupakan bagian dari penilaian klinis tentang pengalaman atau tanggapan
individu, keluarga, masyarakat terhadap masalah Kesehatan
actual/potensial/proses kehidupan..
Perfusi perifer tidak efektif (D.009) dalam standar diagnosis keperawatan
Indonesia (SDKI, 2016) adalah penurunan sirkulasi darah pada level kapiler yang
dapat mengganggu metabilisme tubuh.
Ekspektasi : meningkat
Kriteria hasil
Kriteria hasil Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat
menurun meningkat
Denyut nadi 1 2 3 4 5
perifer
Penyembuhan 1 2 3 4 5
luka
Sensasi 1 2 3 4 5
Fungsi sensori
Mobilitas fisik
Penyembuhan luka
Status sirkulasi
Tingkat cedera
Tingkat perdarahan
F. Standar intervensi
Kolaborasi pemberian
transfuse darah
Kolaborasi pemberian
therapi
b. Perawatan sirkulasi
(I.02079)
Observasi
Periksa sirkulasi perifer
(nadi, edema, pengisian
kapiler, suhu, )
Identifikasi factor resiko
gangguan sirkulasi
( hipertensi, DM, perokok,
kadar kolesterol)
Monitor panas,
kemerahan, nyeri,
bengkak pada ektremitas
Terapeutik:
Hindari pemasangan infus
diarea keterbatasan perfusi
Hindari pengukuran
tekanan darah pada area
keterbatasan perfusi
Lakukan pencegahan
infeksi
Lakukan hidrasi
Edukasi
Anjurkan berhenti
merokok
Anjurkan berolahraga
rutin
Anjurkan memggunakan
obat penurun
tensi ,penurun kolesterol
jika perlu dan secara
teratur
2 4/11/2021 Intoleransi mobilitas fisik berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen (D 0056)
Data subyektif :
Pasien mengatakan lelah setiap saat ke kamar mandi
pasien mengatakan di bantu jika ke kamar mandi
39
2 5/11/2021 Intoleransi mobilitas fisik berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen (D 0056)
Data subyektif :
Pasien mengatakan lelah setiap saat ke kamar mandi
pasien mengatakan di bantu jika ke kamar mandi
pasien mengatakan lemas
Data obyektif
pasien tampak kelelahan
3 5/11/2021 Defisit Nutrisi berhubungan dengan factor psikologis (D0019)
(keengganan untuk makan) ditandaidengan
DS:
Pasien mengatakan nafsu makan berkurang
Pasien mengatakan mual
.Data obyektif
Pasien tidak menghabiskan makanan yang disediakan RS
6/11/2021 Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan konsentrasi hb (D.0009)
1 DS: pasien mengatakan kaki sering kesemutan
DO :
Akral teraba dingin
Warna kulit pucat
41
2 6/11/2021 Intoleransi mobilitas fisik berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen (D 0056)
Data subyektif :
Pasien mengatakan lelah setiap saat ke kamar mandi
pasien mengatakan di bantu jika ke kamar mandi
pasien mengatakan lemas
Data obyektif
pasien tampak kelelahan
3 6/11/2021 Defisit Nutrisi berhubungan dengan factor psikologis (D0019)
(keengganan untuk makan) ditandaidengan
DS:
Pasien mengatakan nafsu makan berkurang
Pasien mengatakan mual
.Data obyektif
Pasien tidak menghabiskan makanan yang disediakan RS
Pasang DC
Lakukan skintest untuk pencegahan
alergi
Edukasi
Jelaskan penyebab, tanda dan
gejala syok
Anjurka memperbanyak asupan
cairan oral
Anjurka menghindari allergen
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian iv
Kolaborasi pemberian transfuse
darah
Kolaborasi pemberian therapi
2 4/11/2021 Intoleransi L.05042 Identifikasi gangguan fungsi tubuh
mobilitas fisik Setelah dilakukan tindakan yang menyebabkan kelemahan
berhubungan keperawatn 3x24 jam kemampuan Monitor kelelahan fisik
dengan mobolisasi meningkat ditandai Sediakan lingkungan yang nyaman
dengan : Anjurkan tirah baring
ketidakseimbangan
44
(D 0056)
Berikan oksigen
Persiapkan intubasijika perlu
Pasang jalur iv
Pasang DC
Lakukan skintest untuk pencegahan
alergi
Edukasi
Jelaskan penyebab, tanda dan
gejala syok
Anjurka memperbanyak asupan
cairan oral
Anjurka menghindari allergen
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian iv
Kolaborasi pemberian transfuse
darah
Kolaborasi pemberian therapi
2 6/11/2021 Intoleransi L.05042 Identifikasi gangguan fungsi tubuh
mobilitas fisik Setelah dilakukan tindakan yang menyebabkan kelemahan
49
(D 0056)
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Semoga dengan makalah ini, dapat menambah pengetahuan bagi kita
semua, Terutama tentang bagaimana mendeskripsikan dan menjabarkan
diagnose keperawatan perfusi perifer tidak efektif.
DAFTAR PUSTAKA
WHO. (2015). The Global Prevalence of JIK (Jurnal Ilmu Kesehatan April
2021Volume 5 No.1 doi:10.3375/jik.v5il.307.g146
PPNI, T. P. S. D. (21016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI).
Dewan Pengurus Pusat PPNI
PPNI, T. P. S. D. (21016). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI).
Dewan Pengurus Pusat PPNI
PPNI, T. P. S. D. (21016). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI).
Dewan Pengurus Pusat PPNI