Anda di halaman 1dari 11

CKD (CHRONIC KIDNEY DISEASE)

1. Pengertian (Definisi) Asuhan keperawatan pada pasien dengan CKD


2. Assesmen keperawatan 1. Aktifitas dan istirahat: Kelelahan, kelemahan, malaise,
gangguan tidur, kelemahan otot dan tonus, penurunan ROM
2. Sirkulasi: Riwayat hipertensi lama atau berat, palpitasi,
nyeri dada, peningkatan JVP, tachycardia, hipotensi
orthostatic, friction rub
3. Integritas Ego: Faktor stress, perasaan tak berdaya, tak ada
kekuatan menolak, cemas, takut, marah, irritable
4. Eliminasi: Penurunan frekuensi urin, oliguri, anuri,
perubahan warna urin, urin pekat warna merah/coklat,
diare,konstipasi, abdomen kembung
5. Makanan/cairan : Peningkatan BB karena edema, penurunan
BB karena malnutrisi, anoreksia, mual, muntah, rasa logam
pada mulut, asites, penurunan otot, penurunan lemak
subkutan
6. Neurosensori: Sakit kepala, penglihatan kabur, kram otot,
kejang, kebas, kesemutan, gangguan status mental,
penurunan lapang perhatian, ketidaknyamanan
berkonsentrasi, kehilangan memori, kacau, penurunan
tingkat kesadran, koma
7. Nyeri/ketidaknyamanan: Nyeri panggul, sakit kepala, kram
otot, nyeri kaki, distraksi, gelisah
8. Pernafasan : Pernafasan kussmaul (cepat dan dangkal),
paroksismal noktural, dyspnea (+), batuk produktif dengan
frotty sputum bila terjadi edema pulmonal
9. Keamanan: Kulit gatal, infeksi berulang, pruritus, demam
(sepsis dan dehidrasi), petekie, ekimosis, fraktur tulang,
deposit fosfat kalsieum pada kulit, ROM terbatas
10. Seksualitas: Penurunan libido, amenore, infertilitas
11. Interaksi sosial: Tidak mampu bekerja, tidak mampu
menjalankan peran seperti biasanya
3. Diagnosa Keperawatan 1. Gangguan pertukaran gas
2. Nyeri akut
3. Hipervolemia
4. Defisit nutrisi
5. Perfusi perifer tidak efektif
6. Intoleransi aktivitas
7. Gangguan integritas kulit/jaringan
4. Kriteria Evaluasi 1. Gangguanpertukaran gas
Pertukaran gas
Ekspektasi: meningkat
Kriteria Hasil :
a. Tingkat kesadaran meningkat
b. Dipsnue menurun
c. Bunyi napas tambahan menurun
d. Pusing menurun
e. Penglihatan kabur menurun
f. Diaforesis menurun
g. Gelisah menurun
h. Nafas cuping hidung menurun
i. PCO₂ membaik
j. PO₂ membaik
k. Takhikardia membaik
l. PH arteri membaik
m. Sianosis membaik
n. Pola nafas membaik
o. Warna kulit membaik

2. Nyeri Akut
Tingkat Nyeri
Ekspektasi : menurun
Kriteria Hasil :
a. Keluhan nyeri menurun
b. Meringis menurun
c. Sikap protektif menurun
d. Gelisah menurun
e. Kesulitan tidur menurun
f. Diaforesis menurun
g. Nafsu makan membaik
h. Frekuensi nadi membaik
i. Pola nafas membaik
j. Tekanan darah membaik
k. Menarik diri menurun
l. Berfokus pada diri sendiri menurun
m. Proses berfikir membaik

3. Hipervolemia
Status cairan
Ekspektasi : membaik
Kriteria Hasil :
1) Ortopnue menurun
2) Dipsnea menurun
3) Paroxysmal nocturnaln dypsnue (PND) menurunEdema
anasarka menurun
4) Edema perifer menurun
5) Berat badan menurun
6) Distensi vena jugularis menurun
7) Suara napas tambahan menurun
8) Kongesti paru menurun
9) JVP membaik
10) Kadar Hb membaik
11) Kadar Ht membaik
12) CVP membaik
13) Refluks hepatojugular membaik
14) Berat badan membaik
15) Hepatomegali membaik
16) Oliguri membaik
17) Intake cairan membaik

4. Defisit nutrisi
Status nutrisi
Ekspektasi : membaik
Kriteria Hasil :
1) Kekuatan otot pengunyah meningkat
2) Kekuatan atot menelan meningkat
3) Nyeri abdomen menurun
4) Beratbadanmembaik
5) Sariawan menurun
6) Rambut rontok menurun
7) Diare menurun
8) Perasaan cepat kenyang menurun
9) Nafsumakanmembaik
10) Bisingususmembaik
11) Membranmukosamembaik
12) Serum albumin meningkat

5. Perfusiperifertidakefektif Perfusi Perifer


Ekspektasi : meningkat
Kriteria Hasil :
1) Denyut nadiperifer meningkat
2) Penyembuhan lukameningkat
3) Warna kulit pucat menurun
2) Edema perifer menurun
3) Nyeri ekstremitas menurun
4) Parestesia menurun
5) Bruits femoralis menurun
6) Akraldinginmenurun
7) Pengisiankapilermembaik
8) Turgor kulit membaik
9) Indeks ankle brachial membaik

6. Intoleransiaktivitas
Toleransi aktifitas
Ekspektasi : meningkat
Kriteria Hasil :
1) Frekuensi nadi meningkat
2) Saturasi oksigen meningkat
3) Keluhan lelah menurun
4) Dypsnue saat aktifitas menurun
5) Dypsnue setelah aktifitas menurun
6) Perasaan lemah menurun
7) Aritmia saat aktifitas menurun
8) Aritmia setelah aktifitas menurun
9) Sianosis menurun
10) Tekanan darah membaik
11) Frekuensi napas membaik
12) EKG iskhemia membaik

7. Gangguanintegritaskulit/jaringan
Integritas kulit dan jaringan
Ekspektasi : meningkat
Kriteria Hasil :
1) Kerusakan jaringan menurun
2) Kerusakan lapisan kulit menurun
3) Nyeri menurun
4) Perdarahan menurun
5) Kemerahan menurun
2) Hematoma menurun
3) Akraldinginmenurun
4) Pengisiankapilermembaik
5) Turgor kulit membaik
6) Indeks ankle brachial membaik

8. Intoleransiaktivitas
Toleransi aktifitas
Ekspektasi : meningkat
Kriteria Hasil :
1) Frekuensi nadi meningkat
2) Saturasi oksigen meningkat
3) Keluhan lelah menurun
4) Dypsnue saat aktifitas menurun
5) Dypsnue setelah aktifitas menurun
6) Perasaan lemah menurun
7) Aritmia saat aktifitas menurun
8) Aritmia setelah aktifitas menurun
9) Sianosis menurun
10) Tekanan darah membaik
11) Frekuensi napas membaik
12) EKG iskhemia membaik

9. Gangguanintegritaskulit/jaringan
Integritas kulit dan jaringan
Ekspektasi : meningkat
Kriteria Hasil :
1) Kerusakan jaringan menurun
2) Kerusakan lapisan kulit menurun
3) Nyeri menurun
4) Perdarahan menurun
5) Kemerahan menurun
6) Hematoma menurun
5. Intervensi Keperawatan 1. Pemantauan Respirasi
Tindakan :
a. Observasi
1) Monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan upaya napas
2) Monitor pola napas (seperti bradipnea, takipnea,
hiperventilasi, Kussmaul, Cheyne-Stokes, Biot,
ataksis)
3) Monitor kemampuan batuk efektif
4) Monitor adanya produksi sputum
2) Monitor adanya sumbatan jalan napas
3) Palpasi kesimetrisan expansi paru
4) Auskultasi bunyi napas
5) Monitor saturasi oksigen
6) Monitor nilai AGD
7) Monitor hasil X-ray thorax
b. Terapeutik
Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien
Dokumentasi
c. Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan Informasikan
hasil pemantauan, jika perlu
2. Manajemen nyeri
Tindakan :
a. Observasi
1) Identifikas
lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas,
intensitas nyeri
2) Identifikasi skala nyeri
3) Identifikasi respons nyeri non verbal
4) Identifikasi faktor yang memperberat dan
mamperingan nyeri
5) Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
6) Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
7) Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
8) Monitor keberhasilan terapi komplementer yang
sudah diberikan
9) Monitor efek samping penggunaan analgesik
b. Terapeutik
1) Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri (misal TENS, hipnosis, akupresur, terapi
musik, biofeedback, terapi pijat, aromaterapi,
teknik imajinasi terbimbing,kompres hangat/dingin,
terapi bermain)
2) Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
(suhu ruangan,pencahayaan,kebisingan)
3) Fasilitasi istirahat dan tidur
4) Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
pemilihan strategi meredakan nyeri
c. Edukasi
1) Jelaskan penyebab,periode dan pemicu nyeri
2)Jelaskan strategi meredakan nyeri
3)Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
4)Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
5)Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
rasanyeri
d. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

3. Manajemen hipervolemia
Tindakan :
a. Observasi
1) Periksa tanda dan gejala hipervolemia (mis.
Ortopnue, dipsnue, edema, JVP/CVP meningkat,
freflek hepatojugularis positif, suara nafas tambahan)
2) Identifikasi penyebab hipervolemia
3) Monitor status hemodinamik (mis. Frekuensi jantung,
tekanan darah, MAP, CVP, PAP, PCWP, CO, CI),
jika tersedia
4) Monitir intake dan output cairan
5) Monitor tanda hemokonsentrasi (mis. Kadar natrium,
BUN, hematokrit, berat jenis urine)
6) Monitor tanda peningkatan tekanan onkotik plasma
(mis. Kadar protein dan albumin meningkat)
7) Monitor kecepatan infus secara ketat
8) Monitor efek samping diuretik (mis. Hipotensi
ortostatik, hipovolemia, hiponatremia)
b. Terapeutik
1) Timbang berat badan setiap hari pada waktu yang
sama
2) Batasi asupan cairan dan garam
3) Tinggikan kepala tempat tidur 30°- 40°
c. Edukasi
1) Anjurkan melapor jika haluaran urine <0,5
ml/kg/jamdalam 6 jam
2) Anjurkan melapor jika BB bertambah >1 kg dalam
sehari
3) Ajarkan cara mengukur dan mencatat asupan dan
haluaran cairan
d. Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian diuretik
2) Kolaborasi penggantian kehilangan kalium akibat
diuretik
3) Kolaborasi pemberian continuous renal replacement
therapi (CRRT), jika perlu

4. Manajemen nutrisi
Tindakan :
a. Observasi
1) Identifikasi status nutrisiIdentifikasi alergi dan
intoleransi makanan
2) Identifikasi makanan yang disukai
3) Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien
4) Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastrik
5) Monitor asupan makanan
6) Monitor berat badan
7) Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
b. Terapeutik
1) Lakukan oral higiene sebelum makan bila perlu
2) Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis. Piramida
makanan)
3) Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai.
4) Berikan makanan tinggi serat untuk
mencegah konstipasi.
5) Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
6) Berikan suplemen makan jika perlu
7) Hentikan pemberian makan melalui selang
nasogastrik jika asupan oral dapat ditoleransi
c. Edukasi
1) Anjurkan posisi duduk jika mampu
2) Ajarkan diit yang diprogramkan
d. Kolaborasi
1) Pemberian medikasi sebelum makan (pereda nyeri,
anti emetic), jika perlu.
2) kolaborasi dengan ahli gizi untuk menetukan jumlah
kalori dan jenis nutrisi yang dibutuhkan jika perlu

5. Perawatan Sirkulasi
Tindakan :
a. Observasi
1) Periksa sirkulasi perifer (mis. Nadi perifer, edema,
pengisian kapiler, warna, suhu, ankle-brachial index)
2) Identifikasi faktor risiko gangguan sirkulasi (mis.
Diabetes, perokok, orang tua, hipertensi dan kadar
kolesterol tinggi)
3) Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak pada
ekstremitas
b. Terapeutik
1) Hindari pemasangan infus atau pengambilan darah
di area keterbatasan perfusi
2) Hindari pengukuran tekanan darah pada ekstremitas
dengan keterbatasan perfusi
3) Hindari penekanan dan pemasangan tourniquet pada
2) area yang cederaLakukan pencegahan infeksi
3) Lakukan perawatan kaki dan kuku
4) Lakukan hidrasi
c. Edukasi
1) Anjurkan berhenti merokok
2) Anjurkan berolahraga rutin
3) Anjurkan mengecek air mandi untuk menghindari
kulit terbakar
4) Anjurkan menggunakan obat penurun tekanan
darah, antikoagulan, dan penurun kolesterol, jika
perlu
5) Anjurkan minum obat pengontrol tekanan darah
secara teratur
6) Anjurkan menghindari penggunaan onat penyekat
beta
7) Anjurkan melakukan perawatan kulit yang tepat
(mis. Melembabkan kulit kering pada kaki)
8) Anjurkan program rehabilitasi vaskuler
9) Ajarkan program diet untuk memperbaiki sirkulasi
(mis. Rendah lemak jenuh, minyak ikan omega 3)
10) Informasikan tanda dan gejala darurat yang harus
dilaporkan (mis. Rasa sakit yang tidak hilang saat
istirahat, luka tidak sembuh, hilangnya rasa)

6. Manajemen energi
Tindakan :
a. Observasi
1) Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
mengakibatkan kelelahan
2) Monitor kelelahan fisik dan emosional
3) Monitor pola tidur dan jam tidur
4) Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama
melakukan aktifitas
b. Terapeutik
1) Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
(mis. Cahaya, suara, kunjungan)
2) Lakukan latihan reny6ang gerak pasif dan/atau aktif
3) Berikan aktifitas distraksi yang menenangkan
4) Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat
berpindah atau berjalan
c. Edukasi
1) Anjurkan tirah baring
2) Anjurkan melakukan aktifitas secara bertahap
3) Anjurka menghubungi perawat jika tanda dan gejala
kelelahan tidak berkurang
4) Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan.
d. Kolaborasi
Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan
asupan makanan

7. Perawatan Integritas kulit


Tindakan :
a. Observasi
Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit (mis.
Perubahan sirkulasi, perubahan status nutrisi, penurunan
kelembapan, suhu lingkungan ekstrem, penurunan
mobilitas)
b. Terapeutik
1) Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring
2) Lakukan pemijatan pada area penonjolan tulang,
jika perlu
3) Bersihkan perineal dengan air hangat, terutama
selama periode diare
4) Gunakan produk berbahan petrolium atau minyak
pada kulit kering
5) Gunakan produk berbahanringan/alami dan
hipoalergic pada kulit sensitif
6) Hindari produk berbahan dasar alkohol pada kulit
kering
c. Edukasi
1) Anjurkan menggunakan pelembab (mis. Lotion,
serum)
2) Anjurkan minum air cukup
3) Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
4) Anjurkan meningkatka supan buah dan sayur
5) Anjurkan menghindari gterpapar suhu ekstrem
6) Anjurkan menggunakan tabir surya SPF minimal 30
saat berada diluar rumah
7) Anjurkan mandi dan menggunakan sabun secukupnya
6. Informasi dan Edukasi 1. Pemantauan Respirasi
2. Manajemen nyeri
3. Menejemen hipervolemia
4. Menejemen nutrisi
5. Perawatan sirkulasi
6. Manajemen energi
7. Perawatan integritas kulit
7. Evaluasi Mengevaluasi respon subyektif dan obyektif setelah
dilaksanakan intervensi dan dibandingkan dengan Standar luaran
Keperawatan Indonesia serta analisis terhadap perkembangan
diagnosis
keperawatan yang telah ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai