Analisa Data
SINDROM NEFROTIK
Ekstravasi cairan
16
Penumpukan cairan keruang
intestinum
Oedema
Asites
Tekanan abdomen
meningkat
Menekan diafragma
1. Pengisian kapiler
Penekakan pada tubuh
>3 detik
terlalu dalam
2. Nadi perifer
menurun
Nutrisi & O2 menurun
17
3. Akral teraba dingin
4. Warna kulit pucat Hipoksia jaringan
5. Turgor kulit
menurun Iskemia
6. Edema
Nekrosis
1. Palpitasi
Penurunan volume intra
2. Lelah
vaskuler
3. Dispneu
4. Ortopneu
Hipovolemia
5. batuk
1. Bradikardia
Mengubah angiotensis
2. Gambaran EKG
menjadi angeotensin I&II
aritmia
3. Edema
Efek vasokontriksi arteriolar
4. Distensi vena
perifer
jugularis
5. Central venous
Peningkatan tekanan darah
meningkat/menuru
n
Beban kerja jantung
6. Hepatomegali
meningkat
7. Tekanan darah
meningkat/menuru
Penurunan curah jantung
n
8. CRT <3 detik
18
9. Warna kulit pucat
10. Terdengar suara
S3 dan =/atau S4
1. Ortopneu
Ekstravasi cairan
2. Dispneu
1. Cepat kenyang
Ekstravasi cairan
setelah makan
2. Kram/nyeri
Penumpukan cairan keruang
abdomen
intestinum
19
3. Nafsu makan
menurun Oedema
Data objektif
Asites
1. BB menurun 10%
dibawah rentang Tekanan abdomen
ideal meningkat
2. Bising usus
hiperaktif Mendesak rongga lambung
3. Otot pengunyah
lemah Anoreksia, nausea, vomitus
4. Otot menelan
lemah Gangguan pemenuhan nutrisi
5. Membran mukosa
pucat Deficit nutrisi
6. Sariawan
7. Serum albumin
menurun
8. Diare
6 Data subjektif Virus, bakteri, protozoa, Resiko infeksi
- inflamasi glomerolus, DM,
Data objektif peningkatan fiskositas darah,
- sistemik lupus eritematous,
regulasi, kekebalan
terganggu, priliferasi
abnormal leukosit
Perubahan permeabilitas
membran glomerolus
Kerusakan glomerolus
20
Mekanisme penghalang
protein
Pengeluaran ig G & ig A
Gangguan imunitas
Resiko infeksi
1. mengeluh lelah
Ekstravasi cairan
2. dispneu saat
berkaitivitas
Penumpukan cairan keruang
Data objektif intestinum
1. frekuensi jantung
Oedema
meningkat >20%
dari kondisi
Penekakan pada tubuh
istirahat
terlalu dalam
2. tekanan darah
berubah >20% dari
Nutrisi & O2 menurun
kondisi istirahat
3. gambaran EKG
Metabolism anaerob
menunjukkan
aritmia
Produksi asam laktat
21
saat/setelah meningkat
aktivitas
4. sianosis Menumpuk di otot
Kelemahan, keletihan,
mudah cape
Intoleransi aktivitas
B. Diagnosa Keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif b.d hambatan upaya nafas (ekspansi paru tidak
2. Bersihan Jalan nafas tidak efektif b.d sekresi yang tertahan d.d DS, DO
22
4. Penurunan curah jantung b.d perubahan afterload d.d DS, DO
23
C. Intervensi Keperawatan
Terapeutik
24
Edukasi
Tupen: aroma)
25
Tidak terdengar suara ronkhi
Klien bisa batuk efektif
Edukasi
9. Pemberian bronkhodilator,
ekspektoran, mukolitik jika perlu
3 Tupan: Perawatan Sirkulasi
Observasi
Setelah dilakukan tindakan
1. Periksa sirkulasi perifer (misal nadi
keperawatan selama 3x24 jam
perifer, edema, pengisian capiler,
diharapkan perfusi periper kembali
warna, suhu, anklebrachial indeks)
efektif
2. Identifikasi faktor resiko gangguan
sirkulasi (misal diabetes, perokok,
26
Tidak terjadi kesemutan Terapeutik
CRT < 2 detik
4. Hindari pemasangan infus atau
Akral teraba hangat
pengambilan darah diarea
Warna kulit tidak pucat keterbatasan perfusi
5. Hindari pengukuran tekanan darah
pada ekstremitas dengan
keterbatasan perfusi
6. Hindari penekanan dan pemasangan
torniquet pada area cedera
Edukasi
27
yang tidak hilang saat istirahat, luka
tidak sembuh, hilangnya rasa
4 Tupan: Perawatan Jantung
setelah dilakukan asuhan
Observasi:
keperawatan selama 3x 24 jam
diharapkan penurunan curah jantung 1. Identifikasi tanda dan gejala primer
tidak terjadi. penurunan curah jantung (kelelahan,
bradikardi, peningkatan JPV)
Tupen: 2. Identikfikasi tanda dan gejala sekunder
setelah dilakukan asuhan penurunan curah jantung (Peningkatan
keperawatan 1x 8 jam diharapkan BB, distensi vena jugularis, palpitasi,
tidak terjadi perubahan kontraktilitas batuk)
miokard. Dengan kriteria hasil : 3. Monitor tekanan darah dan frekuensi
Tanda vital dalam batas yang dapat nadi sebelum dan sesudah aktivitas /
hilang) dan bebas gejala gagal 4. Monitor intake dan output cairan
dispnea, angina
Terapeutik :
28
berikan diet jantung
8. Fasilitasi pasien dan keluarga untuk
modifikasi gaya hidup sehat
9. Berikan terapi relaksasi untuk
mengurangi stress
10. Berikan dukungan emosional dan
spiritual
Edukasi :
Kolaborasi :
29
perlu
16. Rujuk ke program rehabilitasi jantung
5 Tupan: Manajemen Hipervolemia
setelah dilakukan asuhan
Observasi:
keperawatan selama 3x 24 jam
diharapkan hipervolemia dapat 1. Periksa tanda dan gejala
teratasi hipervolemia (misal dispnea, edema,
JVP meningkat, suara naps
Tupen: tambahan)
setelah dilakukan asuhan 2. Identifikasi penyebab hipervolemia
keperawatan 1x 8 jam diharapkan 3. Monitor intake dan output cairan
tidak terjadi akumulasi cairan dalam
jaringan. Dengan kriteria hasil : Terapeutik
Tidak terjadi edema
4. Timbang berat badan setiap hari pada
Tidak terdapat distensi vena
waktu yang sama
jugularis
5. Batasi asupan cairan dan garam
JVP normal
6. Tinggikan kepala tempat tidur 30-450
Edukasi
30
bertambah > 1 kg dalam sehari
8. Ajarkan cara mengukur dan mencatat
asupan dan haluaran cairan
9. Ajarkan cara membatasi cairan
Kolaborasi
31
Tidak ada kesulitan saat menelan Terapeutik
Edukasi
Kolabarasi
32
7 Tupan : Observasi
Setelah dilakukan asuhan
1. Identifikasi fungsi tubuh yang
keperawatan 1x24 jam diharapkan
mengakibatkan kelelahan
terjadi peningkatan toleransi aktifitas.
2. Monitor kelelahan fisik dan emosional
Tupen :
3. Monitor pola dan jam tidur
Setelah dilakukan tindakan
4. Monitor ketidak nyamanan selama
keperawatan selama 1x 8 jam klien
aktifitas
dapat melakukan aktifitas dengan
mandiri dengan kriteria hasil :
Klien mampu untuk melakukan Terapeutik
Edukasi
33
11. Anjurkan hubungi perawat jika tandan
dan gejala kelelahan tidak berkurang
12. Ajarkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan
Kolaborasi
34
kriteria hasil : kebutuhan
Tidak terjadi tanda-tanda infeksi 5. Bersihkan jaringan nekrotik
6. Pasang balutan sesuai jenis luka
7. Pertahankan teknik steril saat
melakukan perawatan luka
8. Berikan diet dengan kalori 30-35
kkal/kg/bb/hr dan protein1,25-1,5
gr/kg/bb/hr
9. Berikan suplemen vitamin dan
mineral sesuai indikasi
Edukasi
Kolaborasi
35
36