ADDISON DISEASE
Muhammad ramadhan
Keperawatan A ( IV )
DEFINISI
Atropi otoimun atau idiopatik pada kelenjar adrenal merupakan penyebab pada 75 % kasus
kortisol mengakibatkan ACTH dan sehingga merangsang sekresi melanin meningkat sehingga timbul
melalui ginjal dan peningkatan reabsorpsi kalium oleh ginjal kekurangan garam dapat dikaitkan
dengan kekurangan air dan volume. Penurunan volume plasma yang bersirkulasi akan dikaitkan
1. 2 4
3
Proses Tuberkulosi Bahan
s Infeksi lain Kimia
Autoimun
5 6 7 8
Iskemia Infiltrasi Perdarahan Lain-lain
MANIFESTASI KLINIS
Gejala awal : kelemahan, fatique, anoreksia, nausea, muntah, BB menurun, hipotensi, dan hipoglikemi.
Astenia (gejala cardinal) : pasien kelemahan yang berlebih.
Hiperpigmentasi : menghitam seperti perunggu, coklat seperti terkena sinar matahari, biasanya pada kulit
buku jari, lutut, siku.
Rambut pubis dan aksilaris berkurang pada perempuan.
Hipotensi arterial (TD : 80/50 mmHg/kurang).
Abnormalitas fungsi gastrointestinal.
Pusing
Keringat dingin
Gemeter
Penurunan kesadaran
Dehidrasi
Cemas
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemerisaan Laboratorium
Dalam pemeriksaan laboratorium dapat dikaji:
1. Penurunan konsentrasi glukosa darah dan natrium
(hipoglikemia dan hiponatremia)
2. Peningkatan kosentrasi kalium serum (hiperkalemia)
3. Peningkatan jumlah sel darah putih (leukositosis)
4. Penurunan kadar kortisol serum
5. Kadar kortisol plasma rendah
Pemeriksaan radiografi abdominal menunjukan adanya kalsifikasi
diadrenal
CT Scan
Gambaran EKG
PENATALAKSANAAN MEDIS
Terapi darurat ditujukan untuk mengatasi syok, memulihkan sirkulasi, memberikan caiaran, pergantian
kortikosteroid.
Menempatkan klien pada posisi stengah duduk dengan kedua tungkai ditinggikan.
Hidrokortison disuntikan IV, kemudian IVFD D5% dalam larutan normal saline.
Bila Kelenjar adrenal tidak berfungsi lagi, perlu dilakukan terapi penggantian preparat kortikosteroid dan
mineralokortikoid seumur hidup.
Suplemen penambah garam untuk menghindari kehilangan cairan dari saluran cerna akibat muntah dan
diare ( Keperawatan Medical Bedah Vol.2 :1326 )
PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN
1. Identitas
Identitas pada klien yang harus diketahui diantaranya: nama, umur, agama, pendidikan, pekerjaan,
suku/bangsa, alamat, jenis kelamin, status perkawinan, dan penanggung biaya.
2. Keluhan Utama
Pada pasien dengan penyakit Addison gejala yang sering muncul ialah pada gejala awal : kelemahan, fatiq,
anoreksia, nausea, muntah, BB turun, hipotensi dan hipoglikemi, astenia (gejala cardinal). Pasien lemah yang
berlebih, hiperpigmentasi, rambut pubis dan axila berkurang pada perempuan, hipotensi arterial (TD : 80/50
mm/Hg
4. Riwayat Penyakit Dahulu
1. Pantau TTV, catat perubahan tekanan darah pd perubahan posisi, kekuatan 1. Hipotensi postural merupakan bagian hipovolemia akibat kekurangan
dari nadi perifer hormon aldosteron dan penurunan curah jantung sebagai akibat dari
penurunan kortisol. Nadi mungkin melemah yang dengan mudah dapat
2. Ukur dan timbang BB setiap hari menghilang
3. Kaji pasien mengenai adanya rasa haus, kelelahan, nadi jelek, membran 2. Memberikan perkiraan kebutuhan akan penggantian volume cairan dan
mukosa kering dan catat warna kulit dan temperatur keefektifan pengobatan
4. Periksa adanya perubahan dalam status mental dan sensori. 3. Untuk mengidentasikan berlanjutnya hipovolemia dan mempengaruhi
kebutuhan volume pengganti
5. Auskultasi bising usus. Catat dan laporkan adanya mual, muntah dan diare.
4. Dehidresi berat menurunkan curah jantung dan perfusi jaringan terutama
6. Berikan perawatan mulut secara teratur jaringan otak
7. Anjurkan cairan oral diatas 3000ml/hari sesegera mungkin sesuai dengan 5. Kerusakan fungsi saluran cerna dapat meningkatkan kehilamgan cairan
kemampuan klien-tanda kelelahan, krekels, udema dan peningkatan dan elektrolit mempengaruhi cara untuk pemberian cairan dan nutrisi
frekuensi jantung
6. Membantu menurunkan rasa tidak nyaman akibatt dehidrasi dan
8. Observasi adanya tanda-tanda kelelahan, krekels, edema. mempertahankan kerusakan membran mukosa
9. Kolaborasi : osmolalitas serum, natrium, dan kalium 7. Adanya perbaikan pada saluran cerna dan kembalinya fungsi saluran cerna
tsb memungkinkan untuk memberikan cairan dan elektrolit melalui oral
2. Berikan lingkungan yang nyaman untuk makan 2. Dapat meningkatkan napsu makan dan memperbaiki
contoh bebas dari bau tidak sedap, tidak terlalu ramai, masukan makanan
udara yang tidak nyaman
3. Perencanaan menu yang disukai dapat menstimulasi
3. Berikan informasi tentang menu pilihan napsi makan dan meningkatkan pemasukan makanan
2. Pantau TTV sebelum dan sesudah melakukan 2. Kolapsnya sirkulasi dapat terjadi sebagai akibat
aktivitas. Obsv adanya takikardia, hipotensi perifer sterss aktivitas jika curah jantung terus meningkat
yang dingin
3. Mengurangi kelelahan dan mencegah ketegangan
3. Sarankan pasien untuk menentukan masa/periode pada jantung
antara istirahat dan melaukan aktivitas
4. Pasien akan dapat melakukan lebih banyak kegiatan
4. Diskusikan cara menghemat tenaga dengan mengurangi pengeluaran tenaga pada setiap
kegiatan yang di lakukannya
NEXT…
4. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan menurunnya lairan
darah vena dan berubahnya kecepatan, irama dan konduksi jantung
Tujuan : setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam, menunjukkan curah jantung yang
adekuat.
Kriteria Hasil :
- TTV dalam batas normal (N: 80-100x/mnt, TD: 120/80mmHg, S: 36-370C, RR 16-24 x/menit)
- Nadi perifer teraba dengan baik
- Pengisian kapiler cepat dan statua mental baik
INTERVENSI RASIONAL
NEXT…
1.Pantau tanda vital : Fj, irama jantung, dan catat 1. Peningkatan Fj merupakan manifestasi awal sebagai kompensasi
adanya disratmia hipovolemia dan kegagalan otot jantung
2. Lakukan pengukuran CVP 2. CVP memberikan gambaran pengukuran yang langsung terhadap volume
3. Pantau suhu tubuh catat bila ada yang mencolok cairan dan berkembangnya komplikasi
dan tiba-tiba 3. Hiperpireksia yang tiba-tiba dapat terjadi yang di ikuti oleh hipotermia
4. Teliti adanya perubahan mental dan laporkan sebagai akibat dari ketidakseimbangan hormonal, cairan, dan elektrolit yang
adanya perubahan nyeri pada abdomen, daerah mempengaruhi FJ dan curah jantung
punggung dan kaki 4. Perubahan mental merup[akan cerminan dari penurunan curah
5. Ukur jumlah haluaran urine jantung/serebral/ dan perfusi perifer/ serangan hipoglikemia
6. Kolaborasi : Berikan cairann, darah, larutan Nacl, 5. Walaupun biasanya ada poliuria, penurunan haluaran urine menggambarkan
dan volume ekspander melalui IV sesuai penurunan perfusi ginjal oleh penurunan curah jantung
kebutuhan 6. Dapat memperbaiki volume sirkulasi
7. Berikan pengobatan sesuai indikasi, vassopresor 7. Peningkaran tahanan vaskuler perifer dan arus balik vena akan
8. Berikan O2 meningkatkan curah jantung/TD
8. Kadar oksigen yang maksimal dapat membantu menurunkan kerja jantung.
TERIMA KASIH