Silahkan berkunjung keblog saya, semoga bermanfaat bagi kita semua dan dapat memajukan
dunia keperawatan.
Definisi
Meningkatnya retensi cairan isotonik.
Karakteristik Pasti
BB meningkat dalam jangka waktu yang singkat
Intake melebihi out put
Perubahan TD, perubahan tekanan arteri pulmonary, peningkatan tekanan vena sentral.
Edema, bisa meningkat menjadi anasarka
Distensi vena jugularis
Perubahan pola nafas, dyspneu atau nafas pendek, orthopnea, suara nafas abnormal (rales atau crackles),
bendungan pulmonal, efusi pleura
Prenurunan hemoglobin dan hemotokrit, gangguan elektrolit, perubahan berat jenis.
Suara jantung S 3
Refleks hepatoselular positif
Oligouri, azotemia
Perubahan, status mental, kelelahan, kecemasan
NOC
(Nursing Outcomes Classification)
3. Hidrasi
Domain : Kesehatan Fisiologis
Kelas : Cairan dan Elektrolit
Skala : Extremely compromised to Not compromised
1. Manajemen Elektrolit
Definisi: Peningkatan keseimbangan elektroli dan pencegahan komplikasi dari tingkat elektrolit yang tidak normal/tidak diinginkan.
No Aktivitas
1 Monitor elektrolit serum abnormal, jika ada
2 Monitor manipestasi dari ketidakseimbangan elektrolit
3 Pertahankan kepatenan akses IV
4 Berikan cairan, sesuaidengan kebutuhan
5 Pertahankan pencatatav intake-output cairan secara akurat
6 Pertahankan kandungan elektrolit larutan IV dengan laju aliran yang konstan, secara tepat (sesuai dengan program)
7 Berikan suplemen elektrolit (misal lewat oral, GI, atau IV) sesuai dengen resep, jika diperlukan.
8 Konsultasikan dengan dokter untuk pemberian electrolyt-sparing medication (misal: spiranolacton) secara tepat.
9 Berikan zat pengikat elektrolit ( misal Kayexalate) sesuai dengan yannbg diresepkan.
10 Lakukan pengiriman spesimen untuk analisis tingkat elektrolit di laboratorium (missal: AGB,urin, dan cairan
setingkat serum)
11 Monitor adanya pengeluaran cairan yang mengandung banyak elektrolit (missal: nasogastrik suction, drainase
fleostomi, diare, drainase luka, dan diaphoresis.)
12 Lakukan tindakan untuk mengontrol kahilangan cairan elektrolit yang berlebih. (mengistirahatkan usus, merubah
jenis diuretik, pemberian antipiretik) secara tepat
13 Lakukan irigasi NGT dengan normal salin
14 Minimalisir jumlah kepingan es atau intake peroral yang dikonsumsi pasien dengan NGT yang terhubung dengan
suction
15 Berikan diit yang tepat bagi pasien dengan ketidakseimbangan elektrolit (misal: tinggi potasium, rendah sodium,
dan makanan rendah karbohidrat)
16 Tunjukan kepada pasien dan keluarga tentang modifikasi diit spesifik, secara tepat
17 Sediakan lingkungan yang aman bagi pasien dengan gangguan neurologis atau neuromuskular sebagai manifestasi
dari ketidakseimbangan elektrolit
18 Tingkatkan orientasi
19 Ajari keluarga mengenai jenis, penyebab dan pengobatan ketidakseimbangan elektrolit
20 Konsultasiken dengan dokter jika tanda dan gejala ketidakseimbangan elektrolit meningkat atau memburuk.
21 Monitor respon pasien untuk menentukan therapi elektrolit
22 Monitor efek samping pemebrian suplemen elektrolit (misal: iritasi gastrointestinal)
23 Monitor secara ketat tingkat potassium serum pasien yang mendapatkan obat digitasli dan diuretic
24 Tempatkan monitor jantung, secara tepat
25 Tangani aritmia jantung, sesuai dengan kewenangan
26 Siapkan pasien untuk dialisis (misal: membantu menempatkan kateter untuk dialisis)
2. Manajemen Elektrolit: Hiperkalsemia
Definisi: Peningkatan keseimbangan kalsium dan pencegahan komplikasi dari tingkat kalsium yang melebihi batas normal.
No Aktivitas
1 Monitor intake dan output
2 Monitor fungsi ginjal (misal: BUN dan Tingkat Creatinin), dengan tepat
3 Monitor adanya keracunan obat digitalis (misal: tingkat serum di atas rentang trapeutik; monitor frekuensi dan
irama denyut jantung sebelum memberikannya, dan monitor efek samping yang ditimbulkan) dengan tepat.
4 Monitor kecenderungan tingkat kalsium (misal: kalsium terionisasi) jika ada
5 Monitor ketidakseimbangan elektrolit yang berhubungan dengan hiperkalsemia (misal: hipo atau
hiperpospathemia, hiperkloremik asidosis, dan hipokalemia karena diuresis) secara tepat
6 Berikan obat yang telah diresepkan untuk mengurangi serum yang terionisasi kalsium (misal: phospat, sodium
bikarbonat, dan glukokortikoid), dengan tepat
7 Berikan obat yang telah diresepkan untuk meningkatkan ekresi kalsium oleh ginjal (misal: Hidrasi dengan caiiran IV
normal salin, atau setengah normal salin dan diuretik) dengan tepat
8 Monitor cairan berlebih yang disebabkan terapi hidrasi(misal: BB harian; urin out put; distensi vena jugularis, suara
paru-paru,dan tekanan atrium kanan) dengan tepat
9 Hindari pemberian vitamin D (misal: Calcifediol atau Ergocalciferol) yang memfasilitasi penyerapan kalsium oleh
saluran pencernaan)
10 Anjurkan untuk mengurangi intake kaslium (misal:produk harian, sea food, kacang, brokoli, bayam, dan suplemen
kalsium)
11 Hindari obat-obatan yang mencegah ekresi kalsium oleh ginjal (misal: lithium karbonat dan diuretic thiazid) dengan
tepat
12 Monitor adanya pembentukan batu ginjal (misal: nyeri intermiten, mual, muntah, dan hematuria) akibat dsari
akumulasi kalsium
13 Anjurkan untuk mengkonsumsi diet yang kaya dengan buah-buahan (misal: buah beri, prem, pudding) untuk
meningkatkan aktivitas urin dan mengurangi resiko pembentukan batu ginjal
14 Monitor CNS sebagai manifestasi hiperkalsemia (misal: lethargi, depresi, hilang ingatan, sakit kepala, confusion,
koma, perubahan kepribadian)
15 Monitor manifestasi hiperkalsemia terhadap neuromuscular (misal: kelemahan, tidak enak badan, paresthesia,
nyeri otot, hypotonia, penurunan refleks tendon, dan koordinasi yang buruk)
16 Monitor manifestasi hiperkalsemia terhadap saluran pencernaan (misal: anoreksia, mujal, muntah, nyeri perut dan
konstipasi)
17 Monitor manifestasi hiperkalsemia terhadap kardiovaskular (misal: pendeknya segmen ST dan interval QT,
pemnajngan interval PR, bentuk gelombang T tajam, sinus bradikardi, heart block, hipertensi, dan cardiac arrest)
18 Mionitor penyebab kenaikan tingkat kalsium (misal: indikasi dehidrasi yang parah dan gagal ginjal)
19 Monitor pasien terhadap resiko peningkatan kalsium yang disebabkan oleh resorbsi tulang (misal: cidera spinal
cord, tumor padat, transplantasi ginjal )
20 Berikan Indocin, Calcitonin, atau Mithracin, dengan tepat
21 Anjurkan mobilisasi untuk mencegah resorpsi kalsium oleh tulang
22 Tunjukan kepada pasien/keluarga mengenai ukuran yang memerlukan pengobatan hiperkalsemia
23 Tunjukan kepada pasien/keluarga dalam pengobatan untuk menghindari hipercalsemia (misal:antasida)
24 Monitor adanya hipokalsemia sebagai hasil dari pengobatan hiperkalsemia yang berlebihan
25 Monitor kemungkinan kembalinya hiperkalsemia 1 sampai 3 hari setelah penghentian pengobatan
26 Kirimkan specimen untuk analisis kalsium di laboratorum yang berhubungan dengan tingkat elektrolit (misal: ABG,
urine, dan tingkat serum)