Anda di halaman 1dari 26

SYOK HYPOVOLEMIK

Ns. Merita Basril, M.Kep


JENIS SYOK BERDASARKAN
PENYEBAB

Clinikal Instruktur
SYOK HIPOVOLEMIK
Syok adl suatu gejala yg timbul akibat tdk adekuatnya perfusi atau
kegagalan sistem sirkulasi yg terjadi krn hilangnya darah, plasma &
cairan serta elektrolit disebabkan o/ kondisi trauma/ non-trauma (Rini,
2019)

Syok hipovolemia adl keadaan tidak cukup cairan dlm pembuluh darah
atau keluaran jantung yg tidak cukup tinggi utk mempertahankan
peredaran darah, shg pasokan oksigen & bahan bakar ke organ vital,
terutama otak, jantung dan ginjal tidak cukup (Paula,dkk.2010)
Kehilangan darah akibat
ETIOLOGI SYOK

perdarahan
HIPOVOLEMIK

Kehilangan plasma (luka bakar,


cedera berat, inflamasi
peritoneal

Kehilangan cairan yang


berlebihan (Diare, muntah)
Tanda Awal:
TANDA-TANDA SYOK

- Takipnoe - Pucat
-
HIPOVOLEMIK

Takicardia - Sianosis
- Nadi lemah - Oliguria
- Tekanan nadi menyempit - Asidosis laktat
- CRT memanjang

Tanda Lanjut :
- Penurunan Kesadaran - Bradikardia
- Nadi tidak teraba - Motled
- Sianosis sentral
- Hipotensi
PENANGANAN
• A : establishing A irway
• B : contolling the work of B reathing
• C : optimizing C irculation
• D : assuring adequeate oxygen D elivery
• E : achieving E nd point of resuscitation

Clinikal Instruktur
A. Establishing A irway
• Maksimal : intubasi ET
• Hati hati penggunaan obat sedasi
• Positive-pressure ventilation (ventilasi tekanan positif) dapat
menurunkan preload dan CO

Clinikal Instruktur
B. Controlling the work B reathing
• Kontrol pernapasan penting
• Hati hati takipnea
• Otot respirasi merupakan konsumen signifikan oksigen  produksi
laktat
• Ventilasi mekanik, sedasi
• Terkadang perlu relaksan otot
• Evaluasi gas darah arteri

Clinikal Instruktur
C. Optimizing C irculation
• Akses IV yang besar (18-16)
• Challenge test 10-20 cc/kgBB/15 menit  evaluasi vital sign, urin
• Awali resusitasi dengan cairan kristaloid isotonic (Ringer Lactate, Ringer Asetat)
• Jumlah menyesuaikan kondisi pasien (estimasi perdarahan, respon hemodinamik)
• Hati hati pada orang tua (cardiogenik)
• Akses vena sentral dapat dilakukan untuk penilaian status cairan atau Scvo2 atau
akses obat

Clinikal Instruktur
Lanjutan C
• VASOPRESSOR (noradrenalin, dopamin, dobutamin, epinefrin)
• Digunakan saat respon thd resusitasi cairan tidak adekuat
• Efektif jika intravaskuler “full”
• Pasien dgn hipertensi kronik berisiko lebih besar gagal ginjal
• Tidak ada keuntungan mortalitas menaikkan MAP > 65-70 mmHg

Clinikal Instruktur
D. ASSURING OXYGEN D ELIVERY
• Mengontrol konsumsi oksigen penting untuk
menyeimbangkan permintaan dan supply oksigen
• Stress, nyeri, kecemasan, menggigil  meningkatkan
permintaan O2
• SpO2 arteri >92%, tranfusi target Hb ≥ 7-9 g/dl

Clinikal Instruktur
E. E nd point of Resuscitation
• Goal of resuscitation : memaksimalkan survival dan meminimalisir
morbiditas dengan menggunakan nilai hemodinamik dan fisiologis
dalam memandu terapi
• EGDT (Early goal directed therapy): MAP > 65mmHg, CVP 8-12 mmHg,
Urine output >0,5 ml/kgBB/jam
• Kontrol perdarahan dan sumber syok WAJIB!!!
• Reassesment

Clinikal Instruktur
MANAJEMEN SYOK

Observasi Terapeutik Kolaborasi

1. Monitor status 1. Pertahan jalan napas paten 1. Kolaborasi


kardiopulmonal 2. Berikan oksigen utk mempertahankan pemberian infus
(HR. RR. TD. SaPo2 > 94 % 插入标签 cairan kristaloid 20
MAP) 3. Persiapan intubasi & ventilasi mekanis, jika ml/KgBB pd anak
2. Monitor status perlu 2. Kolaborasi
oksigen (SpO2, 4. Lakukan penekanan langsung pd pemberian darah (jk
AGD) perdarahan eksternal diperlukan)
Laboratorium
3. Monitor status 5. Berikan posisi syok (modified
cairan (masukan & Trendelenberg) Elektrolit, DL dan AGD,
haluaran, turgor 6. Pasang jalur IV berukuran besar Ur Cr
kulit, CRT) 7. Pasang kateter urine untuk menilai produksi
Tim Pokja SIKI DPP PPNI,
4. Periksa tk kesadaran urine
(2018)
& respon pupil 8. Pasang selang nasogastric untuk dekompresi
KLASIFIKASI SYOK HIPOVOLEMIK PERDARAHAN
KLASIFIKASI SYOK HIPOVOLEMIK PERDARAHAN
KLASIFIKASI SYOK HIPOVOLEMIK DEHIDRASI
Komposisi cairan dalam tubuh
JENIS-JENIS CAIRAN

Cairan Hipotonik Cairan Isotonik


Bukan merupakan cairan resusitasi
tetapi penggunaannya sebagai rumatan
dan kelainan pada ketidakseimbangan Digunakan untuk resusitasi
elektrolit. Contoh: NS, Ringer Laktat, Ringer Cairan Hipertonik
Contoh: D5, D5+1/2NS, D5+1/4 NS, Asetat
KaEN 3B, KaEN 1B Digunakan untuk mengatasi
gangguan elektrolit atau
mengurangi edema di otak
karena sifatnya menarik cairan
dari ICF
Contoh: NaCl 3%
PERBANDINGAN ANTARA
KRISTALOID & KOLOID
JIKA TERJADI
PERDARAHAN
Delta Hb 10-7 = 3
WHOLE BLOOD (WB) :
3 x BB x 6 = 1040 cc
PACKED RED CELL (PRC) :
3 x BB x 3 = 540 cc

Delta Hb adalah : Jumlah Hb yang diinginkan – nilai Hb hasil Lab


CARA RESUSITASI CAIRAN BERLEBIHAN :
• Menghitung balance cairan
• Target balance cairan 0 atau negatif
• Cara menghitung Fluid Overload :

% Fluid overload :

(% cairan yang masuk (liter) - % cairan yang keluar (liter) x 100


BB Pasien
Resusitasi berlebihan
• Fluid overload sering terjadi pada pasien yang mendapatkan
resucitasi cairan
• Meningkatkan resiko terjadinya gagal ginjal akut
• Meningkatkan terjadinya edema intertisial, edema paru dan
berakhir dengan gagal nafas
KESIMPULAN
Syok hipovolemik merupakan keadaan gawat darurat yang
dapat dengan mudah ditangani bila dapat diidentifikasi sejak
awal. Keberhasilan tata laksana tergantung dari pemberian
cairan resusitasi yang agresif, ditandai dengan kembalinya
fungsi sirkulasi dan perfusi jaringan dengan cepat.
Pemantauan berkesinambungan / Manajemen syok
hipivolemik merupakan salah satu kunci suksesnya resusitasi.
Terima Kasih

Clinikal Instruktur

Anda mungkin juga menyukai