Laki-Laki 50 kg
TBW = 60% x 50 = 30 L
Intertitial = 15% x 50 = 7,5 L
Intravaskuler = 5% x 50 = 2,5 L
Pria 50 Kg = 3 – 3,75 L
2. Syok hipovolemik
Syok manifestasi klinis yang mengancam nyawa. Syok
ditandai dengan penurunan pengiriman oksigen dan / atau
peningkatan konsumsi oksigen atau perfusi oksigen yang tidak
memadai yang menyebabkan hipoksia seluler dan jaringan.
(Haseer and Shock 2020)
Tipe-tipe Syok :
1. Syok distributif (Anafilaktik, Septik)
2. Syok Hipovolemik (Perdarahan, GI Loss, Luka bakar,
diuretik)
3. Syok Kardiogenik
4. Syok Obstruktif (Pulmonary Embolism)
Basic Layout
Insidensi syok : 0,3-0,7 per 1000 terbanyak hemoragik di ICU
Syok hipovolemik dapat disebabkan kehilangan darah atau
kehilangan cairan ke ekstraseluler
Contoh kasus
Klasifikasi Syok Hemoragik
Tata Laksana
Diskusi Materi :
1. dr. Lucky
Penanganan perdarahan kelas III pada tipe syok respon
cepat apakah harus selalu disediakan komponen darah harus
tetap disediakan untuk memudahkan penanganan pasien
sehingga diharapkan disediakan bank darah di RSUD
Kesehatan Kerja
2. dr. Reffy
Pada Pasien hiperglikemia dengan CHF protap pemberian
terapi cairan untuk loading cairan dosisnya setengah dari
seharusnya
Kesimpulan : Resusitasi cairan pada pasien hipovolemia berat atau syok hipovolemia
harus segera dilakukan untuk mencegah cedera iskemia, syok yang
iriversibel dan gagal organ.
Penurunan cairan intravaskuler karena perdarahan diganti oleh darah lagi
biasanya PRC, dapat diberikan kristaloid sebelum tersedia darah
Pada pasien severe hipovolemik dan syok hipovolemik :
- Gunakan kristaloid sebagai resusitasi awal dibandingkan koloid
- NaCl 0,9 % gunakan sebagai pilihan pertama di awal karena alasan lebih
murah, dan tidak lebih inferior dibandingkan kristaloid lainnya, khususnya
jika pemberian < 2 L
- Pemilihan Normal Saline atau Bufferd kristaloid tergantung kondisi klinis
pasien
Pencatat Notulensi