RESUSITASI CAIRAN
LP2TK INDONESIA
FUNGSI CAIRAN BAGI
TUBUH
1. Mempertahankan panas tubuh dan
pengaturan temperatur tubuh
2. Transportasi : nutrien, partikel
kimiawi, partikel darah, energi,
hormon, hasil sisa metabolisme.
3. Pembentuk struktur tubuh
4. Mempertahankan tekanan
hidrostatik dalam
sistim
kardiovaskuler.
LP2TK INDONESIA
http://www.iv-partner.com/indexb163.html?BEFDDE916A254231BF46392979BA89EA
LP2TK INDONESIA
DISTRIBUSI CAIRAN TUBUH
Cairan Tubuh
60 %
Cairan Cairan
Ekstraseluler Intraseluler
20 % 40 %
Cairan
Plasma Interstitial
darah 5 % Membran Sel
15 %
LP2TK INDONESIA
PERPINDAHAN CAIRAN
Perpindahan cairan tubuh di
pengaruhi oleh:
1. Tekanan hidrostatik
2. Tekanan onkotik
mencapai keseimbangan
3. Tekanan osmotik: mencegah
difusi cairan melalui membran
semi permiable dengan
konsentrasi lebih tinggi.
Tekanan Osmotik plasma=
285
± 5 mOsm/L.
LP2TK INDONESIA
KESEIMBANGAN CAIRAN
Keseimbangan cairan ditentukan intake
dan out put cairan.
LP2TK INDONESIA
GANGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN DAN
ELEKTROLIT
b. Dehidrasi (hipovolemik)
Dehidrasi adalah kehilangan air dari tubuh atau jaringan atau
keadaan yang merupakan akibat kehilangan air abnormal (Ramali
& Pamoentjak 1996).
LP2TK INDONESIA
KLASIFIKASI DEHIDRASI (Long 1992)
1. Dehidrasi Isotonis :
kekurangan air karena terjadi perpindahan air dari intrasel
ke
ekstrasel
2. Dehidrasi Hipertonik :
kekurangan elektrolit karena perpindahaan air dari ekstrasel
ke intrasel
LP2TK INDONESIA
KEBUTUHAN ELEKTROLIT / HARI
Na (NaCl ) 2-3 mEq /kg/24 jam
Rasa haus Minum biasa, Haus, ingin minum Malas, minum atau tidak
tidak haus banyak bisa minum
Periksa: Turgor kulit Kembali cepat Kembali lambat Kembali sangat lambat.
Hasil pemeriksaan Tanpa dehidrasi Dehidrasi ringan/ Dehidrasi berat
sedang
LP2TK INDONESIA
CONTOH KASUS
Rumus Dehidrasi = BB sebelum sakit – BB sesudah sakit x 100
%
BB sebelum sakit
LP2TK INDONESIA
FAKTOR – FAKTORKESEIMBANGAN
CAIRAN
Sakit Sakit
LP2TK INDONESIA 1
USIA
LP2TK INDONESIA 14
PERANAN PERAWAT DALAM KEBUTUHAN CAIRAN
LP2TK INDONESIA
PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Pa ge
RUMUS MENGHITUNG KEBUTUHAN
CAIRAN
Sesuai rumus Holliday & Segard
a. Pada orang dewasa
LP2TK INDONESIA
QUIZ 1
Pasien usia 30 tahun datang dengan diagnosa Dehidrasi. BB
pasien saat datang 56 Kg. Tinggi pasien : 170 cm. Berapa
kebutuhan cairan yang dibutuhkan pasien tersebut?
Jawab : BB pasien : 56 Kg
Maka 10 Kg pertama : 1000 cc cairan
10 Kg kedua : 500 cc cairan
36 Kg terakhir = 20 mL x 36 Kg = 720 cc cairan
Total cairan yang dibutuhkan = 1000 cc + 500 cc+ 720 cc
= 2220 mL = 2,2
L
LP2TK INDONESIA
RUMUS MENGHITUNG
KEBUTUHAN CAIRAN
b. Berdasarkan berat badan bayi dan anak
Contoh kasus
Pasien dengan berat badan 23 kg, maka kebutuhan cairan
basalnya:
(4 x 10) + (2 x 10) + (1 x 3) = 63 mL/jam
LP2TK INDONESIA
RUMUS MENGHITUNG
KEBUTUHAN CAIRAN
c. Berdasarkan umur, tapi BB tidak diketahui
Contoh :
Anak bayi yang berumur 9 bulan masuk dengan diagnosa
demam. Maka kebutuhan cairan yang dibutuhkan adalah :
( n + 9 ) = 9 bulan + 9 = 18 mL/ jam
LP2TK INDONESIA
INSENSIBLE WATER LOSS
IWL adalah kehilangan cairan melalui 1/3 dari paru, 2/3 melalui kulit,
400 mL/hari melalui saluran pernafasan dan melalui feces.
LP2TK INDONESIA
MENGHITUNG IWL
Anak : {30 – Usia (th)} mL/kg/hari
Dewasa : 10 -15 cc/kgBB/ hari
Bila terjadi kenaikan suhu :
IWL = 10cc /kg/BB + 200 ( suhu sekarang -
36,8o c)
Keringat : 100 mL
Kulit : 350mL – 400mL
LP2TK INDONESIA
FLUID – VOLUME THERAPY
PEMBERIAN INFUS
Drug solution
TERAPI CAIRAN
RESUSITASI KOREKSI
RUMATAN
ELEKTROLIT NUTRISI
KRISTALOID KOLOID
Memelihar
Menggantikan kehilangan Memelihara keseimbangan a jalur
akut cairan tubuh cairan tubuh dan nutrisi IV
LP2TK INDONESIA
JENIS CAIRAN
LP2TK INDONESIA
CAIRAN KRISTALOID
HIPOTONIS
ISOTONIS
HIPERTONIS
LP2TK INDONESIA
MEKANISME CAIRAN KRISTALOID
Cairan kristaloid berpindah dari intravaskuler
interstisial, kemudian didistribusikan ke
komparteman ekstravaskular
LP2TK INDONESIA
KRISTALOID
Cairan Kristaloid di klasifikasi ke dalam :
◘ Cairan Hipotonis : Infus dengan tekanan osmotik lebih rendah
dari
cairan tubuh (osmolaritas dibawah 250 mOsm/L)
Contoh : Aquadest, larutan 2,5% dextrose in water
Contoh : NS,RL,G5,Ringerfundin
LP2TK INDONESIA
PT. BB3r4aun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page
HIPERTONIS
Glucose 5% Glukosa= 50 gr/L 278 200 hidrasi selama dan sesudah Kontraindikasi :
operasi, rumatan hiperglikemia
perioperatif, restriksi natrium
Ringerfundin Na+ =145 , K+= 4, 309 - Dehidrasi isotonis, DHF, -
Ca++=5, Mg++ =2, kasus braintrauma, syok
Cl- =109, Acetat = hemoragik,
24, Maleat= 5
Kaen 3A*/ Na+ =50, Cl- =50, 290 108
Tridex 27A* K+ =10, Lactate
20, glukosa=27 Rumatan cairan dan
elektrolit (terutama Kalium)
Kaen 3B*/ Na+ =50, Cl- =50, 290 108
dengan asupan oral terbatas
Tridex 27B* K+ =20, Lactate
20, glukosa=27
LP2TK INDONESIA
PT. BB3r6aun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page
CAIRAN KRISTALOID
Toni
Nama Cairan Komposisi (/L) Osm Kal Indikasi Catatan
s
itas
Hipo- Ringer Asetat Na+ =130 , K+= 4, 273 - Dehindrasi (syok Dapat memperburuk
Ca++=2,7-3, hipovolemik dan asidosis) edema serebral
tonis Cl- =108,7-127, pada kondisi: diare, DHF,
Acetat = 28 luka bakar, syok hemoragik,
trauma
NaCl 0,45% Na+ =77, Cl- =77 Pasien dg restriksi natrium Rawan oedem anasarka
Hiper Glukosa 10% Glukosa= 100 gr/l 556 400 Suplai air dan karbohidrat Resiko hiperglikemia
secara parenteral pada
tonis penderita diabetik, kanker,
sepsis dan defisiensi protein
NaCl 3% Na+ = 513,Cl- = 513 1026 - Koreksi Natrium
Mannitol 20% Glukosa= 200 gr/l 1228 - Diuretik sistemik pd kasus
serebral edema
(menurunkan TIK) , sindrom
TURP, menurunkan TIO pd
Glaukoma,
Ka-EN MG3*/ Na+=50, K+ =20, 695 400 Asupan oral inadequate -
Tridex 100* Cl- =50, (karena stroke), anoreksia
Lactate- =20, pasien dg kanker, malnutrisi,
Glucose=100 g meningitis, diabetik asidosis
LP2TK INDONESIA
RINGERFUNDIN
Komposisi Ringerfundin (mEq/L) : Na =
145 , K= 4, Ca2+ = 5 , Mg 2+= 2, Cl- =
127, Acetat = 24, dan Maleat= 5.
organ
Acetat dan Maleat
otot diabsorbsi di seluruh
dengan minimun
dan
pemakaian oksigen sehingga aman
digunakan untuk penderita gangguan
hati.
LP2TK INDONESIA
LANJUTAN …………..
Indikasi Penggunaan :
1. Menggantikan kehilangan cairan di
ekstraseluler pada kasus dehidrasi
isotonis dimana Asidosis terjadi mendekati
hampir Asidosis.
2. Dapat digunakan kepada pasien
neurotrauma ≠ edema
brain (Laktat) .
3. Tidak berbahaya terhadap
neonatus.
LP2TK INDONESIA
TERAPI CAIRAN KRISTALOID
A. Cairan Resusitasi pada Dehidrasi.
Cairan resusitasi pada pasien dehidrasi tergantung derajat
dehidrasi.
Rumus cairan resusitasi = Derajat dehidrasi x kg BB
LP2TK INDONESIA
QUIZ 2
Contoh soal :
Seorang laki-laki umur 35 tahun dengan BB: 50 kg
menderita peritonitis dan mengalami dehidrasi
berat. Bagaimana resusitasi cairan ?
LP2TK INDONESIA
TERAPI CAIRAN KRISTALOID
Teknik pemberian cairan:
1. 50 % dari total cairan ( 3750 cc ) diberikan
dalam 8 jam pertama. Sisanya 50% dari
total cairan (3750 cc) diberikan dalam 16 jam
berikutnya.
LP2TK INDONESIA
LANJUTAN …………
Cairan resusitasi dikatakan berhasil bila:
a.MAP = Mean Arterial Pressure : ≥ 65 mmHg
b.CVP = Central Venous Pressure : 8-12 mmHg
c.Urine Output : ≥ 0,5 mL/ kgBB/jam
d. Central Venous (vena cava superior) atau Mixed Venous
e. Oxygen Saturation ≥ 70%.
f.Status mental normal
LP2TK INDONESIA
PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page
TERAPI CAIRAN KRISTALOID
B. Cairan Pre-operatif
Cairan yang diberikan kepada pasien yang akan mengalami
tindakan operasi dan cairan penganti puasa.
Rumus : Kebutuhan cairan x kg BB/ 24 Jam
Contoh soal :
Pasien dengan BB 60 kg, dan pasien tersebut puasa selama 8 jam,
Maka cairan pengganti puasa adalah sebagai berikut:
Kebutuhan cairan x kg BB/ 24 jam
(50 cc x 60 kg BB) = 3000 cc/24 jam
Kebutuhan cairan/Jam = 125 cc/
jam.
LP2TK INDONESIA
GANGGUAN CAIRAN, ELEKTROLIT
DAN ASAM BASA
Gangguan cairan, elektrolit dan asam basa pada
perioperatif :
1. Hiperkalemia
2. Asidosis Metabolik
3. Alkalosis Metabolik
4. Asidosis Respiratorik
5. Alkalosis Respiratorik
LP2TK INDONESIA
TERAPI CAIRAN KRISTALOID
C. Cairan Durante Operasi ada 3 yaitu:
LP2TK INDONESIA
LANJUTAN ………..
C. Cairan Durante Operasi ada 3 yaitu :
LP2TK INDONESIA
QUIZ 3
Seorang pasien dengan diagnosa
Fraktur Dextra dan akan dilakukan
Femur femur
pleting operasi
dextra selama 3 jam. BB:70 kg,
TD: 90/70mmHg, Nadi: 100 x/menit . Berapa
kebutuhan cairan selama maintenance
operasi ?
Maka kebutuhan cairan=
kgBB x Jenis Operasi /
Jam
= 70 Kg x 6 cc x 3 jam
= 1260 cc selama 3 jam.
LP2TK INDONESIA
TERAPI CAIRAN KRISTALOID
D. Cairan pada luka bakar menurut Formula Baxter.
LP2TK INDONESIA
LANJUTAN ……….
Contoh soal:
Pasien dengan BB: 60 kg mengalami luka
bakar derajat sedang. Berapa cairan
yang dibutuhkan ?
Maka cairan yang dibutuhkan adalah =
4 cc x 60 kg x 15
Cairan yang diperlukan = 3600 cc
1800 cc 8 jam pertama,
1800 cc 16 jam berikutnya
LP2TK INDONESIA
CAIRAN KOLOID
LP2TK INDONESIA
CAIRAN KOLOID
Koloid adalah:
a. cairan yang mengandung albumin dalam plasma,
b. tinggal dalam intravaskuler cukup lama (waktu tinggal 3-6 jam )
c. volume yang diberikan sama dengan volume darah.
d.memiliki sifat protein plasma sehingga cenderung tidak keluar
dari membran
KOLOID
Non
Protein Protein
LP2TK INDONESIA
JENIS CAIRAN KOLOID
● Berdasarkan hasil Penelitian SAFE Study bahwa :
1. Non Protein Colloids :
Sebaiknya digunakan sebagai pilihan kedua pada pasien yang tidak respon
terhadap Crystalloid.
Boleh digunakan dalam kasus kebocoran katub jantung atau edema
peripheral.
Cairan Non Protein yang digunakan : Hemohes 6 %, Pentastarch
2. Protein Colloids :
Seharusnya digunakan sebagai pilihan ketiga setelah Non protein colloids.
Bagi pasien lanjut usia yang tidak dapat toleransi menerima cairan dalam
jumlah besar.
Beberapa untuk kasus diare yang albumin < 2 gr/dl.
Pasien Nephrotic Syndrom
Transplantasi hati dengan albumin < 2,5 gr/dl
Pasien DSS dengan trombosit < 5 000 .
INDONESIA
LP2TK
Cairan
PT. BBraun
Protein yang digunakan : Gelofudine 4 %, Lipofundin.
Medical Indonesia | Clinical Application Specialist 5|9Page
PENGGUNAAN CAIRAN KOLOID
Berdasarkan hasil penelitian cairan
koloid digunakan:
1.Resusitasi cairan pada penderita
dengan syok hemorragic sebelum
transfusi tersedia.
2.Resusitasi cairan pada
hipoalbuminemia berat, mis: luka
bakar.
3.Pasien post op yang mengalami
gangguan plasma darah
LP2TK INDONESIA
KOMPOS ISI CAIRA N KOL OID
Cairan Produksi Tipe Wakt Indikasi
u
Koloid paruh
Plasma Human Serum consered 4-15 hari a. Penganti volum
protein plasma Human albumin b. Hipoproteinem
c. Hemodilusi
LP2TK INDONESIA
TETRASPAN
Tersedia larutan 6%
dalam
Osmolaritas 310 mOsm/L,
dengan
LP2TK INDONESIA
GELOFUSINE
Komposisi : mengandung 4%
succinylated modified fluid
atau
gelatin, sodiumhydroxide dan water for
injection.
Indikasi Gelofusin:
a. Pada pasien perioperatif, luka bakar
dan trauma.
b. Sebagai penganti plasma darah
sebelum transfusi darah tersedia.
c. Pasien yang DSS atau re-shock.
LP2TK INDONESIA
LANJUTAN ……………….
Reaksi Alergi dari Gelofusin
menunjukkan gejala:
1. Kesulitan dalam menelan dan
bernafas.
2. Lokasi pada kulit pemasangan
menujukkan kemerahan atau reaksi
kulit sensitif
3. Mual
4. Pusing
5. Tekanan darah menurun.
LP2TK INDONESIA
PERBANDINGAN CAIRAN KRISTALOID DAN KOLOID
Kristaloid Koloid
Komposisi menyerupai plasma Ekspansi volume plasma tanpa
(acetated ringer, lactated ringer) disertai ekspansi volume interstisial
Mengantikan volume dan Ekspansi volume lebih besar di
meningkatakan CO dan tekanan bandingkan volume sama kristaloid
darah
Bebas reaksi anafilaksis Masa kerja lebih panjang
Bebas disimpan di suhu kamar Oksigenasi jaringan lebih baik
Komplikasi minimal Gradien alveolar – arterial O2 lebih
sedikit
Insiden edema paru dan /atau edema
sistemik lebih rendah.
LP2TK INDONESIA
RUMUS PENGHITUNGAN CAIRAN
1. TETESAN MAKRO (INTRAFIX® SAFESET)
a. Dalam tetes/menit
x 60 “
b. Dalam mL/jam
LP2TK INDONESIA
SOAL KASUS
Seorang pasien dewasa memerlukan rehidrasi
1000 mL infus RL dalam waktu empat jam.
Berapa tetesan dalam mL/jam dan
tetes/menit ?
a. Maka tetesan mL/jam =
Volume total : jam = 1000 mL : 4 jam =
250 mL/jam.
LP2TK INDONESIA
RUMUS PENGHITUNGAN CAIRAN
2. TETESAN MIKRO (INTRAFIX® PEDIATRIC)
Contoh soal:
Seorang pasien neonatus memerlukan rehidrasi
dengan 250 ml infus dalam waktu 2 jam. Berapa
tetesan /menit ?
Jumlah cairan x faktor tetesan (60 tts)
Lama pemberian x 60„
250 mL x 60
2 x 60“
= 125 cc / menit.
LP2TK INDONESIA
PRODUK DARAH
LP2TK INDONESIA
DARAH
• Pembagian darah terdiri dari :
LP2TK INDONESIA
FUNGSI DARAH
Fungsi darah :
c. Mencegah pendarahaan
LP2TK INDONESIA
TRANSFUSI DARAH
Transfusi dapat mengunakan Whole
blood dan Packed Red Cells
LP2TK INDONESIA
KOMPONEN DARAH
1. Whole Blood
Digunakan hanya untuk penggantian volume
Meningkatkan dan mempertahankan
proses pembekuan
Diberikan dalam waktu 2 sampai 4 jam
Masa hidup sampai 21 hari.
LP2TK INDONESIA
LANJUTAN ………….
3. Washed cell
Digunakan bila kelebihan plasma dan antibodi
tidak diperlukan
Diberikan dalam waku 2-4 jam
Harus diberikan dalam waktu 4 jam sesudah
diproses (pencucian)
4. Transfusi Trombosit
Mengobati kelainan perdarahaan atau
jumlah trombosit yang rendah
Diberikan secara cepat
Shelf life umumnya 6 sampai 72 jam
tergantung pada kebijakan pusat sumber
trombosit di peroleh.
LP2TK INDONESIA
TERAPI TRANSFUSI DARAH
Kebutuhan transfusi darah diberikan pada:
a.orang dewasa : jika perdarahaan > 15 % EBV
b.bayi dan anak : jika perdarahaan > 10%
EBV
LP2TK INDONESIA
TERAPI TRANSFUSI DARAH
Kebutuhan darah berdasarkan Hb
a. darah WB = (Hb yang diinginkan – Hb sekarang)x BB (kg) x
6
b. darah PRC = (Hb yang diinginkan – Hb sekarang) x BB (kg) x 3
c. darah FFP = (Hb yang diinginkan – Hb sekarang ) x BB (kg) x 10
LP2TK INDONESIA
QUIZ 4
1. Seorang pasien dengan diagnosa Fraktur Femur Dextra dan akan
dilakukan operasi pleting femur dextra selama 3 jam. BB:70 kg, TD:
90/70mmHg, Nadi: 100x/. Pasien mengalami pendarahaan
sebesar 40%. Berapa kebutuhan darah yang dibutuhkan?
Maka kebutuhan darah = KgBB x EBV X Jumlah Pendarahan (%)
= 70 Kg x 70 mL x 40 %
= 1960 cc darah atau cairan koloid Dextran
Untuk cairan kristaloid = 3 x jumlah pendarahaan
Maka cairan kristaloid = 3 x 1960 = 5880 cc.
LP2TK INDONESIA
QUIZ 5
2. Pasien masuk dengan pendarahaan berat dengan Hb: 4 gr/dl,
BB pasien: 50 kg. Pasien rencana operasi dan Hb ingin di
naikkan menjadi 10 gr/dl. Pasien akan mendapat transfusi darah
PRC. Berapa cc darah PRC yang di butuhkan?
Maka darah PRC= (Hb yang diinginkan- Hb sekarang)xBB(kg)x3
PRC = (10 – 4)x 50 kg x 3
= 900cc darah PRC.
LP2TK INDONESIA
PROSEDUR TRANSFUSI DARAH
Transfusi darah diberikan mengunakan blood
set yang memiliki filter (penyaring) dengan
ukuran 170-200 µm untuk menyaring partikel
debris dan bekuan fibrin.
Royal College of Nursing (2005b) Right blood, right patient, right time, London: RCN. (III)
LP2TK INDONESIA
RUMUS TRANSFUSI DARAH (SANGOFIX® ES )
Contoh :
Pasien akan diberikan transfusi WB 1 kantong darah
( 350 cc ) dalam waktu 4 jam.
Berapa kecepatan tetesan transfusi ?
Jumlah darah yg ditransfusi x faktor tetesan (20 tts)
Lama waktu pemberian x 60”
LP2TK INDONESIA
KESIMPULAN
1. Klasifikasi cairan dibedakan atas 3 jenis yaitu Kristaloid , Koloid
dan produk darah yang masing-masing memiliki
kandungannya berbeda.
LP2TK INDONESIA
PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist 8|5Page 85
THANK YOU
LP2TK INDONESIA
PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 86