TIM PENYUSUN:
PEMERINTAH KABUPATEN
MANGGARAI
BLUD RSUD dr.BEN MBOI
KABUPATEN MANGGARAI
Jl.Dr.Soetomo No.1 Ruteng
Tel/Fax.(0385) 21389
Email : rs_sim@yahoo.co.id
1 Pengertian (Definisi) Asuhan keperawatan pada pasien dengan ensefalitis.
Ensefalitis adalah infeksi yang mengenai sistem saraf pusat yang
disebabkan oleh virus atau mikroorganisme lain yang nonpurulen.
2 Asesmen 1. Kejang
Keperawatan 2. Lesu
3. Nyeri ekstremitas
4. Demam suhu (390C-410C)
5. Nyeri kepala
6. Muntah
7. Nafsu makan menurun
8. Perubahan perilaku: mudah marah (irritable), letargi, apatis,
koma.
3 Diagnosis 1. Resiko perfusi serebral tidak efektif (D.0017)
Keperawatan 2. Hipertermi ( D.0130)
3. Bersihan jalan nafas tidak efektif (D.0001)
4 Kriteria Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ...........x...........
Evaluasi/Nursing diharapkan
Outcome Luaran Utama : Perfusi Cerebral
Ekspetasi : Meningkat
Kriteria Hasil :
Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat
Menurun Meningk
at
Tingkat 1 2 3 4 5
Kesadaran 1 2 3 4 5
Kognitif
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
meningk menurun
at
Tekanan Intra 1 2 3 4 5
kranial 1 2 3 4 5
Sakit Kepala 1 2 3 4 5
Gelisah 1 2 3 4 5
Kecemasan 1 2 3 4 5
Kelemahan otot 1 2 3 4 5
Agitasi 1 2 3 4 5
Demam
Piloereksi 1 2 3 4 5
Vasokontriksi 1 2 3 4 5
perifer
Kutis memorata 1 2 3 4 5
Pucat 1 2 3 4 5
Takikardia 1 2 3 4 5
Takipnea 1 2 3 4 5
Bradikardia 1 2 3 4 5
Dasar kulit 1 2 3 4 5
sianostik
Hipoksia 1 2 3 4 5
2. Pemantauan Neurologis.
Observasi :
Monitor tingkat kesadaran
Monitor TTV
Monitor ukuran,bentuk,kesimetrisan dan reaktifitas
pupil.
Monitor adanya keluhan batuk dan refleks muntah.
Monitor keluhan sakit kepala
Monitor karakteristik bicara : kelancaran, afasia,dll
Monitor parestesia
Terapeutik :
Tingkatkan pemantauan neurologis
Hindari aktifitas yang dapat meningkatkan tekanan
intrakranial.
Beri posisi head up 15 – 30 derajat
Edukasi : Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
neurologis
3. Manajemen Hipertermi
Observasi
- Identifikasi penyebab hipertermia (dehidrasi, terpapar
lingkungan panas, infeksi )
- Monitor suhu tubuh, monitor kadar elektrolit, monitor
haluaran urine, monitor komplikasi akibat hipertermia
Terapeutik
- Sediakan lingkungan yang dingin, longgarkan atau lepaskan
pakaian
- Berikan cairan oral, ganti linen setiap hari atau lebih sering
jika mengalami hyperhidrosis
- Lakukan pendinginan ekstrenal (kompres dingin pada dahi,
leher, dada, axila)
- Berikan oksigen jika perlu
Kolaborasi
kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena jika perlu
4. Manajemen jalan napas (1.01011)
Observasi:
Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas).
Monitor bunyi napas tambahan (mis. gurgling, mengi, wheezing,
ronkhi)
Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
Terapeutik:
Pertahankan kepatenan jalan napas
Posisikan semi-fowler atau fowler
Berikan minum hangat
Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
Berikan oksigen, jika perlu
Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien
Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi:
Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak ada
kontraindikasi
Ajarkan Teknik batuk efektif
Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian mukolitik, ekspektoran, bornkodilator
1. Pengertian (definisi) Diare adalah buang air besar encer lebih dari 3 kali sehari.
Buang air besar tersebut dapat/tanpa disertai lendir dan darah.
2. Asesmen 1. Diare Akut
Keperawatan Akan hilang dalam waktu 72 jam dari onset
Onset tak terduga dari buang air besar encer, gas – gas
dalam perut, rasa tidak enak/nyeri perut
Nyeri pada kuadran bawah disertai kram dan bunyi pada
perut
Demam
2. Diare Kronik
Serangan lebih sering selama 2 -3 periode yang lebih
panjang
Penurunan BB dan nafsu makan
Demam indikasi terjadinya infeksi
Dehidrasi tanda – tandanya hipotensi, takikardi, denyut nadi
lemah
3. Diagnosa 1. Diare b.d proses infeksi, inflamasi gastrointetinal
Keperawatan 2. Resiko ketidakseimbangan cairan kondisi klinis terkait
disfungsi intestinal
3. Resiko ketidakseimbangan elektrolit kondisi klinis terkait
4. Hipertermia b.d proses penyakit ( Infeksi,dll)
4. Kriteria Setelah dilakukan tindakan keperawatan
Evaluasi/Nursing selama ...........x........... diharapkan
Outcome Luaran Utama : Eliminasi Fekal
Ekspektasi : Membaik
Dengan kriteria hasil
Kontrol pengeluaran feses 1 2 3 4 5
Keterangan :
1. Menurun
2. Cukup menurun
3. Sedang
4. Cukup meningkat
5. Meningkat
Konsistensi feses 1 2 3 4 5
Frekuensi Defekasi 1 2 3 4 5
Peristaltik usus 1 2 3 4 5
Keterangan:
1. Memburuk
2. Cukup Memburuk
3. Sedang
4. Cukup membaik
5. Membaik
Luaran : Keseimbangan Cairan
Ekspektasi : Meningkat
Kriteria hasil :
Asupan cairan 1 2 3 4 5
Haluaran 1 2 3 4 5
Dehidrasi menurun 1 2 3 4 5
Kelembaban mukosa 1 2 3 4 5
Keterangan :
1 : Menurun
2 : Cukup menurun
3 : Sedang
4 : Cukup meningkat
5 : Meningkat
Tekanan darah 1 2 3 4 5
Denyut nadi 1 2 3 4 5
Membrane mukosa 1 2 3 4 5
Mata cekung 1 2 3 4 5
Turgor kulit 1 2 3 4 5
Keterangan :
1 : Memburuk
2 : Cukup memburuk
3 : Sedang
4 : Cukup membaik
5 : Membaik
Luaran : Keseimbangan Elektrolit
Ekspekasi : Meningkat
Kriteria hasil :
Serum natrium 1 2 3 4 5
Serum kalium 1 2 3 4 5
Serum klorida 1 2 3 4 5
Keterangan :
1 : Menurun
2 : Cukup menurun
3 : Sedang
4 : Cukup meningkat
5 : Meningkat
Keterangan :
1 : Memburuk
2 : Cukup memburuk
3 : Sedang
4 : Cukup membaik
5 : Membaik
Kolaborasi :
o Kolaborasi pemberian obat antimotilitas
o Kolaborasi pemberian obat anti spasmodik
Terapeutik :
o Atur interval waktu pemantauan sesuai kondisi pasien.
o Dokumentasikan hasil pemantauan.
Edukasi :
o Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
o Informasikan hasil pemantauan
Ket :
1 : Menurun
2 : Cukup Menurun
3 : Sedang
4 : Cukup Meningkat
5 : Meningkat
Kriteria hasil 1 2 3 4 5
Produksi Sputum
Mengi
Wheezing
Mekonium ( pada
Neonatus)
Dispnea
Ortopnea
Sulit bicara
Sianosis
Gelisah
Ket :
1 : Meningkat
2 : Cukup meningkat
3 : Sedang
4 : Cukup menurun
5 : Menurun
Frekwensi napas 1 2 3 4 5
Pola Napas 1 2 3 4 5
Ket :
1 : Memburuk
2 : Cukup memburuk
3 : Sedang
4 : Cukup membaik
5 : Membaik.
Luaran Utama : Pertukaran Gas
Ekspektasi : Meningkat.
Kriteria Hasil 1 2 3 4 5
Tingkat Kesadaran
Ket :
1 : Menurun
2 : Cukup Menurun
3 : Sedang
4 : Cukup Meningkat
5 : Meningkat
Kriteria Hasil 1 2 3 4 5
Dyspnea
Bunyi napas
tambahan
Pusing
Penglihatan kabur
Diaforesis
Gelisah
Napas cuping hidung
Ket :
1 : Meningkat
2 : Cukup meningkat
3 : Sedang
4 : Cukup menurun
5 : Menurun
Kriteria Hasil 1 2 3 4 5
PCO2
PO2
Takikardia
pH arteri
Sianosis
Pola Napas
Warna kulit
Ket :
1 : Memburuk
2 : Cukup memburuk
3 : Sedang
4 : Cukup membaik
5 : Membaik
Kriteria hasil 1 2 3 4 5
Penggunaan otot
bantu napas
Napas megap –
megap
Napas dangkal
Agitasi
Ket :
1 : Meningkat
2 : Cukup meningkat
3 : Sedang
4 : Cukup menurun
5 : Menurun
Kriteria hasil 1 2 3 4 5
Frekwensi napas
Nilai gas darah
Upaya napas
Auskultasi suara
inspirasi
Warna kulit
Ket :
1 : Memburuk
2 : Cukup memburuk
3 : Sedang
4 : Cukup membaik
5 : Membaik
Keterangan :
1 : Memburuk
2 : Cukup memburuk
3 : Sedang
4 : Cukup membaik
5 : Membaik
Terapeutik :
Bersihkan secret pada mulut,hidung dan trakea.
Pertahankan kepatenan jalan napas
Siapkan dan atur peralatan pemberian oksigen
Berikan oksigen tambahan, jika perlu.
Tetap berikan oksigen saat pasien di transportasi
Gunakan perangkat oksigen yang sesuai dengan tingkat
mobilitas pasien.
Edukasi :
Ajarkan pasien dan keluarga cara menggunakan
oksigen dirumah
Kolaborasi :
Kolaborasi penentuan dosis oksigen
Kolaborasi penggunaan oksigen saat aktifitas dan atau
tidur.
4. Manajemen Hipertermia (I.15506)
Observasi
Identifikasi penyebab hipertermi
Monitor suhu, kadar elektrolit, haluran urin dan kompikasi
akibat hipertermia
Terapeutik
Sediakan lingkungan yang dingin
Longgarkan atau lepaskan pakaian
Basahi dan kipasi permukaan tubuh
Berikan cairan oral
Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena
5. Penyapihan ventilasi mekanik
Obeservasi:
Periksa kemampuan untuk disapih (meliputi hemodinamik
stabil, kondisi optimal, bebas infeksi)
Monitor prediktor kemampuan untuk mentolerir penyapihan
(mis. Tingkat kemampuan bernapas, kapasitas vital, Vd/Vt,
MW, kekuatan inspirasi, tekanan inspirasi negatif, FEV1)
Monitor tanda-tanda kelelahan otot pernapasan (mis.
Kenaikan PaC02 mendadak, napas cepat dan dangkal,
gerakan dinding abdomen paradoks), hipoksemia, dan hipoksia
jaringan saat penyapihan.
Monitor status cairan dan elektrolit.
Terapeutik:
Posisikan pasien semi fowler (30-45 derajat)
Lakukan pengisapan jalan napas, jika perlu
Berikan fisioterapi dada, jika perlu
Lakukan uji coba penyapihan (30-120 menit dengan napas
spontan yang dibantu ventilator)
Gunakan Teknik relaksasi, jika perlu
Hindari pemberian sedasi farmakologis selama percobaan
penyapihan
Beri dukungan psikologis
Edukasi:
Ajarkan cara pengontrolan napas selama penyapihan
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian obat yang meningkatkan kepatenan jalan
napas dan pertukaran gas
6. Evaluasi Mengevaluasi respon subyektif dan obyektif setelah
dilaksanakan intervensi dan bandingkan dengan kriteria hasil
(Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
7. Penelaah Kritis Sub Komite Mutu Keperawatan
8. Kepustakaan Nurarif, Amin Huda & Hardi Kusuma.2015.Aplikasi Asuhan
Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA
NIC-NOC jilid 2.Yogyakarta:MediAction.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI.2017. Standar Diagnosa
Keperawatan Indonesia Definisi dan Indikator
diagnostik.Jakarta:Dewan Pengurus Pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI.2018. Standar intervensi
Keperawatan Indonesia Definisi dan Tindakan
Keperawatan.Jakarta:Dewan Pengurus Pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI.2019. Standar Luaran Keperawatan
Indonesia Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan.Jakarta:Dewan Pengurus Pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia.
PEMERINTAH KABUPATEN
MANGGARAI
BLUD RSUD dr.BEN MBOI
KABUPATEN MANGGARAI
Jl.Dr.Soetomo No.1 Ruteng
Tel/Fax.(0385) 21389
Email : rs_sim@yahoo.co.id
1 Pengertian (Definisi) Asuhan keperawatan pada pasien dengan luka bakar.
Luka bakar merupakan cedera sebagai akibat kontak
lamgsung atau terpapar dengan sumber-sumber panas
(thermal), listrik (electrict), zat kimia (chemycal), atau radiasi
(radiation).
2 Asesmen Keperawatan 1. Luka bakar derajat 1 (superficial skin burn):
Terjadi sedikit kerusakan pada lapisan kulit paling atas saja
(epidermis). Ditandai dengan kemerahan/eritema, nyeri
karena teriritasi dan kadang bengkak, tidak ada
bula/vesikula.
2. Luka bakat derajat 2 (partial thickness skin burn)
Terjadi kerusakan pada sebagian dermis. Ditandai dengan
nyeri, kulit merah/putih, lembab dan rusak, bengkak,
terdapat bula/vesikula atau gelembung berisi cairan.
3. Luka barak derajat 3 (full thickness skin burn).
Terjadi kerusakan tidak terbatas bisa sampai tulang dan
syaraf sensorik mati. Ditandai dengan tidak nyeri, kulit
kering, pucat/putih, dan bisa gosong/kehitaman, tidak ada
bula/vesikula.
3 Diagnosis Keperawatan Bersihan jalan nafas tidak efektif (D.0001)
Hipovolemi (D.0023)
Gangguan integritas kulit/jaringan (D.0139)
Resiko infeksi (D.0142)
4 Kriteria Evaluasi/Nursing Setelah dilakukan tindakan keperawatan
Outcome selama ...........x........... diharapkan
Luaran Utama : Bersihan Jalan napas
Ekspektasi : Meningkat
Kriteria Hasil :
Batuk Efektif 1 2 3 4 5
Ket :
1 : Menurun
2 : Cukup Menurun
3 : Sedang
4 : Cukup Meningkat
5 : Meningkat
Kriteria hasil 1 2 3 4 5
Produksi Sputum
Mengi
Wheezing
Mekonium ( pada
Neonatus)
Dispnea
Ortopnea
Sulit bicara
Sianosis
Gelisah
Ket :
1 : Meningkat
2 : Cukup meningkat
3 : Sedang
4 : Cukup menurun
5 : Menurun
Frekwensi napas 1 2 3 4 5
Pola Napas 1 2 3 4 5
Ket :
1 : Memburuk
2 : Cukup memburuk
3 : Sedang
4 : Cukup membaik
5 : Membaik
Keterangan
1. Meningkat
2. Cukup meningkat
3. Sedang
4. Cukup menurun
5. Menurun
Edukasi
Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi dan cairan
Ajarkan cara mencuci tangan
Ajarkan etika batuk
Kolaborasi
Pemberian imunisasi, jika perlu
PEMERINTAH
KABUPATEN
MANGGARAI
BLUD RSUD dr.BEN
MBOI
KABUPATEN
MANGGARAI
Jl.Dr.Soetomo No.1 Ruteng
Tel/Fax.(0385) 21389
Email : rs_sim@yahoo.co.id
Keluhan nyeri 1 2 3 4 5
Meringis 1 2 3 4 5
Sikap protektif 1 2 3 4 5
Gelisah 1 2 3 4 5
Kesulitan tidur 1 2 3 4 5
Ket:
1. Meningkat
2. Cukup meningkat
3. Sedang
4. Cukup menurun
5. Menurun
Frekuensi nadi 1 2 3 4 5
Pola napas 1 2 3 4 5
Tekanan darah 1 2 3 4 5
Ket:
1. Memburuk
2. Cukup memburuk
3. Sedang
4. Cukup membaik
5. Membaik
Luaran tambahan : Kontrol nyeri
Ekspektasi : Meningkat
Kriteria Hasil:
Melaporkan nyeri terkontrol 1 2 3 4 5
Terapeutik:
Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus.
Berikan aktifitas distraksi yang menenangkan.
Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan.
Edukasi :
Anjurkan tirah baring
Anjurkan melaksanakan aktifitas secara bertahap.
Anjurkan mengubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak
berkurang.
Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan.
Kolaborasi :
Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan.
6 Evaluasi Mengevaluasi respon subjektif dan objektif setelah dilakukan intervensi dan
dibandingkan dengan SDKI/SIKI, untuk memastikan bahwa hasil yang
diharapkan telah tercapai
7 Penelaah Kritis Sub Komite Mutu Keperawatan
Keterangan :
1 : Memburuk
2 : Cukup memburuk
3 : Sedang
4 : Cukup membaik
5 : Membaik
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ...........x........... diharapkan
Luaran utama: tingkat perdarahan
Ekspetasi: menurun
Kriteria hasil:
Hemoglobin 1 2 3 4 5
Hematokrit 1 2 3 4 5
Tekanan darah 1 2 3 4 5
Denyut nadi apikal 1 2 3 4 5
Suhu tubuh 1 2 3 4 5
Keterangan:
1. Memburuk
2. Cukup memburuk
3. Sedang
4. Cukup membaik
5. Membaik
Hemoptisis 1 2 3 4 5
Hematemesis 1 2 3 4 5
Hematuria 1 2 3 4 5
Perdarahan anus 1 2 3 4 5
Keterangan:
1. Meningkat
2. Cukup meningkat
3. Sedang
4. Cukup menurun
5. Menurun
Luaran utama : tingkat Syok
Ekspektasi : menurun
Kriteria Hasil :
Kekuatan nadi 1 2 3 4 5
Output urine 1 2 3 4 5
Tingkat kesadaran 1 2 3 4 5
Saturasi oksigen 1 2 3 4 5
Akral dingin 1 2 3 4 5
Pucat 1 2 3 4 5
Letargi 1 2 3 4 5
Pengisian kapiler 1 2 3 4 5
Frekuensi nadi 1 2 3 4 5
Frekuensi napas 1 2 3 4 5
Ket :
1. Menurun
2. Cukup menurun
3. Sedang
4. Cukup meningkat
5. Meningkat
Observasi :
Monitor tanda dan gejala perdarahan
Monitor nilai hematokrit/hemoglobin sebelum dan
setelah kehilangan darah
Monitor tanda – tanda vital.
Monitor koagulasi ( nilai platelet) setiap hari
Edukasi :
Jelaskan tanda dan gejala perdarahan
Anjurkan untuk segera melapor jika terjadi perdarahan
Kolaborasi : -
3. Rencana Intervensi : Pencegahan Syok
Observasi :
Monitor status kardiopulmonal ( frekwensi dan kekuatan
nadi, frekwensi napas, TD dan MAP)
Monitor status oksigenasi ( oksimetri, nadi)
Monitor status cairan ( masukkan dan haluaran, turgor
kulit, CRT).
Monitor tingkat kesadaran dan respons pupil.
Periksa riwayat alergi.
Terapeutik :
Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi
oksigen > 94 %.
Persiapkan intubasi dan ventilasi mekanis jika perlu.
Pasang jalur iv
Pasang kateter urine untuk menilai produksi urine
Lakukan skin test untuk mencegah reaksi alergi.
Edukasi :
Jelaskan penyebab atau factor risiko syok.
Jelaskan tanda dan gejala awal syok
Anjurkan untuk melapor jika menemukan / merasakan
tanda dan gejala awalsyok.
Anjurkan untuk memperbanyak asupan cairan oral.
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian cairan IV
Kolaborasi pemberian transfuse darah.
Kolaborasi pemberian terapi antiinflamasi.
6. Evaluasi Mengevaluasi respon subyektif dan obyektif setelah
dilaksanakan intervensi dan bandingkan dengan kriteria hasil
(Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
7. Penelaah Kritis Sub Komite Mutu Keperawatan
8. Kepustakaan Nurarif, Amin Huda & Hardi Kusuma.2015.Aplikasi Asuhan
Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA
NIC-NOC jilid 1.Yogyakarta:MediAction.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI.2017. Standar Diagnosa
Keperawatan Indonesia Definisi dan Indikator
diagnostik.Jakarta:Dewan Pengurus Pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI.2018. Standar intervensi
Keperawatan Indonesia Definisi dan Tindakan
Keperawatan.Jakarta:Dewan Pengurus Pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI.2019. Standar Luaran Keperawatan
Indonesia Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan.Jakarta:Dewan Pengurus Pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia.
PEMERINTAH KABUPATEN
MANGGARAI
BLUD RSUD dr.BEN MBOI
KABUPATEN MANGGARAI
Jl.Dr.Soetomo No.1 Ruteng
Tel/Fax.(0385) 21389
Email : rs_sim@yahoo.co.id
Kriteria
Kriteria Hasil
Hasil Meningka 1 Cukup
2 3 4 5
Sedang Cukup Menurun
Frekwensi napas
t Meningkat Menurun
Sakit
Kedalaman 1
Napas 2 3 4 5
kepala 1 2 3 4 5
Ekskursi dada
Bradikardia 1 2 3 4 5
Gelisah 1 2 3 4 5
Agitasi 1 2 3 4 5
Muntah
Postur 1 2 3 4 5
dserebrasi
(ekstensi)
Papila
edema
Ket :
1 : Memburuk
2 : Cukup memburuk
3 : Sedang
4 : Cukup membaik
5 : Membaik
Luaran Utama : Mobilitas Fisik
Ekspektasi: Meningkat
Kriteria Hasil :
Nyeri 1 2 3 4 5
Kaku sendi 1 2 3 4 5
Gerakan tidak terkoordinasi 1 2 3 4 5
Kelemahan Fisik 1 2 3 4 5
Gerakan terbatas 1 2 3 4 5
Ket:
1. Meningkat
2. Cukup meningkat
3. Sedang
4. Cukup menurun
5. Menurun
5 Intervensi Keperawatan
Manajemen peningkatan tekanan intracranial (1.06194)
Observasi:
Monitor tanda dan gejala peningkatan TIK (mis.tekanan
darah meningkat, bradikardi, pola napas ireguler,
kesadaran menurun)
Monitor MAP (mean arterial pressure)
Monitor CVP jika perlu (central venous pressure)
Monitor status pernapasan
Monitor intake dan output
Monitor cairan serebro-spinal (mis. warna, konsistensi)
Terapeutik:
Minimalkan stimulus dengan menyediakan lingkungan
Berikan posisi semi fowler
Cegah terjadinya kejang
Hindari manuver valsava
Hindari pemberian cairan hipotonik
Atur ventilator agar PaCO2 optimal
Pertahankan suhu tubuh normal
Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian sedasi dan anti konvulsan, jika
perlu
Kolaborasi pemberian diuretik osmosis, jika perlu
Kolaborasi pemberian pelunak tinja, jika perlu
Edukasi
Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan (mis.
duduk di tempat tidur, duduk di sisi tempat tidur, pindah dari
tempat tidur ke kursi.
PEMERINTAH KABUPATEN
MANGGARAI PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)
BLUD RSUD dr.BEN MBOI HIPERTENSI EMERGENSI
KABUPATEN MANGGARAI
Jl.Dr.Soetomo No.1 Ruteng
Tel/Fax.(0385) 21389
Email : rs_sim@yahoo.co.id
Terapeutik :
Tingkatkan pemantauan neurologis
Hindari aktifitas yang dapat meningkatkan tekanan
intrakranial.
Beri posisi head up 15 – 30 derajat
Terapeutik :
Berikan lingkungan yang tenang
Pasang jalan napas buatan (mis. OPA, NPA, LMA, ETT),
Jika Perlu
Pasang akses intravena
Pasang monitor jantung
Rekam EKG 12 sadapan
Periksa interval QT sebelum dan sesudah pemberian obat
yang dapat memperpanjang interval QT
Lakukan maneuver Valsava
Lakukan masase karotis unilateral
Berikan oksigen sesuai indikasi
Siapkan pemasangan ICD (Implatable Cardiovaskuler
Defibrilator)
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika perlu
Kolaborasi pemberian kardioversi, jika perlu
Kolaborasi pemberian defibrilasi, Jika perlu
4. Manajemen Nyeri (I.08238)
Tindakan:
Observasi
Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri
Identifikasi skala nyeri
Identifikasi respons nyeri non verbal
Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan
nyeri
Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah
diberikan
Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri( mis. TENS, hipnosis, akupresur, terapi musik,
biofeedback, terapi pijat, aroma terapi, teknik imajinasi
terbimbing, kompres hangat atau dingin, terapi bermain).
Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri(mis.
Suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)
Fasilitasi istirahat dan tidur
Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan
startegi meredakan nyeri
Edukasi
Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
Jelaskan strategi meredakan nyeri
Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
5. Perawatan Jantung (I.02075)
Observasi :
Identifikasi tanda/gejala primer penurunan curah jantung
(meliputi dispnea, kelelahan, edema, ortopnea,
paroxysmal nocturnal dyspnea, peningkatan CVP).
Identifikasi tanda /gejala sekunder penurunan curah
jantung (meliputi peningkatan berat badan, hepatomegali,
distensi vena jugularis, palpitasi, ronkhi basah, oliguria,
batuk, kulit pucat).
Monitor tekanan darah (termasuk tekanan darah ortostatik
jika perlu).
Monitor intake dan output cairan.
Monitor berat badan setiap hari pada waktu yang sama.
Monitor saturasi oksigen.
Monitor keluhan nyeri dada (misalnya intensitas, lokasi,
radiasi, durasi, presivitasi yang mengurangi nyeri).
Monitor EKG 12 sadapan.
Monitor aritmia (kelainan irama dan frekuensi).
Monitor nilai laboratorium jantung (misalnya elektrolit,
enzim jantung, BNP, NT pro-BNP).
Monitor fungsi alat pacu jantung.
Periksa tekanan darah dan frekuensi nadi sebelum dan
sesudah aktivitas.
Periksa tekanan darah dan frekuensi nadi sebelum
pemberian obat (misalnya beta blocker, ACE inhibitor,
calcium channel blocker, digoksin).
Terapeutik :
Posisikan pasien semi-Fowler atau Fowler dengan kaki
kebawah atau posisi nyaman.
Berikan diet jantung yang sesuai (misalnya batasi asupan
kafein, natrium, kolesterol dan makanan tinggi lemak).
Gunakan Stocking elastis atau pneumatik intermiten,
sesuai indikasi.
Fasilitasi pasien dan keluarga untuk modifikasi gaya hidup
sehat.
Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi stres.
Berikan dukungan emosional dan spiritual.
Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen
>94%.
Edukasi :
Anjurkan beraktifitas fisik sesuai toleransi.
Anjurkan beraktifitas fisik secara bertahap.
Anjurkan berhenti merokok.
Anjurkan pasien dan keluarga mengukur berat badan
harian.
Ajarkan pasien dan kelurga mengukur intake dan output
cairan harian.
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian anti aritmia.
Rujuk ke program rehabilitasi jantung.
EKLAMSI
PEMERINTAH
KABUPATEN
MANGGARAI
BLUD RSUD dr.BEN MBOI
KABUPATEN
MANGGARAI
Jl.Dr.Soetomo No.1 Ruteng
Tel/Fax.(0385) 21389
Email : rs_sim@yahoo.co.id
Terapeutik:
Minimalkan stimulus dengan menyediakan lingkungan
Berikan posisi semi fowler
Cegah terjadinya kejang
Hindari manuver valsava
Hindari pemberian cairan hipotonik
Atur ventilator agar PaCO2 optimal
Pertahankan suhu tubuh normal
Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian sedasi dan anti konvulsan, jika perlu
Kolaborasi pemberian diuretik osmosis, jika perlu
Kolaborasi pemberian pelunak tinja, jika perlu
2. Pemantauan Neurologis.
Observasi :
Monitor tingkat kesadaran
Monitor TTV
Monitor ukuran,bentuk,kesimetrisan dan reaktifitas
pupil.
Monitor adanya keluhan batuk dan refleks muntah.
Monitor keluhan sakit kepala
Monitor karakteristik bicara : kelancaran, afasia,dll
Monitor parestesia
Terapeutik :
Tingkatkan pemantauan neurologis
Hindari aktifitas yang dapat meningkatkan tekanan
intrakranial.
Beri posisi head up 15 – 30 derajat
Edukasi : Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
neurologis
Terapeutik :
Timbang berat badan setiap hari pada waktu yang sama
Batasi asupan cairan dan garam
Tinggikan kepala tempat tidur 30-40 derajat
Edukasi :
Anjurkan melapor jika haluaran urine <0,5 cc/kgBB/jam dalam
6 jam
Ajarkan cara membatasi cairan
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian diuretic
6 Evaluasi Mengevaluasi respon subjektif dan objektif setelah dilakukan
intervensi dan dibandingkan dengan SDKI/SIKI, untuk
memastikan bahwa hasil yang diharapkan telah tercapai
7 Penelaah Kritis Sub Komite Mutu Keperawatan
8 Kepustakaan PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi
dan Indikator diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat
Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Sinsin, Iis. 2008. Seri Kesehatan Ibu dan Anak: Masa Kehamilan
dan Persalinan. Jakarta: PT Alex Media Komputindo
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)
PERITONITIS
PEMERINTAH
KABUPATEN
MANGGARAI
BLUD RSUD dr.BEN MBOI
KABUPATEN
MANGGARAI
Jl.Dr.Soetomo No.1 Ruteng
Tel/Fax.(0385) 21389
Email : rs_sim@yahoo.co.id
Kram 1 2 3 4 5
abdomen
Mual
Regurgitas
i
Muntah
Distensi
abdomen
Menur Cukup Sedang Cukup Meningkat
un Menurun Meningk
at
Suara
peristaltik
Flatus
Indeks 1 2 3 4 5
massa
tubuh
Frekwensi
makan
Bising
usus
3. Luaran : Termoregulasi
Kriteria hasil : Membaik
Kriteria hasil :
Memb Cukup Sedang Cukup Membaik
uruk memburu Membaik
k
Suhu 1 2 3 4 5
tubuh