Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN

KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR

DISUSUN OLEH :
1. ISMI APRILIA
2. RISKA AYU FITRIANI

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG


D.III KEPERAWATAN TANJUNGKARANG
TAHUN AKADEMIK 2019/2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan askep yang berjudul ‘’ Pemenuhan Kebutuhan Istirahat
dan tidur ‘’.  Askep ini dibuat untuk meyelesaikan tugas kuliah serta untuk melatih kemampuan
mahasiswa.

            Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
askep ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Askep  ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
askep  ini.

Semoga askep ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan
ilmu pengetahuan bagi kita semua.

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...........................................................................................i
Daftar Isi.....................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Istirahat dan Tidur....................................................................2
2.2 Fungsi Tidur...........................................................................................3
2.3 Jenis-jenis Tidur.....................................................................................4
2.4 Faktor yang mempengaruhi Tidur.........................................................5
BAB III
3.1 Asuhan Keperawatan Gangguan Pola Tidur..........................................7
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan..........................................................................................25
4.2 Saran....................................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

             Setiap orang membutuhkan istirahat dan tidur agar mempertahankan status, kesehatan
pada tingkat yang optimal. Selain itu proses tidur dapat memperbaiki berbagai sel dalam tubuh.

            Pemenuh kebutuhan istirahat dan tidur terutama sangat penting bagi orang yang sedang
sakit agar lebih cepat sembuh memperbaiki kerusakan pada sel.   

            Apabila kebutuhan istirahat dan tidur tersebut cukup maka jumlah energi yang di
harapkan dapat memulihkan status kesehatan dan mempertahankan kegiatan dalam kehidupan
sehari-hari terpenuhi. Selain itu,orang yang mengalami kelelahan juga memerlukan istirahat dan
tidur lebih dari biasanya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah Definisi Istirahat dan Tidur?
2. Apakah Fungsi Tidur?
3. Apakah jenis-jenis Tidur?
4. Apakah factor yang mempengaruhi Tidur?

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi istirahat dan tidur
2. Untuk mengetahui fungsi tidur
3. Untuk mengetahui jenis-jenis tidur
4. Untuk mengetahui factor yang mempengaruhi tidur

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI ISTIRAHAT & TIDUR


a. Pengertian Istirahat
Kata ”Istirahat” mempunyai arti yang sanngat luas meliputi bersantai, menyegarkan diri,
diam menganggur setelah melakukan aktivitas, serta melepaskan diri dari apapun yang
membosankan,menyulitkan dan menjengkelkan, dengan demikian, apat dikatakan bahwa
istirahat merupakan ledakan yang tenang , rileks tanpa tekanan emosional dan bebes dari
kecemasasn, (Ansietas). Terdapat beberapa karakteristik dari istirahat , misalnyan, Narrow
(1967) yang di kutip oleh Perri an Potter 1993 Mengemukakan beberapa karakteristik yang
berhubungan dengan istirahat diantaranya :

1. Merasa segala sesuatu dapat di atasi


2. Merasa di terima
3. Mengetahui apa yang terjadi
4. Bebas dari ganguan ketidak nyamanan
5. Mempunyai sejumlah kepuasasn terhadap aktivitas yang
mempunyai tujuan. 
6. Mengetahui adanya bantuan sewaktu mememrlukan

     b. Pengertian Tidur


Tidur merupakan kondisi tidak sadar di mana presepsi reaksi individu terhadap
lingkungan menurun atau hilang dan dapat di bangukan kembali dengan stimulus dan sensori
yang cukup (Guyton 1986) dapat juga di katakan sebagai keadaan tidak sadarkan diri yang
relatif, bukan hanya keadaan penuh ketenangan tanpa kegiatan, namun lebih merupakan suatu
urutan siklus yang berulang dengan ciri adanya aktivitas yang minim memiliki kesadaran yang
bervariasi terdapat perubahan proses fisiologis dan terjadi penurunan respon terhadap rangsangan
dari luar.

2
Sekarang dapat di kategorikan sedang tidur jika terdapat tanda-tanda sebagai berikut :

1. Aktivitas fisik minimal


2. Tingkat kesadaran yang bervariasi
3. Terjadi berbagai perubahan fisiologis tubuh
4. Penurunan respon terhadap rangsaan dari luar.

            Tidur NREM merupakan yang nyaman dan dalam. Dalam tidur ini gelombanng otak
lebih lebih lambat di bandingkan pada orang yang sadar atau tidak tidur. Dengan tanda : mimpi
berkurang, keadaan istirahat, tekanan darah turun, kecepatan pernafasan turun, metabolisme
turun dan gerakan bola mata lambat Selama tidur maka dalam tubuh seseorang terjadi perubahan
proses fisiologis,antara lain :
1. Penurunan tekanan darah dan denyut nadi
2. Diatasi pembuluh darah perifer
3. Kadang-kadang terjadi peningkatan aktivitas traktusgastrointestinal.
4. Relaksasi otot-oto rangka
5. Basal metabolisme rate (BMR) menurun 10-30%

2.2 Jenis-jenis tidur

Terdapat dua jenis tidur yaitu :


1.      Tidur NREM(Norapid Eye Movemen)/ Tidur gelombang lambat
a.TahapI
                Merupakann tahap transmisi antara bangun dan tidur dengn ciri: Rileks, masih sadar
dengan lingkungan,merasa mengantuk,bola mata bergerak dari samping ke samping, frekueansi
nadi dan nafas seadikit menurun, dapat bangun segera selama tahap ini berlangsungselama lima
meanit.

3
b.TahapII

               Merupakann tahap tidur ringan dan proses tubuh terus menurun berciri : Mata
umumnya menetap, denyut jantung dan freakuensi nafas menurun, temperature tubuh menurun,
metabolisme menurun, berlangsung pendek dan berakhir 5-10 menit

c.TahapIII

               Merupakann tahap tidur berciri : denyut nadi dan frekuensi nafas dan proses tubuh
lainnya lambat, di sebabkan oleh dominasi system saraf parasimpatis dan sulit banngun.

d.TahapIV

               Merupakan tahap tidur berciri : Kecepatan jantung dan pernafasan turun, jaranng
bergerak dan sulit di bangunkan, gerak bola mata cepat, sekresi lambunng turun, tonus otot
turun.

2.   Tidur REM(Rapid Eye Movemen)

            Berlangsung pada tidur malam selama 5-20 menit, rata-rata 90 menit. Periode pertam
terjadi selama 80-100 menit, namun bila kondisi oranng sangt lelah maka awal tidur sangat cepat
menabahkan jenis tidur ini tidak ada.

    2.3 Fungsi Tidur

4
A.    Efek Fisiologis :

a) Efek pada system saraf yang di perkirakan dapat memulihkan kepekaan normal    dan
keseimbangan di antara berbagai susunan saraf.

b) Efek struktur tubuh dengn memulihkan kesegaran dan funngsi dalam organ tubuh
karena selama tidur terjadi penurunan.

c)Kebutuhan tidur pada semua usia.


Usia merupakan salah satu faktor penentu lamanya tidur yang butuhkan seseorang.
Semakin tua usia maka semakin sedikit pula lama tidur yang di butuhkan. Hal tersebut
dapat di lihat pada tabel di bawa ini :

Pola Tidur Normal berdasarkan tingkat usia :


Usia Tingkat perkembangan Jumlah kebutuhan tidur Pola tidur normal
a)      0-1 bulan Masa Neonatus 14-18 jam/hari Pernafasan teratur gerak tubuh sedikit, 50% tidur
NREM., banyak waktu tidurnya di lewatkan pada tahap II dan IV tidur NREM.setiap siklus
sekitar 45-60 menit
b)      1 bulan-18bulan Masa Bayi 12-14 jam/hari 20%-30% tidur REM, tidur lebih lama pada
malam hari, punya pola terbangun sebentar.
c)      18 bulan-3 tahun Masa Anak 11-12 Jam/Hari 25% tidur REM banyak tidur pada mala
hari,terbangun dini hari berkurang, siklus bangun tidur normal sudah menetap pada umur 2-3
tahun
d)     3-6 tahun Masa prasekolah 11 jam/hari 20 % tidur REM ,periode terangun kedua hilang
pada umur 3 tahun, umur 5 tahun tidur tidak ada kecuali kebiasaan tidur sore hari.
e)      6-12 Tahun Masa sekolah 10 jam/hari 18,5% tidur REM, sisa waktu tidur relative kostan.
f)       12-18 Tahun Masa Remaja 8,5jam/hari 20% tidur REM.
g)      18-40 Tahun Masa dewasa muda 7-8 jm/hari 20-25% tidur REM, 5%-10% tidur terhadap I,
50% tidur tahap II, dan 10-20% tidur tahap III dan IV.

5
h)      40-60 Tahun Masa paruh baya 7 jam/hari 20% tidur REM, mungkin mengalami imsomnia
dan sulit untuk dapat tidur.
i)        60 tahun ke atas Masa dewasa tua 6 jam/ hari 20%-25% tidur REM, tidur tahap IV nyata
berkurang terkadang tak ada, mungkin menngalami insomnia dan sering terbangun sewaktu tidur
malam hari.

B.      Fisiologi tidur

            Fisiologi tidur merupaka peangaturan kegiata tudur oleh adanya hubungan mekanisme
screablea yang secara bergantian untuk mengaktifkan dan menekan pusat otak agar dapat tidur
dan bangun, Tidur merupakan aktifitas yang melibatkan susunan saraf pusat, saraf perifer
Endokrin kardiosvakuler, respirasi muskuloskeletal (Robinson 1993,dalam potter). Tiap kejadian
tersebut dapat di identifikasi atau di rekam dengan electreoencephalogram (EEG) untuk aktifitas
listrik otak, pengukran tonus otot dengan meggunakan elektromiogram(EMG) dan
elektroculogram (EOG) untuk mengukur pergeraka mata.

            Pengaturan dan control tidur tergantung dari hubungan antara dua mekanisme selebral
yang secara bergantian mengaktifkan dan menekan pusat oak untuk tidur dan bangun. Recticular
activating system (RAS) di bagian batang otak atas di yakini mampunyai sel-sel khusus dalam
mempertahankan kewaspadaan dan kesadaran. RAS memberikan stimulus visual,audiotori,nyeri
dan ensori raba. Juga menerima stimulus dari korteks serebri. (emosi,proses,pikir).

            Pada keadaan sadar mengkibtkan neuron-neuron dalam RAS melepakan katekolamin
misalnya norepineprine. Saat tidur mungkin di sebabkan oleh pelpasa serum serotinin dari sel-sel
spesifikdi pons dan batang otak tengah yaitu Bulbarsyncronizing regional (BSR) bangun dan
tidurnya seseorang tergantung dari keseimbangan implus yang di terima dari pusst otak, reseptor
sensori perifer misalnya bunyi, stimulus cahaya dan system limbiks seperti emosi.

            Seseoranng yang mencoba untuk tidur, mereka menutup matanya dan berusaha dalam
posisi rileks, jika ruangan gelap dan tenang aktifitas RAS menurun, pada saat itu BSR
mengeluarkan serum serotonin

6
2.4    Faktot-faktor yang mempengaruhi tidur.

1. Penyakit
            Seseorang yang mengalami sakit mememrlukan waktu tidur yang lebih banyak dari
normal. Namun demikian, keadaan sakit menjadikan pasien kurang tidur atau tidak dapat tidur,
misalnya pada pasien degan gangguan pernafasan seperti asma,bronkitis,penyakit kardiovaskuler
dan lain-lain.

2. Kelelahan
            Kelelahan dapat mempengaruhi pola tidur seseorang, kelelahan tingkat menenngah orang
dapat tidur dengan nyeyak, sedanng pada kelelahan yang berlebihan akan menyebabkan priode
tidur REM lebih pendek.

3. Stres Psikologis
            Cema dan depresi akan menyebabkan gangguan pada frekuensi tidur. Hal ini di sebabkan
karena pada kondisi cemas akan meningkatkan norepirefin darah melalui sisitem saraf
simpatis.zat ini akan mengurangi tahap IV REM dan NREM.

4. Obat-obatan
            Beberapa jenis obat yang dapat menimbulkan gangguan tidur yaitu :

a) Diuretik : menyebabkan imsomnia

b) Anti depresan : Suprnsi REM

c) Kafein : Meningkatkan saraf simpatis yang menyebabkan kesulitan tidur.

d) Bbeta Bloker : Menimbulkan Insomnia.

e) Narkotika :Mensupresi REM sehingga mudah mengantuk.

7
f) Amfetamin : Menurunkan tidur REM

5. Nutrisi.
            Makanan yang banyak maengandung L-Triptofan yang merupakan asam amino dari
protein yang di cerna seperti keju,susu,daging dan ikan tuna dapat mamperceapat terjadinya
ptoses tidur.
6. Lingkungan
            Lingkungan dapat meningkatkan atau menghalangi seseaoranng untuk tidur . Pada
lingkungan yang tenang memungkinkan seseoranng dapat seseorang dapat tidur dengan nyeyak
dan saebaliknya.

7. Motivasi
            Motivasi dapat mempengaruhi dan dapat menimbulkan keinginan untuk tetap bangun dan
menahan tidak tidur sehingga dapat meanimbulkan gangguan proses tidur.
8. Alkohol
            Alkohol Menekan REM secara normal, seseorangkarang yang tahan minum alkohol
dapat menyebabkan insomnia dan lekas marah.

8
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

KASUS

Bp. A 57 tahun datang ke RS Respati karena akhir-akhir ini Bp. A mengeluhkan susah untuk
memulai tidur. Bp.A juga mengatakan sering merasakan cemas, karena pekerjaannya yang
menumpuk dan ia khawatir tidak mampu menyelesaikan pekerjaan tersebut dalam waktu yang
sudah ditentukan.  Istri Bp.A juga mengatakan Bp.A sering mengigau pada saat tidur. Bp.A juga
mengatakan sering mengalami mimpi buruk, ia juga mengatakan saat bekerja sering merasa
mengantuk, cepat lelah, dan tidak focus dalam bekerja.  Bp.A terlihat pucat, lemas, dan kantung
mata Bp.A terlihat membengkak. Bp.A juga mengatakan nafsu makannya menurun, disaat
makan Bp.A mengeluh cepat kenyang. Berat badan Bp.A juga menurun, yang semulanya 70 kg
sekarang menjadi 65 kg. Saat dilakukan pengkajian :
S : 37,50 C
RR : 26x/menit
TB : 170 cm
N   : 50x/menit
TD : 100/70 mmHg

9
PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Nama perawat                  :  Riska


Tanggal pengkajian          :  21 Januari 2020
Jam pengkajian                  :  10.00

1.    Biodata:
Pasien
Nama                            :     Bpk.A
Usia                               :     57 Tahun
Agama                          :     Islam
Pendidikan                    :     S1
Pekerjaan                      :     PNS
Status pernikahan         :     Menikah
Suku                              :     Jawa
Bangsa                          :     Indonesia
Alamat                          :     Bandar Lampung
Diagnosa medis            :    
Waktu/tgl masuk RS     :     10.00WIB/ 21 Januari 2020

Penanggung Jawab
Nama                            :     Ibu. A
Usia                               :     56 Tahun
Agama                          :     Islam
Pendidikan                    :     S1
Pekerjaan                      :     PNS
Status pernikahan         :     Menikah
Suku                              :     Jawa
Bangsa                          :     Indonesia
Alamat                          :     Bandar Lampung
Hubungan dengn klien :     Istri

10
2. Keluhan utama :
          Pasien mengeluh susah untuk memulai tidur.
         
Riwayat kesehatan :
a.       Riwayat penyakit sekarang :
            Bapak A mengeluhkan susah untuk memulai tidur. Bapak A juga mengatakan sering
mengigau pada saat tidur. Ia juga mengatakan sering mengalami mimpi buruk, saat bekerja
sering merasa mengantuk, cepat lelah dan tidak focus dalam bekerja.

b.      Riwayat penyakit dahulu :


 Penyakit yang pernah dialami : Batuk, Pilek, Demam dan Diare.
 Kecelakaan                           : tidak terkaji
 Pernah di rawat di RS          : Bpk. A mengatakan tidak pernah dirawat di Rumah Sakit
 Operasi                                 : Bpk. A mengatakan tidak pernah dioperasi
 Alergi               : Bpk. A mengatakan alergi terhadap Debu dan Dingin.
 Kebiasaan        : Merokok dan Kopi.

c.       Riwayat penyakit keluarga :


Bpk. A mengatakan bahwa dikeluarganya sering mengalami Batuk, Pilek, Demam dan Diare

3.  Pengkajian Kebutuhan dasar klien

a.       Aktifitas dan latihan            :


               Bpk. A sebelum sakit bisa melakukan aktifitas seperti biasa tetapi selama sakit Bpk. A
tidak bisa melakukan aktifitas seperti biasa diantaranya sering tidak focus saat bekerja dan sering
merasa mengantuk saat bekerja.

11
b.   Tidur dan istirahat   :
               Sebelum sakit Bpk. A mengatakan tidak mengalami kesulitan untuk memulai tidur
tetapi ketika Bpk. A sakit ia mengatakan sulit untuk memulai tidur dan ketika Bpk. A tertidur ia
mengatakan sering mengalami mimpi buruk dan mengiggau.

c.   Kenyamanan dan nyeri


Tidak terkaji

d.   Nutrisi
               Sebelum sakit frekuensi makan klien 3 kali sehari, berat badan klien sebelum sakit 70
kg tetapi setelah sakit klien makan 1 kali sehari sehingga berat badan klien menjadi 65 kg.

e.   Cairan Elektrolit dan asam basa


               Sebelum sakit klien minum 8 gelas standar 250 cc perhari, setelah sakit frekuensi
minum pasien tidak berubah.

f.  Oksigenasi
          Sebelum dan sesudah mengalami insomnia, klien tidak mengalami sesak nafas.

g.  Eliminasi fekal/bowel
            Sebelum sakit klien mengatakan BAB 2x sehari, feses berwarna kuning. Setelah sakit
klien mengatakan BAB dua hari sekali, feses berwarna coklat.

h.  Eliminasi urin
         Sebelum sakit klien mempunyai frekuensi berkemih 500cc/hari, selama sakit klien hanya
berkemih 300cc/hari dan urin kuning.

i   Sensori, persepsi, dan kognitif


               Setelah melakukan pengkajian klien tidak mengalami gangguan pada sensori, presepsi,
dan kognitif.

12
j.  Koping-toleransi stres
            Saat stress biasanya bpk.E menghirup udara segar, dan tidak memikirkan hal-hal yang
dapat menimbulkan stress.

4.  Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
          Keadaan umum pasien saat ini adalah :
S : 37,50 C
RR : 26x/menit
TB : 170 cm
N   : 50x/menit
TD : 100/70 mmHg

b.      Kepala
            Pada saat dilakukan inspeksi dan palpasi tidak terdapat benjolan, bentuk tengkorak
simetris, dengan bagian frontal menghadap kedepan dan bagian pariental menghadap
kebelakang, kulit kepala tidak mengalami peradangan, tumor, maupun bekas luka.
c.       Leher
            Setelah dilakukan inspeksi, palpasi, dan teknik gerakan leher klien dapat melakukan
gerakan leher secara terkoordinasi tanpa gangguan.
d.      Dada, paru, dan jantung
            Pada saat inspeksi klien tidak terlihat sesak nafas, frekuensi pernapasan 26x/menit, pada
saat dilakukan palpasi getaran pada dinding dada kiri dan kanan sama. Pada saat dilakukan
perkusi suara paru klien normal yaitu terdengar bunyi resonan.

e.       Abdomen
Setelah dilakukan pemeriksaan fisik abdomen normal, pada saat inspeksi tidak ada
pembengkakan, dan simetris. Pada saat dilakukan auskultasi terdengar suara bising usus secara
normal, terdengar setiap 10x/menit.

13
5. Psiko, sosio, budaya, dan spiritual
a. Psikologi
Klien mengatakan takut pingsan ababila sedang melakukan pekerjaan.
b. Sosial
Klien berkomunikasi dengan bahasa jawa dan bahasa indonesia, nada
biacara klien sopan.
c. Budaya
Tidak terkaji
d. Spiritual
Tidak terkaji

6. Pemeriksaan penunjang
a.       Terapi medis
Saat di rumah sakit klien diberikan oksigen dan diberikan cairan infuse serta
diajarkan teknik relaksasi.

ANALISIS DATA
Nama klien      : Bpk. A                                              No Register : 00001
Umur               : 57 Tahun                                           Diagnosa Medis : Insomnia
Ruang Rawat  : Mawar                                               Alamat : Bandar Lampung
NO DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM
1. Ds : Bp. A mengeluh susah Ansietas Insomnia
untuk memuali tidur
Ds : Bp. A juga mengatakan
sering merasakan cemas, karena
pekerjaanya yang menumpuk
dan ia khawatir tidak mampu
menyelesaikan pekerjaan
tersebut dalam waktu yang

14
sudah ditentukan.
Do : Bp. A terlihat pucat, lemas,
dan kantung mata Bp. A terlihat
membengkak.

Deprivasi tidur
2. Ds : Instri Bp. A juga Pergeseran tahap
mengatakan Bp. A sering tidur berkaitan
mengigau pada saat tidur. dengan penuaan
Ds : Bp. A juga mengatakan
sering mengalami mimpi buruk,
ia juga mengatakan sering
mengantuk, cepat lelah, dan
tidak focus dalam bekerja.
Ds : Bp. A juga mengatakan
sering merasakan cemas, karena
pekerjaanya yang menumpuk
dan ia khawatir tidak mampu
menyelesaikan pekerjaann
tersebut dalam waktu yang
sudah ditentukan.
Ketidakseimbangan
3. Ds : Bp. A mengatakan nafsu Faktor psikologis nutrisi : Kurang
makanya menurun, disaat dari kebutuhan
makan Bp. A mengeluh cepat tubuh.
kenyang.
Do : Berat badan Bp. A juga
menurun, Yang semula 70 Kg
sekarang menjadi 65 Kg.

15
PERIORITAS DIAGNOSA
1.      Insomnia b.d Ansietas
2.      Deprivasi Tidur b.d. Pergeseran tahap tidur berkaitan dengan penuaan
3.      Ketidakseimbangan nutrisi : Kurang dari kebutuhan tubuh b.d. Faktor psikologis

INTERVENSI
Nama klien      : Bpk. A                                              No Register : 00001
Umur               : 57 Tahun                                           Diagnosa Medis : Insomnia
Ruang Rawat  : Mawar                                               Alamat : Bandar Lampung

NO Dx Keperawatan Tujuan Dan Kriteria Intervensi Nama/TTD


Hasil
1. Insomnia b.d Setelah dilakukan 1.      Intruksi pasien Riska
Ansietas tindakan keperawatan untuk memonitor
selama 3x 24 jam maka pola tidur.
insomnia teratasi 2.      Bantu pasien
dengan criteria hasil : untuk
1.      Jam tidur bertambah mengeliminasi
2.      Pola tidur teratur situasi stress
3.      Kualitas tidur sebelum waktu
meningkat tidur.
4.      Mimpi buruk mulai 3.      Monitor pola
hilang tidur pasien dan
5.      Tidak sulit lagi untuk berapa lama
tidur tidur pasien.
4.      Sediakan
pamphlet dengan
informasi
tentang teknik
tidur yang benar.

16
2. Deprivasi tidur b.d Setelah dilakukan 1.      Berikan obat- Riska
pergeseran tahp tindakan keperawatan obat untuk
tidur berkaitan selama 3x 24 jam maka mengurangi
dengan penuaan. Deprivasi tidur teratasi cemas.
dengan criteria hasil : 2.      Observasi
1.      Stress tanda-tanda
berkepanjangan dapat verbal dan
teratasi. nonverbal dari
2.      Sudah bisa cemas.
berkonsentrasi. 3.      Intruksi untuk
3.      Tingkat kepanikan menggunakan
menurun. teknik relaksasi.
4.      Gangguan tidur 4.      Identifikasi
teratasi. ketika tingkat
kecemasan
berubah.

3. Ketidakseimbangan Setelah dilakukan 1.      Kolaburasi Riska


nutrisi: kurang dari tindakan keperawatan dengan ahli gizi
kebutuhan tubuh selama 3x 24 jam maka dalam
b.d faktor nutrisi dapat tercukupi pemenuhan
psikologis dengan criteria hasil : nutrisi pasien.
1.      Asupan nutrisi 2.      Ajarkan pasien
tercukupi. bagaimana
2.      Asupan makanan menjaga
terpenuhi. kebutuhan
3.      Asupan cairan makanan setiap

17
terpenuhi. hari.
4.      Berat badan 3.      Pantau asupan
bertambah. nutrisi dan
kalori.
4.      Berikan
informasi
tentang
kebutuhan nutrisi
dan bagaimana
cara
memenuhinya.

IMPLEMENTASI
Nama klien      : Bpk. A                                              No Register : 00001
Umur               : 57 Tahun                                           Diagnosa Medis : Insomnia
Ruang Rawat  : Mawar                                               Alamat : Bandar Lampung

N TANGGAL WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI NAMA/TTD


O
1. 21 Januari 21 Januari 2020 ; 08.00 21 Januari 2020 ; Riska
2020 1.      Mengintruksi pasien 14.00
untuk memonitor pola S : klien
tidur. mengatakan
S : Klien mengatakan sudah tidak sulit
pola tidurnya sudah lagi untuk
membaik. memulai tidur .
O : klien terlihat segar. O : klien terlihat
06   21 Januari 2020; 08.30 segar.
2.      Membantu pasien A : tujuan

18
untuk mengeliminasi tercapai.
situasi stress sebelum P :intervensi
waktu tidur. dihentikan.
S : klien mengatakan
sudah tidak stress lagi
ketika akan tidur.
O : klien terlihat sudah
tidak stress lagi.
06   21 Januari 2020 ; 09.00
3.      Memonitor pola tidur
pasien dan berapa lam
tidur pasien.
S : klien mengatakan
intensitas tidurnya 7-8
jam per hari.
O : klien terlihat segar.
21 Januari 2020 ; 09.30
4.      Menyediakan
pamphlet dengan
informasi tentang
teknik tidur yang benar.
S : klien mengatakan
sudah mengetahui
teknik tidur yang benar.
O : klien terlihat segar.
2. 21 Januari 21 Januari 2020 ; 09.30 21 Januari 2020; Riska
2020 1.      Memberikan obat- 14.00
obat untuk mengurangi S : klien
cemas. mengatakan
S : klien mengatakan intensitas
dengan meminum obat tidurnya sudah

19
tersebut cemas tercukupi.
berkurang. O : klien terlihat
O : klien sudah tidak segar.
terlihat cemas. A : tujuan
21 Januari 2020; 10.00 tercapai.
2.      Mengobservasi tanda- P : intervensi
tanda verbal dan dihentikan.
nonverbal dari cemas.
S : klien mengatakan
sudah tidak cemas lagi.
O : kondisi verbal dan
nonverbal klien sudah
terlihat membaik.
21 Januari 2020 ; 10.30
3.      Mengintruksi untuk
menggunakan teknik
relaksasi.
S : klien mengatakan ia
sudah rileks.
O : klien terlihat rileks.
21 Januari 2020 ; 11.00
4.      Mengidentifikasi
ketika tingkat
kecemasan berubah.
S : klien mengatakan
tidak cemas lagi.
O : klien tampak
tenang.
3. 21 Januari 21 Januari 2020 ; 11.30 21 Januari 2020 ; Riska
2020 1.      Mengkolaburasikan 14.00
dengan ahli gizi dalam S : klien

20
pemenuhan nutrisi mengatakan
pasien. kebutuhan
S : klien mengatakan nutrisinya sudah
gizinya sudah terpenuhi.
tercukupi. O : klien terlihat
O : klien tampak segar. segar.
21 Januari 2020 ; 12.00 A : tujuan
2.      Mengajarkan pasien tercapai.
bagaimana menjaga P : intervensi
kebutuhan makanan dihentikan
setiap hari.
S : klien mengatakan
kebutuhan makananya
sudah terpenuhi.
O : klien tampak segar.
21 Januari 2020 ; 12.30
3.      Memantau asupan
nutrisi dan kalori.
S : klien mengatakan
asupan nutrisi dan
kalorinya sudah
tercukupi.
O : klien tampak segar.
21 Januari 2020 ; 13.00
4.      Memberikan
informasi tentang
kebutuhan nutrisi dan
bagaimana cara
memenuhinya.
S : klien mengatakan
sudah mengetahui

21
tentang nutrisi dan cara
pemenuhanya.
O : klien tampak segar.

BAB IV
PENUTUP

22
4.1 Kesimpulan
            Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang di butuhkan semua orang. Setiap
individu mempunyai kebutuhan istirahat dan tidur yang berbeda. Dengn pola istirahat dan tidur
yang baik, benar, dan teratyr akan memberikan efek yang baik terhadap kesehatan, yaitu efek
fisiologis terhadap sistem syaraf yanng di perkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan
keseimbangan di antara susunan saraf, serta berefek terhadap struktur tubuh dengan memulihkan
kesegaran dan fungsi organ tubuh.

4.2 Saran
            Setiap individu harus menjaga kecukupan kebutuhan istirahat dan tidurnya sesuai
kebutuhannya. Dengan kondisi jiwa dan fisik yang sehat maka dapat melakukan berbagai
kegiatan dengan baik. Perawat perlu berupaya membantu pemenuhan kebutuhan istirahat dan
tidur klien sesuai dengan dengan prosedur yang benar sehingga perawat harus mempunyai,
kopetensi yang baik terkait dengan kebutuhan istirahat dan tidur sehingga pelayanan terhadap
klien dapat berjalan dengan baik dan benar.

DAFTAR PUSTAKA

23
Khoirul hadi. 2 Mei 2012. Askep Kebutuhan Istirahat dan
Tidur.http://khoirulhadi.blogspot.com/2010/09/askep-kebutuhan-istirahat-dan-tidur_23.html
Annas lam. 2 Mei 2012. Pemenuhan Kebutuhan Istirahat dan
Tidur.http://ifptasya.wordpress.com/2011/01/11/pemenuhan-kebutuhan-istirahat-dan-tidur4ns/
Heather, T Herdman. 2011. Diagnosis Keperawatan. Jakarta. EGC
McCloskey, Joanne Dochter. 2004. Nursing Interventions Clasification (NIC).
Moorhead, Sue. 2004. Nursing Outcomes Classification (NOC).
Alimul, A. 2002. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta. EGC

24

Anda mungkin juga menyukai