DISUSUN OLEH :
1. ISMI APRILIA
2. RISKA AYU FITRIANI
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan askep yang berjudul ‘’ Pemenuhan Kebutuhan Istirahat
dan tidur ‘’. Askep ini dibuat untuk meyelesaikan tugas kuliah serta untuk melatih kemampuan
mahasiswa.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
askep ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Askep ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
askep ini.
Semoga askep ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan
ilmu pengetahuan bagi kita semua.
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........................................................................................i
Daftar Isi.....................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Istirahat dan Tidur....................................................................2
2.2 Fungsi Tidur...........................................................................................3
2.3 Jenis-jenis Tidur.....................................................................................4
2.4 Faktor yang mempengaruhi Tidur.........................................................5
BAB III
3.1 Asuhan Keperawatan Gangguan Pola Tidur..........................................7
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan..........................................................................................25
4.2 Saran....................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap orang membutuhkan istirahat dan tidur agar mempertahankan status, kesehatan
pada tingkat yang optimal. Selain itu proses tidur dapat memperbaiki berbagai sel dalam tubuh.
Pemenuh kebutuhan istirahat dan tidur terutama sangat penting bagi orang yang sedang
sakit agar lebih cepat sembuh memperbaiki kerusakan pada sel.
Apabila kebutuhan istirahat dan tidur tersebut cukup maka jumlah energi yang di
harapkan dapat memulihkan status kesehatan dan mempertahankan kegiatan dalam kehidupan
sehari-hari terpenuhi. Selain itu,orang yang mengalami kelelahan juga memerlukan istirahat dan
tidur lebih dari biasanya.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi istirahat dan tidur
2. Untuk mengetahui fungsi tidur
3. Untuk mengetahui jenis-jenis tidur
4. Untuk mengetahui factor yang mempengaruhi tidur
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Sekarang dapat di kategorikan sedang tidur jika terdapat tanda-tanda sebagai berikut :
Tidur NREM merupakan yang nyaman dan dalam. Dalam tidur ini gelombanng otak
lebih lebih lambat di bandingkan pada orang yang sadar atau tidak tidur. Dengan tanda : mimpi
berkurang, keadaan istirahat, tekanan darah turun, kecepatan pernafasan turun, metabolisme
turun dan gerakan bola mata lambat Selama tidur maka dalam tubuh seseorang terjadi perubahan
proses fisiologis,antara lain :
1. Penurunan tekanan darah dan denyut nadi
2. Diatasi pembuluh darah perifer
3. Kadang-kadang terjadi peningkatan aktivitas traktusgastrointestinal.
4. Relaksasi otot-oto rangka
5. Basal metabolisme rate (BMR) menurun 10-30%
3
b.TahapII
Merupakann tahap tidur ringan dan proses tubuh terus menurun berciri : Mata
umumnya menetap, denyut jantung dan freakuensi nafas menurun, temperature tubuh menurun,
metabolisme menurun, berlangsung pendek dan berakhir 5-10 menit
c.TahapIII
Merupakann tahap tidur berciri : denyut nadi dan frekuensi nafas dan proses tubuh
lainnya lambat, di sebabkan oleh dominasi system saraf parasimpatis dan sulit banngun.
d.TahapIV
Merupakan tahap tidur berciri : Kecepatan jantung dan pernafasan turun, jaranng
bergerak dan sulit di bangunkan, gerak bola mata cepat, sekresi lambunng turun, tonus otot
turun.
Berlangsung pada tidur malam selama 5-20 menit, rata-rata 90 menit. Periode pertam
terjadi selama 80-100 menit, namun bila kondisi oranng sangt lelah maka awal tidur sangat cepat
menabahkan jenis tidur ini tidak ada.
4
A. Efek Fisiologis :
a) Efek pada system saraf yang di perkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan
keseimbangan di antara berbagai susunan saraf.
b) Efek struktur tubuh dengn memulihkan kesegaran dan funngsi dalam organ tubuh
karena selama tidur terjadi penurunan.
5
h) 40-60 Tahun Masa paruh baya 7 jam/hari 20% tidur REM, mungkin mengalami imsomnia
dan sulit untuk dapat tidur.
i) 60 tahun ke atas Masa dewasa tua 6 jam/ hari 20%-25% tidur REM, tidur tahap IV nyata
berkurang terkadang tak ada, mungkin menngalami insomnia dan sering terbangun sewaktu tidur
malam hari.
B. Fisiologi tidur
Fisiologi tidur merupaka peangaturan kegiata tudur oleh adanya hubungan mekanisme
screablea yang secara bergantian untuk mengaktifkan dan menekan pusat otak agar dapat tidur
dan bangun, Tidur merupakan aktifitas yang melibatkan susunan saraf pusat, saraf perifer
Endokrin kardiosvakuler, respirasi muskuloskeletal (Robinson 1993,dalam potter). Tiap kejadian
tersebut dapat di identifikasi atau di rekam dengan electreoencephalogram (EEG) untuk aktifitas
listrik otak, pengukran tonus otot dengan meggunakan elektromiogram(EMG) dan
elektroculogram (EOG) untuk mengukur pergeraka mata.
Pengaturan dan control tidur tergantung dari hubungan antara dua mekanisme selebral
yang secara bergantian mengaktifkan dan menekan pusat oak untuk tidur dan bangun. Recticular
activating system (RAS) di bagian batang otak atas di yakini mampunyai sel-sel khusus dalam
mempertahankan kewaspadaan dan kesadaran. RAS memberikan stimulus visual,audiotori,nyeri
dan ensori raba. Juga menerima stimulus dari korteks serebri. (emosi,proses,pikir).
Pada keadaan sadar mengkibtkan neuron-neuron dalam RAS melepakan katekolamin
misalnya norepineprine. Saat tidur mungkin di sebabkan oleh pelpasa serum serotinin dari sel-sel
spesifikdi pons dan batang otak tengah yaitu Bulbarsyncronizing regional (BSR) bangun dan
tidurnya seseorang tergantung dari keseimbangan implus yang di terima dari pusst otak, reseptor
sensori perifer misalnya bunyi, stimulus cahaya dan system limbiks seperti emosi.
Seseoranng yang mencoba untuk tidur, mereka menutup matanya dan berusaha dalam
posisi rileks, jika ruangan gelap dan tenang aktifitas RAS menurun, pada saat itu BSR
mengeluarkan serum serotonin
6
2.4 Faktot-faktor yang mempengaruhi tidur.
1. Penyakit
Seseorang yang mengalami sakit mememrlukan waktu tidur yang lebih banyak dari
normal. Namun demikian, keadaan sakit menjadikan pasien kurang tidur atau tidak dapat tidur,
misalnya pada pasien degan gangguan pernafasan seperti asma,bronkitis,penyakit kardiovaskuler
dan lain-lain.
2. Kelelahan
Kelelahan dapat mempengaruhi pola tidur seseorang, kelelahan tingkat menenngah orang
dapat tidur dengan nyeyak, sedanng pada kelelahan yang berlebihan akan menyebabkan priode
tidur REM lebih pendek.
3. Stres Psikologis
Cema dan depresi akan menyebabkan gangguan pada frekuensi tidur. Hal ini di sebabkan
karena pada kondisi cemas akan meningkatkan norepirefin darah melalui sisitem saraf
simpatis.zat ini akan mengurangi tahap IV REM dan NREM.
4. Obat-obatan
Beberapa jenis obat yang dapat menimbulkan gangguan tidur yaitu :
7
f) Amfetamin : Menurunkan tidur REM
5. Nutrisi.
Makanan yang banyak maengandung L-Triptofan yang merupakan asam amino dari
protein yang di cerna seperti keju,susu,daging dan ikan tuna dapat mamperceapat terjadinya
ptoses tidur.
6. Lingkungan
Lingkungan dapat meningkatkan atau menghalangi seseaoranng untuk tidur . Pada
lingkungan yang tenang memungkinkan seseoranng dapat seseorang dapat tidur dengan nyeyak
dan saebaliknya.
7. Motivasi
Motivasi dapat mempengaruhi dan dapat menimbulkan keinginan untuk tetap bangun dan
menahan tidak tidur sehingga dapat meanimbulkan gangguan proses tidur.
8. Alkohol
Alkohol Menekan REM secara normal, seseorangkarang yang tahan minum alkohol
dapat menyebabkan insomnia dan lekas marah.
8
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
KASUS
Bp. A 57 tahun datang ke RS Respati karena akhir-akhir ini Bp. A mengeluhkan susah untuk
memulai tidur. Bp.A juga mengatakan sering merasakan cemas, karena pekerjaannya yang
menumpuk dan ia khawatir tidak mampu menyelesaikan pekerjaan tersebut dalam waktu yang
sudah ditentukan. Istri Bp.A juga mengatakan Bp.A sering mengigau pada saat tidur. Bp.A juga
mengatakan sering mengalami mimpi buruk, ia juga mengatakan saat bekerja sering merasa
mengantuk, cepat lelah, dan tidak focus dalam bekerja. Bp.A terlihat pucat, lemas, dan kantung
mata Bp.A terlihat membengkak. Bp.A juga mengatakan nafsu makannya menurun, disaat
makan Bp.A mengeluh cepat kenyang. Berat badan Bp.A juga menurun, yang semulanya 70 kg
sekarang menjadi 65 kg. Saat dilakukan pengkajian :
S : 37,50 C
RR : 26x/menit
TB : 170 cm
N : 50x/menit
TD : 100/70 mmHg
9
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Biodata:
Pasien
Nama : Bpk.A
Usia : 57 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS
Status pernikahan : Menikah
Suku : Jawa
Bangsa : Indonesia
Alamat : Bandar Lampung
Diagnosa medis :
Waktu/tgl masuk RS : 10.00WIB/ 21 Januari 2020
Penanggung Jawab
Nama : Ibu. A
Usia : 56 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS
Status pernikahan : Menikah
Suku : Jawa
Bangsa : Indonesia
Alamat : Bandar Lampung
Hubungan dengn klien : Istri
10
2. Keluhan utama :
Pasien mengeluh susah untuk memulai tidur.
Riwayat kesehatan :
a. Riwayat penyakit sekarang :
Bapak A mengeluhkan susah untuk memulai tidur. Bapak A juga mengatakan sering
mengigau pada saat tidur. Ia juga mengatakan sering mengalami mimpi buruk, saat bekerja
sering merasa mengantuk, cepat lelah dan tidak focus dalam bekerja.
11
b. Tidur dan istirahat :
Sebelum sakit Bpk. A mengatakan tidak mengalami kesulitan untuk memulai tidur
tetapi ketika Bpk. A sakit ia mengatakan sulit untuk memulai tidur dan ketika Bpk. A tertidur ia
mengatakan sering mengalami mimpi buruk dan mengiggau.
d. Nutrisi
Sebelum sakit frekuensi makan klien 3 kali sehari, berat badan klien sebelum sakit 70
kg tetapi setelah sakit klien makan 1 kali sehari sehingga berat badan klien menjadi 65 kg.
f. Oksigenasi
Sebelum dan sesudah mengalami insomnia, klien tidak mengalami sesak nafas.
g. Eliminasi fekal/bowel
Sebelum sakit klien mengatakan BAB 2x sehari, feses berwarna kuning. Setelah sakit
klien mengatakan BAB dua hari sekali, feses berwarna coklat.
h. Eliminasi urin
Sebelum sakit klien mempunyai frekuensi berkemih 500cc/hari, selama sakit klien hanya
berkemih 300cc/hari dan urin kuning.
12
j. Koping-toleransi stres
Saat stress biasanya bpk.E menghirup udara segar, dan tidak memikirkan hal-hal yang
dapat menimbulkan stress.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
Keadaan umum pasien saat ini adalah :
S : 37,50 C
RR : 26x/menit
TB : 170 cm
N : 50x/menit
TD : 100/70 mmHg
b. Kepala
Pada saat dilakukan inspeksi dan palpasi tidak terdapat benjolan, bentuk tengkorak
simetris, dengan bagian frontal menghadap kedepan dan bagian pariental menghadap
kebelakang, kulit kepala tidak mengalami peradangan, tumor, maupun bekas luka.
c. Leher
Setelah dilakukan inspeksi, palpasi, dan teknik gerakan leher klien dapat melakukan
gerakan leher secara terkoordinasi tanpa gangguan.
d. Dada, paru, dan jantung
Pada saat inspeksi klien tidak terlihat sesak nafas, frekuensi pernapasan 26x/menit, pada
saat dilakukan palpasi getaran pada dinding dada kiri dan kanan sama. Pada saat dilakukan
perkusi suara paru klien normal yaitu terdengar bunyi resonan.
e. Abdomen
Setelah dilakukan pemeriksaan fisik abdomen normal, pada saat inspeksi tidak ada
pembengkakan, dan simetris. Pada saat dilakukan auskultasi terdengar suara bising usus secara
normal, terdengar setiap 10x/menit.
13
5. Psiko, sosio, budaya, dan spiritual
a. Psikologi
Klien mengatakan takut pingsan ababila sedang melakukan pekerjaan.
b. Sosial
Klien berkomunikasi dengan bahasa jawa dan bahasa indonesia, nada
biacara klien sopan.
c. Budaya
Tidak terkaji
d. Spiritual
Tidak terkaji
6. Pemeriksaan penunjang
a. Terapi medis
Saat di rumah sakit klien diberikan oksigen dan diberikan cairan infuse serta
diajarkan teknik relaksasi.
ANALISIS DATA
Nama klien : Bpk. A No Register : 00001
Umur : 57 Tahun Diagnosa Medis : Insomnia
Ruang Rawat : Mawar Alamat : Bandar Lampung
NO DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM
1. Ds : Bp. A mengeluh susah Ansietas Insomnia
untuk memuali tidur
Ds : Bp. A juga mengatakan
sering merasakan cemas, karena
pekerjaanya yang menumpuk
dan ia khawatir tidak mampu
menyelesaikan pekerjaan
tersebut dalam waktu yang
14
sudah ditentukan.
Do : Bp. A terlihat pucat, lemas,
dan kantung mata Bp. A terlihat
membengkak.
Deprivasi tidur
2. Ds : Instri Bp. A juga Pergeseran tahap
mengatakan Bp. A sering tidur berkaitan
mengigau pada saat tidur. dengan penuaan
Ds : Bp. A juga mengatakan
sering mengalami mimpi buruk,
ia juga mengatakan sering
mengantuk, cepat lelah, dan
tidak focus dalam bekerja.
Ds : Bp. A juga mengatakan
sering merasakan cemas, karena
pekerjaanya yang menumpuk
dan ia khawatir tidak mampu
menyelesaikan pekerjaann
tersebut dalam waktu yang
sudah ditentukan.
Ketidakseimbangan
3. Ds : Bp. A mengatakan nafsu Faktor psikologis nutrisi : Kurang
makanya menurun, disaat dari kebutuhan
makan Bp. A mengeluh cepat tubuh.
kenyang.
Do : Berat badan Bp. A juga
menurun, Yang semula 70 Kg
sekarang menjadi 65 Kg.
15
PERIORITAS DIAGNOSA
1. Insomnia b.d Ansietas
2. Deprivasi Tidur b.d. Pergeseran tahap tidur berkaitan dengan penuaan
3. Ketidakseimbangan nutrisi : Kurang dari kebutuhan tubuh b.d. Faktor psikologis
INTERVENSI
Nama klien : Bpk. A No Register : 00001
Umur : 57 Tahun Diagnosa Medis : Insomnia
Ruang Rawat : Mawar Alamat : Bandar Lampung
16
2. Deprivasi tidur b.d Setelah dilakukan 1. Berikan obat- Riska
pergeseran tahp tindakan keperawatan obat untuk
tidur berkaitan selama 3x 24 jam maka mengurangi
dengan penuaan. Deprivasi tidur teratasi cemas.
dengan criteria hasil : 2. Observasi
1. Stress tanda-tanda
berkepanjangan dapat verbal dan
teratasi. nonverbal dari
2. Sudah bisa cemas.
berkonsentrasi. 3. Intruksi untuk
3. Tingkat kepanikan menggunakan
menurun. teknik relaksasi.
4. Gangguan tidur 4. Identifikasi
teratasi. ketika tingkat
kecemasan
berubah.
17
terpenuhi. hari.
4. Berat badan 3. Pantau asupan
bertambah. nutrisi dan
kalori.
4. Berikan
informasi
tentang
kebutuhan nutrisi
dan bagaimana
cara
memenuhinya.
IMPLEMENTASI
Nama klien : Bpk. A No Register : 00001
Umur : 57 Tahun Diagnosa Medis : Insomnia
Ruang Rawat : Mawar Alamat : Bandar Lampung
18
untuk mengeliminasi tercapai.
situasi stress sebelum P :intervensi
waktu tidur. dihentikan.
S : klien mengatakan
sudah tidak stress lagi
ketika akan tidur.
O : klien terlihat sudah
tidak stress lagi.
06 21 Januari 2020 ; 09.00
3. Memonitor pola tidur
pasien dan berapa lam
tidur pasien.
S : klien mengatakan
intensitas tidurnya 7-8
jam per hari.
O : klien terlihat segar.
21 Januari 2020 ; 09.30
4. Menyediakan
pamphlet dengan
informasi tentang
teknik tidur yang benar.
S : klien mengatakan
sudah mengetahui
teknik tidur yang benar.
O : klien terlihat segar.
2. 21 Januari 21 Januari 2020 ; 09.30 21 Januari 2020; Riska
2020 1. Memberikan obat- 14.00
obat untuk mengurangi S : klien
cemas. mengatakan
S : klien mengatakan intensitas
dengan meminum obat tidurnya sudah
19
tersebut cemas tercukupi.
berkurang. O : klien terlihat
O : klien sudah tidak segar.
terlihat cemas. A : tujuan
21 Januari 2020; 10.00 tercapai.
2. Mengobservasi tanda- P : intervensi
tanda verbal dan dihentikan.
nonverbal dari cemas.
S : klien mengatakan
sudah tidak cemas lagi.
O : kondisi verbal dan
nonverbal klien sudah
terlihat membaik.
21 Januari 2020 ; 10.30
3. Mengintruksi untuk
menggunakan teknik
relaksasi.
S : klien mengatakan ia
sudah rileks.
O : klien terlihat rileks.
21 Januari 2020 ; 11.00
4. Mengidentifikasi
ketika tingkat
kecemasan berubah.
S : klien mengatakan
tidak cemas lagi.
O : klien tampak
tenang.
3. 21 Januari 21 Januari 2020 ; 11.30 21 Januari 2020 ; Riska
2020 1. Mengkolaburasikan 14.00
dengan ahli gizi dalam S : klien
20
pemenuhan nutrisi mengatakan
pasien. kebutuhan
S : klien mengatakan nutrisinya sudah
gizinya sudah terpenuhi.
tercukupi. O : klien terlihat
O : klien tampak segar. segar.
21 Januari 2020 ; 12.00 A : tujuan
2. Mengajarkan pasien tercapai.
bagaimana menjaga P : intervensi
kebutuhan makanan dihentikan
setiap hari.
S : klien mengatakan
kebutuhan makananya
sudah terpenuhi.
O : klien tampak segar.
21 Januari 2020 ; 12.30
3. Memantau asupan
nutrisi dan kalori.
S : klien mengatakan
asupan nutrisi dan
kalorinya sudah
tercukupi.
O : klien tampak segar.
21 Januari 2020 ; 13.00
4. Memberikan
informasi tentang
kebutuhan nutrisi dan
bagaimana cara
memenuhinya.
S : klien mengatakan
sudah mengetahui
21
tentang nutrisi dan cara
pemenuhanya.
O : klien tampak segar.
BAB IV
PENUTUP
22
4.1 Kesimpulan
Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang di butuhkan semua orang. Setiap
individu mempunyai kebutuhan istirahat dan tidur yang berbeda. Dengn pola istirahat dan tidur
yang baik, benar, dan teratyr akan memberikan efek yang baik terhadap kesehatan, yaitu efek
fisiologis terhadap sistem syaraf yanng di perkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan
keseimbangan di antara susunan saraf, serta berefek terhadap struktur tubuh dengan memulihkan
kesegaran dan fungsi organ tubuh.
4.2 Saran
Setiap individu harus menjaga kecukupan kebutuhan istirahat dan tidurnya sesuai
kebutuhannya. Dengan kondisi jiwa dan fisik yang sehat maka dapat melakukan berbagai
kegiatan dengan baik. Perawat perlu berupaya membantu pemenuhan kebutuhan istirahat dan
tidur klien sesuai dengan dengan prosedur yang benar sehingga perawat harus mempunyai,
kopetensi yang baik terkait dengan kebutuhan istirahat dan tidur sehingga pelayanan terhadap
klien dapat berjalan dengan baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
23
Khoirul hadi. 2 Mei 2012. Askep Kebutuhan Istirahat dan
Tidur.http://khoirulhadi.blogspot.com/2010/09/askep-kebutuhan-istirahat-dan-tidur_23.html
Annas lam. 2 Mei 2012. Pemenuhan Kebutuhan Istirahat dan
Tidur.http://ifptasya.wordpress.com/2011/01/11/pemenuhan-kebutuhan-istirahat-dan-tidur4ns/
Heather, T Herdman. 2011. Diagnosis Keperawatan. Jakarta. EGC
McCloskey, Joanne Dochter. 2004. Nursing Interventions Clasification (NIC).
Moorhead, Sue. 2004. Nursing Outcomes Classification (NOC).
Alimul, A. 2002. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta. EGC
24