S DENGAN KEHAMILAN
EKTOPIK TERGANGGU DI RUANG EUPHORBIA RUMAH
SAKIT MITRA KELUARGA
BEKASI TIMUR
A. Pengkajian Keperawatan
Ny. S (33 tahun) masuk pada Tanggal 10 Februari 2020 pukul 10.35 WIB, No.
Register/RM 294107, dengan diagnosa medis Kehamilan Ektopik Terganggu,
dirawat di ruang euphorbia kamar 325.2. Dilakukan pengkajian pada 10
Februari 2020 pukul 13.00 WIB.
1. Identitas Pasien
Ny. S (33 tahun), pendidikan terakhir SLTA, pekerjaan sehari-hari sebagai
ibu rumah tangga, suku bangsa Jawa, beragama Islam, alamat Cibitung,
Bekasi. Nama suami Tn. P (38 tahun) pendidikan terakhir SLTA, bekerja
sebagai karyawan swasta, suku bangsa Jawa, Status perkawinan yaitu
menikan 1 kali dengan lama pernikahan 8 tahun.
2. Resume
Ny S. (33 tahun) datang ke rumah sakit pada tanggal 10 February 2020
pukul 10.35 WIB dengan keluhan mengalami pendarahan dari jalan lahir
sejak 16 jam yang lalu. Pasien mengeluh darah yang keluar melebihi jumlah
darah menstruasi, mengganti pembalut sebanyak 7 kali (350 cc), berwarna
kecokelatan. Pasien juga mengeluh nyeri di abdomen bawah bagian
simpisis, skala nyeri 6, nyeri tidak menyebar. Dari hasil pemeriksaan di RS
Asyifah Ny. S dinyatakan mengalami suspek KET di adheksia kanan usia
kehamilan 9-10 minggu dengan besar janin 0,6 cm. Klien direncanakan
dilakukan SC karena sudah mengalami rupture pada tuba. Pasien di rawat
diruang Euphorbia, diangkat diagnose keperawatan Nyeri akut. Dilakukan
pemeriksaan umum denganhasil pemeriksaan keadaan umum pasien tampak
sakit sedang , kesadaran compos mentis, tanda-tanda vital tekanan darah
90/60 mmHg, nadi 100 x/menit, suhu 35,7°C , pernafasan 23x/menit.Pasien
mengatakan sedih karena mengalami kehamilan ektopik dan tidak bisa
memiliki anak lagi. Pasien mengatakan gelisah akan menjalankan prosedur
operasi dan sangat khawatir karenaterus mengalami perdarahan.Pasien
tampak melakukan gerakan berlebih pada jari jari tangan.Tindakan
keperawatan yang dilakukan mengajarkan pasien teknik nonfarakologis
tarik nafas dalam dan memfasilitasi istirahat dan tidur klien.Terapi infus RL
500 pada 15 menit pertama, IV torasic 30 mg. Evaluasi pasien mengatakan
masih nyeri pada abdomen bagian simphisis.
3. Riwayat Keperawatan
h. Eliminasi
Pasien mengatakan tidak ada hambatan eliminasi, BAB 1 kali sehari,
dengan konsistensi lembek, warna coklat, pasien mengatakan tidak ada
keluhan pada saat BAB, BAK 4-5 kali 150 cc perhari dengan warna
urine kuning jernih, bau khas.
i. Personal Hygiene
Pasien mengatakan rutin menjaga kebersihan diri dengan mandi 2 kali
sehari yaitu pada pagi dan sore, oral hygiene 2 kali serhari.
j. Istirahat dan tidur
Pasien mengatakan kebiasaan istirahat/tidur pada malam hari selama 8
jam.Pasien tidak pernah tidur siang.
k. Aktivitas dan Latihan
Pasien mengatakan sehari-hari aktivitasnya ialah sebagai ibu rumah
tangga. Pasien mengatakan tidak ada melakukan olahraga rutin atau
terjadwal.
l. Kebiasaan lain yang mempengaruhi kesehatan
Pasien mengatakan tidak ada kebiasaan buruk yang dapat merugikan
atau memperburuk kondisi kesehatan seperti merokok, minum alkohol
dan ketergantungan minum obat.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan umumsakit sedang
2) Kesadaran composmentis.
3) Sistem Penglihatan
Fungsi penglihatan baik, tidak menggunakan alat bantu atau kaca
mata. Posisi mata simetris, kelopak mata normal, pergerakan bola
mata normal, konjungtiva pucat, kornea normal, sklera anikterik.
4) Sistem Pendengaran
Fungsi pendengaran baik, pasien tidak menggunakan alat bantu
dengar, tidak ada trauma yang mempengaruhi fungsi pendengaran.
5) Sistem Wicara
Pasien dapat berkomunikasi secara verbal dan non verbal dengan
baik.Komunikasi dengan keluarga berlangsung baik.
6) Sistem Pernafasan
Jalan nafas bersih dengan frekuensi nafas 23x/menit, irama teratur
intensitas dalam, pasien bunyi nafas terdengar vesikuler/normal.
7) Sistem Kardiovaskuler
Nadi 105x/menit dengan irama teratur dan denyut nadi lemah.
Tekanan darah 90/ 60mmHg, suhu 35,4°C, tidak ada edema, irama
sirkulasi jantung teratur, pasien tidak mengeluh sakit dada.CRT
pasien >3detik.Pasien tampak terpasang infus.Tidak tampak
pembengkakan pada lokasi infus, tidah tampak kemerahan pada
lokasi infus.
8) Sistem Pencernaan
Pasien mengeluh mual, muntah tidak ada. Pasien mengatakantidak
selera makan karena nyeri yang dirasakan pada perut bagian
simpisis membuatnya tidak nyaman.Pasien hanyadapat
menghabiskan ¼ piring dari porsi yang di sediakan.Pasien
mengatakan tidak ada kesulitan menelan.Hasil pemeriksaan tidak
ada stomatitis, lidah bersih, tidak memakai gigi palsu.Palpasi
bising usus 12 kali/menit
9) Sistem Saraf Pusat
Tingkat kesadaran compos mentis.Tidak ada keluhan kelemahan
pada anggota gerak, akral dingin.Pasien mengatakan merasa
pusing.
10) Sistem Perkemihan
Pasien mengatakan hari ini BAK 1 kali, estimasi BAK 50 cc.
Warna urine tampak merah karena bercampur darah
(perdarahan).Pasien mengatakan ketika berkemih pasien
merasakan nyeri di bagian perut bawah.
5. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium tanggal 10 Februari 2020 pukul 11.00 WIB,
hasil pemeriksaan hemoglobin 10,8,0 g/dl, hemotokrit 45 vol %, leukosit
10.720 /ul, eritrosit 4,26 juta/ul, masa protombin 11,4 detik, natrium 137
mmol/l, kalium 3,54 mmol/l, clorida 106 mmol/l, βHCG67,701 mIU/ml,
pemeriksaan USG transvaginal di RS Mitra Keluarga Bekasi Timur, tidak
didapatkan gambaran cavum uteri, melainkan hasil gambaranKET di tuba
kanan dan kiri dengan besar janin 0,6cm dan 0,5 cm dan 0,5 didalam
cavum uteri, kehamilan 9-10 minggu, terdapat kesan ruptur.
Pemeriksaan laboratorium tanggal 11 Februari 2020 pukul 11.00 WIB
Hasil pemeriksaan hematologi berupa hemoglobin 11,9 g/dl, hemotokrit 34
vol%, leukosit 8.660 /ul, trombosit 280.000 /ul, eritrosit 4,03 juta/ul. Hasil
EKG sinus ritme.
Pemeriksaan laboratorium tanggal 11 Februari 2020 pukul 16.00 WIB,
hasil pemeriksaan hemoglobin 11,5,0 g/dl, hemotokrit 33 vol %, leukosit
8.610 /ul, eritrosit 3,90 juta/ul.
6. Penatalaksanaan
Pasien mendapat terapi infus RL 500 cc pada 15 menit pertama, dextrose
500cc/8jam, RL 500 cc/ 8 jam, pasien mendapatkan terapi diet tinggi
kalori tinggi protein, obat-obatan berupa oral: Duphaston 3 x 10 mg, intra
vena: torasic 2 x30 mg, rencana tindak lanjut Secio Cesarea (SC).
TUGAS KELOMPOK