OLEH :
CI.LAHAN CI.INSTITUSI
1. Identitas Pasien
Nama pasien : Ny “S”
Umur : 41 tahun No.RM : 22-55-96
Alamat : Jn. AP.Pettarani 4 No.59 Tgl Masuk : 17/12/2021
Jenis Kelamin : Perempuan Tgl Pengkajian : 17/12/2021
Diagnosa Medik : TB Paru
Cara Datang
Datang Sendiri Rujukan √ Diantar Keluarga
Jika Rujukan :Tidak, dari RS
Diagnose Rujukan :
Transportasi waktu datang :
Ambulance √ Kendaraan Sendiri Kendaraan Umum
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kekuatan otot 5 5
5 5
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan Laboratorium pada tanggal 17/12/2021
Kesan :
6. TERAPI/PENGOBATAN
Inf. RL 500 mg 20 tpm
Terapi O2 3 L
Nebulizer Combiven + pulmicort 0,5 mg/ml
Inj. Ranitidine 1 amp
Drips Neurobion 1 amp
7. ANALISA DATA
N
DATA Etiologi
O MASALAH
1 DS: Penumpukan sekret Bersihan Jalan nafas
Pasien mengatakan sesak berlebih tidak efektif
sejak 3 hari yang lalu namun
semakin berat pada hari ini
Pasien mengatakan batuk
berdahak tidak bercampur
darah
Pasien mengatakan susah
untuk mengeluarkan dahak
DO:
Pasien tampak batuk berdahak
Pasien tampak susah
mengeluarkan dahak
Auskultasi bunyi nafas ronchi
Terdapat penggunaan otot
bantu pernapasan
Nafas pasien cepat dan
dangkal
Pasien tampak gelisah
TTV:
TD : 130/80 mmHg,
N : 113x/menit,
S : 37,0 ºC,
P : 28 x/menit
3. DS : - - Resiko Infeksi
DO : -
Faktor resiko :
DIAGNOSA KEPERAWATAN :
1. Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif berhubungan dengan sekresi yang tertahan
3. Resiko infeksi
Intervensi Keperawatan
Rencana Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan
Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
1 Bersihan jalan nafas tidak efektif Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Jalan Napas
berhubungan dengan Secret yang selama 1x8 jam, maka diharapkan Tindakan :
tertahan Bersihan jalan napas pasien meningkat Observasi :
Dibuktikan dengan : dengan kriteria hasil : 1. Monitor pola nafas ( frekuensi,
1) Batuk efektif meningkat kedalaman, usaha napas )
DS:
2) Produksi sputum menurun 2. Monitor bunyi nafas tambahan (
Pasien mengatakan sesak sejak 3
3) Dispnea menurun mis, gurgling, mengi, wheezing,
hari yang lalu namun semakin
4) Frekuensi napas membaik ronkhi kering )
berat pada hari ini
5) Pola napas membaik 3. Monitor sputum ( jumlah, warna,
Pasien mengatakan batuk
aroma )
berdahak tidak bercampur darah
Teraupeutik :
Pasien mengatakan susah untuk
4. Pertahankan kapatenan jalan
mengeluarkan dahak
napas dengan head-tilt dan chin-
lift (jaw-thrust jika curiga trauma
DO:
Servikal )
Pasien tampak batuk berdahak
5. Posisikan semi-fowler atau fowler
Pasien tampak susah
6. Berikan minum hangat
mengeluarkan dahak
7. Lakukan penghisapan lendir
11
Auskultasi bunyi nafas ronchi kurang dari 15 detik
Terdapat penggunaan otot bantu 8. Berikan oksigen , jika perlu
pernapasan Edukasi :
Nafas pasien cepat dan dangkal 9. Anjurkan asupan cairan
Pasien tampak gelisah 2000 ml/hari,jika tidak
TTV: kontraindikasi
TD : 130/80 mmHg, 10. Ajarkan teknik batuk efektif
N : 113x/menit, Kolaborasi :
S : 37,0 ºC, 11. Kolaborasi pemberian
P : 28 x/menit bronkodilator,
ekspetoran,mukolitik, jika perlu
Terapi Oksigen
1. Bersihkan sekret di mulut, hidung
dan trakea/tenggorokan.
2. Jelaskan pada pasien atau keluarga
tentang pentingnya pemberian
oksigen.
3. Berikan oksigen sesuai kebutuhan.
4. Observasi tanda kekurangan
oksigen: gelisah, sianosis dan lain-
lain.
3. Pola Nafas tidak efektif berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pemantauan Respirasi
Tindakan :
12
dengan Gangguan suplai Oksigen selama 1x8 jam, diharapkan Pola Napas Observasi :
1. Monitor frekuensi,irama,
Dibuktikan dengan : Membaik dengan kriteria hasil :
kedalaman dan upaya nafas
1) Dispnea menurun
DS: 2. Monitor pola napas seperti (
2) Penggunaan otot bantu napas
- Pasien mengeluh sesak napas seperti bradipnea
menurun
dan semakin lama semakin taipnea,hiperventilasi)
3) Frekuensi napas membaik
berat 3. Monitor kemampuan batuk efektif
4) Kedalam napas membaik
DO: 4. Monitor adanya produksi sputum
- TTV : Edukasi :
13. Jelaskan tujuan dan prosedur
TD :130/80 mmHg
pemantauan
Suhu : 37 °C
13
1. 14. Informasikan hasil
Nadi : 113 x/menit
pemantauan , jika perlu.Monitor
Pernapasan : 28 x/ menit
Pernafasan
Monitor kecepatan, irama, kedalaman, dan
kesulitan bernapas.
Perhatikan gerakan dada, amati
ketidaksimetrisan, penggunaan otot
bantu nafas, retraksi otot
supraclavicular dan interkosta.
Monitor pola napas : bradypnea,
tachypnea, hyperventilasi, napas
kusmaul).
Monitor kemampuan batuk efektif.
Catat onset, karakteristik, dan lamanya
batuk.
Monitor keluhan sesak, termasuk kegiatan
yang meningkatkan atau
memperburuk sesak.
3. Resiko Infeksi berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1)
selama 1x8 jam, maka diharapkan,
Dengan kriteria Hasil :
1.
14
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
17/12/2 Bersihan 23.21 1. Mengidentifikasi pola napas (frekuensi dan Jam : 02.00
1 Jalan usaha napas)
Nafas S:
Hasil : pasien mengatakan masih sesak dan
Tidak - Pasien mengatakan masih sesak
efektif sulit bernapas karena sering batuk - Pasien mengatakan masih batuk ,
RR : 28 x /mnt keluar sdkit lender tanpa darah
23.23 - Pasien mengatakan dahak masih sulit
2. Memonitor bunyi nafas tambahan
untuk keluar
Hasil : bunyi nafas pasien ronchi
- Pasien mengatakan sudah merasa
3. Mengidentifikasi sputum (jumlah, warna ) legah setelah di nebulizer, dahak
23.25
Hasil : pasien mengatakan batuk disertai sedikit berkurang
lendir berwarna putih tanpa darah
O:
23.27 4. Menganjurkan pasien untuk Posisi semi - Pasien tampak sesak
fowler atau fowler - Bunyi nafas tambahan ronchi
- Pasien masih terpasang O2 dengan 3
Hasil : pasien mengatakan lebih suka posisi
liter/mnt/nasal kanul
duduk (fowler) dan miring pada saat baring - TTV TD : 130/80 mmHg
15
Pasien mengatakan tidak terlalu sesak N : 100 x/mnt
23.29
5. Menganjurkan untuk minum air hangat RR : 27 x/mnt
Hasil : pasien mengatakan merasa lega
A:
ditenggorokan dan batuk berkurang jika Masalah bersihan jalan nafas tidak
minum air hangat. Cairan hangat ± 150 cc efektif belum teratasi
23.31 P:
6. MembBerikan terapi O2, jika perlu
Hasil : pasien tampak terpasang O2 3 Lanjutkan intervensi
L/mnt/ nasal kanul .
23.32
7. Mengajarkan teknik batuk efektif
Hasil : pasien sudah paham apa yang
diajarkan. Pasien mengatakan dahak masih
sulit keluar
23.33
8. BerkKolaborasi pemberian bronkodilator,
Pemberian Nebulizer Combiven +
pulmicort 0,5 mg/ml
Hasil : Pasien mengatakan merasa sedikit
legah pada tenggorokan, dahak mulai
berkuranng. Batuk (+)
13/12/2 Pola Nafas 23.3510 1. Memonitor frekuensi,irama, kedalaman dan Jam : 02.15
1 Tidak upaya nafas
Efektif S :
Hasil : Frekuensi nafas 28 x/mnt, cepat
- Pasien mengatakan nyeri pada luka
dangkal, pasien tampak dispneu jahitanmasih sesak dan sulit bernafas
16
2. Memonitor pola napas seperti ( seperti O :
23.3615 bradipnea taipnea,hiperventilasi) - Tampak pada luka 3 jahitanpasien
Hasil : Pola napas takipneu tampak sesak
3. Memonitor kemampuan batuk efektif - Pasien dispneu
- Skala nyeri 4 (nyeri sedang)pola
Hasil : pasien mengatakan masih susah napas
23.3817
mengeluarkan dahak, pasien mampu batuk - Terdapat bunyi nafas tambahan
efektif ronchi
- Perdarahan sedikit
4. Memonitor adanya produksi sputum
- Luka tampak kemerahanSPO2 :
23.319 Hasil : pasien belum mengeluarkan sputum 98%
5. Melakukan Palpasi kesmetrisan ekspansi - TTV :
- TD : 1310/870 mmHg
23.420 paru
- N : 10080x/mnt
Hasil : Ekspansi dada simetris antara kiri - S : 376,05oC
dan kanan - R : 27 0x/mnt
6. Mengauskultasi bunyi napas A : Masalah Gangguan integritas
Hasil : terdapat bunyi nafas tambahan ronchi kulit/jaringanPola Napas tidak efektif
belum teratasi
7. Memonitor saturasi oksigen
23.41 Hasil : sPO2 : 98% P : lanjutkan intervensi
23.42
23
17
23.25
23.27
23.30
23.35
23.45
18
- TTV
19