MAKASSAR
Panakkukang Makassar
Di susun oleh :
RAPIDA, S.Kep
18.04.044
MAKASSAR
HALAMAN PERSETUJUAN
ri
ig.
Mengetahui,
Mengesahkan,
Penguji I Peng
Nama : RAPIDA
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri
dan tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar
keserjanaan di suatu program tinggi, serta tidak terdapat karya atau pemikiran
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis
atau keseluruhan karya ilmiah Akhir (KIA) ini merupakan hasil karya orang lain,
sanksi berupa gelar keserjanaan yang telah diperoleh dapat ditinjau dan/atau
dicabut.
Demikian, pernytaan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan
sama sekali.
RAPIDA, S.Kep
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................iii
KATA PENGANTAR................................................................................iv
DAFTAR ISI.............................................................................................vii
DAFTAR TABEL......................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR..................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................2
B. Tujuan Penulisan.....................................................................5
C. Manfaat penulisan....................................................................6
D. Sistematika penulisan..............................................................7
A. TINJAUAN TEORI..................................................................9
a. Pengertian...................................................................9
b. Anatomi fisiologi.........................................................10
c. Klasifikasi...................................................................32
d. Etiologi........................................................................35
e. Patofisiologi................................................................36
f. Manifestasi klinis........................................................37
g. Komplikasi..................................................................40
h. Pemriksaan penunjang..............................................41
i. Penatalaksanaan Medis.............................................41
a. Pengkajian..................................................................43
b. Diagnosa keperawatan..............................................52
c. Intervensi keperawatan.............................................53
e. Evaluasi keperawatan................................................58
B. TINJAUAN KASUS...............................................................73
1. Pengkajian.......................................................................59
2. Pemriksaan penunjang...................................................68
3. Pengobatan....................................................................69
4. Diagnosa Keperawatan...................................................72
5. Intervensi Keperawatan...................................................73
A. Pengkajian..........................................................................81
B. Diagnosa keperawatan.......................................................86
C. Intervensi keperawatan.......................................................88
D. Implementasi keperawatan.................................................88
E. Evaluasi keperawatan.........................................................89
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................91
B. Saran...................................................................................93
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Hasil pemeriksaan darah lengkap....................................68
Halaman
Gambar 2.1 Rongga mulut ............................................................ 11
Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
segala rahmat dan hidayah-Nya yang tak terhingga, sehingga penulis mampu
Makassar”.
berbagai pihak yang sangat berguna dan bermanfaat baik secara langsung
maupun tidak langsung. Oleh karena itu pada kesempatan yang baik ini dengan
2. Ibu Sitti Syamsiah, SKp., M.Kes, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
selama ini.
4. Ibu Hj. Andi Annas, SKM., Msi selaku pembimbing institusi yang telah
6. Ibu Hasniaty AG, Skp., M.Kep selaku penguji II yang telah banyak
tulis ilmiah.
selama ini.
9. Pasien dan keluarga yang telah bekerja sama meluangkan waktu dan
10. Bapak Alm. Sungki dan ibu Caang selaku orang tua saya yang telah
memberikan bantuan, support dan kasih sayang serta do’a yang tiada
henti-hentinya. Dan tidak ada duanya ibu saya yang sekaligus menjadi
ayah selama ini tak henti-hentinya memberikan support dan kasih sayang
kepada saya.
11. Teman-teman mahasiswa profesiNers angkatan 2018gelombang 1 yang
tidak bisa saya sebutkan satu persatu, kebersamaan dengan kalian semua
masukan yang berupa saran dan kritik yang membangun dari para pembaca
Penyusun
RAPIDA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
yang umum dijumpai dan bila terjadi tanpa komplikasi, secara umum
dengan BAB lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi tinja cair,
dapat disertai denn darah atau lendir. Diare dapat disebabkan oleh
lainnya adalah disentri, kurang gizi dan infkesi. Pada orang dewasa
tahun dengan mortalitas 3-4 juta pertahun. Bila angka itu diterapkan
ke dokter, 1,8 juta kasus opname di rumah sakit dan 3.100 kasus
al, 2015).
(4.9%).
kasus diare pada tahun 2015 adalah 4.14% dari 87.9% penduduk
kota makassar dengan capaian kasus diare adalah 41.7% kasus dan
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Sudirohusodo Makassar.
memberi manfaat :
1. Manfaat praktis
3. Manfaat akademis
4. Bagi peneliti
D. Sistematika Penulisan
berikut :
a. Wawancara
b. Observasi
pasien .
c. Pemeriksaan
penanganan selanjutnya
BAB II
a. Tinjauan Teori
1.1 Pengertian
Menurut WHO (2016), diare adalah buang air besar encer lebih
sehari dan pada neonatus lebih dari 4 kali sehari dengan atau
hijau atau dapat pula bercampur lendir dan darah atau lendir saja
makanan dan air pada manusia. Mulut biasanya terletak di kepala dan
berakhir di anus.
dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ
Mulut atau oris terdiri atas dua bagian yaitu 1. Bagian luar yang
; 2. Bagian rongga mulut dalam yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya
1. Gigi
a. Gigi sementara atau gigi susu mulai tumbuh pada umur 6-7
terdiri atas: 8 buah gigi seri (dens insisivus),4 buah gigi taring
insisivus),
untuk memutuskan makanan yang keras dan liat dan gigi geraham
2. Kelenjar Ludah
rongga mulut.
3. Lidah
Lidah terdiri atas otot serat lintang dan dilapisi oleh selaput
gigi
d. Untuk berbicara
bagian kecil yang lebih mudah dicerna. Ludah dari kelenjar ludah
otomatis.
b. Tenggorokan ( Faring)
belakang
fausium. Tekak terdiri dari; Bagian superior =bagian yang sangat tinggi
dengan hidung, bagian media = bagian yang sama tinggi dengan mulut
dengan laring
mengeluarkan toksik
c. Kerongkongan (Esofagus)
belakang mulut.
d. Lambung
2.3 lambung
Lambung berawal dari esophagus dan berakhir pada duodenum usus halus.
dari:
minor.
dalam kerongkongan.
tukak lambung.
Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang
enzim yaitu:
anak)
e. Pankreas
2.4 pankreas
Dari lambung kimus dilanjutkan ke usus halus untuk dicerna lebih lanjut.
Sekret yang membantu pencernaan tidak hanya berasal dari usus halus
perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari).
tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif
f. Hati
2.5 hati
yaitu lobus kanan dan lobus kiri. Hati dihubungkan oleh rangkaian duktus.
Bermula dari duktus hepatikus kanan dan kiri, lalu bergabung menjadi satu
struktur yang tak berbahaya. Sebagai contoh, ketika asam amino hasil
keringat.
Juga menyimpan racun yang tak dapat dipecah dan dibuang (misalnya
DDT)
Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan
yang terletak di antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan
vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus)
Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum),
Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus
terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir
jari yang normal berkisar pada derajat sembilan. Pada usus dua belas
jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung
jumlah yang bisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum
akan megirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti
mengalirkan makanan.
adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari
panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah
usus. Secara histologis dapat dibedakan dengan usus dua belas jari,
plak Peyeri. Sedikit sulit untuk membedakan usus kosong dan usus
jejune yang berarti “lapar” dalam bahasa Inggris modern. Arti aslinya
oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit
basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam
empedu.
Gejala umum berupa tinja besar padat, pucat, berbau tidak enak,
dan mengambang
Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus
buntu dan rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari
feses.
Usus buntu atau sekum (Bahasa Latin: caecus, “buta”) dalam istilah
serta bagian kolon menanjak dari usus besar. Organ ini ditemukan
2. Kolon transversum
Panjangnya sekitar 38 cm,membujur dari kolon desendens berada
1. Rektum
sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon
sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat
lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh
dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air
akan kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang
Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan
ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam
2. Anus
bahan limbah keluar dari tubuh. Anus terletak di dasar pelvis, dindingnya
kehendak.
1.3 klasifikasi
menjadi:
hari.
c. Diare kronik bila diare berlangsung lebih dari 14 hari. Diare kronik
lebih terarah.
sebagai berikut:
a. Diare akut
Merupakan penyebab utama keadaan sakit pada balita.
pasase tinja yang cair atau lembek dengan jumlah lebih banyak
b. Diare kronis
(durasi) sakit lebih dari 14 hari. Kerap kali diare kronis terjadi
memadai.
c. Diare intraktabel
Yaitu diare membandel pada bayi yang merupakan
memadai.
1.4 Etiologi
(Candida Albicans).
a. Gangguan Osmotik
timbul diare.
b. Gangguan sekresi
pula.
Patogenesis diare akut :
menimbulkan diare.
metabolik, hipokalamia).
Hipoklikemia
feses.
usus besar
negatif.
menurun dan akan timbul anuria. Bila keadaan ini tidak segera
1.7 Komplikasi
hipertonik).
b. Renjatan hipovolemik.
d. Hipoglikemia.
intraseluluer.
c) Gangguan sirkulasi
Dapat terjadi syok hipovolemik akibat persuasi jaringan
menyebabkan kematian.
Laboratorium :
1.9 Penatalaksanaan
Medik :
a. Pemberian cairan
dan BB-nya.
2) Obat-obatan
muntah.
a) Pengkajian
1) Biodata
campak.
6) Activity Daily
a. Aktivitas/Istirahat
Gejala : Kelemahan, kelelahan, malaise, cepat lelah.
Insomnia, tidak tidur semalaman karena diare. Merasa
gelisah dan ansietas. Pembatasan aktivitas/kerja s/d efek
proses penyakit.
b. Sirkulasi
Tanda : Takhikardi (respon terhadap demam, dehidrasi,
proses imflamasi dan nyeri). Kemerahan, area ekimosis
(kekurangan vitamin K). Hipotensi termasuk postural.
Kulit/membran mukosa : turgor buruk, kering, lidah pecah-
pecah (dehidrasi/malnutrisi).
c. Eliminasi
Gejala : Tekstur feses bervariasi dari bentuk lunak sampai
bau atau berair. Episode diare berdarah tidak dapat
diperkirakan, hilang timbul, sering tidak dapat dikontrol,
perasaan dorongan/kram (tenesmus). Defakasi
berdarah/pus/mukosa dengan atau tanpa keluar feces.
Peradarahan perektal.
Tanda : Menurunnya bising usus, tidak ada peristaltik atau
adanya peristaltik yang dapat dilihat. Haemoroid, oliguria.
d. Makanan/Cairan
Gejala : Anoreksia, mual/muntah. Penurunan BB. Tidak
toleran terhadap diet/sensitive mis. Buah segar/sayur,
produk susu, makanan berlemak.
Tanda : Penurunan lemak subkutan/massa otot. Kelemahan,
tonus otot dan turgor kulit buruk. Membran mukosa pucat,
luka, inflamasi rongga mulut.
e. Higiene
Tanda :Ketidakmampuan mempertahankan perawatan diri.
Stomatitis menunjukkan kekurangan vitamin. Bau badan.
f. Nyeri/Kenyamanan
Gejala : Nyeri/nyeri tekan pada kuadran kanan bawah
(mungkin hilang dengan defakasi). Titik nyeri berpindah,
nyeri tekan, nyeri mata, foofobia.
Tanda :Nyeri tekan abdomen/distensi.
g. Keamanan
Gejala : Anemia hemolitik, vaskulitis, arthritis, peningkatan
suhu (eksaserbasi akut), penglihatan kabur. Alergi terhadap
makanan/produk susu.
Tanda :Lesi kulit mungkin ada, ankilosa spondilitis, uveitis,
konjungtivitis/iritis.
7) Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
apatis
suhu
bening
8. Thoraks
a. Paru-paru
b. Jantung
midclavicula
Perkusi : pekak
9. Abdomen
meningkat >35x/mnt,
ekstremitas
b) Diagnosa Keperawatan
Kriteria hasil :
out put
c) Intervensi Keperawatan
proses keperawatan yang terdiri dari dua langkah (Potter & Perry,
maksimal.
Intervensi :
elektrolit
e. Kolaborasi :
(kompensasi).
dan cepat.
Intervensi :
yang berlebihan
jumlah makanan.
pertumbuhan
c. Resiko gangguan integritas kulit
Intervensi :
( adanya infeksi)
tubuh
d) Implementasi
keperawatan (Potter & Perry, 2016). Pada tahap ini perawat akan
e) Evaluasi
b. Tinjauan Kasus
1. Identitas Pasien
No RM 898213
Nama pasien : Ny F
Alamat : Makassar
2. Cara Datang
Diagnose Rujukan :
3. Alasan Masuk
1) Keluhan Utama (KU) :buang air besar encer disertai nyeri dan
demam.
2) Riwayat KU : bab encer sebanyak 5 kali dialami sejak pagi sebelum
Dan demam dialami sejak masuk Rs. Dan menggigil sebelum masuk
Rs.nyeri perut ada, mual dan muntah tidak ada. Batuk tidak ada,
3) Tanda-Tanda Vital
Irreguler Hipothermia : -
Gambaran kulit
Normal Kering
Lembab
√
Pen gisian Kapiler
< 2 detik >2 √d etik
Output urine : Tidak
ada (Hematuria)
Assesment : Vital Sign
Resusitasi :Tidak dilakukan
resusitasi
Re-evaluasi : Tidak
dilakukan resusitasi
Masalah Keperawatan
:
Intervensi/Implementasi : ---
Evaluasi : ---
PENILAIAN NYERI :
Nyeri : Ya, √
Jenis : Akut √
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
PENGKAJIAN SEKUNDER / SURVEY SEKUNDER
a) RIWAYAT KESEHATAN
demam
2. A : Allergies (alergi)
3. M : Medications (pengobatan)
kali
sebelum sakit)
injuri/sakit)
OPQRST)
P :Provokatif (penyebab)
Sering diare
Q :Quality (kualitas)
R :Radiation(paparan)
Bagian perut
T :Timing (waktu)
c) TANDA-TANDA VITAL
1. Kepala
ada ketombe
nyeri tekan
2. Mata
1) Inspeksi : Konjungtiva anemis,sklera tampak jernih, dan pupil
isokor
3. Telinga
serumen
tekan
4. Hidung
6. Wajah
7. Leher
8. Dada/thoraks
a. Paru-paru
b. Jantung
2) Palpasi : -
9. Abdomen
d. Perkusi : -
10. Pelvis
12. Genitalia
a. Inspeksi : ada luka bakar, nampak berwarna merah (granulasi)
13. Ekstremitas
14. Neurologis
bagus.
Kekuatan otot 55
5 5
e) Hasil Pemeriksaan Penunjang
Jns Kel/ Tgl Lahir : perempuan 27-02-1997 Tgl Hasil : 13-10-2019 02:41:41
Pemeriksaan
Hasil Nilai Normal Satuan
Hematologi
HCT 38 37.0-48.0 %
MCV 86 80.0-97.0 fL
MCH 29 26.5-33.5 Pg
RDW-SD - 37.0-54.0 -
P-LCR - 13.0-43.0 %
KIMIA DARAH
f) Pengobatan
Tabel 2.2 indikasi pengobatan
elektrolit.
menurunkan
demam
meredakan nyeri
g) Analisa Data
sembarangan sebelumnya.
DO :
- Mata cekung
- Bibir kering
2. Pengkajian Nyeri :
P : diare
Q : Tertusuk-tusuk
R : bagian perut
S : 3 (ringan )
T : hilang timbul
infeksi diare
1. Klien mengatakan demam
Domain 11 :
2. Ibu klien mengatakan anaknya
keamanan/perlindungan
demam sejak satu hari yang lalu
Kelas : 6 : termoregulasi
sebelum masuk Rs.
Kode : 00007 hipertermia
DO :
teratasi
yang berlebihan
Domain 2 : Nutrisi
Kelas 5 :Hidrasi
Kode 2 00027
kenyamanan fisik
3. Hipertermia berhubungan
Domain 11 :
keamanan/perlindungan
pasien makan
2. Nyeri akut yang berhubungan Setelah dilakukan tindakan manajemen nyeri 1400
denga agen bioligs keperawatan selama 6 jam, masalah 1.Lakukan pengkajian nyeri secara
kelas 1 : kenyamanan fisik 1. Tidak ada gangguan tidur karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
Kode 00132 nyeri akut 2. Tidak ada gangguan konsentrasi dan faktor presipitasi
nyeri
5. Tingkatkan istirahat
dengan infeksi diare keperawatan selama 1x6jam 1. Memonitor suhu paling tidak setiap 2
warna kulit
1. Kekurangan volume cairan 13 0ktober 2019, Jam 01.19 WITA 13 0ktober 2019, Jam 02.00 WITA
berhubugnan dengan out put Manajemen Cairan ( 4120) S: klien mengatakan masih buang
dengan agens cidera biologis komprehensif termasuk lokasi, S : klien mengatakan masih nyeri
P : diare S : 2 (ringan )
R : bagian perut
hangat/ dingin
5. Tingkatkan istirahat
istirahat
3. Hipertermia berhubungan 1. Memonitor suhu paling tidak setiap 2 jam, 13 oktober 2019 pukul 03.00
Kelas : 6 : termoregulasi Hasil: kulit klien tidak nampak kemerahan A: Masalah teratasi sebagian
pada pasien
kompres hangat
sesuai kebutuhan
ditemukan pada pasien Ny. “F” dengan kasus diare akut di Ruang IGD
besar ada beberapa persamaan antara tinjauan teori dengan kasus yang
individu.
A. Pengkajian
Malaria:
a). Pengkajian
TEORI:
KASUS:
nampk pucat.
ANALISIS:
pernafasannya.
B. Diagnos
a TEORI:
d. Nyeri akut
KASUS:
yaitu:
yang berlebihan.
ANALISIS:
yaitu:
c) Hipertemi
pada kasus.
.
C. Intervensi Keperawatan
pada Ny. “F” dengan Diare Akut , penulis membuat sesuai dengan
dilaksanakan atas dasar teori yang di buat bab II dan intervensi yang
D. Implementasi keperawatan
E. Evaluasi keperawatan
langsung.
1. Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama ± 8 jam tujuan
belum tercapai semua dan masalah nyeri akut belum tertasi pasien
Badan klien masih teraba hangat, Nadi : 89 x/menit, suhu : 37,7 oC,
pernapasan : 22 x/menit.
BAB IV
PENUTU
A. Kesimpulan
1. Pengkajian
Pada kasus Ny.F didapatkan data fokus Bab yang dialmi sejak
pagi dan encer dan mengalmi nyeri Pda perut dengan hasil
2. Masalah keperawatan
didapatkan yaitu :
berlebihan (00027)
3. Intervensi keperawatan
berlebihan:
a. Memonitor vital sign
4. Implementasi
paracetamol 500mg/8jam/oral
5. Evaluasi keperawatan
B. Saran
tepat.
kode etik.
RIWAYAT HIDUP PENULIS
I. Identitas
Nama :Rapida
Jeniskelamin : Perempuan
Agama : Islam
No. Hp 082196995975
Ibu : Caang
II. Pendidikan
2019-2020.