Anda di halaman 1dari 22

Departemen Keperawatan Profesi (GADAR)

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA An.F DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIARE

DISUSUN OLEH

RAHMAWATI

2004019

YAYASAN PERAWAT SULAWESI SELATAN


STIKES PANAKKUKANG MAKASSAR PROFESI NERS
MAKASSAR 2020/2021
SUMBER RSUP. Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR MR.3/BEDAH/R.I/B/2012

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANAKKUKANG


Jl. Adyaksa No. 5 Telp. (0411) 444133-449574-5058660 Fax. (0411) 4662561-430614 Makassar 90231
e-mail: stikes pnk@yahoo.com. Website:http:/stikespanakkukang.ac.id.
FORMAT IGD
Ruangan : Anak Tgl. 13 oktober 2021 Jam : 10.00
No. Rekam Medik : 893628
Nama Lengkap : An.F
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 3 Tahun
Alamat : Rajayya
Rujukan :Ya dari,  RS …………………… Puskesmas ………………….. Dr.
………………..  Lainnya ……………..
Diagnosa : Diare
 Tidak  Datang sendiri Diantar ………………………………….
Alamat : Rajayya
Nama keluarga yang bisa dihubungi : Ny.A No. HP/Tlp : -

Transportasi waktu datang :  Ambulans RSWS  Ambulans lain ……………….  Kendaraan


lainnya ……………..
Alasan masuk : Klien masuk ke IGD Anak dengan keluhan BAB encer sudah di alami 3 hari yang lalu
Frekuensi BAB kurang lebih 6 kali dalam sehari disertai demam ,Ibu klien juga mengatakan anaknya ada
muntah dengan frekuensi 3 kali/hari nafsu makan menurun. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran
Composmentis, keadaan umum lemas, untuk tanda-tanda vital, nadi 75 kali per menit, TD 90/60 mmHg, suhu
37,20-c, respirasi 22x/menit.
RIMARY SURVEY TRAUMA SCORE

A. Airway A. Frekuensi Pernafasan


 Pengkajian jalan napas 10 – 25 4
Bebas Tersumbat 25 – 35 3
Trachea di tengah : Ya Tidak > 35 2
 Resusitasi : Tidak di lakukan < 10 1
resusitassi 0 0
 Re-evaluasi : Tidak di lakukan B. Usaha bernafas
resusitassi Normal 1
 Masalah Keperawatan : -
 Intervensi/implementasi : - Dangkal 0
 Evaluasi : -
B. Breathing C. Tekanan darah
 Fungsi pernapasan > 89 mmHg 4
 Dada simetris : Ya Tidak 70 – 89 mmHg 3
 Sesak nafas : Ya Tidak 50 – 69 mmHg 2
 Respirasi : 22 x/menit 1 – 49 mmHg 1
 Krepitasi : Ya Tidak 0 0
 Suara nafas :
 Kanan : Ada Jelas Menurun D. Pengisian kapiler
Ronchi Wheezing TidakAda < 2 dtk 2
 Kiri : Ada Jelas Menurun > 2 dtk 1
Ronchi WheezingTidakAda Tidak ada 0

E. Glasgow Coma Score (GCS)
 Saturasi O2 : 99 % 14 – 15 5
 Assesment : tidak dilakukan 11 – 13 4
 Resusitasi : Tidak di lakukan resusitasi 8 – 10 3
 Re-evaluasi : Tidak di lakukan resusitasi 5 – 7 2
 Masalah Keperawatan : - 3 – 4 1
 Intervensi/implementasi : -
 Evaluasi :-
TOTAL TRAUMA SCORE ( A + B + C + D + E)
C. Circulation :4 + 1 + 4 +2 + 4: 1
 Keadaan sirkulasi
 Tensi : 90 / 60 mmHg
 Nadi : 75 x/menit
Kuat Lemah Regular Irregular
 Suhu Axilla : 37,2 oC Suhu Rectal :
o
…… C
 Temperatur Kulit : Hangat Panas
Dingin
 Gambaran Kulit : Normal Kering
Lembab/basah
 Assesment : Tidak dilakukan
 Pengisian Kapiler : <2 detik
 Resusitasi : Tidak dilakukan resusitasi
 Re-evaluasi : Tidak dilakukan resusitasi
 Masalah Keperawatan :
 Diare berhubungan dengan proses infeksi
 Risiko ketidakseimbangan cairan/elektrolit
faktor risiko : Diare
 Intervensi/implementasi :
 Dx.1
 Manajemen diare
 Identifikasi penyebab diare (mis, inflamasi
gastrointestinal, proses infeksi,malabsorbsi)
 Identifikasi riwayat pemberian makanan
 Monitor frekuensi dan konsistensi tinja
 Berikan asupan cairan oral (mis,larutan garam
gula,oralit)
 Pasang jalur intravena
 Berikan cairan intravena (mis, ringer laktat)
 Anjurkan makanan porsi kecil dan sering secara
bertahap
 Kolaborasi pemberian obat pengeras fese
(mis,atapulgit,smektit,kaolin)
 Evaluasi : lanjutkan intervensi
 Dx.2
 Manajemen cairan
 Monitor status hidrasi (mis,frekuensi
nadi,kelembapan mukosa,turgor kulit,tekanan
darah)
 Monitor berat badan harian
 Berikan asupan cairan sesuai kebutuhan
 Pemantauan elektrolit
 Monitor mual,muntah dan diare
 Monitor kehilangan cairan , jika perlu
 Evaluasi
 Lanjutkan intervensi
D. Disability
 Penilaian fungsi neurologis
 Kesadaran :Compos Mentis, GCS 15 (E4 M6
V5)
 Verbal response : tidak dilakukan
 Pain response : tidak dilakukan
 Masalah Keperawatan: -
 Intervensi Keperawatan : -
 Evaluasi : -
E.Exposure
 Penilaian Hipothermia/hiperthermia
 Hipothermia : -
 Hipertermi :37.2oc
 Wbc : 15.3
 Masalah Keperawatan :
 Hipertermi berhubungan dengan proses
penyakit
 Intervensi/implementasi :
 Manajemen hipertermia
- Identifikasi penyebab hipertermia
- Monitor suhu tubuh
- Berikan cairan oral
- Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit
intravena jika perlu.
 Kompres dingin
- Identifikasi kontraindikasi kompres
dingin(mis, penurunan sensasi penurunan
sirkulasi )
- Identifikasi kondisi kulit yang akan diberikan
kompres dingin
- Pilih lokasi kompres
- Jelaskan proedur penggunaan kompres
dingin.
 Evaluasi : lanjutkan intervensi
PENILAIAN NYERI :
Nyeri : Tidak Ya,
Jenis : Akut Kronis

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

ANALISA DATA

N DATA MASALAH KEPERAWATAN


O
1. Data subjektif:
 Ibu klien mengatakan
anaknya sudah BAB 6 kali
perhari dengan konsistensi
encer
Diare berhubungan dengan proses
 Ibu klien mengatakan
infeksi
anaknya selalu ingin BAB
Data obyektif
 Wajah tampak pucat
 Turgor kulit kering
 Bibir kering
 Mata tampak cekung

2. DS :
- Ibu klien mengatakan
anaknya diare 6x dalam
sehari dengan konsistensi
cair, warna kekuningan,
Risiko ketidakseimbangan
perut kembung, mual dan
muntah cairan/elektrolit faktor risiko : Diare
DO :
- Mukosa bibir kering
- Turgor kulit kering
- BAB 5-6 kali, cair
- Natrium : 139 gr/mmol,
Kalium 3,4 gr/mmol, Hct
43,4

3. Data subjektif:

 Ibu klien mengatakan suhu


Hipertermi berhubungan dengan
badan anaknya panas
proses penyakit
 Ibu klien mengatakan
anaknya nampak lemah
Data objektif:
 Kulit klien teraba hangat
 Tanda tanda vital
S : 37.20 C
N : 75 x/menit
P : 22 x/menit
- Klien tampak lemah

- Wbc 15.3

DIAGNOSA KEPERAWATAN

 Risiko ketidakseimbangan cairan/elektrolit faktor risiko : Diare


 Diare berhubungan dengan proses infeksi
 hipertermia berhubungan dengan proses penyakit

PERENCANAAN KEPERAWATAN

NO Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi


1. Risiko Setelah dilakukan Manajemen cairan
ketidakseimbangan tindakan keperawatan Observasi
cairan/elektrolit faktor selama 1x6 jam  Monitor status hidrasi
risiko : Diare diharapkan tidak terjadi (mis,frekuensi
kekurangan cairan dengan nadi,kelembapan
DS :
kriteria hasil : mukosa,turgor
- Ibu klien
mengatakan  Nafsu makan kulit,tekanan darah)
anaknya diare
meningkat  Memonitor intake dan
6x dalam sehari
urin output setiap 8 jam
dengan  Mual menurun
Terapeutik
konsistensi
 Muntah menurun
cair, warna  Berikan asupan cairan
kekuningan,  Frekuensi BAB
sesuai kebutuhan
perut kembung,
membaik
mual dan  Berikan cairan intravena,
muntah  Konsistensi feses
jika perlu
membaik
DO : Kolaborasi
- Mukosa bibir  Kolaborasi pemberian
kering
diuretik,jika perlu.
- Turgor kulit
kering Pemantauan elektrolit
- BAB 5-6 kali,
Observasi
cair
- Natrium : 139  Identifikasi penyebab
gr/mmol,
ketidakseimbangan
Kalium 3,4
gr/mmol, Hct elektrolit
43,4
 Monitor mual,muntah
dan diare
 Monitor kehilangan
cairan , jika perlu

Diare berhubungan Setelah dilakukan Manajemen diare


2. dengan proses infeksi tindakan keperawatan Observasi
selama 1x6 jam  Identifikasi penyebab
Data subjektif: diharapkan tidak terjadi diare (mis, inflamasi
 Ibu klien diare dengan kriteria hasil gastrointestinal, proses
mengatakan : infeksi,malabsorbsi)
anaknya sudah  Nafsu makan  Identifikasi riwayat
BAB 6 kali meningkat pemberian makanan
perhari dengan  Mual menurun  Monitor frekuensi dan
konsistensi  Muntah menurun konsistensi tinja
encer  Nyeri abdomen Terapeutik
 Ibu klien menurun  Berikan asupan cairan
mengatakan  Frekuensi BAB oral (mis,larutan garam
anaknya selalu membaik gula,oralit)
ingin BAB  Konsistensi feses  Pasang jalur intravena
Data obyektif membaik  Berikan cairan intravena
 Wajah tampak  Peristaltik usus (mis, ringer laktat)
pucat membaik Edukasi

 Turgor kulit  Anjurkan makanan porsi


kering kecil dan sering secara
 Bibir kering bertahap
 Mata tampak  Anjurkan menghindari
cekung makanan pembentuk gas,
pedas dan mengandung
laktosa
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
obat pengeras fese
(mis,atapulgit,smektit,ka
olin)
hipertermia Setelah dilakukan Manajemen hipertermia
3. berhubungan dengan tindakan keperawatan  Identifikasi penyebab
proses penyakit selama 1x6 jam hipertermia
diharapkan tidak terjadi (mis,dehidrasi)
Data subjektif: peningkatan suhu tubuh  Monitor suhu tubuh
dengan kriteria hasil : Terapeutik
 Ibu klien
 Suhu tubuh  Sediakan lingkungkan
mengatakan
membaik yang dingin
suhu badan
 Suhu kulit  Berikan cairan oral
anaknya panas
membaik Edukasi
 Ibu klien
 Tekanan darah  Anjurkan tirah baring
mengatakan
membaik Kolaborasi
anaknya
 Pucat menurun  Kolaborasi pemberian
nampak lemah
cairan dan elektrolit
Data objektif:
intravena jika perlu.
 Kulit klien
Kompres dingin
teraba hangat
Observasi
 Tanda tanda
 Identifikasi
vital
kontraindikasi kompres
0
S : 38.2 C
dingin(mis, penurunan
N : 75
x/menit sensasi penurunan
P : 22 sirkulasi )
x/menit  Identifikasi kondisi kulit
- Klien tampak yang akan diberikan
kompres dingin
lemah
 Periksa suhu alat
- Wbc 15.3
kompres
Terapeutik
 Pilih metode kompres
yang nyaman dan mudah
didapat
 Pilih lokasi kompres
Edukasi
 Jelaskan proedur
penggunaan kompres
dingin.

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


Diagnosa Hari/tgl Implementasi dan hasil Evaluasi
keperawatan
Risiko 14 oktober Manajemen cairan S:
2021 - Ibu klien
ketidakseimbanga  Memonitor status
mengatakan
n cairan/elektrolit hidrasi (mis,frekuensi anaknya masih
diare dengan
faktor risiko : nadi,kelembapan
konsistensi
Diare mukosa,turgor masih cair,
warna
kulit,tekanan darah)
kekuningan,
Hasil : Nadi 75x/i, TD perut kembung,
masih mual dan
90/60 mmHg,turgor
muntah
kulit tampak kering, - ibu klien
anaknya minum
mukosa bibir tampal
air putih habis 4
kering. gelas ( + 1000
cc ) dan klien
 Memonitor intake dan
telah BAB
urin output setiap 8 jam
sebanyak 3x
Hasil: ibu klien
O:
anaknya minum air
- Mukosa bibir
putih habis 4 gelas ( +
masih tampak
1000 cc ) dan klien
kering
telah BAB sebanyak 3x
- Turgor kulit
 Memberikan asupan
kering
cairan sesuai kebutuhan - BAB 5-6 kali,
cair
Hasil : menganjurkan
A:
klien untuk minum air - Masalah belum
teratasi
putih, klien meminum
P:
air putih 1-2 gelas. - Lanjutkan
intervensi
 Memberikan cairan
1,2,3,4,5, dan 6.
intravena, jika perlu
Hasil : terpasang cairan
RL 25 tetes/i
Pemantauan elektrolit
 Mengidentifikasi
penyebab
ketidakseimbangan
elektrolit
Hasil : BAB encer
dengan frekuensi BAB
5-6 kali/hari serta mual
dan muntah
 Monitor mual,muntah
dan diare
Hasil : klien tampak
muntah dan BAB encer
dengan frekuensi BAB
5-6 kali/hari.

Diare 14, Manajemen diare S:


oktober
berhubungan  Mengidentifikasi  Ibu klien
2021
dengan proses riwayat pemberian mengatakan
infeksi makanan anaknya sudah
Hasil : ibu klien BAB 6 kali
memberikan anaknya perhari dengan
makanan siap saji konsistensi
 Monitor frekuensi dan encer
konsistensi tinja  Ibu klien
Hasil ; frekuensi BAB mengatakan
5-6x/hari dengan anaknya
konsistensi encer. diberikan
 Memberikan asupan makanan siap
cairan oral (mis,larutan saji
garam gula,oralit)  Ibu klien
Hasil : menganjurkan mengatakan
klien untuk banyak anaknya
minum air putih atau diberikan
larutan garam gula minum air putih
 Memasang jalur 6 gelas
intravena O:
Hasil : terpasang cairan  Klien minu air
RL 25t/i putih sebanyak 6
 Menganjurkan gelas
makanan porsi kecil  Tampak
dan sering secara terpasang cairan
bertahap RL 25t/i
Hasil : ibu klien  Turgor kulit
memberikan anaknya kering
makanan sering tapi  Bibir kering.
porsi sedikit. A:
- Masalah belum
teratasi
P:
- Lanjutkan
intervensi
1,2,3,4 dan 5.

hipertermia 14, Manajemen hipertermia S:


oktober
berhubungan  Mengidentifikasi
2021 - Ibu klien
dengan proses penyebab hipertermia
mengatakan
penyakit Hasil : proses infeksi
suhu badan
akibat diare dan
anaknya masih
kekurangan banyak
teraba hangat
cairan / dehidrasi
- Ibu klien
 Memonitor suhu tubuh
mengatakan
Hasil : suhu tubuh
anaknya
37,2oc
diberikan
 Memberikan cairan oral
banyak minum
Hasil : ibu klien
air putih
memberikan anaknya - Ibu klien
minum air putih 6 gelas mengatakn
Kompres dingin anaknya di
 Mengidentifikasi kompres
kontraindikasi kompres menggunakan
dingin(mis, penurunan handuk
sensasi penurunan O:
sirkulasi ) - Kulit klien
Hasil : ibu klien teraba hangat
mengatakan badan - Tanda tanda
anaknya masih teraba vital
hangat S : 37.20 C
 Pilih metode kompres N : 75 x/menit
yang nyaman dan P : 22 x/menit
mudah didapat - Klien tampak
hasil : ibu klien
lemah
mengompres anaknya
- Wbc 15.3
menggunakan handuk
kecil A:
 Pilih lokasi kompres
Hasil : pada daerah - masalah belum

lipatan dan dahi. teratasi

P:

- lanjutkan

intervensi

1,2,3,4,5 dan

6.
PENGKAJIAN SEKUNDER / SURVEY SEKUNDER
1. RIWAYAT KESEHATAN
a. S : Sign/symptoms (tanda dan gejala) :
Klien Nampak terbaring lemah dan badan teraba hangat dengan
suhu 37,2 ºc, bibir kering, tampak pucat dan mata cekung serta
terpasang infus Ringer Laktat 25 tetes/menit.
b. A : Allergies (alergi)
Klien tidak memiliki alergi
c. M : Medications (pengobatan)
Diberikan obat zinc 20 mg/oral/24 Jam
d. P : Past medical history (riwayat penyakit)
Klien mengalami buang air besar dengan encer sejak 3
hari yang lalu sebelum masuk rumah sakit. BAB
sebanyak 3-4 kali/hari. Sebelumnya tidak pernah dirawat
di rumah sakit lain, langsung masuk IGD Anak.
e. L : Last oral intake (makanan yang dikonsumsi terakhir,
sebelum sakit)
Pasien terakhir minum susu Dan roti
f. E : Event prior to the illnesss or injury (kejadian sebelum
injuri/sakit)
Tidak ada kejadian sebelumnya.
2. TANDA-TANDA VITAL
Frekunsi Nadi : 75 x/ menit
Frekuensi Napas : 22 x/ menit
Tekanan darah : 90/60 mmHg
Suhu tubuh : 37,2 C
3. PEMERIKSAAN FISIK (HEAD TO TOE)
4. Kepala
Kulit kepala :
Tidak ada luka , tidak teraba massa, tidak ada nyeri
5. Mata :
Konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, bentuk simetris
6. Telinga:
Tidak ada nyeri tekan, bentuk simestris, tidak menggunakan alat
bantu pendengaran
7. Hidung :
Bentuk simetris, tidak ada polip
8. Mulut dan gigi:
Bentuk simetris, mukosa kering, bibir pecah-pecah
9. Wajah :
wajah tampak pucat, turgor kulit kering
10. Leher
Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid dan tidak ada nyeri tekan
11. Dada/ thoraks
Paru-paru : Tidak dikaji
Inspeksi :Bentuk simetris, tidak ada benjolan, perkembangan
dada normal
Palpasi : Terdapat nyeri tekan
Perkusi :-
Auskultasi : Bunyi napas normal
Jantung : Tidak dikaji
12. Abdomen
Inspeksi : bentuk simetris, adanya pembesaran pada perut
kanan bawah
Auskultasi : Bising usus >30x/menit
Palpasi : Tidak ada nyeri
Perkusi :-
13. Pelvis : Tidak dikaji
14. Perineum dan rektum : Tidak dikaji
15. Genitalia : Tampak ada kemerahan dan luka lecet di
bagian perineal
16. Ekstremitas
Status sirkulasi : Akral hangat
17. Neurologis :
Fungsi sensorik : Tidak terganggu
Fungsi motorik : Tidak terganggu
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan
HEMATOLOGI
WBC 15,3 4.00-10.0 [10^3/uL]
RBC 5.61 4.00-6.00 [10^6/uL]
HGB 13,9 12.0-16.0 [gr/dL]
HCT 43,4 37.0-48.0 [%]
MCV 77 80.0-97.0 [fL]
MCH 24,7 26.5-33.5 [pg]
MCHC 32,0 31.5-35.0 [gr/dL]
PLT 427 150-400 [10^3/uL]
RDW-SD 40 37.0 – 54.0 [fL]
RDW – CV 14,3 10.0 – 15.0
PDW 9.3 10.0 – 18.0 [%]
MPV 7.0 6.50 – 11.0 [%]
P-LCR 13.0 – 43.0 [%]
PCT 0.301 0.15 – 0.50 [%]
NEUT 58.0 52.0 – 75.0 [10^3/uL]
LYMPH 31.2 20.0 – 40.0 [10^3/uL]
MONO 8.8 2.00 – 8.00 [10^3/uL]
EO 0.7 1.00 – 3.00 [10^3/uL]
BASO 1.3 0.00 – 0.10 [10^3/uL]
ELEKTROLIT
NATRIUM 139 136-145 mmol/l
KALIUM 3.4 3.5-5.1 mmol/l
KLORIDA 106 97-111 mmol/l
PEMERIKSAAN
LAIN
ANALISA
FESES
KONSISTENSI CAIR LUNAK

18. Pengobatan
Nama Obat Rute Dosis
IVFD Ringer laktat Intravena 25 tetes/menit
Zinc Oral 20 mg/24 jam

ANALISA DATA
NO DATA MASALAH KEPERAWATAN
1. DS: Risiko gangguan integritas kulit faktor
- Ibu klien mengatakan
risiko : perubahan status nutrisi
anaknya bab 5-6x sejak tadi
pagi (kekurangan)
- Ibu klien mengatakan baian
parineal tampak kemerahan
DO:
- Turgor kulit kering
- Didaerah perineal pasien
kemerahan dan lecet
- Mukosa bibir lembab

2. DS : Risiko Defisit nutrisi berhubunngan


- Ibu klien mengatakan
dengan Ketidakmampuan mengabsorbsi
anaknya mual
- Ibu klien mengatakan nutrien
anaknya 3x dari pagi
muntah
DO :
- Wajah tampak pucat
- Konjungtiva anemis
- klien BAB 5-6x/hari
dengan konsistensi
encer
- Bising usus >30x /
menit

DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Risiko gangguan integritas kulit faktor risiko : perubahan status nutrisi
(kekurangan)
 Risiko Defisit nutrisi berhubunngan dengan Ketidakmampuan
mengabsorbsi nutrien

PERENCANAAN KEPERAWATAN

NO Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi


1. Risiko gangguan integritas Setelah dilakukan Perawatan integritas kulit
kulit faktor risiko : tindakana keperawatan Observasi
perubahan status nutrisi selama 1x6 jam  Observasi penyebab
(kekurangan) diharapkan tidak terjadi gangguan integritas
risiko gangguan kulit (mis,perubahan
integritas kulit dengan status nutrisi )
DS:
- Ibu klien kriteria hasil : Terapeutik
mengatakan
 Kerusakana  Ubah posisi tiap 2
anaknya bab 5-6x
sejak tadi pagi lapisan kulit jam jika tirah baring
- Ibu klien
menurun  Bersihkan perineal
mengatakan baian
parineal tampak  Kemerahan dengan air hangat,
kemerahan
menurun terutama selama
DO:
- Turgor kulit kering  Suhu kulit periode diare
- Didaerah perineal
membaik Edukasi
pasien kemerahan
dan lecet  Anjurkan minum air
- Mukosa bibir
yang cukup
lembab
 Anjurkan
meningkatkan asupan
nutrisi,
2. Risiko Defisit nutrisi Setelah dilakukan Manajemen nutrisi
berhubunngan dengan tindakan keperawatan Observasi
Ketidakmampuan selama 1x6 jam status  Identifikasi status
mengabsorbsi nutrien nutrisi terpenuhi dengan nutrisi
baim dengan kriteria  Identifikasi alergi dan
hasil : intoleransi makanan
DS :
- Ibu klien  Porsi makanan  Identifikasi makanan
mengatakan
yang dihabiskan yang disukai
anaknya mual
- Ibu klien meningkat  Monitor asupan
mengatakan
 Nyeri abdomen makanan
anaknya 3x dari
pagi muntah menurun  Monitor berat badan
DO :
 Diare menurun Terapeutik
- Wajah tampak
pucat  Berat badan  Sajikan makanan
- Konjungtiva membaik secara menarik dan
anemis  Frekuensi makan suhu yang sesuai
- klien BAB 5-
membaik  Berikan suplemen
6x/hari dengan
konsistensi  Nafsu makan makanan, jika perlu
encer membaik Edukasi
- Bising usus
 Membran  Anjurkan posisi
>30x / menit
mukosa membaik duduk, jika perlu
Kolaborasi
 Kolaborasi dengan
ahli gizi, jika perlu.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Diagnosa Hari/tgl Implementasi dan hasil Evaluasi
keperawatan
Risiko gangguan 14,oktober Perawatan integritas kulit S:
2021 - Ibu klien
integritas kulit  Mengobservasi
mengatakan
faktor risiko : penyebab gangguan anaknya bab 5-
6x sejak tadi
perubahan status integritas kulit
pagi
nutrisi (mis,perubahan status - Ibu klien
mengatakan
(kekurangan) nutrisi )
bagian parineal
Hasil : kurangnya tampak
kemerahan
asupan nutrisi dan
O:
keseringan BAB dan - Turgor kulit
kering
adanya lecet pada
- Didaerah
daerah parineal perineal pasien
kemerahan dan
 Mengubah posisi tiap 2
lecet
jam jika tirah baring - Mukosa bibir
lembab
Hsil : ibu klien
A :
mengubah posisi - Masalah belum
teratasi
anaknya tiap 2 jam
P:
 Membersihkan perineal - Lanjutkan
intervensi
dengan air hangat,
1,2,3,4 dan 5.
terutama selama
periode diare
Hasil : ibu klien
membersihkan daerah
perineal dengan air
hangat
 Menganjurkan minum
air yang cukup
Hasil : klien minum air
putih 5-6 gelas
 Menganjurkan
meningkatkan asupan
nutrisi
Hasil : ibu klien
memberikan anaknya
makanan yang
bernutrisi.
Risiko Defisit 14,oktober Manajemen nutrisi S:
2021 - Ibu klien
nutrisi  Mengidentifikasi status
mengatakan
berhubunngan nutrisi anaknya masih
mual dan
dengan Hasil : status nutrisi
muntah
Ketidakmampuan klien tidak terpenuhi - Ibu klien
mengatakan
mengabsorbsi klien masih mual
anaknya 3x dari
nutrien muntah pagi muntah
- Ibu klien
 Mengkaji adanya alergi
mengatakan
makanan anaknya
menyukai
Hasil : klien tidak
makanan jajanan
memiliki alergi O :
- Wajah
makanan
tampak
pucat
 Mengidentifikasi - klien BAB
makanan yang disukai 5-6x/hari
dengan
Hasil : ibu klien
konsistensi
mengatakan anaknya encer
menyukai makanan - Bising usus
>30x /
bakso dan gorengan menit
seperti jajanan di - Asupan
makanan
pinggir jalan
masih tidak
 Memonitor asupan terpenuhi
klien masih
makanan
muntah.
Hasil : asupan makanan
tidak terpenuhi klien A :
- Masalah
masih mual dan belum
teratasi
muntah.
P:
- Lanjutkan
intervensi
1,2,3 dan
4.

Anda mungkin juga menyukai