Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KASUS NO.

2
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. D DENGAN DIABETES MELITUS

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Remedial MK


Community Family Geriatric Nursing 2

Oleh :
DESIANA SINAGA
1420116043

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL


PROGRAM PROFESI S1 KEPERAWATAN 2016
BANDUNG
2018/2019
A. FORMAT PENGKAJIAN

1. Nama : Tn. D
2. Usia : 63 tahun
3. Suku : Sunda
4. Agama : Islam
5. Status : Menikah
6. Pendidikan : SMP
7. Alergi : Tidak ada alergi makanan atau obat-obatan.
8. Alamat : babakan ciparay

B. RIWAYAT KESEHATAN

1. Keluhan dan penyakit 3 bulan terakhir : Pusing


2. Riwayat Kesehatan keluarga : Klien mengatakan, 6 bulan yang lalu
menderita Diabetes melitus
3. Genogram : Pasien merupakan kepala keluarga,
pasien memiliki Istri 1.

Keterangan :
: Suami
: Istri

C. RIWAYAT JATUH

1. Waktu : > 3 Tahun/2 Tahun/<6 Bulan yang lalu : Tidak Ada


2. Lokasi & Penyebab : Tidak Ada

D. STATUS KESEHATAN SAAT INI

1. Keluhan Utama (PQRST) : Pusing


2. TTV :
a. Nadi : 82/menit
b. Respirasi : 22 /menit
c. Suhu : 36
d. TD : 150/100 mmHg
e. Tinggi Badan :158 cm
f. Berat Badan : 69 kg
g. Lingkar Betis : 32 cm
h. Tanggal Pemeriksaan : 29 Agustus 2019
3. Penggunaan Alat Bantu : Tidak Ada

E. PENGKAJIAN FISIK
1. Kepala :
a. Inspeksi : Bentuk kepala bulat, warna rambut hitam beruban, keadaan rambut
dan kulit bersih, distribusi rambut merata.
b. Palpasi : Tidak ada Massa, rambut lebat dan kuat.

2. Mata
a. Inspeksi : bentuk mata bulat, simetris kiri dan kanan, konjungtiva berwarna
merah muda, sclera berwarna putih,tidak menggunakan alat bantu kacamata.

3. Hidung
Inspeksi : Bentuk hidung tidak ada kelainan keadaan hidung bersih, tidak ada lesi, tidak
ada corpus alineum, tidak ada epitaksis.

4. Mulut dan Tenggorokan


a. Inspeksi : Warna bibir merah muda, mukosa keadaan mulut bersih dan tidak
berbau, tidak ada stomatitis, tidak ada pembesaran tonsil, fungsi menela baik

5. Telinga:
a. Inspeksi : bentuk normal, simetris kiri dan kanan, keadaan telingah bersih dan
tidak menggunakan alat bantu pendengaran.
b. Palpasi : tidak ada masa, tidak ada nyeri tekan / lepas.

6. Integumen
a. Inspeksi : tidak ada kelainan, tidak ada lesi
b. Palpasi : kulit teraba hangat, sensitifitas kulit baik.

7. Leher
a. Inspeksi : tidak lessi
b. Palpasi : tidak ada pembengkakan

8. Dada
a. Inpeksi : bentuk dada normal, tidak menggunakan otot bantu pernapasan, tidak
ada lesi
b. Palpasi : tidak nyeri tekan / lepas
c. Auskulatasi : suara nafas s1,s2 reguler

9. Abdomen
a. Infeksi : bentuk supel/ tidak ada kelainan/ tidak ada lesi
b. Palpasi : tidak massa, tidak ada nyeri tekanan/ nyeri lepas.

10. Genetalia
Tidak terkaji

11. Eksremitas
a. Inspeksi : ekremitas atas dan bawah lengkap dan tidak kelainan kekuatan otot2,
rokmatif tidak menggunakan alat bantu berjalan
b. Palpasi : tidak ada massa, tidak ada pembekakan, tidak nyeri.

12. Reflex :
a. Reflex Babinski +
b. Reflex patella +

F. OBAT-OBATAN YANG DIKONSUMSI


1. Resep dokter
a. Prostam sr 1x1 (diminum pada malam hari)
b. Avordart 1x1 (diminum pada pagi hari )
2. Tanpa resep dokter :
Tidak ada

G. PERILAKU TERHADAP KESEHATAN


1. Kebiasaan merokok : 3 batang sehari
2. Kebiasaan mengkonsumsi alkohol : tidak mengkonsumsi
3. Olaraga : tidak pernah
4. Jenis : berjalan

H. POLA TIDUR
1. Jadwal tidur perhari : 4 – 6 jam
2. Gangguan tidur : ada
3. Kebiasaan khusus : tidak ada

I. POLA ELIMINASI
1. BAK : > 5 kali
2. BAB : 1 kali
3. Warna urin : kuning jernih
4. Konsitensi : lembek
5. Gangguan BAK : tidak ada gangguan
6. Gangguan BAB : tidak ada gangguan
7. Masalah dengan pola BAK : tidak ada gangguan
8. Masalah dengan pola BAB : tidak ada

J. POLA KEBERSIHAN
1. Mandi : 2 kali > 3 kali sehari dengan sabung,
Keterangan : tidak gangguan.
2. Sikat gigi : ya
3. Frekuensi dalam sehari : 2 kali saat mandi/ setelah makan/sebelum tidur
4. Menggunakan pasta gigi
Keterangan tidak gangguan

K. PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI


1. Frekuensi makanan sehari 3 kali habis 1 porsi
2. Jenis makanan (observasi satu hari )
Pagi : nasi goreng
Siang : nasi, sayur, ayam, tempe/tahu, papaya
Malam : nasi, sayur, ayam, tempe/tahu,
Snack/makanan tambahan : kue atau roti
3. Preferensi makanan khusus : tidak ada
4. Masalah dalam upaya pemenuhan : tidak ada

L. PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN


1. Frekuensi minum : > 3 gelas sehari
Keterangan : tidak ada gangguan
2. Jenis minuman : air putih / teh/ susu / kopi
3. Masalah dalam upaya pemenuhan : tidak ada

M. POLA SOSIALISASI
1. Kemampuan sosial : baik
2. Sikap klien terhadap orang lain : baik, ramah, sopan
3. Masalah dalam bersosialisasi : tidak ada

N. PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL


1. Pandangan klien : klien percaya kepada Allah SWT
2. Kegiatan yang dilakukan : shalat 5 waktu
3. Masalah dalam upaya pemenuhan : tidak ada

GERITRIC DEPRESSION SCALE (GDS) ( SHORT FORM )


Nama Klien : Tn. D
Usia : 63
Tanggal : 29 AGUSTUS 2019
Tempat : BABAKAN CIPARAY
Intruksi: lingkari jawaban yang mengekpresikan perasaan klien dalam seminggu terakhir.
Berikan nilai sesuai dengan jawaban di kriteria penilaian.
No Pertanyaan Jawaban Nilai
1. Apakah bapak/ibu sekarang ini merasa puas ya/tidak 0
dengan kehidupannya ?
2. Apakah bapak/ibu telah meninggalkan banyak ya/tidak 1
kegiatan atau hobi akhir-akhir ini?
3. Apakah bapak/ibu merasa hampa/kosong ya/tidak 0
didalam hidup ini?
4. Apakah bapak/ibu merasa sering merasa bosan? ya/tidak 1
5. Apakah bapak/ibu merasa bersemangat di setiap ya/tidak 0
waktu?
6. Apakah bapak/ibu mearasa takut sesuatu yang ya/tidak 0
buruk akan terjadi pada bapak/ibu?
7. Apakah bapak/ibu merasa Bahagia di setiap ya/tidak 0
saat?
8. Apakah bapa/ibu merasa tidak berdaya ? ya/tidak 1
9. Apakah bapak/ibu memilih untuk tinggal di ya/tidak 0
rumah, dibanding pergi keluar dan melakukan
hal yang baru?
10. Apakah bapak/ibu akhir-akhir ini sering pelupa? ya/tidak O
11. Apakah bapak/ibu berpikir bahwa hidup ya/tidak 1
sekarang ini menyenangkan ?
12. Apakah bapak/ibu sering merasa tidak berharga ya/tidak 1
akhir-akhir ini ?
13. Apakah bapak/ibu selalu bersemangat untuk ya/tidak 0
beraktivitas?
14. Apakah bapak/ibu sering merasa sedih dan putus ya/tidak 1
asa?
15. Apakah bapak/ibu merasa orang lain hidup lebih ya/tidak 1
baik dibanding bapak/ibu?
Total 10

Peniliaian :
Berikan nilai 1 disetiap item yang menunjukkan jawaban di bawah ini :
1.tidak 4. Ya 7. Tidak 10. Ya 13. Tidak
2. ya 5. Tidak 8. Ya 11. Tidak 14. Ya
3. ya 6. Ya 9. Ya 12. Ya 15. Ya

Interpretasi hasil
Skor 0-5 : normal ( tidak depresi )
Skor 7 ( +3 ) : depresi ringan
Skor 12 ( +2) : depresi berat

Bandung , 29 Agustus
2019.

Sumber :
Yesvage, J.A., Brink, T.L et al. ( 1983). Development and validation of a geriatric depression
screening scale : a preliminary report. J.psychiatr. research. 17:37-49.
ANALISA DATA

NO ANALISA DATA ETIOLOGI MASALAH


1. DS : Pasien mengatakan Faktor penyebab Ansietas
bagaimana dengan
penyakitnya
Diabetes melitus
DO :
- Ekspresi wajah
klien terkadang Faktor afektif
sedih di waktu
tertentu
- Klien tampak Hilang semangat
murung
- Klien tampak
bertanya-tanya Murung
tentang
penyakitnya
- Klien sering
menolak ke
puskesmas
- Klien jarang
minum obat
2. DS : pasien mengatakan Gangguan Pola
- Sering terbangun di Faktor penyebab Tidur
malam hari dan
ketika terbangun
klien sulit untuk Faktor afektif
mulai tidur

DO : Ansietas
- Waktu tidur dalam
sehari 4-6 jam
- Tidur malam 4-5 Insomnia
jam
- Tidur siang 1 jam
3 Ds : klien mengatakan Faktor penyebab Tidak seimbang
tidak makan nutrisi

Do : Diabetes miletus
- Porsi makan tidak
dihabiskan
- Klien makan Faktor fisiologis
hannya ½ porsi

Menurunnya nafsu makan

4 Ds : klien mengatakan Taktor penyebab Ketidak


bahwa iya tidak berguna berdayaan
lagi kalo minum obat
Do : Diabetes miletus
- Klien tampak sedih
- Klien tampak
menenangkan diri Lansia
sendiri dengan
rokok
- Klien tampak
murung Gejala sosial

Merasa tidak berguna


5 Ds : klien tidak tahu Diabetus melitus Kurang
diabetes melitus, tidak pengetahuan
tahu penggobatan
Kerusakan vaskuler pembuluh
Do : - darah

Vasokontriksi

Gangguan sirkulasi

Kurangnya informasi
Ringkasan Diagnosa Keperawatan
Setiap masalah Keperawatan harus dilengkapi dengan format ringkasan
Domain 4 : aktivitas/ istirahat, kelas 1. Tidur/istirahat
Diagnose keperawatan Ansietas ( sebutkan tingkat ringan, sedang, berat, panik)
Definisi Perasaan tidak nyaman / kekhawatiran yang samar disertai
respons otonom (sumber seringkali tidak spesifik / tidak
diketahui oleh individu ) perasaan takut yang disebabkan oleh
antisipasi terhadap bahaya.
Batasan karakteristik Perilaku :
1. Penurunan produktivitas.
2. Mengepresikan kekawatiran akibat perubahan dalam
peristiwa hidup.
3. Gerakan yang tidak relevan ( misalnya menggeret kaki)
4. Gelisah, resah.
Efektif :
1. Gelisah
2. Kesedihan yang mendalam
Parasimpatis :
1. Nyeri abdomen
2. Penurunan tekanan darah
3. Penurunan nadi
4. Diare
Simpatis :
1. Anoreksia
2. Eksitasi kardovaskuler
Kognitif :
Kesadaran terhadap gejala-gejala fisiologi.
Pengkajian 1. Kaji dan dokumentasikan tingkat ansitetas pasien
termasuk reaksi fisik.
2. Kaji untuk faktor budaya (misalnya : konflik nilai)
yang menjadi penyebab ansietas.
3. Kenali / gali bersama paisen tentang teknik berhasil
dan tidak berhasil menurunkan ansietas di masa lalu.
4. Peduksi ansietas (NIC) : menentukan kemampuan
pengambilan keputusan pasien.
Faktor yang berhubungan 1. Terpajan toksin
2. Hubungan keluarga/hereditas
3. Transmisi dan penularan interpersonal
4. Krisis situasi dan maturasi
5. Stress
6. Penyalagunaan zat
7. Ancaman kematian
8. Ancaman perubahan pada status peran, fungsi peran /
lingkungan, status kesehatan, status ekonomi, pola
interaksi
Alternatif diagnosa 1. Konflik pengambilan keputusan
2. Ansietas kematian
3. Ketakutan
4. Koping tidak efektifan
Nursing outcome Terlampir pada tabel
Intervensi Wilkinson j.m, 2016 Hal 31 diagnosa keperawatan (telampir
pada tabel)

Ringkasan Diagnosa Keperawatan


Setiap masalah Keperawatan harus dilengkapi dengan format ringkasan
Domain 9 : koping/toleransi stress, kelas 2 : respon koping
Diagnose keperawatan Pola tidur / gangguan
Definisi Gangguan kualitas dan kuantintas waktu tidur akibat faktor
eksternal
Batasan karakteristik Subjektif :
1. Ketidak puasan tidur
2. Menyatakan tidak ada kesulitan untuk tidur
3. Menyatakan tidak istirahat yang cukup
Objek :
4. Perubahan pola tidur normal
5. Kemungkinan Batasan karakteristik lain ( non nanda)
6. Lingkar hitam dibawah mata
7. Penurunan rentang perhatian
8. Sering tidur siang
9. Sering menguap
10. Lesu
Pengkajian 1. kaji adanya gejala deprivasi tidur dan insomnia seperti
konfusi akut agitas, ansietas, gangguan
2. indentifikasi faktor lingkungan (misalnya: bising ,
cahaya) yang dapat mengganggu tidur.
3. Peningkatan tidur (NIC)
a. Tentukan efek medikasi pasien pada pola tidur
b. Pantau atau catat pola tidur pasien dan jumlah waktu
tidur.
Faktor yang 1. Kelembapan lingkungan.
berhubungan 2. Suhu lingkungan.
3. Tanggung jawab memberi asuhan.
4. Perubahan pajahan di siang hari – malam hari
5. Gangguan (misalnya : untuk teraupetik, pemantauan,
pemeriksaan lab.
Alternative diagnose 11. Keletihan
12. Insomnia
13. Dervipasi tidur
Nursing outcome Terlampir pada tabel
Intervensi Wilkonson J.M , 2016 hal 404 diagnosa keperawatan (terlampir
pada tabel)

Ringkasan Diagnosa Keperawatan


Setiap masalah Keperawatan harus dilengkapi dengan format ringkasan
Domain 2, nutrisi : kelas 3, konsumsi
Diagnose keperawatan Nutrisi, ketidakseimbangan : kurang dari kebutuhan tubuh
Definisi Asupan gizi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan
metabolic
Batasan karakteristik Penulis menyarankan penggunaan diagnosis ini hanya jika
dapat satu diantara tanda Nanda berikut :
1. BB < 20 % atau lebih dibawah BB ideal untuk tinggi
badan dan rangka tubuh, asupan makanan kurang dari
kebutuhan metabolic, baik kalori total maupun zat gizi
tertentu (NonNanda Internasional kehilangan BB
dengan asupan makanan yang adekuat.

Subjektif
1. Keram abdomen
2. Nyeri abdomen
3. Menolak makanan
4. Indigesti
5. Persepsi ketidakmampuan untuk mencerna makanan
melaporkan perubahan sensai rasa.
Pengkajian 1. Tentukan motivasi pasien untuk memenuhi kebiasan
makanan
2. Tentukan kemampuan pasien untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi
3. Pantau nilai laboratorium, khususnya transferrin,
albumin, dan elektrolit
4. Manajemen (Nic)
a. Ketahui makan kesukaan pasien
b. Pantau kandungan nutrisi dan kalori pada catatan
asupan
c. Timbang pasien pada interval yang tepat
Faktor yang berhubungan 1. Ketidakmampuan untuk menelan/ mencerna makanan /
menyerap nutrien akibat faktor biologis, psikologis, dan
ekonomi, termasuk beberapa contoh non Nanda berikut
ini :
a. Kertegantungan zat kimia (sebutkan)
b. Penyakit kronis (sebutkan)
c. Kesulitan mengunyah dan menelan
Alternatif diagnosa 1. Pemberian ASI, ketidakefektifan
2. Kerusakan gigi
3. Kegagalan untuk tumbuh kemabang,orang dewasa
4. Pola menyusul, ketidak efektifan
5. Mual
6. Deficit perawatan diri
Nursing outcome Terlampir pada tabel
Intervensi Wilkinson J.M, 2016 Hal 282 diagnosis keperawatan (terlampir
pada tabel)

Ringkasan Diagnosa Keperawatan


Setiap masalah Keperawatan harus dilengkapi dengan format ringkasan
Domain, 9 koping/toleransi stress, kelas 2 respons koping
Diagnose keperawatan Ketidakberdayaan
Definisi Merasa kehilangan kenali terhadap situasi, termasuk persepsi
bahwa tindakan individu tidak akan mempengaruhi hasil secara
bermakna
Batasan karakteristik Subjek :
1. Menyatakan asing
2. Menyatakan keraguan tentang performa peran
3. Menyatakan frutasi terhadap ketidakmampuan untuk
melakukan aktivitas sebelumnya
4. Melaporkan kurang kenali
5. Melapporkan rasa rindu

Objektif :
1. Bergantung pada orang lain
2. Depresi karena gangguan fisik
3. Tidak berpartisipasi dalam perawatan
Pengkajian Peningkatan harga diri (Nic)
1. Tentukan lokus control pasien
2. Tentukan kepercayaan diri pasien terhadap
keputusannya sendiri
3. Pantau tingkat harga diri sepanjang waktu, apabila perlu
Fasilitas tanggung jawab diri (NIC)
1. Pantau tingkat tanggung jawab yang diemban pasien
2. Tentukan apakah pasien memiliki pengetahuan yang
adekuat tentang kondisi perawatan kesehatan.
Faktor yang berhubungan 1. Program yang terkait dengan penyakit (misalnya:
jangka panjang, sulit, dan kompleks
2. Lingkungan perawatan kesehatan
3. Ketidakpuasan dalam interaksi interpersonal
4. Penyakit kronis/ terminal (Non-Nanda Internasional)
5. Penyulit yang mengancam kehamilan (Non Nanda
internasional)
Alternatif diagnosa 1. Asietas
2. Koping ketidakefektifan
3. Ansietas terhadap kematian
4. Ketakutan
5. Dukacita, terganggu
6. Keputusasaan
Nursing outcome Terlampir pada tabel
Intervensi Wilkinson J.M, 2016 Hal 323 Diagnosa keperawatan (terlampir
pada tabel)

Ringkasan Diagnosa Keperawatan


Setiap masalah Keperawatan harus dilengkapi dengan format ringkasan
Domain 5, persepsi / kogniti = kelas 4, kogniti
Diagnose keperawatan Definisi pengetahuan
Definisi Tidak ada atau kurang informasi kogniti tentang topik tertentu
Batasan karakteristik Subjektif :
1. Mengungkapkan maslah
Objektif :
1. Tidak ada mengikuti intruksi yang diberikan secara
akurat
2. Performa uji tidak akurat
3. Prilaku tidak sesuai
Pengkajian
Faktor yang berhubungan 1. Keterbatasan kogniti
2. Kesalahan dalam memahami informasi yang ada
3. Kurang pajanan
4. Kurang perhatian didalam belajar
5. Kurang families dengan sumber-sumber informasi
Alternatif diagnosa 1. Koping (individu), ketidak efektifan
2. Perilaku sehat, resiko
3. Pemeliharaan kesehatan
Nursing outcome Tujuan jangka panjang : setelah dilakukan tindakan
keperawatan difesiensi pengetahuan baik.
Tujuan jangka pendek : setealah dilakukan tindakan
keperawatan selama 7 hari diharapkan defisiensi pengetahuan
berangsur – angsur meningkat.
Keriteria hasil (minimal 4 kriteria)
1. Memperlihatkan kemampuan yang baik
2. Adanya tindakan pencegahan yang baik
3. Pengetahuan bertambah
4. Memberi informasi yang benar
Intervensi Wikinson. J.M 2016. Diagnose keperawatan halaman 247-251
(terlampir)
INTERVENSI KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL


KEPERAWATAN
1 Ansietas ringan Tupan : 1. Kaji klien tingkat 1. Mengetahui sejauh
Domain 9 : Ansietas ringan teratasi ansietas pasien, mana tingkat
Koping / toleransi atress Tupen : termasuk reaksi kecemasan yang
Kelas 2 : respon koping Setelah dilakukan tindakan keperawatan fisik dirasakan oleh
( Wilkinson, 2016 Hal, 31 ) selama hari diharapkan, ansietas berkurang. 2. Gali bersama pasien
Dengan Kriteria hasil ; klien tentang 2. Menjadi patokan
1. Mengendalikan diri terhadap ansietas teknik yang yang baik dalam
2. Konsenttasi baik berhasil dan tidak menentukan cara
3. Menggunakan relaksasi untuk berhasil yang tepat untuk
meredahkan ansietas menurunkan menurunkan
4. Meneruskan aktivitas yang ansietas dimasa ansietas
dibutuhkan meskipun mengalami lalu 3. Pendampingan pada
kecemasan 3. Pada saat pasien dengan
ansietas berat, ansietas dapat
dampingi pasien, memberikan rasa
bicara dengan ketenangan
tenang dan 4. Penguatan positif
berikan dapat
ketenangan serta membangkitkan
rasa nyaman suasana hati dan
4. Berikan memberi semangat
penguatan positif 5. Meringankan
ketika pasien ansietas dan
mampu memberikan
meneruskan ketenangan.
aktivitas sehari-
hari
5. Berikan teknik
relaksasiseperti
terapi tawa
semangat, dan
tawa bertahap.

2 Gangguan pola tidur Tupan : 1. Kaji adanya gejala 1. Mengetahui faktor


Domain 4 : Gangguan pola tidur teratasi insomnia yang mempengaruhi
Aktivitas/ Istirahat 2. Identifikasi faktor pada tidur.
Kelas 1 : Tupen : lingkungan ( 2. Faktor lingkungan
Tidur/ Istirahat Setelah dilakukan tindakan keperawatan misalnya bisinh, yang tidak nyaman
(Wilkinson, 2016 Hal 404) selama 10 hari, diharapkan Gangguan pola cahaya yang akan mempengaruhi
tidur mulai membaik dapat menggangu kualitas tidur
tidur 3. Memantau dan
Dengan kriteria hasil : 3. Pantau/ catat menjadi alat ukur
1. Perasaan segar setelah tidur pola tidur pasien pola tidur
2. Pola tidur dan kualitas tidur baik dan jumlah waktu 4. Memberikan sensasi
3. Rutinitas tidur tidur rasa nyaman.
4. Jumlah waktu tidur yang terobservasi 4. Lakukan tindakan
Terjaga pada waktu yang tepat masase,
pemberian posisi
yang baik.

4. Ketidak seimbangan nutrisi Tupan :


: Ketidak seimbangan nutrisi teratasi 1. Kaji tanda tanda 1. Mengetahui tanda-
Kurang dari kebutuhan Tupen : vital tanda vital
tubuh Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2. Kaji pola makan 2. Mengetahui tingkat
Domain 2 Nutrisi swlama 10 hari, diharapkan ketidak 3. Tentukan toleransi terhadap
Kelas 1 konsumsi seimbangan nutrisi dapat teratasi secara motivasi untuk makanan
(Wilkinson, 2016 Hal, 282) bertahap. mengubah 3. Motivasi yang baik
Dengan kriteria Hasil : kebiasaan makan terhadap makanan,
1. Selera makan bertambah
dapat
2. Perilaku kepatuhan : terhadap 4. Ketahui makanan mempengaruhi
program diet kesukaan pasien frekuensi dan
3. Status nutrisi baik 5. Timbang pasien kualitas makanan.
4. BB normal pada interval 4. Makanan kesukaan
5. Perilaku menaikan BB yang tepat dapat
6. Bwrikan membangkitkan
informasi yang selera makan
tepat tentang 5. Mengetahui tingkat
kebutuhan nutrisi / status nutrisi
dan bagaimana 6. Informasi yang tepat
memenuhi dapat menambah
nutrisinya pengetahuan dan
7. Penyuluhan motivasi
program diet, 7. Informasi yang tepat
memperskapkan dapat mengubah
pasien untuk pola hidup/ diet
benar-benar yang tepat
mematuhui pola
diet yang
diprogramkan

5. Ketidak berdayaan Tupan : 2. Pantau tanda- 1. Tanda-tanda vital


Domain 9 : Ketidak berdayaan teratasi tanda vital teratasi dengan baik
Koping/ toleransi stress Tupen : 3. Pantau tingkat 2. Harga diri yang
Kelas 2 : Respons koping Setelah dilakukan tindakan keperawatan harga diri rendaah
(Wilkinson, 2016 Hal, 323) selama 10 hari, diharapkan ketidak sepanjang waktu, meningkatkan gejala
berdayaan berangsur-angsur berkurang. bila perlu depresi dengan
Dengan kriteria hasil : 4. Bantu pasien penyakitnya
1. Pengendalian
untuk 3. Mengetahui faktor
diri
mengidentifikasi yang dapat
2. Keyakinan kesehatan
faktor-faktor menimbulkan
yang dapat ketidak berdayaan
3. Mengungkapkan secara verbal menimbulkan 4. Dapat mengetahui
tentang apa yang membuat ketidakberdayaan harapan yang
ketidakberdayaan 5. Bantu diinginkan pasien
4. Melaporkan dukungan yang adekuat mengidentifikasi tentang dirinya
dari orang-orang terdekat, teman- sumber-sumber 5. Membaangkitkan
teman harapan rasa percaya diri
5. Mendemonsrtrasikan pengendalian 6. Beri penekanan 6. Memberikan
diri terhadap depresi minum obat. pada kekuatan- motivasi/ dorongan
kekuatan diri yang positif dapat
yang dapat mengendalikan
diidentifikasi oleh tingkat percaya diri
pasien mengetahui tingkat
7. Sampaikan perasaan pasien
kepercayaan diri
terhadap
kemampuan
pasien untuk
menangani
situasi
8. Dorong
pengungkapan
secara verbal
perasaan.

6. Definisi pengetahuan Tupan : 1. Lakukan penilaian 1. Menjadi parameter


Domain 5 : persepsi / Setelah dilakukan tindakan keperawatan terhadap tingkat terhadap tingkatan
kognisi defisiensi pengetahuan baik pengetahuan kemampuan dan
Kelas 4 : kognisi Tupen : pasien saat ini pemahaman pasien
(Wilkinso, 2016 Hal, 247) Setelah dilakukan tindakan keperawatan dan pemahaman 2. Salah satu pencetus
selama 10 hari diharapkan defisiensi terhadap materi kurangnya informasi
pengetahuan berangsur-angsur meningkat 2. Kaji keterbatasan dan mencegah
Dengan kriteria hasil :
fisik dan mental terjadinya
1. Mengidentifikasi kebutuhan untuk belajar ( penerimaan
terhadap informasi tambahan misalnya : informasi yang salah
tentang program terapi kemampuan 3. Memberikan
2. Memperlihatkan kemampuan yang mendengar yang informasi yang tepat
baik menurun) dan dapat meningkatkan
3. Adanya tindakan pencegahan yang sesuaikan pengetahuan
baik pengetahuan 4. Informasi yang tepat
4. Pengetahuan bertambah anda sesuai dapat membantu
5. Memberi informasi yang benar kebutuhan program terapi yang
6. Menunjukan perubahan perilaku 3. Tetapkan laporan lebih baik
pasien / keluarga 5. Mencegah
: beri penyuluhan penerimaan /
sesuai digantikan penyerapan
pemanfaatan informasi yang salah
pasien, ulang 6. Sebagai acuan
informasi bila dalam proses
diperlukan peningkatan
4. Beri informasi pengetahuan secara
tentang sumber- bertahap.
sumber
komunitas yang
dapat menolong
pasien dalam
mempertahankan
program terapi
5. Berikan informasi
secara berulang
dan beri
penekanan :
persingkat waktu
pertemuan
6. Berikan materi
tertulis sehingga
klien dapat
menggunakan
nanti di tatanan
yang lebih santai

Anda mungkin juga menyukai