A DENGAN GANGGUAN
SISTEM KARDIOVASKULER AKIBAT HIPERTENSI
DI PANTI WERDHA BUDI PERTIWI
DISUSUN OLEH :
214118102
CIMAHI
2019
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY. I DENGAN GANGGUAN
SISTEM KARDIOVASKULER AKIBAT HIPERTENSI
DI PANTI WERDHA BUDI PERTIWI
A. Pengkajian
1. Identitas klien
a. Nama : Ny. I
b. Umur : 79 tahun
c. Alamat : Panti Werdha Budi Pertiwi
d. Pendidikan : Tidak sekolah
e. Tanggal masuk panti werdha : 12 Januari 2018
f. Jenis kelamin : Perempuan
g. Suku : Jawa
h. Agama : Islam
i. Status perkawinan : Cerai mati
j. Tanggal pengkajian : 17-06-2019
5. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Compos mentis
b. Kepala : Tidak ada lesi, tidak ada benjolan, tampak bersih,
distribusi rambut merata, tidak ada ketombe, bentuk
kepala simetris.
c. Mata : Mata tampak simetris, sklera berwarna putih,
konjungtiva merah muda, reflek mengedip +,
ketajaman mata +, tidak ada lesi, tidak ada odem.
d. Telinga : Telinga tampak simetris, tidak ada lesi, tidak ada
cairan serumen, tidak ada odem, pendengaran cukup
baik, daun telinga elastis.
e. Mulut & tenggorokan : mukosa bibir tampak lembab, tidak ada lesi, gigi
belubang dan tampak ompong, tidak ada tonsilitis, tidak
ada karies gigi, tidak bau mulut.
f. Hidung : Bentuk hidung simetris, tampak bersih mukosa hidung
lembab, tidak ada pernafasan cuping hidung.
g. Leher :tidak ada pembengkakan vena jugularis, tidak ada
pembesaran kelenjar getah bening, reflek menelan
baik, tidak ada nyeri tekan.
h. Dada : dada tampak simetris, tidak ada nyeri tekan, bunyi
nafas vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan, tidak
terdapat retraksi perkembangan dinding dada, tidak
terdapat suara napas tambahan, frekuensi napas
20x/menit, TD 130/80 mmHg, nadi 90x/menit.
i. Ekstremitas atas : jumlah jari tangan lengkap, CRT < 2 detik, turgor kulit
baik kembali < 3 detik, tidak terdapat oedem, kekuatan
otot 5/5.
j. Ekstremitas bawah : jumlah jari kaki lengkap, CRT < 2 detik, turgor kulit
baik kembali < 3 detik, terdapat benjolan pasca jatuh,
kekuatan otot 4/4, reflek patella (+) klien mengeluh
lemas saat bangun dan sulit berjalan
Genitalia :tidak terkaji.
JAWABAN
NO PERTANYAAN SKOR
YA/ TIDAK
Interpretasi hasil:
Salah 0-3: fungsi intelektual utuh
Salah 4-5 : kerusakan intelektual ringan
Salah 6-8 : Kerusakan intelektual sedang
Salah 9-10: Kerusakan intelektual berat
b. MMSE (Mini Mental Status Exam)
Nilai
Aspek Nilai
No Maksi Kriteria
Kognitif Klien
mal
1 Orientasi 5 4 Menyebutkan dengan benar
a. Tahun : 2019
b. Musim : kemarau
c. Tanggal: 28
d. Hari : senin
e. Bulan : juni
Orientasi 5 5 Diamana kita sekarang?
a. Negara : Indonesia
b. Provinsi : Jawa barat
c. Kota : Bandung
d. Di : panti jompo budi pertiwi
e. Wisma : jujur
2 Registrasi 3 3 Sebutkan nama tiga obyek (oleh
pemeriksa) 1 detik dan mengatakan
masing-masing obyek.
3 Perhatian 5 3 Minta klien untuk memulai dari angka 100
dan kemudian dikurangi 7 sampai 5 kali /
kalkulasi tingkat: (93, 86, 79, 72, 65)
4. Mengingat 3 3 Minta klien untuk mengulangi ketiga obyek
pada no 2 (registrasi) tadi. Bila benar, 1
point masing-masing obyek.
5 Bahasa 9 7 Tunjukkan pada klien suatu benda dan
tanyakan nama pada klien
Minta klien untuk mengulangi kata berikut:
“tidak ada, jika, dan, atau, tetapi”. Bila
benar nilai satu poin
Minta klien untuk menuruti perintah berikut
terdiri dari 3 langkah.
“ ambil kertas ditangan anda, lipat dua dan
taruh dilantai”
a. Ambil kertas ditangan anda
b. Lipat dua
c. Taruh dilantai
Perintahkan pada klien untuk hal berikut
( bila aktivitas sesuai perintah nilai 1 point)
a. “tutup mata anda”
Perintahkan pada klien untuk menulis satu
kalimat dan menyalin gambar
b. Tulis satu kalimat
c. Menyalin gambar
Total Nilai 24
Hasil : 25 = Tidak ada gangguan kognitif
Interpretasi hasil :
24 - 30 : Tidak ada gangguan kognitif
18 – 23 : Gangguan kognitif sedang
0 – 17 : Gangguan kognitif berat
Analisa Data
No. Data Etiologi Masalah
1. DS : Faktor penyebab Nyeri akut
Klien mengeluh nyeri kepala
Hipertensi
DO :
Respirasi :20x/menit Kerusakan vaskuler
TD : 130/90 mmHg pembuluh darah
Nadi : 90x/menit
Skala nyeri : 4 (0-10) Perubahan struktur
Penyumbatan pembuluh
darah
Vasokonstriksi
Gangguan sirkulasi
Otak
Resistensi pembuluh darah
otak
Nyeri akut
2. DS : Faktor penyebab Ansietas
Klien mengatakan selalu
menghawatirkan penyakitnya Hipertensi
dan memikirkan anaknya yang
sudah tidak bertemu 3 tahun. Perubahan situasi
DO : Krisis situasional
Klien mudah cemburu,
klien mudah tersinggung Ansietas
Pengkajian Depresi
Geriatrik (YESAVAGE) :
10 = depresi
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral.
2. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional.
Rencana Asuhan Keperawatan
No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
1. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan a. Kaji nyeri secara a. Mengetahui karakteristik
dengan peningkatan keperawatan, selama 2x24 komprehensif nyeri
tekanan vaskuler serebral jam nyeri dapat teratasi b. minta pasien menilai nyeri b. Mengetahui skala nyeri
dengan kriteria hasil : pada skala (0-10)
Melaporkan c. ajarkan teknik c. Mengurangi nyeri
kesejahteraan fisik dan nonfarmakologis
psikologis (distraksi,terapi musik)
Memperlihatkan teknik d. Kolaborasi dengan dokter d. Menghilangkan nyeri
relaksasi dalam pemberian analgetik
Skala nyeri berkurang
atau tidak ada
Tanda-tanda vital normal
2. Ansietas berhubungan Setelah dilakukan tindakan a. Kaji tingkat kecemasan a. Mengetahui tingkat
dengan krisis situasional keperawatan, selama 2x24 b. Beri dorongan kepada kecemasan
jam ansietas dapat teratasi pasien untuk b. Mengeksternalisasikan
dengan kriteria hasil : mengungkapkan ansietas
Ansietas berkurang perasaanya
Tampak tenang c. Sediakan pengalihan untuk c. Mengalihkan perasaan