A. PENGKAJIAN
1. Identitas klien
a. Nama : Ny. E
b. Umur : 53 Tahun
c. Alamat : Moh. Toha dekat Rumah Sakit Sartika Asih
d. Pendidikan : SMA
e. Tanggal masuk panti : 08 Juni 2018
f. Jenis kelamin : Perempuan
g. Suku : Sunda
h. Agama : Islam
i. Status perkawinan : Belum Menikah
j. Tanggal pengkajian : Senin, 25 Juni 2018
5. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Composmentis (E4V5M6).
b. Integumen : Kulit terlihat keriput warna kulit putih.
c. Kepala : Bentuk bulat, distribusi rambut merata, warna hitam
keputihan, rambut tampah kurang bersih.
d. Mata : Simetris, sklera berwarna putih, konjungtiva tidak
anemis.
e. Telinga : Simetris, tampak kurang bersih, pendengaran baik,
tidak ada benjolan, tidak ada cairan yang keluar.
f. Mulut & tenggorokan : Mulut tampak kurang bersih, gigi sudah banyak yang
tanggal tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
g. Leher : Tidak ada pembesaran vena jugularis.
h. Dada : Simetris, tidak ada pembengkakan.
i. Sistem pernafasan : Pernafasan normal, tidak ada masalah
j. Sistem kardiovaskuler : TD 150/100 mmHg
k. Sistem gastrointestinal : Tidak ada masalah, terdengar suara bising usus,
makan 3x sehari hanya bisa menghabiskan 1 porsi,
BAB 1x sehari.
l. Sistem perkemihan : BAK lancar 6x sehari, tidak ada inkontinensia urin.
Penilaian:
Nilai 1 jika menjawab sesuai kunci berikut :
a. Tidak i. Ya
b. Ya j. Ya
c. Ya k. Tidak
d. Ya l. Ya
e. Tidak m. Tidak
f. Ya n. Ya
g. Tidak o. Ya
h. Ya
0-5 : normal
>5 : kemungkinan depresi
Kesimpulan : Skor yang didapatkan dari hasil pengkajian yaitu 5 sehingga
disimpulkan Ny. E normal.
8. Pengkajian Fungsional Klien
a. KATZ Indeks
Klien termasuk dalam kategori E karena Ny. E tidak mandiri dalam hal mandi,
berpakaian, pergi ke toilet dan berpindah karena Ny. E menggunakan alat bantu
jalan. Selebihnya seperti makan dan kontinensia (BAK dan BAB) dilakukan secara
mandiri.
b. Modifikasi dari bartel indeks
Dengan
No Kriteria Mandiri Keterangan
Bantuan
1. Makan 10 Frekuensi : 3x sehari
Jumlah : 1 porsi
Jenis : nasi, sayur,
lauk
2. Minum 10 Frekuensi : 6-8 kali
sehari
Jumlah : secangkir
kecil
Jenis : air putih
3. Berpindah dari satu tempat 15 Mandiri
ketempat lain
4. Personal toilet (cuci muka, 5 Frekuensi : 2x sehari
menyisir rambut, gosok gigi).
5. Keluar masuk toilet (mencuci 5 Frekuensi : 2x sehari
pakaian, menyeka tubuh,
meyiram)
6. Mandi 5 2x sehari pada pagi
hari dan sore hari
7. Jalan dipermukaan datar 5 Menggunakan alat
bantu jalan
8. Naik turun tangga 5 Menggunakan alat
bantu jalan
9. Mengenakan pakaian 5 Dibantu dan kurang
rapi
10. Kontrol Bowel (BAB) 10 Frekuensi : 1x sehari
Konsistensi : lembek
11. Kontrol Bladder (BAK) 10 Frekuensi : 6x sehari
Warna : kuning
12. Olah raga / latihan 10 Klien mengikuti
senam yang diadakan
Panti Asuhan Bunda
saat pagi hari
13. Rekreasi / pemanfaatan 10 Jenis : hanya duduk
waktu luang saja dan menonton
TV.
Keterangan :
a. 130 : mandiri
b. 65-125 : ketergantungan sebagian
c. 60 : ketergantungan total
Setelah dikaji didapatkan skor : 105 yang termasuk dalam kategori ketergantungan
sebagian
9. Pengkajian Status Mental Gerontik
a. Short Portable Status Mental Questioner (SPSMQ)
Benar Salah No Pertanyaan
√ 01 Tanggal berapa hari ini?
√ 02 Hari apa sekarang?
√ 03 Apa nama tempat ini?
√ 04 Dimana alamat anda?
√ 05 Berapa umur anda?
√ 06 Kapan anda lahir?
√ 07 Siapa presiden Indonesia sekarang?
√ 08 Siapa presiden Indonesia sebelumnya?
√ 09 Siapa nama ibu anda?
√ 10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari setiap
angka baru, semua secara menurun
𝚺=3 𝚺=7
Interpretasi hasil:
a. Salah 0-3: fungsi intelektual utuh
b. Salah 4-5 : kerusakan intelektual ringan
c. Salah 6-8 : Kerusakan intelektual sedang
d. Salah 9-10: Kerusakan intelektual berat
Skor yang didapatkan dari hasil pengkajian yaitu salah 7 sehingga disimpulkan Ny. E
memiliki fungsi intelektual sedang.
b. MMSE (Mini Mental Status Exam)
KRITERIA NILAI
a. Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan
1) Bangun dari tempat duduk (dimasukkan analisis) dengan mata
terbuka
Tidak bangun dari tempat tidur dengan sekali gerakan, akan tetapi 1
usila mendorong tubuhnya ke atas dengan tangan atau bergerak
ke bagian depan kursi terlebih dahulu, tidak stabil pada saat
berdiri pertama kali
2) Duduk ke kursi (dimasukkan analisis) dengan mata terbuka 0
Menjatuhkan diri ke kursi, tidak duduk di tengah kursi
3) Bangun dari tempat duduk (dimasukkan analisis) dengan mata 1
tertutup
Tidak bangun dari tempat tidur dengan sekali gerakan, akan tetapi
usila mendorong tubuhnya ke atas dengan tangan atau bergerak
ke bagian depan kursi terlebih dahulu, tidak stabil pada saat
berdiri pertama kali
4) Duduk ke kursi (dimasukkan analisis) dengan mata tertutup 1
Menjatuhkan diri ke kursi, tidak duduk di tengah kursi
Ket: kursi harus yang keras tanpa lengan
5) Menahan dorongan pada sternum (3 kali) dengan mata terbuka 1
Menggerakkan kaki, memegang objek untuk dukungan, kaki tidak
menyentuh sisi-sisinya
6) Menahan dorongan pada sternum (3 kali) dengan mata tertutup 1
Klien menggerakkan kaki, memegang objek untuk dukungan, kaki
tidak menyentuh sisi-sisinya
7) Perputaran leher (klien sambil berdiri) 0
Menggerakkan kaki, menggenggam objek untuk dukungan kaki:
keluhan vertigo, pusing atau keadaan tidak stabil
8) Gerakan mengapai sesuatu 0
Tidak mampu untuk menggapai sesuatu dengan bahu fleksi
sepenuhnya sementara berdiri pada ujung jari-jari kaki, tidak
stabil memegang sesuatu untuk dukungan
9) Membungkuk 0
Tidak mampu membungkuk untuk mengambil objek-objek kecil
(misalnya pulpen) dari lantai, memegang objek untuk bisa berdiri
lagi, dan memerlukan usaha-usaha yang keras untuk bangun
b. Komponen gaya berjalan atau pergerakan
1) Minta klien berjalan ke tempat yang ditentukan 0
Ragu-ragu, tersandung, memegang objek untuk dukungan
2) Ketinggian langkah kaki 0
Kaki tidak naik dari lantai secara konsisten (menggeser atau
menyeret kaki), mengangkat kaki terlalu tinggi (> 5 cm)
3) Kontinuitas langkah kaki 0
Setelah langkah-langkah awal menjadi tidak konsisten, memulai
mengangkat satu kaki sementara kaki yang lain menyentuh lantai
4) Kesimetrisan langkah 0
Langkah tidak simetris, terutama pada bagian yang sakit
5) Penyimpangan jalur pada saat berjalan 1
Tidak berjalan dalam garis lurus, bergelombang dari sisi ke sisi
6) Berbalik 1
Berhenti sebelum mulai berbalik, jalan sempoyongan, bergoyang,
memegang objek untuk dukungan
Insomnia
2. Ds : Gangguan Intoleransi
1. Klien mengeluh lemas pola tidur aktivitas
Do :
1. Klien tampah lemas
2. Kebutuhan cairan kurang Lemas
Intoleransi
Aktivitas
3. DS : Status Deficit
1. Klien merasa lemas kesehatan Perawatan
DO : menurun Diri
1. Rambut tampak kurang bersih
2. Telinga tampak kurang bersih
3. Mulut tampak kurang bersih Menghambat
4. Kuku panjang kemampuan
individu
dalam
merawat diri
Defisit
Perawatan
Diri
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Insomnia berhubungan dengan gangguan pola tidur normal
2. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum
3. Defisit Perawatan Diri berhubungan dengan ketidakmampuan individu dalam merawat diri
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi Rasional
1. Insomnia Setelah dilakukan tindakan asuhan 1. Pantau keadaan umum pasien dan 1. Mengetahui kesadaran, dan
berhubungan keperawatan selama 3x12 jam, masalah TTV kondisi tubuh dalam keadaan
dengan insomnia dapat teratasi dengan kriteria 2. Kaji Pola Tidur. normal atau tidak.
gangguan hasil : 3. Kaji faktor yang menyebabkan 2. Untuk mengetahui
pola tidur 1. Klien tampak bergairah saat gangguan tidur (nyeri, takut, stress, kemudahan dalam tidur.
normal mengikuti kegiatan pagi di panti ansietas, imobilitas, gangguan 3. Untuk mengidentifikasi
2. Mata klien tidak mengantuk eliminasi seperti sering berkemih, penyebab aktual dari
3. Melaporkan secara verbal bahwa Ny. gangguan metabolisme, gangguan gangguan tidur.
E bisa tidur dengan nyenyak. transportasi, lingkungan yang 4. Untuk membantu relaksasi
asing, temperature, aktivitas yang saat tidur.
tidak adekuat). 5. Berkemih malam hari dapat
4. Ciptakan suasana nyaman, kurangi mengganggu tidur.
atau hilangkan distraksi lingkungan 6. Kenyaman dalam tubuh
dan gangguan tidur. pasien terkait kebersihan diri
5. Minta klien untuk membatasi dan pakaian.
asupan cairan pada malam hari 7. Memudahkan dalam
dan berkemih sebelum tidur. mendapatkan tidur yang
6. Anjurkan atau berikan perawatan optimal.
pada petang hari (mis; hygiene
personal, linen dan baju tidur yang
bersih).
7. Gunakan alat bantu tidur (misal; air
hangat untuk kompres rilaksasi
otot, bahan bacaan, pijatan di
punggung, music yang lembut, dll).
2. Intoleransi Setelah dilakukan tindakan asuhan 1. Observasi kehilangan/gangguan 1. Mempengaruhi keamanan
Aktivitas keperawatan selama 3x12 jam, masalah keseimbangan gaya jalan dan pasien/ resiko cidera
berhubungan intoleransi aktivitas dapat teratasi kelemahan otot 2. Mengetahui kesadaran, dan
dengan dengan kriteria hasil : 2. Observasi TTV Berikan lingkungan kondisi tubuh dalam keadaan
kelemahan 1. KU Baik tenang dan kurangi suara bising, normal atau tidak
umum 2. Tidak tampak lemas pertahankan tirah baring bila di 3. Untuk membantu relaksasi
indikasikan saat tidur.
3. Anjurkan klien istirahat bila terjadi 4. Meningkatkan aktivitas secara
kelelahan dan kelemahan, anjurkan bertahap sampai normal
pasien melakukan aktivitas
semampunya
3. Defisit Setelah dilakukan tindakan asuhan 1. Monitor kemampuan klien untuk 1. Mengetahui seberapa jauh
Perawatan keperawatan selama 3x12 jam, masalah perawatan diri yang mandiri pasien mampu melakukan
Diri defisit perawatan diri dapat teratasi perawatan diri
2. Monitor kebutuhan klien untuk
berhubungan dengan kriteria hasil : 2. Memudahkan pasien
dengan 1. Klien dapat melakukan kebersihan melakukan aktifitas secara
ketidakmamp diri secara mandiri kebersihan diri bertahap
uan individu 2. Kuku, rambut dan telinga tampak 3. Membantu
3. Sediakan alat-alat bantu sampai
dalam bersih 4. Memotivasi klien agar klien
klien mandiri
merawat diri mandiri sehingga klien dapat
4. Dorong klien untuk melakukan merawat dirinya ketika tidak
aktifitas sehari-hari yang normal ada bantuan
5. Sesuaikan agar klien tetap
5. Berikan aktifitas rutin sehari-hari
aman dan termonitor
sesuai kemampuan