Anda di halaman 1dari 41

Pembidaian

& Hecting

Oleh:

Angelita Herlinawati
Chintya Romaito
Meliana Octavia B.
Meri Rotua Panjaitan
Natalia Yossy P.
Renta Pradinata S.
Vania Sisilya Marey
Vicky Indah Tri P.

Program Studi Sarjana Keperawatan


Stik Immanuel Bandung
2019
Pembidaian
Merupakan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan dengan
mengistirahatkan/ dilakukan imobilisasi pada ekstremitas yang
mengalami trauma.
Bidai
Bidai (Splint atau spalk) adalah alat yang terbuat dari kayu, logam
atau bahan lain yang kuat tetapi ringan untuk imobilisasi tulang yang
patah dengan tujuan mengistirahatkan tulang tersebut dan mencegah
timbulnya rasa nyeri (Subandono, 2019).
1
Mencegah pergerakan/ pergeseran fragmen.

2
Menghindari tujuan soft tisue

Tujuan 3 Mengurangi nyeri

Mempermudah transportasi dan pembuatan


4
foto rontgen

5
Mengistirahatkan anggota badan yang patah
Splint Improvisasi

Tongkat: Payung, Kayu, Koran,


Majalah

Dipergunakan dalam keadaan


emergency.

Jenis Bidai
Splint Konvensional

Universal Splint ekstremitas atas


bawah.
Kontra Indikasi

Terdapat Undermining dan


3 tunneling

2 Luka terinfeksi

1 Luka dengan hipereksudat


Pembidaian menggunakan pendekatan atau
1 prinsip melalui dua sendi, sendi di sebelah
proksimal dan distal fraktur.

Prinsip 2 Pakaian yang menutupi anggota gerak yang


dicurigai cedera dilepas, periksa adanya luka
Pembidaian terbuka atau tanda-tanda patah dan dislokasi.

Periksa dan catat ada tidaknya gangguan


vaskuler dan neurologis (status vaskuler dan
3 neurologis) pada bagian distal yang mengalami
cedera sebelum dan sesudah pembidaian.
4 Tutup luka terbuka dengan kassa steril.

Pembidaian dilakukan pada bagian proximal


5 dan distal daerah trauma (dicurigai patah atau
dislokasi).

Jangan memindahkan penderita sebelum


6 dilakukan pembidaian kecuali ada di tempat
bahaya.
7 Beri bantalan yang lembut pada pemakaian
bidai yang kaku.

Periksa hasil pembidaian supaya tidak terlalu


8 longgar ataupun terlalu ketat sehingga
menjamin pemakaian bidai yang baik
Perhatikan respons fisik dan psikis pasien.
Bidai atau spalk terbuat dari
kayu atau bahan lain yang kuat
tetapi ringan.

01
Pembalut segitiga, kain elastis.
Alat yang 02
dibutuhkan
03
Kasa steril.
1 Persiapkan alat-alat yang dibutuhkan.

Lepas sepatu, jam atau asesoris pasien sebelum


2
memasang bidai.
Prosedur
Pembidaian Pembidaian melalui dua sendi, sebelumnya ukur

3 panjang bidai pada sisi kontralateral pasien yang


tidak mengalami kelainan.

4 Pastikan bidai tidak terlalu ketat ataupun longgar


5 Bungkus bidai dengan pembalut sebelum digunakan.

Ikat bidai pada pasien dengan pembalut di sebelah


6
proksimal dan distal dari tulang yang patah
Prosedur
Pembidaian Setelah penggunaan bidai cobalah mengangkat
7
bagian tubuh yang dibidai.
Fraktur Humerus (Patah Tulang
Lengan Atas)

a) Letakkan lengan bawah di dada dengan


telapak tangan menghadap ke dalam.
Contoh b) Pasang bidai dari siku sampai ke atas bahu.

Penggunaan c) Ikat pada daerah di atas dan di bawah tulang


yang patah.
Bidai d) Lengan bawah digendong.
e) Jika siku juga patah dan tangan tak dapat
dilipat, pasang spalk ke lengan bawah dan
biarkan tangan tergantung tidak usah
digendong.
f) Bawa korban ke rumah sakit.
Fraktur Antebrachii (Patah
Tulang Lengan Bawah)

a) Letakkan tangan pada dada.


b) Pasang bidai dari siku sampai
punggung tangan.
c) Ikat pada daerah di atas dan di bawah
tulang yang patah.
d) Lengan digendong.
e) Bawa korban ke rumah sakit.
Pertolongan :
Fraktur
a) Dipasang ransel verban. Clavikula
b) Bagian yang patah diberi alas lebih
dahulu.
(Patah Tulang
c) Pembalut dipasang dari pundak kiri Selangka)
disilangkan melalui punggung ke
ketiak kanan.
d) Dari ketiak kanan ke depan dan atas
pundak kanan, dari pundak kanan
disilangkan ke ketiak kiri, lalu ke Tanda patah tulang selangka

pundak kanan,akhirnya diberi a) Korban tidak dapat mengangkat


peniti/diikat. tangan sampai ke atas bahu.
b) Nyeri tekan daerah yang patah.
e) Bawa korban ke rumah sakit.
Fraktur Femur
(patah tulang
paha).

1) Pasang 2 bidai dari :


- Ketiak sampai sedikit melewati
mata kaki.
- Lipat paha sampai sedikit
melewati mata kaki.
2) Beri bantalan kapas atau kain
antara bidai dengan tungkai yang
patah.
3) Bila perlu ikat kedua kaki di atas
lutut dengan pembalut untuk
mengurangi pergerakan.
4) Bawa korban ke rumah sakit
Fraktur Cruris (patah
tulang tungkai bawah)

1) Pasang 2 bidai sebelah dalam dan sebelah luar


tungkai kaki yang patah.
2) Di antara bidai dan tungkai beri kapas atau kain
sebagai alas.
3) Bidai dipasang di antara mata kaki sampai
beberapa cm di atas lutut.
4) Bawa korban ke rumah sakit.
Tanyakan kepada pasien apakah sudah merasa nyaman
dengan bebat dan bidai yang dipasang, apakah nyeri
sudah berkurang, apakah terlalu ketat atau terlalu longgar.
Bila pasien masih merasakan bidai terlalu keras,
tambahkan kapas di bawah bidai. Longgarkan bebat jika
dirasakan terlalu kencang

Observasi setelah Lakukan re-evaluasi terhadap ekstremitas di

pembidaian sebelah distal segera setelah memasang bebat dan


bidai, meliputi :
a. Warna kulit di distal
b. Fungsi sensorik dan motorik ekstremitas.
c. Pulsasi arteri
d. Pengisian kapiler
Jahit Luka (Hecting)
suau tindakan untuk mendekatkan tepi luka dengan benang
sampai sembuh dan cukup untuk menahan beban fisiologis.
Jahitan digunakan untuk hemostatis atau untuk
menghubungkan struktur anatomi yang terpotong.
mempercepat penyembuhan dan memulihkan fungsi
Tujuan sementara dan memperkecil risiko infeksi serta
pembentukan jaringan parut.
Benang Bedah
(suture material)

Benang bedah atau benang operasi (suture) adalah


materi berbentuk benang yang berfungsi untuk ligasi
(Mengikat) pembuluh darah atau aproksimasi
(mengikat / menyatukan jaringan)
Benang tidak diserap (Non
Absorbable Sutures)

Jenis Benang

Benang diserap
(absorbable sutures)
Benang diserap (absorbable sutures)
Plain cat gut Milk chromic cat gut

Medium chromic cat gut


Extra chromic cat gut
Benang jenis non-absorbable dibagi atas
alami dan sintetik. Benang non-
Benang tidak absorbable yang terbuat dari bahan
diserap (Non alami adalah silk, linen, dan cotton.
Absorbable
Sutures)
Pemilihan Jarum jenis jarum
Pemilihan jarum operasi dilakukan berdasarkan
jenis jaringan yang akan dijahit (ketebalan, straight needle, curved needle, eyed needle, dan
elastisitas, kekuatan), topografi luka (dalam, eyeless needle.
dangkal), dan tipe jarum operasi (ujung, badan,
diameter).

Jarum
Ukuran Jarum

1/4, 3/8, 1/2, dan 5/8.


Komponen Jarum

3 Ujung jarum

2 Badan

1 pangkal jarum (pangkal yang menyatu


dengan benang, pangkal berlubang),
Ujung jarum operasi ada yang tajam
bentuk segitiga atau berbentuk bulat

a.jarung dengan pangkal


menyatu dengan benang;
b. pangkal berlobang;
c. bentuk badan jarum lurus
atau melingkar
Pola Menerus
(continuous)

Pola jahitan

Terputus (interrupted)
simple interrupted simple continous suture

Teknik jahitan
running Locked suture ( jelujur
terkunci)
Subcuticuler continuous
suture (subkutis)

mattress suture

Continous lambert's suture


(lambert menerus)
Halstead suture
Cross- mattress suture

Corner stitch

Crushing suture
Jahitan Pure-
String Stapler Skin Tapes
Alat
Minor set steril
1) wadah dari logam
2) needle holder/ pemegang jarum
3) jarum dengan ujung segi tiga
4) jarum dengan ujung bulat
5) Pinset anatomi
ALAT DAN BAHAN 6) Pinset chirrurgis
7) Gunting Benang
8) Gunting jaringan
9) Klem arteria berujung lurus/ bengkok
1) NaCl fisiologis
2) Povidon Iodine 10%
3) Perhidrol 3%
4) Lidocain 2%
5) Klorin 0,5%
6) Kasa steril

BAHAN 7) Plester
8) Spuit 3cc
9) Benang side no 3.0
10) Benang catgut no. 3.0
Indikasi Indikasi hecting adalah dilakukan ketika ada luka
terbuka pada kulit yang mengganggu integeritas
jaringan. Hecting juga dilakukan untuk menghentikan
perdarahan pada luka yang terbuka.
Menentukan jenis Menentukan jenis
1 luka 4 benang dan jarum
yang diperlukan

Memilih antiseptik,
2 5
Informed Consent desinfektan yang
Prosedure diperlukan

3 6 Melakukan cuci
Menyiapkan peralatan
tangan secara
yang diperlukan dalam
foerbringer
keadaan steril
7 Memakai sarung 10
Pasang kain steril.
tangan steril

Melakukan anestesi Lakukan


8 lokal 11 eksplorasi luka

9 12 Desinfeksi
Melakukan menggunakan
debridemen luka povidon Iodine
1) Gunakan needle holder untuk memegang jarum. Jepit jarum pada
ujung pemegang jarum pada pertengahan atau sepertiga ekor jarum.
Jika penjepitan kurang dari setengah jarum, akan sulit dalam menjahit.
Pegang needle holder dengan jari-jari sedemikian sehingga
pergelangan tangan dapat melakukan gerakan rotasi dengan bebas.
2) Masukkan ujung jarum pada kulit dengan jarak dari tepi luka sekitar
1cm, membentuk sudut 90˚ c.
13. Menjahit luka 3) Dorong jarum mengikuti kelengkungan jarum.
4) Jahit luka lapis-demi lapis dari yang terdalam. Aproksimasi tepi luka
harus baik.
5) menjahitan luka bagian dalam menggunakan benang yang dapat di
serap atau monofilament.
6) Jarak tiap jahitan sekitar 1cm. Jahitan yang terlalu jarang luka
kurang menutup dengan baik. Bila terlalu rapat meningkatkan trauma
jaringan dan reaksi inflamasi.
Melakukan dressing
14

Melakukan dekontaminasi
15

Memberikan edukasi
16
perawatan luka

Menentukan prognosis
17
penyembuhan
Thank you
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai