SISTEM PENCERNAAN
Oleh:
NUR MALADEWI
2214901445
I. BIODATA
A. IDENTITAS PASIEN
3. Umur : 25 tahun
5. Agama : Islam
6. Pendidikan : SMP
7. Pekerjaan : Wiraswasta
9. Tanggal Masuk Rs : -
B. PENANGGUNG JAWAB
1. Nama : Ny. I
4. Alamat : -
II. KELUHAN UTAMA
Ny. N datang dengan keluhan nyeri pada daerah ulu hati dan perut bagian
kiri bawah, Ny. N mengatakan badan lemah dan tidak nafsu makan dan pada
A. Provocative / Palliative
1. Apa Penyebabnya
makanan pedas.
B. Quantity/Quality
1. Bagaimana dirasakan
C. Region
1. Dimana Lokasinya
2. Apakah Menyebar
Tidak ada
Tidak ada
C. Pernah dirawat/dioperasi
Tidak ada
D. Lamanya dirawat
Tidak ada
E. Alergi
Tiak ada
F. Imunisasi
Tidak ada
A. Orang tua
Ayah : diabetes
B. Sudara kandung
Tidak ada
C. Penyakit keturunan
Memiliki penyakit keturunan dari ayah yaitu diabetes
Tidak ada
E. Penyebab meninggal
Tidak ada
F. Genogram
Ayah Ibu
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
Bahasa indonesia
C. Konsep diri
Ny. N merasa dirinya cukup baik dan dapat melakukan aktivitas secara
mandiri.
D. Keadaan emosi
Emosi stabil
H. Kegemaran
A. Keadaan Umum
Compos metis
B. Tanda-Tanda Vital
Kepala
a. Bentuk : simetris
b. Umun-ubun : normal
Rambut
b. Bau : normal
2. Mata
b. Palpera : normal
f. Kornea : Baik
3. Hidung
ada secret.
4. Telinga
6. Leher
c. Suara : Normal
D. Pemeriksaan Integrumen
1. Kebersihan : Bersih
2. Kehangatan : Normal
F. Pemeriksaan Thoraks/dada
1. Inspeksi thoraks
a. Bentuk thorak : Simetris
b. Pernafasan : 24 x/menit
c. Frekuensi : Normal
d. Irama : Normal
e. Tanda kesulitan bernafas : Tidak ada
2. Pemeriksaan paru
a. Palpasi getaran suara : Tidak ada
b. Perkusi : Tidak dikaji
c. Auskultasi
Suara nafas : Normal
Suara ucapan : Normal
Suara tambahan: Tidak Ada
G. Pemeriksaan abdomen
1. Inspeksi
a. Bentuk abdomen : Simetris
b. Benjolan/massa : Tidak ada
2. Auskultasi
a. Peristaltik usus : 28 x/mnt
b. Suara tambahan : Tidak ada
3. Palpasi
a. Tanda nyeri tekan : Terdapan nyeri tekan disekitar abdomen
b. Benjolan/Massa : Tidak ada
1. Gejala (Subyektif)
2. Tanda (Obyektif)
Berat badan sekarang : Ideal
Tinggi badan : 155
Bentuk tubuh : 51
3. Waktu pemberian cairan :
4. Jumlah dan jenis makanan:
5. Waktu pemberian makan : pagi, siang dan sore hari
6. Masalah makan dan minum
a. Kesulitan mengunyah : tidak ada
b. Kesulitan menelan : tidak ada
c. Tidak dapat makan sendiri : dibantu keluarga
7. Upaya mengatasi masalah : perawat memberikan pengetahuan
kepada keluarga Ny. N agar terus menjaga Ny. N karna pasien dalam
keadaan lemas dan memberikan makan sedikit tapi sering.
D. Kebersihan diri / personal hygine
1. Pemeliharaan badan : badan terlihat bersih
2. Pemeliharaan gigi dan mulut : gigi dan gusi terlihat bersih terdapat
sedikit karies pada gigi bagian belakang
3. Pemeliharaan kuku : kuku pendek dan bersih
E. Pola kegiatan/aktivitas : Tidak dikaji
IX. HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG/DIAGNOSTIK
1. Labolatorium : Hb 11 gram/dL
5. Lain-lain
Diagnosa Keperawatan
Observasi
1. Identifikasi
status nutrisi
2. Identifikasi
alergi dan
intoleransi
makanan
3. Identifikasi
makanan yang
disukai
4. Identifikasi
kebutuhan kalori
dan jenis nutrien
5. Identifikasi
perlunya
penggunaan
selang
nasogastrik
6. Monitor asupan
makanan
Edukasi
1. Anjurkan posisi
duduk jika
mampu
2. Ajarkan diet
yang
diprogramkan
Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian
medikasi
sebelum makan
(mis. Pereda
nyeri,
entiemetik).
2 Defisit Observasi S : - Ny. N sudah
nutrisi 1. Mengidentifikasi status nutrisi mulai nafsu
kurang 2. Mengidentifikasi alergi dan makan
berhubungan intoleransi makanan - Ny. N sudah
dengan 3. Mengidentifikasi makanan yang mual muntah
kurangnya disukai sudah
asupan 4. Mengidentifikasi kebutuhan kalori berkurang
makanan dan jenis nutrien O :- Ny. N sudah
5. Mengidentifikasi perlunya mulai
penggunaan selang nasogastrik menghabiskan
6. Memonitor asupan makanan ½ porsi makan.
- Skala nyeri 2
Edukasi
1. Menganjurkan posisi duduk jika A : Masalah
mampu sebagian
2. Mengajarkan diet yang teratasi
diprogramkan
3. Menganjurkan pasien untuk P : Intervensi
mengkonsumsi makanan dengan dilanjutkan
porsi sedikit tapi sering Observasi
1. Identifikasi
Kolaborasi status nutrisi
1. Melakukan kolaborasi pemberian 2. Identifikasi
medikasi sebelum makan (mis. alergi dan
Pereda nyeri, entiemetik) intoleransi
makanan
3. Identifikasi
makanan yang
disukai
4. Identifikasi
kebutuhan kalori
dan jenis nutrien
5. Identifikasi
perlunya
penggunaan
selang
nasogastrik
6. Monitor asupan
makanan
Edukasi
1. Anjurkan posisi
duduk jika
mampu
2. Ajarkan diet
yang
diprogramkan
3. Anjurkan pasien
untuk
mengkonsumsi
makanan dengan
porsi sedikit tapi
sering
Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian
medikasi
sebelum makan
(mis. Pereda
nyeri,
entiemetik).
Kolaborasi
1. Melakukan kolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan (mis.
Pereda nyeri, entiemetik)
FORMAT LAPORAN PENDAHULUAN
Nama Pasien : Ny. N
Diagnosa Medis : Gastritis
A. Konsep Gastritis
dalam beberapa jam atau beberapa hari dan dapat juga bersifat kronis
mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difus atau lokal. Dua
jenis gastritis yang sering terjadi adalah gastritis superfisial akut dan
a. Gastritis akut
pada zat iritan. Erosi tidak mengenai lapisan otot lambung. Gastritis
akut suatu penyakit yang sering ditemukan dan biasanya bersifat jinak
gastritis akut adalah makanan yang bersifat asam atau alkali kuat, yang
dapat menyebabkan mukosa menjadi ganggren atau perforasi.
tersebut :
Disebut erosi apabila kerusakan yang terjadi tidak lebih dalam dari
tercapai.
atau korosif dengan etiologi yang dilakukan pada bahan kimia dan
b. Gastritis Kronik
lamina propria dan daerah intra epiteil terutama terdiri dari sel-sel
dan sel plasma pada mukosa lambung. Derajat ringan pada gastritis
sel limfosit.
B. Etiologi
Menurut Suratum (2016), beberapa penyebab terjadinya gastritis
dulu, baru makan dan saat makan langsung makan terlalu banyak.
maupun kronis.
yang mengandung alkohol dan cafein seperti kopi. Hal itu dapat
pendarahan.
ke duodenum.
k. Serangan terhadap lambung. Sel yang dihasilkan oleh tubuh dapat
C. Patofisiologi
Obat-obatan (NISAD, H. phylori Kafein
aspirin, sulfanomida,
steroid, digitalis.
Melekat pada Me↓ produksi
Membantu epitel lambung bikabornat
pembentukan sawat (HCO3)
mukosa lambung Menghancurkan
lapisan mukosa Me↓kemampuan
lambung protektif
terhadap asam
Refluk isi
me↓ sensor untuk
duodenum
makan
kelambung
Anoreksia
hyperemia dan ude, munkin juga ditenkan erosi dan perdarahan aktif.
E. Penatalaksanaan Medis
a. Gastritis akut
keadaan klinis yang berat. Untuk pengguna aspirin atau anti inflamas
Derivat Prostaglandin.
atas. Bila gastritis karena alkali kuat, gunakan jus karena adanya
bahaya perforasi.
b. Gastritis kronis
disertai sel parietal dan chief cell. Dinding lambung menjadi tipis da
tipe B (Antral).
faktor intrinsik. Tidak adanya sel parietal dan chief cel dapat
pengobatan vitamin B12 dan teapi yang sesuai. Gastritis kronis diatasi
degan memodifikasi diet dan meningkatkan istirahat serta memulai
F. Prosedur Diagnostik
lipatan usus.
metabolik.
Ny. N datang dengan keluhan nyeri pada daerah ulu hati dan perut
bagian kiri bawah, Ny. N mengatakan badan lemah dan tidak nafsu makan
J. Intervensi Keperawatan
secara menarik dan suhu yang sesuai, Berikan makanan tinggi serat untuk
selang nasogatrik jika asupan oral dapat ditoleransi, Anjurkan posisi duduk
medikasi sebelum makan (mis. Pereda nyeri, entiemetik), jika perlu dan
yang terakhir Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori
Pasien mengeluhkan sakit pada bagian uluh hati, terasa mual, tidak
C. Diagnosa keperawatan
Penulis menyimpulkan dari tanda dan gejala yang muncul pada Ny.
ditemukan pada Ny. N sama dengan teori Tim Pokja SIKI DPP PPNI
D. Intervensi Keperawatan
b. Terapeutik
c. Edukasi
E. Impelementasi Keperawatan
klien, keluarga klien, dan perawat ruangan, serta tim kesehatan lainnya.
secara mandiri dan kolaborasi. Namun tidak semua intervensi yang telah
dapat menyajikan makanan yang tinggi serat, kalori dan protein dan tidak
F. Evaluasi
tujuan yang telah dibuat dalam perencanaan keperawatan (Perry & Potter,
didapatkan porsi makan sudah dihabiskan, mual muntah hilang dan pola