Anda di halaman 1dari 11

Resume Asuhan Keperawatan

Ginekologi Kista Ovarium pada Ny.R di Ruang Beliyuk


RSUD Demang Sepulau Raya Lampung Tengah

Oleh
LESKA DEVICA
2022207209049

PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
2022/2023
Resume Asuhan Keperawatan
Ginekologi Kista Ovarium pada Ny.R di Ruang Beliyuk
RSUD Demang Sepulau Raya Lampung Tengah

Pengkajian

A. Identitas Klien

1. Nama : Ny.R
2. Umur : 35 tahun
3. Alamat : Gunung Sugih
4. Pendidikan : SMA
5. Agama : Islam
6. Diagnosa : kista ovarium
7. No.medrek : 140909

B. Identitas Penanggung Jawab

1. Nama : Tn. Suhendra


2. Umur : 37 tahun
3. Alamat : Gunung Sugih
4. Pendidikan : SMA
5. Agama : Islam
6. Hub. Dg Klien: Suami

C. Keluhan Utama

Klien mengeluh nyeri pada daerah operasi

E. Riwayat kesehatan sekarang :

Pada saat dikaji klien mengatakan nyeri pada daerah luka operasi,

nyeri dirasakan bertambah bila bergerak dan berkurang bila klien miring kiri

atau miring kanan. Nyeri dirasakan seperti teriris-iris dan dirasakan pada

daerah abdomen sampai ke pinggang, skala nyeri 6 (rentang 1-10) dan nyeri

dirasakan sewaktu-waktu.
F. Riwayat Kesehatan Masa Lalu : klien mangatakan tahu bahwa dirinya
memiliki kista saat hamil 2 bulan saat USG di dokter spesialis
kandungan.

G. Riwayat Obstretrik

- Siklus : 28 hari
- Lama : 6-7 hari
- Jumlah : 4-5 pembalut perhari
- Warna : merah darah, kadang terdapat gumpalan
darah

II. Pengkajian Fisik

1. Penampilan umum
kesadaran ibu komposmentis.
2. TTV :
- TD : 120/90 mmHg
- N : 98 x/menit
- RR : 20 x/menit
- S : 36 x/menit
3. Payudara : puting simetris, tidak terdapat tonjolan masa saat
diraba
4. Abdomen : terdapat luka post-operasi di abdmen bawah
5. Eksternal genitalia : terdapat keluaran darah merah kecoklatan. Ibu
mengganti pembalut 2-3 kali sehari
6. Urination : klien mengatakan BAK 3-4 kali sehari, dan BAB 1
hari sekali
7. Pemeriksaan penunjang :-
8. Psikologis dan sosial:
Klien mengatakan bahwa ia dapat menerima kondisinya saat ini
dan rajin melakukan kontrol ke rumah sakit. Klien juga mengatakan
bahwa saat ini ia merasa khawatir dengan hasil operasinya nanti karena
ia belum pernah dioperasi.
10. Pengkajian Spiritual

Klien mengatakan ia pasrah dengan kondisinya saat ini, penyakitnya


saat ini dirasakan sebagai ujian dari Tuhan

Analisa data

No Data Kemungkinan Penyebab Masalah

1. DS : Luka insisi operasi Gangguan rasa

- Klien mengatakan ↓ nyaman nyeri

nyeri pada luka Terputusnya kontinuitas sedang

operasi jaringan

- Klien mengatakan ↓

nyeri bertambah Vasokontrikisi

bila bergerak ↓

- Klien mengatakan Reaksi hemostatis

nyeri seperti diiris- ↓

iris dan perih Pengeluaran serotinin dan

DO : histamin

- Ekspresi wajah ↓

tampak meringis Peningkatan permeabilitas

bila bergerak kapiler

- Skala nyeri 6 (1-10) ↓

- Terdapat luka insisi Eksudasi cairan menyebabkan

yang masih tertutup sel radang disertai

- Bentuk insisi vasodilatasi

vertikal ↓
- Panjang luka 8 cm Edema dan pembengkakan

- Tanda-tanda vital : ↓

- TD : 120/90 mmHg Nyeri


- N : 98 x/menit
- RR: 20 x/menit
- S : 36 x/menit
PERENCANAAN
Diagnosa Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional

Gangguan rasa nyaman Tupan : 1. Evaluasi derajat nyeri dan catat 1. Merupakan intervensi
nyeri sedang berhubungan tanda-tanda vital dan emosi monitoring yang efektif, karena
5 hari Nyeri hilang
dengan terputusnya tingkat kegelisahan
kontinuitas jaringan : fase Tupen : mempengaruhi reaksi nyeri
inflamasi 2. Bantu klien mendapatkan posisi 2. Dapat mengurangi ketegangan
Kualitas nyeri
yang nyaman dengan posisi klien otot sehingga diharapkan nyeri
berkurang dalam
miring pada bagian perut diganjal berkurang
waktu 3 hari
bantal
dengan kriteria :
3. Masase pada daearah luka dan
- Klien dapat 3. Ajarkan teknik penanganan nyeri
distraksi dapat mengalihkan
mentoleransi nyeri dengan masase pada daerah luka
perhatian klien terhadap nyeri
- Ekspresi wajah teknik dan distraksi
4. Dapat menekan pelepasan
tidak meringis 4. Kolaborasi untuk pemberian
substansi “P” dan bradikinin
- Skala nyeri 1 analgetik Dolos 3 x 1 kaplet per oral
sehingga dapat menurunkan
- Tanda-tanda vital 1.
ambang nyeri
dalam batas
normal :
- TD : 120/90
mmHg
- N : 98 x/menit
- RR: 20 x/menit

 S : 36
x/menit
Tanggal Implementasi Evaluasi
23/12/2022 - Mengukur tanda-tanda S : Klien mengatakan nyeri
vital, TD : 120/90
berkurang
mmHg, N : 98 x/menit,
O:
RR : 20 x/menit, S : 36
x/menit dan - Ekspresi wajah klien
mengobservasi derajat
agak meringis ketika
nyeri
berusaha merubah posisi
Reaksi respon : tidak ada
duduk
penaikan suhu, nadi, tensi
dan respirasi - Skala nyeri 2
1. Jam 08.45 - Tanda-tanda vital :
Mengatur posisi klien
- TD : 120/90 mmHg
dengan posisi miring
- N : 98 x/menit
dengan diganjal bantal
- RR: 20 x/menit
pada bagian belakang
S : 36 x/menit
dan depan ( posisi
memeluk bantal ) A : Klien dapat beradaptasi
Reaksi respon : klien dengan nyeri
merasa nyaman
P:
2. Melakukan teknik
distraksi dengan mengajak - Atur posisi tidur
ngobrol klien dan senyaman klien mungkin
mengajarkan masase
- Evaluasi derajat nyeri
pada daerah sekitar luka
bila nyeri dan catat perubahan
Reaksi respon : klien terlihat tanda-tanda vital dan
nyaman
emosi

- Lanjutkan tindakan
teknik distraksi dan

masase pada daerah

sekitar luka

- Berikan therapi

analgetik Dolos 1 tab per

oral

I:

- Jam 07.00 : membantu

memposisikan klien

duduk sambil bersandar

bantal

- 07.15 : mengevaluasi

derajat nyeri dan

mengukur tanda-tanda

vital

- Melakukan teknik

distraksi dengan

mengajak ngobrol dan

melakukan masase

daerah sekitar luka

- Jam 09.00 : memberikan

therapi analgetik Dolos

1 tab per oral

- E : Klien tampak lebih


aktif mobilisasi mika /
miki dan duduk, skala
nyeri 2, TD : 120/90
mmHg, N : 98 x/menit,
RR : 20 x/menit, S : 36
x/menit

Anda mungkin juga menyukai