Penelitian frekuensi denyut jantung secara normal pada bayi baru lahir
c) Antropometri
d) Pemeriksaan fisik
(1) Kepala : Yang perlu dikaji rambut tipis dan halus sutra tengkorak dan fontanel
melebar, trauma jalan lahir, ubun-ubun besar cekung atau cembung karena
(2) Mata : Untuk mengetahui konjungtiva dansklera apakah normal atau tidak,
(3) Hidung : Hidung dikaji dengan tujuan untuk mengetahui keadaan atau bentu
dari bagian luar, bagian dalam pemeriksaan hidung juga dilihat apakah ada
1. Konser Dasar
a. Pengertian
Masa nifas atau puerperium adalah masa setelah persalinan selesai sampai 6 minggu
atau 42 hari. Selama masa nifas, organ reproduksi secara perlahan akan mengalami
Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai
hingga alat-alat kandungan kembali seperti prahamil. Lama masa nifas ini, yaitu 6-8
minggu. Masa nifas atau post partum disebut juga puerperium yang berasal dari
bahasa latin yaitu dari kata “Puer” yang artinya bayi dan “Parous” berarti melahirkan
(Bahiyatun, 2009). Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan
berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil. Masa nifas kira-
Menurut Maritalia.D (2012), menyatakan bahwa pada masa nifas, organ reproduksi
interna dan eksterna akan mengalami perubahan seperti keadaan sebelum hamil. Dan
akan berlangsung kurang lebih tia bulan. Selain organ reproduksi, beberapa
1) Uterus
Dalam keadaan fisiologis, pada pemeriksaan fisik yang dilakukan secara palpasi
di dapat bahwa tinggi fundus uteri akan berada setinggi pusat segera setelah janin
lahir, sekitar 2 jari di bawah pusat setelah plasenta lahir, pertengahan antara pusat
dan simpisis pada hari kelima post partum dan tidak teraba lagi setelah 12 hari
post partum.
2) Serviks
Sehari setelah janin lahir, serviks masih dapat dilewati oleh tangan pemeriksa.
Setelah 2 jam persalinan serviks hanya dapat dilewati oleh 2-3 jari dan setelah 1
3) Vagina
sangat besar, terutama pada saat melahirkan bayi. Beberapa hari pertama setela
proses tersebut, vagina tetap berada dalam keadaan kendur. Setelah 3 minggu
vagina kembali kepada keadaan tidak hamil dan rugae dalam vagina berangsur-
4) Vulva
Sama halnya dengan vagina yang mengalami penekanan serta peregangan selama
proses persalinan. Beberapa hari pertama setelah proses persalinan vulva dalam
keadaan kendur. Setelah 3 minggu vulva akan kembali kepada keadaan tidak
hamil.
5) Payudara
6) Tanda-tanda vital
Tanda-tanda vital sering digunakan sebagai indicator bagi tubuh yang mengalami
gangguan atau masalah kesehatan adalah nadi, pernafasan, suhu dan tekanan
darah dan biasanya saling mempengaruhi satu sama lain. Misalnya bila suhu
tubuh meningkat, maka nadi dan pernafasan juga meningkat dan sebaliknya.
7) Hormon
yang berfungsi untuk mempertahankan agar dinding uterus tetap tumbuh dan
Hormon prolaktin akan merangsang pembentukan air susu pada kelenjar mamae
kontraksi uterus.
sehingga kadar hemoglobin (HB) wanita hamil biasanya sedikit rendah. Selain itu
terdapat hubungan antara sirkulasi darah ibu dan sirkulasi darah janin melalui
plasenta. Setelah janin dilahirkan maka hubungan sirkulasi akan terputus sehingga
volume darah ibu relatif akan meningkat. Keadaan ini terjadi secara cepat dan
mengakibatkan beban kerja jantung meningkat. Namun segera diatasi oleh sistem
9) Sistem pencernaan
Pada ibu yang melahirkan secara spontan biasanya lebih cepat lapar karena telah
Buang air besar (BAB) biasanya mengalami perubahan pada 1-3 hari pertama
postpartum. Penyebabnya adalah penurunan tonus otot selama proses persalinan.
Selain itu karena sebelum melahirkan, kurang asupan nutrisi dan dehidrasi serta
dugaan ibu terhadap timbulnya rasa nyeri disekitar anus/perineum setiap kali akan
penyebab penurunan fungsi ginjal selama masa postpartum. Fungsi ginjal akan
normal dalam wakty satu bulan hipotonia pada kehamilan dan dilatasi serta pelvis
Gravidarum), leher, mamae, dinding, perut dan beberapa lipatan sendi karena
Setelah proses persalinan selesai, dinding perut akan menjadi longgar, kendur dan
melebar selama beberapa minggu atau bahkan sampai beberapa bulan akibat
peregangan yang begitu lama selam hamil. Ambulasi dini, mobilisasi dan senam
Kapsul vitamin A 200.000 IU pada masa diberikan sebanyak dua kali, pertama
vitamin A pertama.
(3) Pemberian 1 kapsul vitamin A 200.000 IU warna merah pada ibu nifas
3) Ambulasi
bidan membimbing ibu postpartum bangun dari tempat tidurnya dan membimbing
ibu secapat mungkin untuk berjalan. Ibu postpartum sudah diperbolehkan bangun
4) Eliminasi
Ibu diminta untuk buang air kecil 6 jam postpartum, jika dalam 8 jam belum dapat
berkemih atau sekali berkemih atau belum melebihi 100 cc, maka dilakukan
kateterisasi. Ibu post partum diharapkan dapat buang air besar setelah hari ke-2
postpartum. Jika hari ke-3 belum juga BAB, maka perlu diberi obat pencahar per
5) Personal Hygiene
Kebersihan diri sangat penting untuk mencegah infeksi. Anjurkan ibu untuk
mengganti pembalut dua kali sehari, mencuci tangan dengan sabun dan air
sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya dan bagi ubu yang
mempunyai luka episiotomy atau laserasi, disarankan untuk mencuci luka tersebut
Sarankan ibu untuk istirahat cukup. Tidur siang atau beristirahat selagi bayi tidur.
7) Seksual
Ibu diperbolehkan untuk melakukan aktivitas kapan saja ibu siap dan secara fisik
berjalan-jalan.
Masa pemulihan menyeluruh organ genetalia. Waktu yang dibutuhkan sekitar 6-8
minggu.
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna, terutama bila selama
Waktu untuk sehat sempurna ini bisa berminggu-minggu, bulanan dan tahunan
e. Kunjungan
Kunjungan masa nifas dilakukan paling sedikit 4 kali. Kunjungan ini bertujuan untuk
menilai status ibu dan bayi baru lahir juga untuk mencegah, mendeteksi, serta
sebagai berikut :
atonia uteri.
Pemberian ASI awal.
abnormal.
istirahat.
tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan perawatan bayi sehari-
hari.
3 2 minggu Sama seperti di atas (6 hari setelah persalinan).
Setelah
Persalinan
4 6 Minggu Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang ia alami
a. STANDAR I : PENGKAJIAN
1) Pernyataan standar
Bidan mengumpulkan semua informasi yang akurat, relevan, dan lengkap dari
2) Kriteria Pengkajian
penunjang)
b. STANDAR II : PERUMUSAN DIAGNOSA DATA ATAU MASALAH
KEBIDANAN
1) Pernyataan standar
secara akurat dan logis untuk menegakan diagnosa dan masalah kebidanan
yang tepat.
dan rujukan.
1) Pernyataan Standar
ditegakkan.
2) Kriteria Perencanaan
d. STANDAR IV : IMPLEMENTASI
1) Pernyataan Standar
2) Kriteria
kultural.
b) Setiap tindakan asuhan harus mendapatkan persetujuan dari klien dan atau
e. STANDAR V : EVALUASI
1) Pernyataan Standar
2) Kriteria evaluasi
kondisi klien
1) Pernyataan standar
Bidan melakukan pencatatan secara lengkap, akurat singkat dan jelas mengenai
kebidanan.
Menurut Jannah (2011) manajemen asuhan kebidanan pada ibu nifas meliputi :
a. Pengkajian
1) Data Subyektif
Nama jelas dan lengkap, bila perlu nama panggilan sehari-hari agar
(2) Umur
(3) Agama
(4) Pendidikan
(5) Suku/bangsa
(6) Pekerjaan
tersebut.
(7) Alamat
nifas.
3) Riwayat Kesehatan
nifas ini.
penyakit yang diderita pada saat ini yang ada hubungannya dengan
d) Riwayat Perkawinan
Yang perlu dikaji adalah berapa kali menikah, status menikah syah atau
tidak, karena bila melahirkan tanpa status yang jelas akan berkaitan
e) Riwayat Obsterik
(2) Berapa kali ibu hamil, apakah pernah abortus, jumlah anak, cara
bayi meliputi PB, BB, penolong persalinan. Hal ini perlu dikaji
atau tidak yang bisa berpengaruh pada masa nifas saat ini.
(5) Riwayat KB
(a) Nutrisi
(b) Eliminasi
(10) Istirahat
tidur, kebiasaan tidur siang. Istirahat sangat penting bagi ibu masa
penyembuhan
(12) Aktivitas
Pada pola ini perlu dikaji pengaruh aktivitas terhadap
4) Data Obyektif
a) Kesadaran Umum
lingkungan dan orang lain serta secara fisik pasien titik mengalami
ketergantungan.
pada satu jam kedua, pengawasan meliputi : tanda vital, tinggi fundus,
kontraksi, kondisi kandung kemih dan produksi urin, dan jumlah darah
yang keluar.
b) Tanda-tanda vital
(1) Temperatur/suhu
(3) Pernafasan
(1) Rambut
(2) Muka
(3) Telinga
(4) Mata
(5) Hidung
(6) Mulut
(kebersihan, karies).
(7) Leher
(8) Dada
(9) Mamae
Bentuk, simetris atau tidak, keadaan puting susu (menonjol,
(10) Perut
(11) Ekstremitas
(12) Genital
d) Pemeriksaan penunjang
b. Diagnosa
Diagnosa dapat ditegakkan yang berkaitan dengan Para, Abortus, Anak hidup,
1) Data Subyektif
Pernyataan ibu tentang jumlah persalinan, apakah pernah abortus atau tidak,
2) Data Obyektif
Palpasi tentang tinggi fundus uteri dan kontraksi, hasil pemeriksaan tentang
c. Perencanaan
1) Observasi
2) Kebersihan diri
3) Istirahat
4) Gizi
5) Perawatan payudara
6) Hubungan seksual
7) Keluarga berencana
d. Pelaksanaan
1) Mengobservasi meliputi
a) Keadaan umum
b) Kesadaran
respirasi)
3) Istirahat
a) Member saran pada ibu untuk cukup tidur siang agar tidak terlalu
lelah.
4) Gizi
b) Minum sedikitnya 3 liter air sehari atau segelas setiap habis menyusui.
5) Perawatan payudara
6) Hubungan seksual
7) Keluarga berencana