Anda di halaman 1dari 8

KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

A. Cairan
● Air (H2O) merupakan komponen utama yang paling banyak terdapat di dalam tubuh
manusia
● Sekitar 60% dari total berat badan orang dewasa terdiri dari air.
● Tergantung kepada kandungan lemak & otot yang terdapat di dalam tubuh
● Pengaturan keseimbangan cairan perlu memperhatikan 2 (dua) parameter penting,
yaitu:
1) volume cairan ekstrasel
2) osmolaritas cairan ekstrasel yang semuanya dikontrol oleh ginjal

B. Faktor yang mempengaruhi komponen air dalam tubuh:

● Sel Lemak (Lemak tidak mengikat air) ● Stress (Keadaan saat stress beberapa orang
● Usia (Sensitivitas semakin menurun) merasa mulut terasa kering, keringat
● Jenis Kelamin (Laki-laki memiliki kandungan bercucuran)
air lebih banyak) ● Penyakit (Pengaruh obat hipertensi
● Aktivitas menyebabkan sering buang air)
● Iklim ● Medis
● Diet ● Pembedahan
● Pengobatan

C. Kompartemen cairan tubuh

● Cairan dalam tubuh 75%, kemudian didistribusikan ke selutuh bagian tubuh yaitu darah,
otot, ginjal, otak,, dan tulang. (keterangan % pada gambar)
● Usia: Janin (100%), Bayi (80%), Dewasa (60-70%, tergantung aktivitas dan konsumsi
cairan), Lansia (50%)
● Ginjal: Organ pertama yang diambil airnya untuk rearbsopsi apabila tubuh kekurangan
cairan
● Otot: apabila makin berotot cairan makin banyak
● Semakin tua semakin berkurang cairan dapat menyebabkan demensia karena otak
kekurangan cairan, thermoregulasi nya berkurang karena kurang nya cairan untuk
mengatur suhu

# Intake

Food + Drink + Oksidasi air = 2000-2500 ml

# Output

Stool + Urine + Lungs + Skin = 2000-2500 ml

*) lungs+skin => sekresi

D. Elektrolit
● Elektrolit adalah substansi yang terdiasosiasi menjadi anion dan kation yang terdapat
dalam cairan tubuh
● Komponen utama eletrolit ekstraseluler:
1) Sodium
2) Kalsium
3) Klor
4) Bikarbonat
● Komponen utama elektrolis intraseluler:
1) Potasium
2) Magnesium
3) Fosfat
● Konsentrasi Elektrolit:

Keringat Plasma Intracellular

Sodium 20-80 130-155 10

Potassium 4-8 3.2-5.5 150

Calcium 0-1 2.1-2.9 0

Magnesium <0.2 0.7-1.5 15

Chloride 20-60 96-110 8

Bicarbonate 0-35 23-28 10


Phosphate 0.1-0.2 0.7-1.6 65

Sulphate 0.1-2.0 0.3-0.9 10

Keterangan:

1) Keringat Sodium paling banyak


2) Plasma darah Sodium dan Klorida
3) Intraselular Potassium

E. Perpindahan Substansi Cairan


● Transport Pasif (Tidak membutuhkan energi)
1) Difusi
2) Difusi Terfasilitasi
● Transport Aktif: Perpindahan zat dari konsentrasi rendah ke tinggi sehingga
membutuhkan energy
● Osmosis:
1) Isotonik : Konsentrasi sama antara inti sel dengan lingkungannya
(kandungan gula 4-8%)
2) Hipotonik : Tekanan di dalam sel lebih tinggi dari di luar sehingga
mengambil cairan dari luar, gula 4% (kebanyakan air, sering pipis, sel
membesar/increase)
3) Hipertonik : Cairan di luar lebih tinggi konsentrasi sehingga cairan didalam
sel keluar, minuman dg gula 80% (kekurangan air, Natrium pekat, sel
mengkerut/decrease)
4) Proses perpindahan cairan

1) Perpindahan cairan di dalam sel dipengaruhi oleh kandungan Natrium dan Kalium untuk
membuka pintu untuk melakukan transport aktif
2) Natrium menempel pada substrat lalu muncul fosfat sebagai energi, dan natrium akan
berpindah dari intraseluler ke ekstraseluler
3) Dengan berpindahnya ini, kalium di ektraseluler akan menempel pada substrat untuk di
lepaskan

F. Mekanisme Pengaturan Keseimbangan Cairan Tubuh


Dehidrasi

Gagal adaptasi
dalam
perubahan
ortostatik
Ketidakseimba
ngan tekanan
darah dan
peningkatan
heart rate
Perubahan
proporsi
sodium dan
cairan
Kehilangan Serum
cairan dan Osmola
sodium
lity
Defisit cairan
isotonis Rasa Asupan
dalam ECF Haus Cairan
Kontraksi
Hipotala Rehid
cairan dalam mus rasi
jaringan Sekresi Reabsorbsi oleh
interstitial dan ADH Ginjal
Volume
bagian
Darah
ECF

● Pengaturan diatur sensor utama di otak


● Begitu ada perubahan komposisi cairan, maka akan mempengaruhi serum osmolality
(isotonic, hipotonik, hipertonik), maka otak akan memberi sinyal bahwa tubuh dalam
keadaan haus, maka otak akan menyuruh ginjal untuk rearbsopsi dalam rangka
mengsekresikan ADH (hormone yang mengatur untuk tidak pipis), supaya cairan
disimpan tidak dibuang untuk menyeimbangkan cairan
● Apabila tidak minum juga, maka akan melibatkan jantung, untuk kerja lebih agar cairan
didistribusikan ke seluruh tubuh dengan cara melakukan tekanan untuk mencapai target
sehingga terjadilah peningkatan tekanan darah
● Pengaturan keseimbangan air oleh ginjal dan otak

● Apabila menunda minum:


1) Tekanan darah naik
2) Pipisnya berkurang
3) Pipis keruh

G. Keseimbangan Elektrolit
1. Natrium:
● Di dalam produk pangan atau di dalam tubuh, natrium berada dalam bentuk garam ex:
natrium klorida (NaCl)
● Natrium berada dalam bentuk ion sebagai Na . Diperkirakan hampir 100 gram dari ion
natrium (Na) atau ekivalen dengan 250 gr NaCl terkandung di dalam tubuh manusia.
● Garam natrium merupakan garam yang dapat secara cepat diserap oleh tubuh dengan
minimum kebutuhan untuk orang dewasa berkisar 1.3-1.6 gr/hari (ekivalen dg 3.3-4.0 gr
NaCl/hari).
● Penurunan reabsorbsi natrium dan air di tubulus ginjal meningkatkan eksresi urin
sehingga mengembalikan volume darah kembali normal
● Con’t
a) Kelebihan natrium yang terjadi di dalam tubuh dapat dikeluarkan melalui urin &
keringat.
b) Hampir semua natrium yang terdapat di dalam tubuh akan tersimpan di dalam
soft body tissue dan cairan tubuh.
c) Na merupakan kation utama di dalam cairan ekstrasellular (ECF) dengan
konsentrasi berkisar135-145 mmol/L. Ion natrium juga akan berada pada cairan
intrasellular (ICF) namun dengan konsentrasi yang lebih kecil yaitu ± 3 mmol/L.
d) Hiponatremia : overhidrasi
-Atlet yang melakukan olahraga berat tetapi tidak meminum cairan elektrolit hanya
minum air putih
-Orang yang mengalami gangguan saraf: pada orang penyakit jiwa minum tanpa henti
karena merasa badannya panas karena ada gangguan saraf
e) Hipernatremia : dehidrasi
-Keseimbangan elektrolit tidak baik
-Cairannya tidak terbuang sehingga terjadi penumpukan elektrolit
f) Ginjal mengontrol jumlah garam yang diekskresi dengan cara:
-Mengontrol jumlah garam (natrium) yang difiltrasi dengan pengaturan Laju Filtrasi
Glomerulus (LFG)/Glomerulus Filtration Rate(GFR).
-Mengontrol jumlah yang direabsorbsi di tubulus ginjal
● Homeostasis Restorasi Na

2. Kalium
● Kalium merupakan kation utama yang terdapat di dalam cairan intrasellular (ICF) dengan
konsentrasi ±150 mmol/L.
● Sekitar 90% dari total kalium tubuh akan berada di dalam kompartemen ini. Sekitar 0.4%
dari total kalium tubuh akan terdistribusi ke dalam ruangan vascular yang terdapat pada
cairan ekstraselular dengan konsentrasi antara 3.5-5.0 mmol /L.
● Konsentrasi total kalium di dalam tubuh diperkirakan sebanyak 2g/kg berat badan.
● Jumlah ini dapat bervariasi bergantung terhadap beberapa faktor seperti jenis kelamin,
umur dan massa otot (muscle mass).
● Kebutuhan minimum kalium diperkirakan sebesar 782 mg/hari.
● Di dalam tubuh kalium akan mempunyai fungsi dalam menjaga keseimbangan cairan-
elektrolit dan keseimbangan asam basa.
● Selain itu, bersama dengan kalsium (Ca ) dan natrium (Na ), kalium akan berperan dalam
transmisi saraf, pengaturan enzim dan kontraksi otot.
● Hampir sama dengan natrium, kalium juga merupakan garam yang dapat secara cepat
diserap oleh tubuh. Setiap kelebihan kalium yang terdapat di dalam tubuh akan
dikeluarkan melalui urin serta keringat

H. Keseimbangan Asam Basa


● Pengaturan Keseimbangan asam basa dalam tubuh mengacu pada regulasi konsentrasi
ion hidrogen bebas (H+) dalam cairan tubuh.
● Ion hidrogen merupakan proton tunggal bebas yang dilepaskan dari atom hidrogen.
● Regulasi ion hidrogen sangat penting karena sebagian besar aktivitas enzim dalam tubuh
sangat dipengaruhi oleh konsentrasi ion hidrogen.
● Perubahan pada konsentrasi ion hidrogen akan menyebabkan perubahan fungsi tubuh
secara keseluruhan.
● Asam merupakan suatu kelompok substansi yang akan mengalami disosiasi dalam
larutan dan melepaskan ion hidrogen dan anion.
● Ex : Asam hidroklorida (HCl) yang dalam air akan terdisosiasi membentuk ion hidrogen
(H+) dan ion klorida (Cl-).
● Basa merupakan substansi yang dapat bergabung dengan ion hidrogen bebas (H+)
sehingga akan menghilangkannya dari larutan.
● Persamaan Henderson :
[H+] = 24 PaCO2/ [HCO3]
● Kelainan asam basa dimulai oleh : - perubahan pd PaCO2 menyebabkan kelainan
respirasi
- perubahan pd bikarbonat plasma kelainan metabolik
● Gangguan asam basa :
1. Asidosis/alkalosis respiratorik:
a. Asidosis resporatorik: disebabkan oleh retensi CO2 akibat hipoventilasi.
b. Alkalosis resporatorik: kehilangan CO2 berlebihan akibat hiperventilasi.
2. Asidosis/alkalosis metabolic:
a. Asidosis metabolik: disebabkan oleh ganggun ventilasi paru
b. Alkalosis metabolik: penurunan kadar ion H dalam plasma darah karena defisiensi
asam non-karbonat.
● pH cairan tubuh refleksi interaksi : asam, basa, garam dlm larutan
● Normal : 7,35-7,45
● pH rata-rata darah adalah 7,4, pH darah arteri 7,45 dan darah vena 7,35.
● Jika pH darah < 7,35 dikatakan asidosis, dan jika pH darah > 7,45 dikatakan alkalosis.
● Perubahan konsentrasi H+ :
- gangguan stabilitas membran sel
- kelainan struktur protein
- perubahan aktifitas enzim
● pH cairan tubuh :
< 7,35 asidemia asidosis
> 7,45 alkalemia alkalosis
pengendalian pH penting proses homeostasis

Anda mungkin juga menyukai