Anda di halaman 1dari 3

LEMBAR KERJA

CAIRAN DAN ELEKTROLIT

Nama Mahasiswa : Shella Ayu Wandira


NIM : 170914201587
Kelas : Keperawatan 2B
Tanggal Pengumpulan : 17 Maret 2021
Dosen : dr. Dwi Soelistyoningsih, M. Biomed

5.1 Jelaskan bagaimana pengaturan cairan dan elektrolit tubuh yang melibatkan
integrasi ginjal, saraf, dan hormonal melalui rasa haus, hormon ADH, serta hormon
Aldosteron !

JAWABAN :
a. Pengaturan cairan tubuh
1. Asupan cairan
Asupan cairan diatur melalui mekanisme rasa haus, yang berpusat di
hipotalamus. Air dapat diperoleh dari asupan makanan (buah, sayuran, dan
daging, serta oksidasi bahan makanan selama proses pencernaan). Sekitar
220 ml air diproduksi setiap hari selama metabolisme karbohidrat, protein, dan
lemak berlangsung.
2. Haluaran cairan
Cairan terutama dikeluarkan melalui ginjal dan saluran gastrointestinal. Pada
orang dewasa, ginjal setiap menit menerima sekitar 125 ml plasma untuk
disaring dan memproduksi urine. Jumlah urine yang diproduksi ginjal
dipengaruhi oleh hormon antideuretik (ADH) dan aldosteron. Kehilangan air
melalui kulit diatur oleh saraf simpatis, yang mengaktifkan kelenjar keringat.
Rata-rata haluaran cairan setiap hari pada orang dewasa dengan berat badan
70 kg
Organ/Sistem Jumlah (ml)
Ginjal (urine) 40-80 ml/jam (960-1680 ml/24 jam)
Kulit: tidak kasat mata (insensible 6 ml/kg/24 jam (420 ml/24 jam)
water loss/IWL)
Kasat mata: keringat (sensible water 1000 ml/24 jam
loss/SWL)
Paru-paru (pernapasan) 400 ml/24 jam
Saluran pencernaan (feses) 100 ml/24 jam
Jumlah 2880-3600 ml/24 jam

3. Hormon
Hormon utama yang memengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit adalah
ADH dan aldosteron. ADH menurunkan produksi urine dengan cara
meningkatkan reabsosrbsi air oleh tubulus ginjal dan air akan dikembalikan
ke dalam volume darah sirkulasi. Aldosteron mengatur keseimbangan natrium
dan kalium, menyebabkan tubulus ginjal mengekskresi kalium dan
mengabsorbsi natrium, akibatnya air akan direabsorbsi dan dikembalikan ke
volume darah. Glukokortikoid memengaruhi keseimbangan cairan dan
elektrolit.
b. Pengaturan elektrolit
1. Kation
Kation utama, yaitu narium (Na+), kalium (K+), kalsium (Ca²+), dan
magnesium (Mg²+), terdapat di dalam cairan ekstrasel dan intrasel. Kerja ion
ini memengaruhi transmisi neurokimia dan neuromuskular, yang
memengaruhi fungsi otot, irama dan kontraktilitas jantung, perasaan dan
perilaku, fungsi saluran pencernaan, dan proses lain.
Natrium merupakan kation yang paling banyak jumlahnya dalam
cairan ekstrasel. Nilai natrium serum 135-145 mEq/L. Natrium diatur oleh
asupan garam, aldosteron, dan haluaran urine.
Kalium merupakan kation intrasel utama, nilai kalium serum 3,5-5,3
mEq/L. Kalium diatur oleh ginjal, dengan pertukaran ion kalium dengan ion
natrium di tubulus ginjal. Kalsium banyak terdapat di dalam tubuh. Nilai
kalsium serum 4-5 mEq/L. Kalsium diatur melalui kerja kelenjar paratiroid dan
tiroid.
Magnesium merupakan kation terpenting kedua di dalam cairan
intrasel. Nilai magnesium serum 1,5-2,5 mEq/L. Magnesium terutama
diekskresi melalui mekanisme ginjal.
2. Anion
Anion utama adalah klorida (Clon bikarbonat (HCOlam cairan intrasel.
Nilai magnesium serum 1,5-2,5 mEq/L. Magnesium terutama diekskresi
melalui mekanisme ginjal. al.iran, elektrolit, dan asam basa. Klorida
ditemukan di dalam cairan ekstrasel dan intrasel. Nilai klorida serum 100- 106
mEq/L. Klorida diatur melalui ginjal. Bikarbonat adalah bufer dasar kimia yang
utama di dalam tubuh, ditemukan dalam cairan ekstrasel dan intrasel. Nilai
bikarbonat arteri mEq/L, dan bikarbonat vena 24-30 mEq/L, bikarbonat diatur
oleh ginjal Fosfat merupakan anion bufer dalam cairan intrasel dan ekstrasel.
Nilai fosfat serum 2,5-4,5 mg/100 ml. Konsentrasi fosfat serum diatur oleh
ginjal, hormon paratiroid, dan vitamin D teraktivasi.

Anda mungkin juga menyukai