Anda di halaman 1dari 32

Seminar Hasil

Laporan Pendahuluan & Asuhan Keperawatan Pada


Tn. M dengan Diagnosa Medis Penyakit Paru
Obstruktif Kronis (PPOK) di Ruang ECU RSUD
Sidoarjo
Mahasiswa Profesi Ners STIKES Widyagama Husada
Pendahuluan
• Penyakit paru obstruktif kronis
(PPOK) merupakan suatu kelainan
dengan ciri-ciri adanya keterbatasan
aliran udara yang tidak sepenuhnya
reversible.
• Klien dengan PPOK, paru-paru klien
tidak dapat mengembang sepenuhnya
dikarenakan adanya sumbatan atau
adanya sekret yang menumpuk pada
paru-paru.
Faktor Resiko
Kebiasaan merokok

Polusi oleh zat-zat produksi.

Faktor genetik

Infeksi saluran pernafasan berulang


Patofisologi
• Penderita terpapar asap rokok, polusi udara
atau terpapar allergen.
• Iritasi yang konstan, peningkatan sekresi
lendir oleh kelenjar pada saluran pernafasan
sehingga fungsi silia menurun.
• Penumpukan sekret pada saluran pernafasan
kemudian penderita akan mengalami batuk
biasanya batuk menetap kurang lebih selama
3 bulan.
• Bronkiolus menyempit serta tersumbat
karena metaplasia sel goblet dan
berkurangnya elastisitas paru.
Masalah Keperawatan yang Mungkin
Muncul
01. Bersihan jalan nafas tidak 02. Pola nafas tidak efektif 05. Gangguan pertukaran gas
efektif.

03. Hipertermia 04. Intoleransi aktivitas 06. Resiko infeksi


Pemeriksaan Penunjang

01. Pengukuran fungsi paru 02. Analisa Gas Darah 03. Pemeriksaan laboratorium

04. Pemeriksaan radiologi 05. Pemeriksaan radiologi 06. EKG


Penatalaksanaan

Penatalaksanaan Medis

Penatalaksanaan keperawatan.
Asuhan
Keperawata
n
Nama : Tn. M
No. Reg : 2151537
1. Status kesehatan saat ini :
a. Keluhan utama : Batuk, lemas, sesak nafas.
b. Lama keluhan : Klien lemas sejak tadi pagi dan batuk selama ±1 bulan.
c. Kualitas keluhan : Keluhan semakin berat dan menyebabkan sesak.
d. Faktor pencetus : Batuk berdahak sudah ±1 bulan dan riwayat bronkitis sejak 2
bulan yang lalu
e. Faktor pemberat : Memiliki riwayat terpapar covid dan bronkitis.

2. Riwayat Kesehatan.
Badan lemas sejak tadi pagi dan mengalami batuk sudah ± 1 bulan yang lalu, pasien dibawa ke IGD RSUD
Sidoarjo pada tanggal 1 maret 2022 jam 06.38 dilakukan tindakan keperawatan pada jam 06.40 yaitu
pengecekan GDA 184, memasang infus, pemasangan O2 NRBM 12 lpm dan memasang bedside monitor,
selesai tindakan 09.30 lalu ditransfer ke ruang ECU dan tiba pada pukul 11.30 pada saat pengkajian pada
tanggal 1 maret 2022 jam 13.00 didapatakan kondisi pasien lemas dan masih batuk, pasien mengatakan batuk
berdahak sulit keluar dan sesak saat beraktivitas, merasa tidak nyaman setelah beraktivitas, suhu badan naik
turun.
Pemeriksaan
1. Fisik
Thorax.
a. Jantung :
• Inspeksi: Tidak terdapat lesi, simetris kanan dan kiri.
• Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, iktus kordis teraba, CRT < 2 detik.
• Perkusi : batas jantung noormal.
• Auskultasi : S1 S2 tunggal, tidak ada suara jantung tambahan.

b. Paru-paru :
• Inspeksi : Terdapat penggunaan otot bantu napas, terdapat penurunan ekspansi dada.
• Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, taktil fremitus getaran lemah
• Perkusi : Suara paru normal, sonor.
• Auskultasi : Ronchi + pada seluruh lapang paru.
2. Tanda-tanda vital :
• TD : 97/41 mmHg.
• RR : 28x/menit.
• N : 70x/menit.
• S : 38º celcius.
Pemeriksaan
1. Fisik
Thorax.
a. Jantung :
• Inspeksi: Tidak terdapat lesi, simetris kanan dan kiri.
• Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, iktus kordis teraba, CRT < 2 detik.
• Perkusi : batas jantung noormal.
• Auskultasi : S1 S2 tunggal, tidak ada suara jantung tambahan.

b. Paru-paru :
• Inspeksi : Terdapat penggunaan otot bantu napas, terdapat penurunan ekspansi dada.
• Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, taktil fremitus getaran lemah
• Perkusi : Suara paru normal, sonor.
• Auskultasi : Ronchi + pada seluruh lapang paru.
2. Tanda-tanda vital :
• TD : 97/41 mmHg.
• RR : 28x/menit.
• N : 70x/menit.
• S : 38º celcius.
Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium Hematologi :
WBC : 18.43 (4.50-11.50)
RBC : 4.9 (4.2-6.1)
HGB : 14.2 (11.6-16.3)
HCT : 42.6 (37.0-52.0)
NEUT% : 88.0 (50.0-70.0)
LYMPH% : 5.4 (25.0-40.0)

2. Hasil radiologi.
Foto Thorax AP: Bronchitis, Aortoklerosis
Analisa Data
No Data Etiologi Masalah Keperawatan
DS : Inflamasi
1 - Pasien mengatakan batuk berdahak sulit keluar
Bersihan jalan nafas tidak
  efektif.
DO :
Sputum Meningkat
- Tidak mampu batuk
- Sputum berlebih, sputum berwarna puth dengan  
konsistensi kental. Kelemahan otot pernafasan
- Frekuensi napas 28x/menit  
- Terdapat suara napas tambahan ronci (+) pada seluruh Ketidakmampuan mengeluarkan
lapang paru. sputum
   
Darah lengkap:
Penumpukan sekret pada saluran
WBC 18,43 (4.50-11.50)
RBC 4,9 (42-6.1) pernafasan
HGB 14,2 (11.6-16.3)  
HCT 42,6 (37,0-52,0) MK : Bersihan jalan nafas tidak
NEUT % 88,0 (50,0-70,0) efektif
LYMPH % 5,4 (25,0-40,0)

Foto Thorax AP:


Bronchitis, Aortosklerosis
Analisa Data
No Data Etiologi Masalah Keperawatan
DS : Inflamasi
2 - Pasien mengatakan badan panas naik turun
Hipertermia.
 
DO :
Leukosit Meningkat
- Suhu tubuh diatas normal 38ºc
- Kulit terasa hangat  
- Kulit tampak memerah. Imun Menurun
- Hasil Lab : WBC 18,43 (4.50-11.50).  
  Kuman patogen dan endogen
difagosit Makrofag
 
Resiko Infeksi

Suhu Tubuh Meningkat


 
MK : Hipertermia
 
Analisa Data
No Data Etiologi Masalah Keperawatan
DS : Pencetus Serangan
3 - Pasien mengeluh terus merasa lelah.
Intoleransi Aktivitas.
 
- Pasien mengatakan sesak saat beraktivitas Reaksi antigen dan antibodi
- Pasien mengatakan merasa tidak nyaman setelah
beraktivitas  
DO : Dikeluarkan nya substraksi
- K/U Lemah vasoaktif
- Frekuensi jantung meningkat lebih dari 20% dari kondisi  
istirahat. Penigkatan permeabilitas kapiler
- Nadi saat beraktivitas 110x/m  
- Monitoring TTV
Hipersekresi
TD : 97/47 Mmhg
N : 70 X/menit  
S : 38 ºc Obstruksi saluran napas
RR : 20 X/Menit  
Ketidak seimbangan antar suplai
oksigen
 
MK : Intoleran aktivitas
Daftar Diagnosa
No. Dx TANGGAL DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL TERATASI TANDA TANGAN
MUNCUL

D.0001  01/03/2022 Bersihan jalan napas tidak efektif b.d hipersekresi jalan napas d.d batuk Belum teratasi
tidak efektif, sputum berlebihan, ronkhi (+), frekuensi napas berubah
RR:28x/m
(D.0001)
Noor Indalestari

D.0130  01/03/2022 Hipertermia b.d Proses penyakit (mis. Infeksi) d.d suhu tubuh Belum teratasi
diatas normal 38oC, kulit memerah, kulit terasa hangat
 
(D.0130)
Noor Indalestari

D.0056  01/03/2022 Intoleran aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan Belum teratasi
kebutuhan oksigen d.d mengeluh lelah, merasa tidak nyaman
  setelah beraktivitas, frek. Jantung meningkat >20 % dari kondisi
  istirahat nadi 110 saat beraktivitas
(D.0056)
Noor Indalestari
Intervensi Keperawatan
Implementasi Bersihan Jalan Nafas Tidak
Tgl No.
Dx
Jam Efektif
Implementasi TTD & Nama Terang

01/03/ D.0001 13.45 • Memposisikan semi-Fowler atau Fowler


22 R/ Pasien mengatakan nyaman dengan posisinya.
• Memberikan oksigen, jika perlu (terpasang masker NRBM 10 Lpm)
R/ Pasien mengatakan sesak akibat batuknya sudah berkurang
• Observasi TTV
R/ TD : 83/74, N : 72, S : 38oC, RR : 38, SpO2 : 98% Noor Indalestari
• Berkolaborasi dalam pemberian obat
R/ Pemberian Movibat 400 mg, Solvinex 4mg IV, Methylpred 125mg
IV, Pantoprazole, Ondansentron
• Mengjarkan teknik batuk efektif dengan cara anjurkan minum air
hangat, tarik nafas dalam lalu batukan
R/ Pasien mampu mengikuti namun pasien terlihat bingung
• Memonitor input dan output/24 jam
R/ Makan 1 porsi, minum 50 cc, Urine 300 cc (12.00-18.00)
• Balance Cairan: Input 1.250 dan Output 1.215
Implementasi
Tgl No.
Dx
Jam Keperawatan
Implementasi TTD & Nama Terang

01/03/ D.0001 13.45 • Memposisikan semi-Fowler atau Fowler


22 R/ Pasien mengatakan nyaman dengan posisinya.
• Memberikan oksigen, jika perlu (terpasang masker NRBM 10 Lpm)
R/ Pasien mengatakan sesak akibat batuknya sudah berkurang
• Observasi TTV
R/ TD : 83/74, N : 72, S : 38oC, RR : 38, SpO2 : 98% Noor Indalestari
• Berkolaborasi dalam pemberian obat
R/ Pemberian Movibat 400 mg, Solvinex 4mg IV, Methylpred 125mg
IV, Pantoprazole, Ondansentron
• Mengjarkan teknik batuk efektif dengan cara anjurkan minum air
hangat, tarik nafas dalam lalu batukan
R/ Pasien mampu mengikuti namun pasien terlihat bingung
• Memonitor input dan output/24 jam
R/ Makan 1 porsi, minum 50 cc, Urine 300 cc (12.00-18.00)
• Balance Cairan: Input 1.250 dan Output 1.215
Implementasi
Tgl No.
Dx
Jam
Keperawatan
Implementasi TTD & Nama Terang

01/03/ D.0130 13.45 • Monitor suhu tubuh


22 R/ Suhu tubuh diatas normal 38ºC
• Monitor keluaran urine
R/ Urine 12.00-18.00 (300 cc)
• Melonggarkan atau melepaskan pakaian
R/ Pasien mebgatakan baju cukup longgar Noor Indalestari
• Memberikan/kolaborasi pemberian obat
R/ Inj. Antrain 1gr, Movibat 400mg
• Menganjurkan tirah baring
R/ Pasien berbaring dengan posisi semi fowler

01/03/ D.0056 13.45 • Monitor kelelahan fisik dan emosional


22 R/ Pasien merasa lelah apabila beraktifitas dan merasa sesak
memberat
• Monitor lokasi dan ketidaknymanan selama melakukan aktivitas
R/ Sesak pada dada dan tidak nyaman
• Melakukan latihan gerak aktif/pasif: Melakukan Rom Noor Indalestari
R/ pasien dibantu untuk dapat menekuk tangan dan kaki
• Menganjurkan tirah baring.
R/ Posisi pasien semifowler.
Implementasi
Tgl No.
Dx
Jam Keperawatan
Implementasi TTD & Nama Terang

02/03/ D.0001 07.00 • Memposisikan semi-Fowler atau Fowler


22 R/ Pasien mengatakan nyaman dengan posisinya.
• Memberikan oksigen, jika perlu (terpasang masker NRBM 10 Lpm)
R/ Pasien mengatakan sesak akibat batuknya sudah berkurang
• Observasi TTV
R/ TD: 105/53, N:73, S: 37, RR : 24, Spo2 : 98% Aloysius O.K
• Berkolaborasi dalam pemberian obat
R/ Pemberian ceftazidine 1gr, ondansentrone 8mg
• Mengajarkan Fisioterapi dada dengan cara cleping pada bagian dada
R/ Pasien mangatakan batuk berdahak mulai keluar
• Memonitor input dan output/24 jam
Balance Cairan: Input 2100 dan Output 2030
Implementasi
Tgl No.
Dx
Jam Keperawatan
Implementasi TTD & Nama Terang

02/03/ D.0130 07.00 • Monitor suhu tubuh


22 R/ Suhu tubuh 37ºC
• Monitor keluaran urinne
R/ Urine 07.00-12.00 (300 cc)
• Melonggarkan atau melepaskan pakaian
R/ Pasien mebgatakan baju cukup longgar Aloysius O.K
• Menganjurkan tirah baring
R/ Pasien berbaring dengan posisi semi fowle r

02/03/ D.0056 07.00 • Monitor kelelahan fisik dan emosional


22 R/ Pasien merasa lelah apabila beraktifitas dan merasa sesak
memberat
• Monitor lokasi dan ketidaknymanan selama melakukan aktivitas
R/ Sesak pada dada dan tidak nyaman
• Melakukan latihan gerak aktif/pasif: Melakukan Rom Aloysius O.K
R/ pasien dibantu untuk dapat menekuk tangan dan kaki
• Menganjurkan tirah baring
R/ Posisi pasien semifowler
Implementasi
Keperawatan
Lanjutan Evaluasi
Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai