Kelompok 6
1. Rizkita N. Wulandari 201466093
2. Dea Nabilah Safitri 201466036
3. Miftahul Mubin 201466015
4. Jaka Waliyuddin 201466077
5. Oki Amelianto 201466042
DEFINISI
Hydropneumotoraks adalah suatu keadaan
dimana terdapat udara dan cairan di dalam
rongga pleura yang mengakibatkan kollapsnya
jaringan paru.
KLASIFIKASI
Pneumothoraks dapat dibagi berdasarkan atas
beberapa hal
1. Berdasarkan Kejadian
2. Berdasarkan Lokalisasi
3. Berdasarkan Tingkat Kolaps Jaringan Paru
4. Berdasarkan Jenis Fistel
Berdasarkan Kejadian
a. Pneumothorax Spontan Primer : Ditemukan pada
penderita yang sebelumnya tidak menunjukkan tanda-
tanda sakit.
b. Pneumothorax Spontan Sekunder : Ditemukan pada
penderita yang sebelumnya telah menderita penyakit,
mungkin merupakan komplikasi dari pneumonia, abses
paru, TB paru dan carcinoma bronkus.
c. Pneumothorax Traumatika : Disebabkan robeknya pleura
viseralis maupun pleura parietalis akibat trauma,
d. Pneumothorax artifisialis : Pneumothorax yang sengaja
dibuat dengan memasukkan udara kedalam rongga pleura
dengan demikian jaringan paru menjadi kolaps.
Berdasarkan Lokalisasi
a. Pneumothorax Parietalis
b. Pneumothorax Mediastinalis
c. Pneumothorax Basalis
Berdasarkan Tingkat Kolapsnya Jaringan Paru
Hydroneumothoraks
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Tn. A
• Usia : 61 Tahun
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Tempat/Tanggal Lahir : 17 Januari 1957
• Alamat : Cenghay, Rt 06/07, Rawa Bunga,
Jatinegara. Jakarta Timur.
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Karyawan Pabrik (Mekanis Mobil)
• Tanggal Masuk : 12 Maret 2018
• Diagnosa : Hydropneumoniathoraks Spontan
Sekunder ekskausa TB
• Medika Mentosa : 4 FDC, Ketorolac, Ranitidin dan Aprazdom
ASSESSMENT PEMERIKSAAN
1. Anamnesis
Riwayat Perjalanan Penyakit :
keluhan saat satu minggu pertama (bulan juli 2017) pasien mengeluh sesak
napas hilang timbul, tidak ada batuk dan demam, mengeluh nyeri dada kanan.
Tanggal 5 maret 2018, dipasang WSD di RS Hermina. Kemudian dirujuk ke RSUP
Persahabatan 12 maret 2018 karena paru belum berkembang. Tanggal 20 maret
2018 pasien mulai mendapat penanganan fisioterapi.
Keluhan Utama :
Sesak napas, nyeri dada kanan ditambah saat inspirasi, cepat capek dan ada
nyeri lambung.
Riwayat Penyakit Dahulu : -
Riwayat Penyakit Sekarang : Hipertensi
Riwayat Penyakit Keluarga : -
Riwayat pengobatan
Riwayat Gizi:
Nafsu makan berkurang
Pola makan 3 x ½ porsi
Jarang minum susu
2. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Baik (score)
Tekanan Darah : 130/80 mmHg
Saturasi O2 : 96%
Denyut Nadi : 80 kali/menit
Pernafasan : 21 kali/menit
Tinggi Badan : 164 cm
Berat Badan : 48 kg
Indeks Massa Tubuh : 17,8 kg/m2 (berat badannya )
SUHU
Pemeriksaan Fisioterapi
1. Inspeksi
Napas tidak teratur (ggn saraf pusat) cerebellum
Bahu asimetris (kanan lebih rendah)
Napas dengan otot bantu pernapasan
Warna kulit : pucat
Sering gemetar
Penggunaan selang : WSD (Water Seal Drainage) (sebelah kanan)
(ex HB) TREMOR
2. Palpasi
Ekspansi thorak : asimetris (inspirasi brp/ekspirasi) normalnya brp
Suhu tubuh : hangat (inspeksi local) /suhu dingin
Pump and bucket handle : kanan kurng ngembang atau tertinggal (level
brp )
3. Auskultasi
Detak jantung : Cepat
Suara napas : Ronkhi -/- , Wheezing -/
5. Hasil penunjang
5. Hasil Pemeriksaan gas darah
pH 7,371
PCO2 L 31,30 mmHg
PO2 H 108,20
HCO3 L 18,30 mmol/L
CO2 L 14,30
Bx Cess L 7,20
Nilai normal Analisa gas darah saturasi 97,50
pH darah normal : 7,38 – 7,42 O2
Bikarbonat (HCO3) : 22-28 miliekuivale/L
Tekanan parsial oksigen pO2 : 75-100 mmHg
Tekanan parsial karbondioksida pCO2 : 38-42 mmHg
Saturasi oksigen : 95-100%