Anda di halaman 1dari 6

PENCERNAAN, ABSORBSI , DAN METABOLISME ZAT GIZI

I. PENCERNAAN
Pencernaan didefinisikan sebagai proses perubahan bahan makanan dari bentuk
komplek menjadi bentuk yang lebih sederhana di dalam saluran cerna / gastrointestinal
tract. Saluran cerna merupakan organ terpanjang di dalam tubuh manusia yang dimulai
dari mulut, melalui esophagus, lambung, usus halus, usus besar, rectum, dan berakhir di
anus.

Fungsi GI tract : - Mengekstrak makro nutrient


- Absorbsi nikro nutrient
- Sebagai organ imunitas paling besar dalam tubuh
- Regulator
- Metabolisme

1. MULUT
 Bolus
Bolus makanan adalah zat yang terbentuk dalam proses pencernaan ketika
makanan diterima oleh bagian mulut, dan dihancurkan oleh mereka.
 Saliva
o Berfungsi untuk pencernaan karbohidrat dan mempermudah dalam
menelan.
o Disekresikan oleh kelenjar parotis,
sublingual, dan submandibular.
o Dihasilkan 1 – 1,5 liter per hari
o Saat proses pengunyahan pH naik
dari 6,7 menjadi 7,5
o Kandungan saliva :
- 99,4 % air dan lendir 
mengurangi gesekan
- Ion dan buffin  mengubah pH
- Enzim amilase
2. ESOFAGUS
 Esofagus adalah saluran
penghubung antara mulut dengan
lambung, yang letaknya di antara
tenggorokan dan lambung.
 Pergerakan bolus melalui esofagus
menuju ke lambung didorong oleh
adanya gerakan peristaltic
 Epligotis
o Berfungsi sebagai tutup fleksibel untuk tenggorokan yang menutup
hanya saat menelan, dan tetap tegak di lain waktu.
o Mencegah partikel makanan dan cairan masuk ke laring dan trakea.
 Cardiac sphincter
o Katup yang terdapat di perbatasan antara esofagus dan lambung.
o Menjaga agar makanan pada lambung tidak kembali ke esophagus

3. LAMBUNG

 4 bagian lambung :
1. Cardia  dekat dengan
jantung dan berhubungan
dengan esophagus
2. Fundus  tonjolan lambung
bagian atas
 3 lapisan otot pada lambung : 3. Korpus  bagian terbesar di
1. Circular antara fundus dan pylorus.
2. Longitudinal 4. Pylorus  paling distal,
3. Oblique menghubungkan lambung
dengan usus halus. Memiliki
Pyloric sphincter (mengatur
aliran chymus ke usus halus)
 Sekresi yang berhubungan dengan lambung
1. Gastrin : hormon yang menstimulasi lambung untuk melakukan sekresi
2. Hydrochloric acid (HCL) : memecah protein, membunuh bakteri, mengaktifkan
pepsinogen (bentuk tidak aktif dari pepsin)
3. Pepsinogen : setelah diaktifkan dapat mencerna protein
4. Mucus : disekresi oleh goblet cells, melindungi lambung, melembabkan
makanan,

 3 fase sekresi lambung


1. Fase Cephalic
 Fase saat makanan belum masuk lambung, tapi lambung sudah
terstimulasi sehingga melepaskan sekresinya
 Karena ada rangsangan seperti bau, pandangan, pikiran
 Sekresi getah lambung di fase ini meningkat 40% dari jumlah maksimum
 Sistem pencernaan akan merespon dan mengaktivasi melalui nerve vagus
dan akan menjalarkan ke 4 sel pada lambung :
- Muccus sel, melepaskan muccus sel
- Chief sel, menghasilkan enzim pepsinogen
- Pariental sel, menghasilkan HCl
- Sel G, untuk meneruskan sinyal ke gastrin
 Karena makanan tidak ada pada lambung maka sel G akan meneruskan
sinyal kepada gastrin, kemudian sel G akan mengaktifkan sel D dan
mengaktifkan somatostatin untuk menurunkan aktifitas lambung.

2. Fase Gastric
 Fase saat makanan masuk ke lambung.
 Lambung membesar/distensi (meregang)
 Ada reseptor  memberi sinyal ke submukosal dan mynteric plexus di
dinding lambung
 Protein mengikat ion H saat masuk ke lambung, yang meningkatkan pH.
Sekresi gastrin dan asam lambung yang mulanya terhambat menjadi
berjalan, yang memicu sel G untuk mensekresi gastrin, yang menstimulasi
sel parietal untuk mensekresi asam lambung.
 Sekresi asam lambung juga dipicu oleh acetylcholine dan histamine.

3. Fase Intestinal
 Fase makanan masuk ke duodenum.
 Reseptor memberi sinyal  dinding duodenum mengeluarkan hormone.
 Mekanisme kontrol agar lambung tidak bekerja terlalu cepat -> agar
makanan dapat tercerna dengan baik.
 Enterogastric reflex menghambat produksi gastrin
 Intestinal hormones secretin, cholecystokinin (cck), and gastric inhibitory
peptide (gip) mengurangi aktivitas gastrin

4. USUS HALUS
 Dinding usus :
- circular folds  plica
circularies
- vili  memberlebar permukaan
- mikrovili/brushborder  terletak di dalam vili
 Duodenum
o Menerima chymus dari lambung
o Muara di beberapa kelenjar
o Hati dan empedu (cairan empedu)  mengemulsi lemak
o Pancreas  amylase (memecah glukosa), sodium bikarbonat
(menetralkan asam), lipase

 Jejunum
o Tempat terjadinya pencernaan kimiawi dan penyerapan
o Dibantu oleh mesentery dan di dalam peritoneum

 Ileum
o Bagian terpanjang dari usus halus
o Berakhir di ileocecal valve yang mengatur aliran chymus ke usus besar
(kolon)
5. COLON
 Absorpsi air dan mineral (vitamin K dan biotin)
 Fermentasi bahan yang tidak dicerna
 Anus – sphincter yang mengatur defekasi

II. ABSORPSI DAN TRANSPORTASI


 Difusi sederhana : langsung masuk
contoh : air
 Difusi terfasilitasi : ada protein yang membantu
 Transport aktif : ada protein dan butuh energy
contoh : penyerapan glukosa, asam amino)
 Nutrisi yang diabsorbsi masuk melalui:
o Pembuluh darah  nutrient yang larut air (monosakarida, asam amino,
vitamin larut air, mineral, air) masuk ke darah melalui vena portal untuk
disalurkan ke hati
o Pembuluh limfatik  nutrient yang tidak larut air (lemak, vitamin larut
lemak)
i. Karena lemak tidak larut air, maka harus disalurkan dalam bentuk
lipoprotein (trigliserid, fosfolipid, protein, kolesterol)
III. LIPOPROTEIN
 Clyromicron
o Very very low density lipoprotein (85% trigliserida)
o Lemak dibungkus protein
o Diabsorpsi di usus halus ke dalam limfe & disirkulasikan ke sel di mana
beberapa bahan lipid diambil oleh enzim lipoprotein lipase dan sisanya
masuk ke hati.

 VLDL
o Very low density lipoprotein (50% trigliserida)
o Chlyromicron diubah menjadi vldl di hati, lalu dikirim ke sel.

 LDL
o Low density lipoprotein (50% kolesterol)
o Sisa dari vldl
o Bila kadarnya tinggi, meningkatkan resiko serangan jantung

 HDL
o High density lipoprotein (50% protein)
o Menghilangkan kolesterol untuk dibawa ke hati untuk diproses menjadi
cairan empedu
o Bila kadarnya tinggi, mengurangi resiko penyakit jantung

Betaoksidasi = mengubah lipid menjadi energy

Anda mungkin juga menyukai