3. Saluran Pencernaan
3.1 Mulut
a. Kelenjar saliva
Dalam mulut terdapat 4 kelenjar ludah :
kelenjar parotis (terbesar, terdapat di depan bawah telinga)
kelenjar submandibularis (dibawah kedua sisi tulang rahang)
kelenjar sublingualis (dibawah lidah)
kelenjar bukal (dilapisan mukosa pipi)
1
Mengunyah diperankan oleh gigi dibantu dengan
otot pengunyah yang dikontrol nukleus dalam batang
otak cabang motoris saraf kranial V yang merupakan
reflek mengunyah.
Mengunyah makanan penting karena :
Pemecah membran selulosa sayur buah
Memperkecil partikel makanan
Mencegah ekskoriasi GIT
2
3.3 Lambung
Lambung memiliki tiga bagian (fundus,
korpus, dan pilorus). Gerak peristaltik lambung
:
1. Kontaksi pada fundus bag. Atas dan menyapu ke
sphincter pylorus
2. kontraksi meningkat saat mencapai antrum
3. kontraksi antral menyebabkan sedikit kimus
membuka sphincter dan masuk ke duodenum
4. saat kontraksi pilorus mencapai sphincter tertutup
rapat
5. kimus kembali meuju antrum untuk proses
pencampuran
3
Usus halus adalah tempat utama
pencernaan dan penyerapan. Usus
melakukan kontraksi tonik (kontinyu) dan
kontraksi ritmik (pencampuran makanan
dan dorongan peristaltik).
Persarafan usus terdiri dari lapisan
luar (pleksus auerbach sebagai fungsi
motoris) dan lapisan dalam (pleksus
meissner sebagai fungsi sensoris). Saraf
aferen dari usus dirangsang oleh iritasi
mukosa usus, peregangan usus berlebihan,
dan zat kimia tertentu.
prokarboksipeptidase
Amilase pankreas : polisakarida disakarida
Lipase pankreas : trigliserida monogliserida dan asam
lemak.
Selain itu juga menghasilkan NaHCO 3 untuk menetralkan suasana asam. Sedangkan empedu
berfungsi untuk membantu pankreas untuk pencernaan lemak dan penetralan suasana. Empedu
juga mengandung garam empedu yang berfungsi mengurangi tegangan permukaan isi usus dan
membantu membentuk emulsi lemak.
4
3.6 Usus Besar
Usus besar memiliki dinding
berotot dan lebih tebal (kolumna
morgagni) karena fungsi nya
untuk memekatkan dan
menyimpan sementara residu
makanan. Usus besar juga
berfungsi untuk absorbsi : air,
garam, glukosa, elektrolit ; sekrsi
musin; dan defekasi.
4. Defekasi
5
GANGGUAN GIT
3. Peritonitis
Peritonitis adalah radang pada
peritoneum. Dengan gejala nyeri,
kembung, dan denyut nadi menurun
2. Stenosis pilorus
Stenosis pilorus adalah pengkerutan
pilorus.
Penyebab :
Komplikasi ulkus duodenum
Nyeri
Muntah-muntah nyemprot
sehingga menyebabkan
dehidrasi
6
4. Kolik 5. Nausea
Kolik adalah rasa sakit berselang-seling Nausea adalah rasa mual yang sering mendahului
akibat kontraksi kuat dinding berotot muntah
pada viscera berongga. Penyebab :
Peregangan atau iritasi duodenum sehingga
usus halus kontraksi dan lambung relaksasi
isi usus refluks masuk duodenum
nausea
Impuls iritatis saluran cerna
Impul dari otak terkait morning sickness
Impuls dari korteks yang merangsang
muntah
6. Vomitus / Muntah
Muntah adalah cara saluran cerna bagian atas
membuang isinya sendiri bila usus teriritasi, teregang,
atau terangsang kuat.
Rangsangan pada kemoreseptor Trigger Zone
medulla oblongata yakni :
Obat (apomorfin, morfin, digitalis)
Motion Sickness
Perubahan pergerakan tubuh merangsar
reseptor labirirn serebelum ovula dan
nodulus serebelum kemoreseptor trigger
zone pusat muntah menyebabkan muntah
Rangsangan langsung pada korteks muntah :
Faktor psikologis
Gelisah
Bau
Rangsangan tertentu daerah hipotalamus
7
10. Gatritis
Gastritis adalah peradangan mukosa lambung
yang dapat menyebabkan ekskoriasi dan ulserasi
mukosa lambung.
Penyebab :
Infeksi bakteri mukosa lambung kronis
Bahan perusak sawar mukosa pelindung lambung
(alkohol, aspirin,dll)
9. Ulkus Peptikum
Ulkus peptikum adalah daerah ekskoriasi mukosa
disebabkan oleh pencernaan cairan lambung
(getah lambung melukai lambung atau
duodenum)
Penyebab :
Kesalahan diet makan tak teratur dan ketegangan
jiwa
11. Crohn
Terdapat lesi pada bagian terpisah (skip lession)
yang dapat terjadi di seluruh GIT. Terdapat
peradangan transmural terutama di submukosa
13. Enteritis
Enteritis adalah Radang usus karena infeksi
bakteri / virus dalam saluran cerna (ujung
distal ilium dan usus besar).
Terjadi :
Mukosa teritasi
Kecepatan sekresi meningkat
Pergerakan dinding usus meningkat
membersihkan agen infeksi kearah anus
12. Apendisitis Akut dan mendorong cairan kedepan
Kondisi dimana apendiks mengeluarkan cairan
basa mengandung amilase, erepsin, dan musin.
8
14. Diare
Diare adalah pergerakan feses yang cepat melalui
usus.
Penyebab : enteritis dan perangsangan saraf
parasimpatis yang berlebihan.
a. Diare psikogenik
Disebabkan oleh rangsangan parasimpatis
kuat merangsang pergerakan dan sekresi
mukus pada kolon distal
b. Kolitis Ulserativa
Terdapat tukak pada dinding usus
besar
Ketegangan saraf
Pergeakan kolon yang bertukak
meningkat mass movement setiap
saat terjadi pergerakan usus
meningkat diare
c. Diare Khusus
Diare pada amoebiasis (desentri amoeba)
yang disebabkan oleh infeksi Entamuba
histolitika dalam usus besar trofozoit
menempel pada dinding usus ulserasi
d. Diare pada Kolera
Disebabkan oleh Enterotoxin kuman
vibriocho-larae (toksin kolera) merangsang
sekresi elektrolit dan cairan meningkat dari
kripte lieberkuhn pada ileum distal dan kolon
ion bikarbonat meningkat sekresi dalam
saluran cerna dehidrasi meninggal
9
HATI SEBAGAI SUATU ORGAN
H
A
T
I
B. Ikterus Bilirubin
Ikterus adalah pewarnaan jaringan tubuh (kulit dan jaringan dalam) menjadi kekuningan.
a. Ikterus Hemolitik Meningkatkan hemolisis Bilirubin bebas meningkat
b. Ikterus Obstruktif Adanya sumbatan Bilirubin terkonjugasi meningkat
10