Anda di halaman 1dari 109

Patofisiologi

Sistem Pencernaan
Anatomi & Fisiologi
Sistem Pencernaan
Esofagus
GANGGUAN MOTILITAS ESOFAGUS

Akalasi Spasme Esofagus Difus Skleroderma


Akalasia
Akalasi, merupakan gangguan hipomotilitas yang
jarang terjadi

Dicirikan dengan
1. peristaltik yang lemah dan tidak teratur dalam
korpus esofagus,
2. dan meningkatnya tekanan esofagus bagian bawah
3. serta kegagalan sfingter esofagus bagian bawah
untuk berelaksasi
secara sempurna sewaktu menelan.

Akibat Yang Ditimbulkan


1. makanan dan cairan tertimbun dalam esofagus
bagian bawah
2. dan kemudian dikosongkan secara perlahan
seiring dengan meningkatnya tekanan
hidrostatik.
3. Korpus esofagus kehilangan tonusnya dan dapat
sangat melebar.
Spasme Esofagus Difus

Dicirikan
1. kontrakSi esofagus yang tidak terkoordinasi,
2. Dan nonpropulsif (peristaltik tersier) yang timbul
bila menelan

Penyebabnya
Penyakit ini biasanya asimtomatik, namun Sebagian gejala yang terjadi
adalah disfagia dan odinofagia sementara (nyeri ketika menelan).
Skleroderma

Skleroderma adalah atrofi otot polos


bagian bawah esofaguS

Dicirikan
1. periStaltik yang lemah pada setengah
sampai duapertiga distal eSofaguS,
2. Serta berkurangnya tekanan Sfingter
eSofagus bagian distal.
ESOFAGITIS
1. Dapat bersifat akut (infeksi, minum
minuman panas)
2. kronik(refluks asam dari lambung).

Gejala yang timbul


• odinofagia berat,
• demam,
• keracunan dan
• kemungkinan perforaSi esofagus
Esofagitis refluks kronik

merupakan bentuk esofagitis


yang paling sering ditemukan
secara kliniS

Penyebab:
1. sfingter esofagus
bagian bawah yang
bekerja dengan kurang
baik
2. dan refluks asam
lambung atau getah
alkali usuS ke dalam
esofagus yang
berlanSung dalam
waktu lama,
3. dan penyebab lazimnya
adalah gangguan
motilitas esofagus dan
hernia hiatus direk
Mekanisme pencegahan reflukS

1. Kontraksi normal sfingter esofagus bagian bawah yang


menyebabkan daerah tekanan tinggi (paling penting).
2. Sudut lancip gastroesofageal yang menyebabkan efek seperti
katup penutup.
3. Tekanan yang terbentuk melalui ligamen frenikoesofageal
menyebabkan efek aktup pinchcock.
Hernia hiatus

Bentuk hernia hiatuS adalah:


1. hernia hiatus direk, dengan
perbatasan lambung-esofagus
yang tergeser ke dalam rongga
torakS dan merusak kompetenSi
sfingter esofaguS bagian bawah.
2. hernia hiatuS paraesofageal
dengan bagian bawah fundus
lambung yang menggulung
melewati hiatus, dan perbatasan
gasTro-esofaguS tetap berada di
bawah diafragma.
GEJALA GANGGUAN ESOFAGUS

disfagi
pirosis
odinofagi
regurgitasi
ANATOMI dan FISIOLOGI LAMBUNG

Lambung terletak oblik dari


kiri ke kanan menyilang di
abdomen atas tepat di
bawah diafragma

Lambung terbagi atas


1. fundus,
2. korpus, dan
3. antrum pilorikum atau
piloruS
Stomach - Gross Anatomy

Lower esophageal (cardiac) sphincter

Pyloric sphincter
Stomach - Histology
Rugae – folds of mucosa & submucosa to allow
for expansion of stomach

Mucosa of simple
columnar epithelium with
mucous cells

Gastric pit leading to


gastric glands
Stomach – Histology (cont)
- Secrete mucus to protect
epithelial cells from enzymes
& acid

- Secrete HCl (for protein


digestion) & intrinsic factor
(for B12 absorption)

- Secrete pepsinogen which


(peptic cells) gets converted to “pepsin”
when mixed with HCl; for
protein digestion
Entero- - Secrete gastrin to regulate
(G-cells) stomach emptying
FUNGSI LAMBUNG
FUNGSI MOTORIK FUNGSI PENCERNAAN dan SEKRESI

Fungsi MENAMPUNG

Fungsi MENCAMPUR

Fungsi PENGOSONGAN LAMBUNG

Pencernaan protein oleh pepsin dan HCl

Sintesis dan pelepasan gastrin

Sekresi faktor intrinsik

Sekresi bikarbonat

Sekresi mukus
Pengaturan sekresi lambung fase ini sudah dimulai
bahkan sebelum
Terdapat 3 makanan masuk ke
fase yaitu: lambUng,
menghasilkan 10% dr
sekresi lambung
FaSe sefalik,
dimulai saat makanan
mencapai antrum
Fase gasTrik pilorus, menghasilkan
2/3 sekresi lambung

Fase intestinal dimulai oleh gerakan


kimus dari lambung ke
Mual dan Muntah duodenum yang
dipengaruhi oleh
3 STADIUM hormon

Mual, yaitu perasaan retching, adalah suatu muntah, suatu refleks


yang sangat tidak usaha involunter yang menyebabkan
enak di untuk muntah, dorongan ekspulsi isI
belakangan seringkali menyertai lambung atau usuS
tenggorokan dan mual dan terjadi atau keduanya ke
episgasTrium sebelum muntah mulut
Gastritis

Merupakan suatu keadaan peradangan atau


perdarahan mukosa lambung yang dapat
bersifat akut, kronis, difus, atau lokal

Dua jenis gastris


GastriS superfisialis akut,
merupakan penyakit jinak yang sering
terjadi disebabkan oleh beragam faktor
mencakup infeksi H. Pylori dan iritan
lokal, seperti kafein, alkohol atau
aspirin.
GastriS atrofik kronik,
ditandai oleh atropi progresif epitel kelenjar
disertai kehilangan sel parietal dan chief
cell. Dinding lambung menjadi tipis, dan
mukosa mempunyai permukaan yang rata
Ulkus peptikum
Ulkus peptikum adalah putuSnya kontinuitas mukosa lambung yang
meluas sampai di bawah epitel

Penyebab ulkus peptikum


1. Aktivitas pencernaan peptik oleh getah lambung
2. bakteri H.Pylori yang dijumpai pada Sekitar 90%
penderita ulkus duodenum.
3. sekresi bikarbonat mukosa,
4. ciri genetik
5. dan stres

Terdapat 2 faktor yang melindungi lambung dari autodigesti yaitu

1.Mukus lambung mengandung prostaglandin yang berperan penting dalam


pertahanan mukosa lambung.
2.sawar epitel melindungi supaya lambung tidak tercerna, sawar mukosa
lambung juga mencegah difusi balik H+ dari lumen ke darah
Gambaran klinis pada ulkus peptikum

nyeri epigastrik intermiten kroniS, biasanya terjadi 2 – 3 jam setelah


makan atau di malam hari

Pengobatan medis ulkuS peptikum

• Tindakan untuk menghambat atau membufer Sekresi asam


untuk mempermudah penyembuhan

• dengan memberikan obat yaitu antasid, penghambat H2


(misal, ranitidin), penghambat pompa asam lambung
(omepraSol), dan

• terapi antimikroba untuk mengatasi infeksi H.pylori.


Kanker Lambung
Merupakan bentuk neoplasma gastrointestinal yang paling sering
terjadi dan menyebabkan sekitar 2,4% kematian akibat kanker

Faktor penyebab
kanker lambung
Genetik, berperan penting, karena
kanker lambung lebih Sering terjadi
pada orang yang bergolongan darah A.

Geografis, sering terjadi di Jepang,


Cina, Irlandia, dll

karsinogenik dalam makanan, seperti


daging asap, makanan yang diasamkan,
dan tinggi nitrat, berkaitan dengan
meningkatnya inSidensi kanker lambung
Vomitus
GANGGUAN USUS HALUS
ANATOMI dan FISIOLOGI USUS HALUS

ANATOMI
1. suatu tabung yang kompleks,
2. berlipat-lipat, dan
3. membentang dari pylorus hingga
katup ielosekal.
4. Panjang usus halus pada orang
hidup sekitar 12 kaki (3,6 m)
5. dan hampir 22 kaki (6,6 m) pada
cadaver (akibat relaksasi).
Usus halus dibagi menjadi duodenum,
jejunum, dan ileum
FISIOLOGI

dua fungsi utama:


(1) pencernaan, yaitu proses pemecahan
makanan menjadi bentuk yang dapat tercerna
melalui kerja berbagai enzim dalam saluran
gastrointestinal, dan
(2) absorsi bahan-bahan nutrisi dan air. Semua
aktivitas lainnya mengatur atau
mempermudah berlangsungnyaproses ini
Absorpsi

pemindahan hasil-hasil akhir pencernaan karbohidrat, lemak, dan


protein (gula sederhana, asam lemak, dan asam amino) melalui
dinding usus ke dalam sirkulasi darah dan limfe untuk digunakan oleh
sel-sel tubuh

MALABSORPSI

terganggunya satu atau banyak zat gizi dalam mukosa usus,


menyebabkan terjadinya gerakan makanan terdigesti yang tidak
memadai dari usus halus ke dalam darah atau system limfatika

Gejala dan Tanda

terbagi dalam dua kelompok:


1. akibat isi lumen usus yang abnormal dan
2. akibat defisiensi zat gizi

Lemak Feses

untuk mengetahui adanya lemak netral, lemak pecah, dan serat otot
yang tidak tercerna
GANGGUAN PRIMER USUS HALUS YANG DISERTAI
MALABSORPSI

Sprue Non-Tropis Sprue tropis DefisienSi Laktase

Malabsorsi Pasca-gastrektomi Enteritis Regional (Penyakit Crohn)

Sprue Non-Tropis ,penyakit seliak pada anak merupakan penyebab


terpenting malabsorsi berat pada daerah non-tropis

Pengobatan sprue non-tropis dengan diet bebas gluten umumnya


sangat berhasil.
Respons terhadap makanan bebas gluten ini
1.berupa feses yang berubah warna menjadi normal,
2.diare menghilang, dan
3.berat badan meningkat.

Sprue tropis disebabkan oleh suatu agen infektif. sebagian besar


penderita senbuh setelah pengobatan antibiotik berspektrum luas
(tetrasiklin)
DefisienSi Laktase

suatu gangguan malabsorpsi yang berkaitan dengan intoleransi


terhadap susu dan produk susu (mengandung laktosa) karena
defisIensi enzim dan laktase bruSh border.

Gejala khas pada defisiensi laktase adalah kram perut, kembung, dan
diare setelah minum susu

Malabsorsi Pasca-gastrektomi
Malabsorpsi dan penurunan berat badan adalah gambaran yang sering
ditemukan setelah gastrekromi

penyebab utama adalah:

• pencampuran makanan dengan enzim yang berlangsung kurang sempurna


• berkurangnya sekresi pangkreas akibat adanya pintas duodenum dan
kurangnya rangsangan kimus asam
• statis isi usus pada lengkung eferen yang mengakibatkan proliferasi bakteri
menjadi abnormal
• hilangnya fungsi lambung sebagai reservoir mengakibatkan waktu transit
makanan di usus berjalan lebih cepat sehingga menyebabkan diare.
Enteritis Regional (Penyakit Crohn)
merupakan suatu penyakit peradangan granulomatosa kronis pada
saluran cerna yang sering terjadi berulang.

Dicirikan dengan adanya leSi “melompat”, yaitu bagian usus yang sakit
dipisahkan oleh daerah-daerah uSus yang normal.
Gejala yang sering ditemukan adalah diare intermiten ringan dan nyeri
kolik abdomen

Apendiks

peradangan apendiks yang mengenai semua lapisan dinding organ

•gejala awal adalah nYeri atau rasa tidak enak disekitar umbilikus
•Gejala ini umumnya berkangsung lebih dari 1 atau 2 hari
•Dalam beberapa jam nyeri bergeser ke kuadran kanan bawah dengan disertai
oleh anoreksia, mual, dan muntah
PERITONITIS
Peradangan peritoneum (membrane serosa yang melapisi rongga
abdomen dan menutupi visera abdomen), biasanya disebabkan oleh
penyebaran infeksi dari organ abdomen, perforasi apendiks atau
saluran cerna, atau luka tembus abdomen.

OBSTRUKSI
sebagai gangguan aliran normal isi usus sepanjang saluran
usus.obstruksi usus dapat bersifat akut maupun kronis, parsial
maupun total

Terdapat dua jenis obstruksi usus yaitu :


1. Non-mekanis, peristaltic usus dihambat akibat pengaruh toksin atau trauma
yang mempengaruhi pengendalian otonom motilitas usus
2. Mekanis, terjadi obstruksi di dalam lumen usus atau obstruksi mural yang
disebabkan oleh tekanan ekstrinsik
Diare
Malabsorpsi
Malabsorpsi
GANGGUAN USUS BESAR
ANATOMI dan FISIOLOGI USUS BESAR

ANATOMI
Usus besar dibagi menjadi
• sekum,
• kolon, dan
• rectum
FISIOsLOGI
dua fungsi utama:
(1) absorbsi air dan
(2) elektrolit
Kolon sigmoid berfungsi sebagai reservoir yang
menampung massa feses yang sudah
terdehidrasi hingga berlangsungnya defekasi
Ciri khas gerakan uSuS beSar adalah pengadukan
haustral.
Gerakan meremas yang tidak progresif ini
menyebabkan isI usUs bergerak bolak-balik,
sehingga memberikan waktu untuk terjadinya
absorpsi
PENYAKIT DIVERTIKULA PADA USUS BESAR

merupakan suatu keadaan pada kolon yang dicirikan dengan adanya


herniasi mukosa melalui tunika muskularis yang membentuk kantong
berbentuk seperti botol.

• Bila satu kantong atau lebih mengalami peradangan, keadaan ini


disebut sebagai divertikulitis

• Faktor yang lebih penting pada etiologi penyakit divertikula adalah


faktor yang berkaitan dengan jumlah serat dalam makanan

• Penyulit penyakit divertikula terjadi akibat divertikulits akut atau


kronis, yang dapat menyebabkan perdarahan, perforasi, peritonitis,
abses, dan pembentukan fistula, atau obstruksi usus akibat struktur
RADANG USUS BESAR

dibagi dalam dua bagian


Kolitis Ulseratif,
penyakit radang kolon nonspesifik yang umumnya
berlangsung lama disertai masa remisi dan
eksaserbasi yang berganti-ganti.

Ditandai dengan Nyeri abdomen, diare, dan


perdarahan rektum

Kolitis granulomatosa ,
Merupakan penyakit Crohn usus besar
Komplikasi koitis ulseratif

dilatasi toksik atau megakolon,


dengan paralisis fungsi motorik
kolon transversum disertai
dilatasi cepat segmen usus
tersebut

NEOPLASMA USUS BESAR

polip kolon sering terjadi dan menempati posisi intermediat antara


neoplasma jinak dan ganas

kanker kolon dan rektum merupakan penyebab ketiga kematiaN akibat


kanker pada laki-laki dan perempuan
Gejala dan tanda
kanker kolon dan
rektum
kanker kolon kiri (desendens, sigmoid, dan
rektum)
kanan (sekum, aSendens, tranversum kanan).

(1)perubahan yang yang nyata pada kebiasaan usus (konstipasi atau


diare, tinja berbentuk pensil atau pita, tenesmus);
(2)darah makroskopis pada tinja;
(3)nyeri (rektal, punggung, kuadran kiri bawah);
(4)anemia dan penurunan berat badan; dan
(5)massa yang dapat diraba dan terdeteksi dengan pemeriksaan
digital atau endoskopik

(1)darah samar pada tinja;


(2)nyerih alih ke umbilikus atau punggungf;
(3)anemia dan penurunan berat badan; dan
(4)massa abdomen yang dapat diraba di kuadran kanan bawah.
Perubahan kebiasaan usus bukan karena tinja yang cair
GANGGUAN ANOREKTAL

Hemoroid atau ”wasir” adalah vena varikosa pada kanalis

dibagi menjadi dua golongan


Hemorid eksterna akut
tampak sebagai pembengkakan bendar dan
kebiruan pada pinggir anus yang
sebenarnya merupakan sebuah hematoma.
Dan sering menyebabkan pruritus

Hemoroid interna
digolongkan menjadi
1. derajat satu (pembengkakan globular
yang dirasakan dalam kanalis ani),
2. derajat dua (prolaps melalui kanalis ani
selama defekasi tetapi mengecil kembali
atau dapat didorong secara manual ke
dalam kanalis ani), dan
3. derajat tiga (prolaps permanen melalui
kanalis ani)
Fisura ani (fisura in Ano)

merupakan retaknya lapisan anus disebabkan oleh regangan akibat


lewatnya tinja yang keras.
Gejala yang paling mencolok adalah nyeri terbakar hebat Setelah
defekasi, dan
Gerakan usuS biasanya diikuti oleh sedikit darah merah cerah.

Abses anorektal

infeksi lokal dengan pengumpulan pus di daerah anorektal.


Fistula in ano merupakan saluran granulomatosa kronis yang secara
langsung mulai dari kanalis ani ke kulit di luar anus atau dari abses ke
kanalis ani atau daerah perirektal
Konstipasi
Inflamasi
GANGGUAN HATI, KANDUNG
EMPEDU, & PANKREAS
ANATOMI dan FISIOLOGI HATI

ANATOMI
1. kelenjar terbesar dalam tubuh,
2. berat rata-rata 1.500 gr atau 2% berat badan
orang dewasa
3. organ lunak yang lentur dan tercetak oleh
struktur sekitarnya.
4. permukaan superior yang cembung, dan
terletak di bawah kubah kanan diafragma
dan Sebagian kubah kiri.
5. Bagian bawah hati berbentuk cekung dan
merupakan atap dari ginjal kanan, lambung,
pankreas, dan usus
FUNGSI HATI
Pembentukan dan eskresi empedu
1. MetaboliSme daram empedu
2. Metabolisme pigmen empedu

metabolisme karbohidrat (glikogenesis, glikogenolisis, glukoneogenesis)

metabolisme protein
1. sintesis protein
2. pembentukan urea
metabolisme lemak
1. Ketogenesis
2. sintesis kolesterol

penimbunan vitamin dan mineral

detoksifikasi

gudang darah dan filtrasi


Kandung Empedu
Merupakan kantong berongga berbentuk pir yang terletak di bawah
lobuS kanan hati.
Empedu yang disekresi secara terus menerus oleh hati masuk ke
saluran empedu yang kecil dalam hati

Fungsi utama kandung empedu adalah menyimpan dan memekatkan


empedu. Kandung empedu mampu menyimpan sekitar 40-60 ml
empedu

Pankreas
Merupakan organ yang panjang dan ramping.
Panjang sekitar 15 – 20 cm dan lebar 3,8 cm. Pankreas terletak
retroperitoneal dan dibagi dalam 3 segmen utama:
kaput, korpuS, dan kauda.
GANGGUAN
KANDUNG EMPEDU
Cholelithiasis
IKTERUS DAN BILIRUBIN
Ikterus merupakan penimbunan pigmen empedu dalam tubuh
menyebabkan perubahan warna jaringan menjadi kuning.

Ikterus biasanya dapat dideteksi pada sklera, kulit, atau urine yang
menjadi gelap bila bilirubin serum menjadi 2-3 mg/dl.
Bilirubin yang normal adalah 0,3-1 mg/dl

Empat mekanisme umum yang menyebabkan


hiperbilirubinemia dan ikteruS

1. Pembentukan bilirubin yang berlebihan


2. gangguan pengambilan bilirubin tak terkonjugasi
oleh hati
3. gangguan konjugasi bilirubin
4. penurunan ekskresi bilirubin terkonjugasi dalam
empedu akibat faktor intrahepatik dan
ekstrahepatik yang bersifat fungsional
GANGGUAN HEPAR
HEPATITIS VIRUS
Hepatitis virus akut adalah penyakit infeksi yang penyebarannya luas,
walaupun efek utamanya pada hati.
6 atau 7 kategori virus yang menjadi agen penyebab

1.Virus Hepatitis A (HAV) 2. Virus HepatitiS B (HBV) 3. Virus Hepatitis C (HCV)

virus RNA kecil berdiameter Merupakan virus DNA Merupakan virus RNA untai
27nm yang dapat dideteksi berselubung ganda berukuran tunggal, linear berdiameter
di dalam feses. 42 nm yang memiliki lapisan 50-60 nm. Ditularkan
ditularkan per oral dengan permukaan dan bagian inti melalui jalur parenteral
menelan makanan, minuman Infeksi HBV merupakan dan kemungkinan melalui
yang sUdah terkontaminasi penyebab utama hepatitis pemakaian obat IV dan
feses, penularan melalui akut, hepatitis kronis, sirosis, transfusi darah.
transfusi darah. dan kanker hati Masa inkubasi berkisar dari
Masa inkubasi rata-rata Masa inkubasi rata-rata 15-160 hari
adalah 30 hari adalah sekitar 60-90 hari

4. Virus Hepatitis D (HDV) 5. Virus Hepatitis E (HEV)


Merupakan virus RNA berukuran 35-37 nm yang HEV adalah suatu virus RNA untai-
tidak biasa karena membutuhkan HbsAg untuk tunggal yang kecil berdiameter kurang
berperan sebagai lapisan luar partikel yang lebih 32-34 nm dan tidak berkapsul.
infeksius. Penularan terjadi terutama melalui Masa inkubasi sekitar 6 minggu
Serum. Masa inkubasi sekitar 1-2 bulan
Hepatitis F (HFV) & Hepatitis G (HGV)
Pencegahan

1. Pengobatan lebih ditekankan pada pencegahan melalui imunisasi


karena keterbatasan pengobatan hepatitis virus. Kini tersedia
imunisasi pasif dan aktif untuk HAV maupun HBV

2. Imunoglobin (IG) dahulu disebut globulin serum imun, diberikan


sebagai perlindungan sebelum atau sesudah terpajan HAV

3. Pemberian IG pascapajan bersifat efektif dalam mencegah atau


mengurangi keparahan infeksi HAV
Chirosis Liver
SIROSIS HATI
penyakit hati kronis yang dicirikan dengan distorsi arsitektur hati yang
normal oleh lembar-lembar jaringan ikat dan nodul-nodul regenerasi
sel hati, yang tidak berikatan dengan vaskulatur normal.

Sirosis dapat mengganggu sirkulasi darah intra hepatik, dan pada


kasus yang sangat lanjut, menyebabkan kegagalan fungsi hati secara
bertahap.

tiga pola khas sirosiS hati


sirosis Pascanekrotik
sirosis ini agaknya terjadi setelah
nekrosis berbercak pada jaringan hati
sirosis Laennec
sirosis biliaris
disebut juga sirosis alkoholik,
kerusakan sel hati yang dimulai di
portal, dan sirosis gizi)
sekitar duktus biliaris. Penyebab
merupakan suatu pola khas
tersering sirosis biliaris adalah obstruksi
sirosis terkait penyalahgunaan
biliaris pascahepatik. Status empedu
alkohol kronis yang jumlahnya
menyebabkan penumpukan empedu di
sekitar 75% atau lebih dari
dalam massa hati dan kerusakan sel-sel
kasus sirosis
hati
MANIFESTASI GAGAL HEPATOSELULAR
semua hal yang berkaitan dengan kegagalan sel hati yang tersisa
untuk melakukan fungsi normalnya

Manifestasi ini mencakup :

• Ikterus ( akibat menurunnya kemampuan sel hati untuk


mengonjugasi dan mengekskresi bilirubin),
• Gangguan endokrin ( akibat kegagalan sel hati untuk
mengaktivasi estrogen),
• Gangguan hematologi, ( akibat menurunnya produksi faktor
pembekuan),
• Edema perifer yang terkait dengan hipoalbuminemia,
• Fetor hepatikum ( bau manis saat bernafas akibat
kegagalan hati memetabolisme metionin ),
• Gangguan metabolisme,, serta
• enselofati hepatikum atau koma hepatikum ( suatu sindrom
neuropsikiatri yang berhubungan dengan kadar NH3 serum
yang tinggi) sering merupakan keadaan terminal.
Liver Failure
Portal Hipertension
MANIFESTASI HIPERTENSI PORTA
disebabkan oleh meningkatnya resistensi terhadap aliran melalui hati
yang sangat fibotik yang menyebabkan hipertensi porta dan
kembalinya darah ke vena cava melalui jalur kolateral

Manifestasi ini mencakup :

• Asites atau penimbunan cairan dalam rongga peritoneum,


• Varises esofagus, yang dapat menyebabkan perdarayhan
fatal,
• Splenomegall yang disebabkan oleh kongesti pasif kronis,
• Kaput medusa (vena berdilatasi di sekitar umbilikus) yang
disebabkan oleh aliran kolateral melalui vena superfisial
dinding abdomen, dan
• Hemaroid yang disebabkan oleh aliran kolateral melalui
vena rektal yang berhubungan dengan vena mesenterika
dan vena porta.
ASITES
penimbunan cairan serosa dalam rongga peritoneum. Asites adalah
manifestasi kardinal sirosis dan bentuk berat lain dari penyakit hati.

faktor yang turut terlibat dalam patogenesis


asites pada sirosis hati :

• hipertensi porta,
• Hipoalbuminemia,
• Meningkatnya pembentukan dan aliran limfe hati,
• Retensi natrium,
• Gangguan ekskresi air. Suatu tanda adalah meningkatnya
lingkar abdomen
ENSEFALOPATI HEPATIK
suatu bentuk intoksikasi otak yang disebabkan oleh isi usus yang tidak
mengalami metabolisme dalam hati

Keadaan ini dapat terjadi bila terdapat kerusakan sel hati akibat
nekrosis atau terdapat pirau ( patologis atau akibat pembedahan)
yang memungkinkan darah portal mencapai sirkulasi sistemik dalam
jumlah yang besar tanpa melewati hati

TANDA2 STADIUM PENDERITA

stadium I stadium II stadium III stadium IV

Tanda yang Terjadi perubahan perilaku penderita dapat penderita masuk


berbahaya adalah yang tidak semestinya, dan mengalami dalam keadaan
sedikit perubahan pengendalian sfingter tidak kebingungan yang koma yang tidak
kepribadian dan dapat terus dipertahankan nyata dengan dapat
tingkah laku perubahan prilaku dibangunkan,
sehingga timbul
refleks hiperaktif
dan tanda
Babinsky
PANKREATITIS

Pankreatitis akut dicirikan dengan nyeri


epigastrium yang menjalar ke punggung
akibat peradangan dan nekrosis
enzimatik pankreas

Dua penyebab utama pankreatitis


1. alkoholisme dan
2. penyakit saluran empedu

Gejala dan tanda

1. episode nyeri akut berulang


2. dicetuskan oleh ingesti alkohol,
3. steatorea,
4. malabsorpsi,
5. berat badan menurun, dan
6. daibetes melitus
Cystic Fibrosis

Anda mungkin juga menyukai