ZUHRATUL HAJRI
SISTEM PENCERNAAN
Sistem pencernaan terdiri atas saluran pencernaan (rongga
mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus dan usus besar) dan
oragn aksesoris (gigi, lidah, serta beberapa kelenjar dan organ
seperti kelenjar saliva, hati dan pankreas yg menyuplai sekresi ke
saluran pencernaan).
Fungsi sistem pencernaan adalah menyuplai nutrisi atau zat-zat
makanan yang dibutuhkan bagi tubuh atau keb bagian sel tubuh.
Aktivitas yg terjadi :
1) ingesti : makanan atau material masuk melalui mulut
2) Digesti : penguraian makanan dgn melibatkan bahan kimia
3) Absorpsi : penyerapan material oleh epitelium
4) Eleminasi : pembuangan dr produksi sisa tubuh
ORAL CAVITY
Rongga Mulut
Rongga mulut (pipi) dibatasi oleh epitel
gepeng berlapis tanpa tanduk. Atap mulut
tersusun atas palatum keras (durum) dan
lunak (molle), keduanya diliputi oleh epitel
gepeng berlapis. Uvula palatina merupakan
tonjolan konis yang menuju ke bawah dari
batas tengah palatum lunak.
Pada rongga mulut makanan mulai dicerna
secara mekanik dan kimiawi. Adapun alat
kelenjar di dalam rongga mulut adalah gigi,
lidah, dan kelenjar ludah.
Rongga mulut
1. Gigi (dentes)
Pada manusia gigi pertama kali tumbuh pada usia 6
bulan yang disebut gigi susu (dens lakteus) dan disusul
dengan gigi sulung (dens desidui). Gigi berfungsi untuk
mencerna makanan secara mekanis dan untuk
membantu berbicara.
Gigi manusia tertanam pada rahang dan terlindung oleh
gusi.
Adapun bagian-bagian gigi sebagai berikut:
1) Mahkota gigi (korona), bagian yang nampak dari luar.
2) Leher gigi (kolum), bagian yang terlindung gusi.
3) Akar gigi (radiks), bagian yang tertanam di dalam
rahang.
Apabila gigi disayat memanjang akan terlihat
bagian-bagian berikut:
1) Email, bagian terluar dan terkeras
2) Tulang gigi, tersusun atas zat dentin, dan saraf
pembuluh darah (pulpa), serabut saraf, dan
pembuluh darah.
3) Semen, pelapis tulang gigi yang masuk ke
dalam rahang.
Secara umum dari bentuk dan letaknya, gigi
dibedakan menjadi empat macam, yaitu gigi seri,
(dens insivus) = I, gigi taring (dens caninus) = C,
gigi geraham depan (pre molare) = P, dan gigi
geraham belakang (molare) = M
Lidah (lingua)
Lidah tersusun atas otot serat lintang dengan permukaan tidak
rata dan terdapat tonjolan (papila pengecap).
Fungsi lidah yaitu:
1) Analisis sensori terhadap karakteristik material dan suhu
2) Membantu mengaduk makanan didalam rongga mulut
3) Membantu membersihkan mulut
4) Membantu bersuara
5) Membantu mendorong makanan pada waktu penelanan
6) Sebagai indera pengecap
7) Menyekresikan mukus dan enzim
Kelenjar ludah (glandula saliva), terdiri dari :
1) Glandula parotis : berbentuk air terdapat dibawah telinga.
2) Glandula submandibular : berbentuk air dan lendir terdapat pada rahang
bawah.
3) Glandula sublingualis : berbentuk air dan lendir terdapat di bawah lidah.
Kelenjar ludah berfungsi untuk : sbg lubrikasi untuk memperhalus material
Mengandung enzim amilase yg mengurai zat tepung mjd maltosa
1) Memudahkan penelanan dan pencernaan makanan (melarutkan makanan)
2) Mencernakan makanan secara kimiawi
3) Melindungi selaput rongga mulut dari panas, dingin, asam, dan basa.
Air ludah mengandung enzim ptialin berfungsi untuk mencegah amilum
menjadi maltosa, dan bekerja pada lingkungan netral (pH7).
Proses yang terjadi didalam mulut
Makanan diubah secara mekanis dengan menggigit dan mengunyah.
Menggunakan gigi untuk membantu prosesnya: gigi seri gigi berbentuk pahat didepan mulut untuk
menggigit, gigi taring untuk merobek, dan gigi graham untuk menggiling menghancurkan makanan.
Makanan dibasahi oleh air liur cairan lengket yang mengikat partikel makanan bersama-sama
menjadi massa lembut.
Kelenjar ludah enzim yang disebut amilase mencerna molekul pati molekul yang lebih kecil
dari maltosa disakarida.
Selama mengunyah, lidah menggerakan makanan dan dan memanipulasi massa bolus bolus
didorong kembali ke dalam faring (tenggorokan) dan dipaksa melalui pembukaan ke kerongkongan
PHARYNX
Bagian atas pada kerongkongan disebut tekak
(faring) pertemuan antara saluran
pernapasan di depan (nasofaring) dan saluran
pencernaan di belakang (orofaring) yang
ditutup oleh epiglotis.
Faring adalah sebagian kecil dari sistem
pencernaan yang terletak antara mulut dan
kerongkongan (di belakang hidung). Dari mulut,
makanan dicerna saat didorong, tertelan dan
pindah ke kerongkongan melalui faring.
Bolus makanan secara normal melewati
orofaring dan laringofaring menuju esofagus
ESOPHAGUS
Kolon
Panjangnya sekitar 90-150 cm berjalan dari
ileum ke rektum
Bagian pertama kolon adalah sekum, bagian
yg paling lebar
Kolon berjalan dr sekum keatas menjadi
kolon kanan (kolon asendens) melintasi
abdomen atas sebagai kolon tranversus, dan
turun sebagai kolon kiri (kolon desendens) ke
sigmoid yaitu bagian kolon yang sempit
Dari sigmoid anatomi usus besar dilanjutkan
ke rektum
Arteri mesenterika superior memperdarahi
sekum, kolon asendens, kolon trsnversus
Kolon menyerap air, vitamin, natrium,
melalui cabang-cabang ileokolika, kolika kanan dan klorida serta mengeluarkan kalium
dan kolika media bikarbonat, mukus dan menyimpan feses
Arteri mesenterika inferior memperdarahi serta mengeluarkannya
kolon desendens kolon sigmoid dan rektum Tempat pencernaan karbohidrat dan
atas melalui cabang-cabang kolika kiri,
sigmoidalis dan rektalis superior protein tertentu shg dapat
menghasilkan lingkungan yg baik bagi
Vena-vena yg mengalirkan darah dari kolon
menjalani rute yg sama dgn arteri padannanya
bakteri untuk menghasilkan vitamin K.
Dalam 4 jam stelah makan, materi sisa melewati
ileum terminalis dan dgn perlahan melewati
bagian proksimal kolon melalui katup ileosekal
Katup ileosekal yg secara normal tertutup
membantu mencegah isi kolon mengalir kembali
ke usus
Pada setiap gelombang peristaltik, katup terbuka
secara singkat dan memungkinkan sebagian
isinya masuk kolon
REKTUM DAN ANUS
Meatbolisme asam amino : metabolisme protein Pembentukan protein plasma : mensintesis protein
plasma termasuk albumin
Pemindahan produk sisa : ketika mengonversi asam
amino lemak/ glukosa, asam amino energi Pembentukan faktor pembekuan : membentuk faktor I
proses deaminisasi. (fibrinogen), faktor II (protombin) faktor IV
(prolonvertin)
Bitranformasi hormon : meodifikasi banyak hormon
Fungsi imunologis : menyingkirkan bakteri, sel-sel yg mati
dalam tubuh menjadi tidak aktif
dan benda asing yg berasal dr darah (darah porta)
KANDUNG EMPEDU DAN DUKTUS KOLEDIKUS
Penyerapan makanan telah terjadi di usus halus, hanya air dan penyerapan
garam yang terjadi di usus besar. Dengan demikian, usus besar membantu
dalam menjaga keseimbangan cairan darah.
Sekum (appendik), kolon, rektum
Terdapat bakteri E. Coli yang membantu membusukan makanan menjadi
feses
E. Coli juga menghasilkan vit. K berperan penting dalam proses
pembekuan darah
PROSES PENCERNAAN
1. Pengaturan saraf terhadap fungsi
gastointestinal
Terdapat inervasi dr cabang-cabang Saraf enterik : penting mengatur fungsi
saraf parasipatis dan simpatis dr sistem pergerakan dan sekresi gastro intestinal
saraf otonom
Sistem enterik : terdiri 2 pleksus, pleksus
Saraf parasimpatis : pembangkit utama, bagian luar (pleksus mientirikus) dan
saraf simpatis : enghambat utama pleksus bagian dalam (pleksus submukosa)
GI : persrafan tersendiri saraf enterik Pleksus mientirikus : fungsi mengatur
: terletak di dinding usus, mulai dr pergerakan gastrointestinal
esofgaus sampai keanus
Pleksus submukosa : fungsi mengatur sekresi
Saraf enterik : 100 juta neuron = jumlah gastrointestinal dan aliran darah lokal
medula spninalis
Jenis hormon Reflek GI:
1. Gastrin 1. Regangan dinding oleh isis lumen
2. Kolesistokinin-pankreozimin (CCK-PZ) 2. Osmolaritas kimus
3. Sekretin 3. Keasaman kimus ion H
4. Glukosa insulinutropik 4. Hasil pencernaan karbohidrat,
lemak dan protein (monosakarida,
5. Enteronikinin asama lemak, peptida dr asam
6. Gastric inhibitory peptide (GIP) amino)
7. Vasoactive gastrointestinal peptida
(VIP)
Fungsi hormon pnecrnaan:
2. Pengaturan Hormonal Gastrin
Hormon diekstraksikan dr dinding usus Sumber : sel-sel G didaerah lambung
halus
Stimulasi utama u/ sekresi : protein dan kelenjar pilorus
Hormon GI : sekretin dilambung
Rangsangan bhn kimia dlm kimus Fungsi :
dilepaskannya hormon dipermukaan
basal berdifusi kedalam kapiler merangsal sekresi sel parieatl dan sel utama
Meningkatkan motolitas lambung
Merangsang motolitas ilium
Meleamskan spingketr ileosekum
Menginduksi gerkan massa dikolon
Bersifat tropik bg mukosa lambung dan usus halus
Inhibitor peptida gastrik
Sekretin
Sumber : sel-sel endokrin dimukosa
Sumber : sel-sel endokrin dimukosa duodenum
duodenum
Stumulasi uutama u/ sekresi : lemak
Stimulasi utama u/ sekresi : nutrien endokrinase, hipertonisitas, glukosa dan
dilumen duodenum (produk lemak dgn peregangan diduodenum
tgkt yg lebih rendah & produk protein)
Fungsi :
Fungsi :
Menyebbakan relaksasi spingter menelan
Menghambat sekresi lambung
Bersifat tropik bg penkeras eksokrin
Merangsang sekresi NaHCO3 encer oleh
sel-sel duktus pankreatikus Dpt menimbulkan perubahan adaptif
jangka panjang proporsi enzim-enzim
Bersifat trifik pankreas eksokrin
Bereperan dlm rasa kenyang
Mengahambat pengosongan lambung
Menghambat pengsosngan lambung
Merangsang sekresi enzim pencernaan
oleh sel-sel asinus pankreas Menghmabt sekresi lambung
Merangsang sekresi insulin oleh pankreas
3. Kontrol otot thp motolitas saluran
GI
Terdiri dari : lapisan otot polos utama, Kontraksi usus tonik : menetap dan
lapisan longitudinal (luar) dan lapisan otot berlangsung lama, melibatkan tonus otot
sirkular (dalam) saluran cerna
Lapisan otot ketiga :berukan sangat tipis, Kontraksi ritmis dan berjalan dlm
leatk paling dalam lapisan mukosa saluran gelombang peristaltik kebagian distal
GI
Otot longitudinal dan sirkuler : mencampur
dan menggerakan makanan disepanjnag
jalan saluran GI
Otot longitudinal dan sirkular
depolarisasi spontan yg inheren
meningkatkan dan menimbulkan potensial
aksi kontraksi otot
4. Koordinasi sekresi dan absorpsi 5. Aliran darah GI
Korodinasi aktivitas kelenjar2 GI : Saluran pencernaan dan askesoris :
mekanisme neural hormonal menerima sekitar 25% dr cuarh
jnatung
Berpusat : sekitar duodenum
kondiis asam yg normal dan enzim yg Sistem saluran darah GI : sirkulasi
masuk sesuai splanknik
Keterlibatan CNS dlm mekanisme Meliputi lairan darah : mellaui usus
neural : mengatur akttivitas atau halus ditambah mellaui limpa,
menghambat aktivitas saluaran GI pankreas dan hati
dan koordinasi pergerakan meterial
pd sepanjang saluran GI
AKTIVITAS FUNGSIONAL SISTEM GASTROINTESTINAL
Ingesti dan Propulsi
■ Pusat nafsu makan : hipotalamus ■ Rasa lapar hipotalamus lateral
distimulus oleh hipoglikemi,
■ Rasa lapar turunya kadar zat gizi
kekosongan lambung, penurunan
dlm darah (asam amino, lemak dan
suhu tubuh, dan masukan dr pusat
glukosa) dan
otak tertinggi
peningkatan/penurunan hormon2
■ Respon dr penglihatan, bau dan yg mengatur metabolisme
rasa stimulus nafsu makan
■ Sistem limbik dan pusat otak
■ Distensi lambung, sakit (demam), rasa lapar
hiperglikemi, mual dan muntah tau
■ Rasa kenyang nukleus
obat-obatan menghambat nafsu
ventromedialis hipotalamus
makan.
Digesti dan Absorpsi
■ Digesti : penguraian material menjadi ■ Proses absorpsi nutrisi
serpihan kecil atau molekul – Molekul aliran darah u/
diabsorpsi oleh sel dan
■ Absorpsi : epitelium saluran diuraikan menjadi energi u/
pencernaan sintesis ATP atau sistesis
■ Digesti : proses mekanik dan kimiawi karbohidrat, protein dan lemak
– Enzim disekresi : kelenjar saliva,
■ Proses mekanik oleh gigi dan lidah lambung dan pankreas u/
pemipihan material oleh lidah menguraikan material
■ Peran hormonal dan enzim
mempengaruhi proses digesti secara
kimia. Enzim amilase zat tepung
maltosa
■ Absoprsi : pergerakan substrat
organik, elektrolit (ion inorganik)
vitamin dan air melewati epitelium
saluran pencernaan kecairan
interstisial saluran digestif
■ Absorpsi Air
– Sel-sel tdk dpt melakukan – Air juga ditranspor dr
absorpsi secara aktif plasma ke dalam kimus
– Seluruh air yg bergerak dlm larutan hipersonik dilepaskan
saluran gastrointestinal dan dr lambung duodenum
seluruh produksi dr kelenjar2 – Sel-sel epitel terus menerus
secara selektif melewati melakukan absorpsi nutrisi
mmebran semipermiabel dan ion-ion dr susunan
didalam saluran intestinal intestinal
– Air ditranspr membran usus – Perhari 2-2,5 liter air yg masuk
seluruhnya : difusi dlm saluran cerna
– Cairan lambung bersifat encer
diabsorpsi melalui mukosa
usus ke dlm darah vili melalui
osmosis
Eleminasi
■ Defekasi : pengeluaran material dr
saluran pencernaan atau egesti dr
materi sisa yg disebut dgn feses
■ ruang rektum selalu kosong
■ Kontraksi dihasilkan sbg respon
terhdp perangsangan otot polos
longitudinal dan sirkuler : pleksus
mienterikus
■ Distensi dr dinding rektum
mencetuskan refleks defikasi
■ Reflek dr defekasi : dua umpan
balik positif stimulus reseptor
peregangan didalam didinding
rektum
■ Komposiis feses ■ Flatus
– N: ¾ air dan ¼ bahan padat – Gas dpt memasuki saluran GI :
yg tersusun atas 30% bakteri udara yg ditelan, gas yg
mati, 10-20% bahna inorganik, terbentuk sbg hasil kerja
2-3 protein dan 30 % serat- bakteri dan gas yg berdifusi dr
serat makanan yg tidak darah kedalam traktus
dicerna dan unsur-unsur gastrointestinal
kering dr getah pencernaan
– Warna cokelat dr feses :
disebabkan oleh sterkobilin
dan urobilin yg berasal dr
bilirubin